6 research outputs found

    Analisa Faktor Penyebab Keterlambatan pada Proyek Pembangunan Villa dan Hotel ABC di Bali

    Get PDF
    Keterlambatan pada suatu proyek merupakan ketidaksesuaian antara penyelesaian dengan waktu rencana. Proyek pembangunan villa dan hotel ABC di Bali merupakan salah satu pembangunan proyek yang pengerjaannya mengalami keterlambatan selama satu tahun. Keterlambatan proyek pembangunan villa dan hotel ABC di Bali disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengadaan sumberdaya (material, man, dan machine) yang tidak terpenuhi, pelaku proyek (kontraktor, owner, dan konsultan), dan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor dominan yang berpengaruh pada keterlambatan proyek berdasarkan peringkat tertinggi. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan survei kepada dua puluh responden stakeholder proyek untuk dapat menganalisa peringkat dari faktor keterlambatan. Berdasarkan identifikasi studi literatur dan focus group discussion terhadap ahli didapatkan empat puluh satu faktor penyebab keterlambatan. Pada perhitungan menggunakan pareto chart ditemukan tujuh faktor dominan peringkat teratas keterlambatan yaitu intensitas hujan tinggi, letak geografis proyek, kondisi tanah tidak mendukung, bencana alam, perubahan desain secara berulang, adanya nego ulang harga pekerjaan, dan jangkauan tc tidak mencakup keseluruhan proyek

    PENILAIAN KONSEP GREEN BUILDING PADA GEDUNG LABORATORIUM TERPADU INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN SESUAI STANDAR GREENSHIP 1.2

    Get PDF
    Pada Kota Balikpapan jumlah bangunan gedung yang menerapkan konsep green building dan tersertifikasi sesuai dengan data sertifikasi bangunan hijau masih belum ada. Pembangunan berkelanjutan pada Institut Teknologi Kalimantan (ITK) merupakan salah satu yang terbesar di Kalimantan Timur. Pembangunan tersebut akan berdampak pada perubahan kondisi lingkungan. Diterapkannya konsep green building pada bangunan Gedung ITK diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap perubahan lingkungan. Fokus studi kasus penelitian ini yaitu Gedung Laboratorium Terpadu ITK.  Adapun hal yang ditinjau yaitu penerapan green building pada gedung Laboratorium Terpadu ITK menggunakan parameter perhitungan pada Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan penilaian terhadap penerapan green building pada Gedung Laboratorium Terpadu ITK. Adapun nilai evaluasi penerapan green building pada gedung Laboratorium Terpadu ITK yaitu sebesar 9,08 poin atau 8,99% dimana belum memenuhi syarat penerapan green building sesuai dengan standar greenship 1.2.In the City of Balikpapan, the number of buildings that apply the green building concept and are certified according to the green building certification data still does not exist. Sustainable development at the Kalimantan Institute of Technology (ITK) is one of the largest in East Kalimantan. The development will have an impact on changes in environmental conditions. The application of the green building concept to the ITK building is expected to reduce the negative impact on environmental change. The focus of this research case study is the ITK Integrated Laboratory Building. The thing being reviewed is the application of green building in the ITK Integrated Laboratory building using the calculation parameters on Greenship for New Buildings Version 1.2. The method that will be used in this research is to evaluate the application of green building in the ITK Integrated Laboratory Building. The evaluation value of the application of green building in the ITK Integrated Laboratory building is 9.08 points or 8.99% which does not meet the requirements for implementing green building in accordance with the greenship 1.2 standard

    PENGGUNAAN FLY ASH INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA BETON

    Get PDF
    Dalam operasionalnya PLTU Kaltim Teluk menggunakan batubara sebagai bahan baku. Sisa pembakaran batubara adalah fly ash dan bottom ash, yang merupakan abu dan dianggap sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jumlah fly ash dan bottom ash yang sangat besar tentu akan lebih bermanfaat apabila dapat dikelola dengan baik. Salah satu bentuk pengelolaan tersebut adalah menjadikannya sebagai pengganti semen dalam beton. Hasil uji kuat tekan dari beton yang menggunakan fly ash sangat bervariasi dalam jangka waktu 56 hari. Hasil uji kuat tertinggi adalah pada beton dengan komposisi fly ash 5% yaitu 33,26 Mpa. Hasil kuat tekan beton pada keadaan normal yaitu 0% fly ash adalah 36,88 Mpa. Penurunan kuat tekan terjadi pada penambahan fly ash. Sedangkan beton dengan tambahan fly ash paling banyak yaitu 25% memiliki kuat tekan yang paling rendah yakni 19,08 Mpa. Kata kunci: beton, fly ash, seme

    Pengaruh Komunikasi Terhadap Keberhasilan Proyek Pada Hubungan Kerja Antara Kontraktor dan Subkontraktor

    Get PDF
    Hubungan kerja antara perusahaan kontraktor dan subkontraktor  dilaksanakan  untuk mengatasi kesulitan yang muncul di lapangan agar dapat mencapai keberhasilan proyek. Untuk mencapai keberhasilan tersebut diperlukan komunikasi yang efektif antar perusahaan. Oleh karena itulah perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis indikator pada komunikasi yang efektif dan pengaruhnya terhadap keberhasilan antar perusahaan tersebut dalam menyelesaikan pekerjaan proyek. Penelitian ini diawali dengan melakukan kajian literatur untuk mendapatkan variabel danindikator  terkait komunikasi dan keberhasilan proyek. Kemudian dilakukan penyusunan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data.  Responden pada survey yang digunakan adalah manajer perusahaan kontraktor dan subkontraktor yang pernah atau sedang terlibat dalam hubungan kerja.  Selanjutnya data yang terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan structural equation modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan pekerjaan proyek antara perusahaan kontraktor dan subkontraktor. Sedangkan indikator penting pada komunikasi yang efektif adalah frekuensi komunikasi, komunikasi dua arah, kejelasan isi pesan, kejujuran berkomunikasi, dan resolusi konflik Kata kunci :komunikasi, keberhasilan proyek , hubungan kerja, structural equation modellin

    Analisis Dampak Lingkungan Pengolahan Limbah Fly Ash dan Bottom Ash dengan Metode Siklus Daur Hidup (Life Cycle Assessment/LCA) di Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap

    Get PDF
    PLTU Teluk Balikpapan dengan kapasitas mencapai 2 x 110 MW menghasilkan limbah fly ash dan bottom ash. Limbah tersebut diolah dengan cara ditimbun pada lahan terbuka. Penimbunan tersebut kurang efektif karena membutuhkan banyak lahan untuk menampung limbah yang dihasilkan. Maka diusulkan tiga skenario pengolahan limbah fly ash dan bottom ash yaitu skenario 1 penimbunan di landfill, skenario 2 pemanfaatan menjadi paving block dan skenario 3 pemanfaatan menjadi kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan dari pengolahan limbah fly ash dan bottom ash eksisting dan untuk mengetahui skenario terbaik pengolahan limbah fly ash dan bottom ash dengan metode Life Cycle Assessment (LCA). Tahapan LCA mengacu pada ISO 14040 tahun 2006 yang terdiri dari tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak, dan interpretasi. Hasil analisis kontribusi dampak terhadap lingkungan dengan skenario 1 diperoleh tiga dampak dengan nilai tertinggi yakni natural land transformation dengan nilai 15,8 lalu climate change dengan nilai 9,5 dan particulate matter formation dengan nilai 6,8. Selanjutnya, hasil perhitungan menunjukan bahwa skenario terbaik pengolahan limbah fly ash dan bottom ash adalah skenario 3 yaitu pengolahan menjadi kompos
    corecore