6 research outputs found
REMEDIASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA MATERI SUHU DAN KALOR SISWA KELAS X SMA N 1 TERAS
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1). menjelaskan profil miskonsepsi suhu dan kalor yang terjadi pada siswa, 2). menjelaskan penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi suhu dan kalor dengan pembelajaran fisika melalui model Children Learning In Science (CLIS).
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 SMA N 1 Teras Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan tes berupa tes diagnostik yang dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran remediasi. Sumber data didapat dari hasil tes siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yang meliputi profil miskonsepsi siswa dan penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan profil miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam sub materi pengertian suhu dan kalor adalah: (1). siswa menganggap suhu sama dengan kalor, (2). siswa beranggapan bahwa suhu dipengaruhi oleh massa, (3). siswa beranggapan bahwa saat hawa dingin, tubuh menerima kalor dingin dari udara sekitar, (4). siswa beranggapan bahwa ada kalor dingin yang mana kalor itu juga bisa berpindah. Pada sub materi perpindahan kalor, profil miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah: (1). suhu sering disamakan dengan kalor yang mana dapat berpindah, (2). siswa beranggapan bahwa perpindahan kalor saat merebus air dengan panci hanya berlangsung secara konveksi, (3). siswa beranggapan bahwa perpindahan kalor dari api ke tubuh manusia hanya berlangsung secara radiasi. Pada sub materi pengaruh kalor pada zat, profil miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah: (1). siswa beranggapan bahwa kalor yang diberikan pada air yang mendidih, suhu air akan meningkat, (2). siswa beranggapan bahwa benda yang memiliki kalor jenis yang besar akan lebih cepat panas dibandingkan dengan benda yang memiliki kalor jenis lebih kecil bila kedua benda tersebut diberi kalor dengan jumlah yang sama, (3). siswa beranggapan bahwa benda yang memiliki kalor jenis yang besar akan lebih cepat dingin dibandingkan dengan benda yang memiliki kalor jenis lebih kecil bila kalor pada kedua benda tersebut diambil dengan jumlah yang sama, (4). siswa beranggapan bahwa benda yang memiliki kapasitas kalor yang besar akan lebih cepat panas dibandingkan dengan benda yang memiliki kapasitas kalor lebih kecil bila kedua benda tersebut diberi kalor dengan jumlah yang sama, (5). siswa beranggapan bahwa benda yang memiliki kapasitas kalor yang besar akan lebih cepat dingin dibandingkan dengan benda yang memiliki kapasitas kalor lebih kecil bila kalor pada kedua benda tersebut diambil dengan jumlah yang sama. Pada sub materi kesetimbangan termal, profil miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah: (1). ketika terjadi kesetimbangan termal, siswa beranggapan bahwa suhu masing-masing benda tidak sama, suhu benda bergantung pada massa masing-masing benda, (2). ketika terjadi kesetimbangan termal siswa beranggapan bahwa suhu
vii
masing-masing benda sesuai dengan suhu awal benda sebelum dicampurkan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa: penerapan remediasi dengan menggunakan model Children Learning In Science (CLIS) dapat mereduksi jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi suhu dan kalor. Penurunan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi beragam untuk tiap sub materi, pada sub materi pengertian suhu dan kalor jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi menurun sebesar 48%, pada sub materi perpindahan kalor sebesar 52%, pada sub materi pengaruh kalor pada zat sebesar 34%, dan pada sub materi kesetimbangan termal sebesar 33%.
Kata Kunci: pembelajaran remediasi, Children Learning In Science,
Miskonsepsi, Suhu dan Kalor
Effect of bismuth substitution on magnetic properties of CoFe2O4 nanoparticles: Study of synthesize using coprecipitation method
Abstract: The effect of bismuth ion substitution on the magnetic properties of cobalt ferrite nanoparticles was identified in this study. This method used in this study was coprecipitation method using 0.1 bismuth ion concentration. The results on hysteresis loop showed that the saturation magnetization of cobalt ferrite nanoparticles decreased with the substitution of bismuth ions, but the coercive field experienced the opposite. Saturation magnetization decreased from 57.97 to 51.19 emu / g, while coercive fields increased from 0.64 to 0.84 kOe
APLIKASI TOUCH SWITCHING BERBASIS SKIN SENSING PADA SAJADAH PENGHITUNG RAKAAT
Salat merupakan sebuah ibadah yang khusus dilakukan oleh umat Islam. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, salat didefinisikan sebagai rukun Islam kedua, berupa
ibadah kepada Allah Subhanahu wa Taāala, wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf,
dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam (KBBI, 2008).
Lupa dalam hitungan rakaat adalah hal yang biasa terjadi pada orang yang salat.
Terkadang pula orang tersebut lupa dengan jumlah sujud yang sudah dilakukan pada
rakaat tersebut, sehingga orang tersebut harus mengerjakan sujud sahwi.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka dirancang sajadah penghitung rakaat dengan
aplikasi touch switching berbasis skin sensing yaitu sajadah yang dilengkapi dengan
counter dan layar sentuh. Dengan demikian, orang yang salat bisa tahu berapa kali ia
telah sujud. Dengan mengetahui jumlah sujud yang telah dilakukannya, ia juga bisa tahu
jumlah rakaat yang dilaluinya.
Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan pembuatan dan perangkaian alat yang
berupa counter, debounce, dan touch switching yang digabung dan dirangkai agar
tercipta penghitung rakaat berbasis touch switching. Counter atau rangkaian penghitung
adalah rangkaian logika sekuensial yang dapat dipergunakan untuk menghitung jumlah
pulsa yang masuk dan dinyatakan dengan bilangan Biner.
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang dapat digunakan untuk mengubah
bilangan biner menjadi bilangan latin. Decoder pun mempunyai jalan masukkan (input)
yang berupa bilangan biner dan jalan keluaran (output) yang berupa bilangan latin.
Debounce merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengatasi masalah output
logika yang tidak stabil. Touch Switching merupakan suatu saklar yang menggunakan
sensor sentuh. Dengan metode Capacitive Sensing, sensor akan mendeteksi nilai
kapasitansi dari material yang tersentuh diatas sensor dan membandingkan nilai
kapasitansi dari sensor. Perbedaan inilah yang akan dibaca oleh program, dengan
mengizinkan nilai kapasitansi tertentu saja yang dapat menyebabkan sensor bekerja. Jika
material yang tersentuh di atas sensor memiliki nilai kapasitansi yang tidak diizinkan,
sensor tidak akan membaca, jika material yang tersentuh di atas sensor tersebut memiliki
nilai kapasitansi yang diizinkan, sensor akan bekerja. Dengan pinsip inilah, pada
umumnya touchpad dipergunakan untuk mendeteksi sentuhan.
Dimulai dengan pendesainan rangkaian counter dengan touch switching, kemudian
merancang prototype dari rangkaian tersebut. Bila belum berhasil maka, rangkaian
counter dengan touch switching diperbaiki terlebih dahulu sebelum dipasang pada
sajadah. Setelah rangkaian tersebut berhasil maka alat tersebut disematkan pada sajadah
EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mencermati efek pemusatan data hasil analisis tes terhadap parameter item berbasis Clasical Test Theory (CTT). Metode penelitian yang digunakan metode eksplorasi, model penelitian yang digunakan penelitian psikometri. Data yang digunakan, pola respon siswa padaĀ Ulangan Akhir Semester (UAS) Genap mata pelajaran Fisika kelas XI SMA di Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Banyak sampel 1036.Ā Pengambilan data menggunakanĀ teknik dokumentasi. Analisis kuantitatif menggunakan programĀ olah data komputer dariĀ ITEMAN versi 3.00. Hasil penelitian, efek pemusatan data terhadap parameter item berbasisĀ CTTĀ dari data 1 ke data 2 yaitu nilai reliabilitas dari 0,879 menjadi 0,678 (menurun walaupun masih pada kriteria reliabel), nilai mean p dari 0,526 menjadi 0,681 (nilai rerata taraf kesukaranĀ meningkat), nilai mean biserial dari 0,542 menjadi 0,374 (nilai rerata daya beda menurun, walaupun masih dalam kriteria baik), nilai mean dari 21,035 menjadi 27,230 (meningkat), median dari 21 menjadi 27, modus dari 15 menjadi 28. varians dari 61, 310 menjadi 21,706, simpangan baku bergeser dari 7,830 menjadi 4,659 (menurun, menunjukkan nilai variansnya menurut, atau standardeviasinya menurun, atau errornya mengecil). Kesimpulan dari hasil penelitian, jika ingin meningkatkan parameter reliabilitas tes, maka banyak sampel harus ditambah (bukan menambah item tes). Parameter taraf kesukaran akan meningkat jika skor hasil tes lebih memusat artinya variansnya atau simpangan bakunya kecil, walaupun akan berpengaruh pada nilai daya beda yang mengecil
EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA E-PATIENT (STUDI EMPIRIS PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA)
This study aims to test the satisfaction of using information systems formed from the patient's satisfaction with the quality of the service that is affected by the quality of the system and the perceived quality of information society in Solo while using e-patient applications. This study This confirm the research came back with a different object. Sampling technique was purposive sampling with the population of the community in the solo using the E-Patient application as much as 130 respondents. Testing the measuring instrument tested using the SPSS version 21 and hypothesis testing is done using Structural Equation Models (SEM) use the AMOS program. The results of this study indicate that patient satisfaction of using the E-Patient application significantly that from the quality of service. Quality system and quality of information on quality of service also showed significant effects. These results give Satisfaction to form meaning that patients i n the use of the application E-Patient through the quality of service is affected by the quality of the system and the quality of the information.
This study aims to test the satisfaction of using information systems formed from the patient's satisfaction with the quality of the service that is affected by the quality of the system and the perceived quality of information society in Solo while using e-patient applications. This study This confirm the research came back with a different object. Sampling technique was purposive sampling with the population of the community in the solo using the E-Patient application as much as 130 respondents. Testing the measuring instrument tested using the SPSS version 21 and hypothesis testing is done using Structural Equation Models (SEM) use the AMOS program. The results of this study indicate that patient satisfaction of using the E-Patient application significantly that from the quality of service. Quality system and quality of information on quality of service also showed significant effects. These results give Satisfaction to form meaning that patients i n the use of the application E-Patient through the quality of service is affected by the quality of the system and the quality of the information.
 
Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development
This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.Ā ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEIās activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has āStrengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagementā as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.Ā
Conference Title:Ā 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme:Ā Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms:Ā ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi