2,388 research outputs found

    On Algebraic Decoding of qq-ary Reed-Muller and Product-Reed-Solomon Codes

    Full text link
    We consider a list decoding algorithm recently proposed by Pellikaan-Wu \cite{PW2005} for qq-ary Reed-Muller codes RMq(β„“,m,n)\mathcal{RM}_q(\ell, m, n) of length n≀qmn \leq q^m when ℓ≀q\ell \leq q. A simple and easily accessible correctness proof is given which shows that this algorithm achieves a relative error-correction radius of τ≀(1βˆ’β„“qmβˆ’1/n)\tau \leq (1 - \sqrt{{\ell q^{m-1}}/{n}}). This is an improvement over the proof using one-point Algebraic-Geometric codes given in \cite{PW2005}. The described algorithm can be adapted to decode Product-Reed-Solomon codes. We then propose a new low complexity recursive algebraic decoding algorithm for Reed-Muller and Product-Reed-Solomon codes. Our algorithm achieves a relative error correction radius of Ο„β‰€βˆi=1m(1βˆ’ki/q)\tau \leq \prod_{i=1}^m (1 - \sqrt{k_i/q}). This technique is then proved to outperform the Pellikaan-Wu method in both complexity and error correction radius over a wide range of code rates.Comment: 5 pages, 5 figures, to be presented at 2007 IEEE International Symposium on Information Theory, Nice, France (ISIT 2007

    BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI INSTALASI GERIATRI RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG

    Get PDF
    Pertambahan penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan akan mengalami kenaikan jumlah lansia sebesar 41,4 %. Pelayanan Geriatri didirikan untuk memberikan pelayanan khusus bagi para usia lanjut dengan pelayanan terlengkap dibandingkan dengan rumah sakit lain yang sudah membuka pelayanan tersebut. namun, kelengkapan pelayanan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, khususnya di instalasi geriatri belum dapat menarik minat masyarakat banyak untuk memanfaatkan pelayanan tersebut, terlihat pada jumlah pengunjung lama dan pengunjung baru yang mengalami perbedaan peningkatan. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran beberapa faktor yang berhubungan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Instalasi Geriatri Rumah Sakit Dr. kariadi Semarang, apakah ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jaminan kesehatan, pengetahuan, sikap, tingkat kebutuhan, tarif pelayanan, biaya transportasi, dan jarak dengan tingkat pemanfaatan pelayanan rawat jalan. Jenis penelitian ini adalah eksplanatory research menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien lanjut usia berumur lebih dari 60 tahun, memiliki keterbatasan fisik, mental, memori, dan komunikasi, dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Analisa menggunakan uji statistik Chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 variabel yang secara statistik berhubungan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan, yaitu jaminan kesehatan (p-value=0,000) dan pengetahuan (p-value=0,024). Kemudian pada 8 variabel lainnya secara statistik tidak terdapat hubungan bermakna dengan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan, diantaranya adalah pendidikan (p-value=0,346), pekerjaan (p-value=0,862), pendapatan (p-value=0,982), sikap (p-value=0,242), tingkat kebutuhan (p-value=0,593), tarif pelayanan (p-value=0,174), biaya transportasi (p-value=0,972), dan jarak ke fasilitas pelayan kesehatan (p-value=0,658). Untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Instalasi geriatri, perlu ditingkatkan upaya social marketing secara lebih intensif, khususnya pada pelayanan rawat jalan. Kata Kunci: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan, Geriatri, Rawat Jalan

    UJI KEPEKAAN LARVA An. aconitus TERHADAP EKSTRAK BUAH SIRSAK MENTAH ( Annona muricata Linn) DI LABORATORIUM

    Get PDF
    Malaria saat ini masih merupakan penyakit yang menimbulkan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Nyamuk Anopheles aconitus yang menjadi vektornya. Upaya pemberantasan penyakit malaria yang telah dilkukan adalah dengan pengobatan, pemberantasan vektor dengan insektisida dan pengelolaan lingkungan. Selain insektisida kimia ternyata tumbuhan juga mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai insektisida hayati. Salah satunya adalah tanaman sirsak. Penelitian ini bertujuan menguji kepekaan larva An. aconitus terhadap ekstrak buah sirsak mentah di Laboratorium. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu Ò€œ Post test only control group designÒ€ dengan sampel penelitian adalah larva instar III yang merupakan bagian dari populasi larva An. aconitus yang terdapat di Laboratorium BPVRP (Balai Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit) Salatiga. Sebagai variabel terikat adalah jumlah kematian larva dan variabel bebasnya adalah konsentrasi ekstrak buah sirsak mentah, sedangkan sebagai variabel pengganggu adalah pH dan suhu air. Hasil penelitian menunjukkan adanya kematian larva pada berbagai konsentrasi. Berdasarkan analisis probit untuk membunuh 50% larva (LC50) pada media percobaan dibutuhkan konsentrasi ekstrak sebanyak 0,20% dan untuk membunuh 90% larva (LC90) pada media percobaan dibutuhkan konsentrasi 0,27%. Umur residu efektif ekstrak buah sirsak mentah ini sangat pendek yaitu satu hari (24 jam). Hasil uji Anova menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kematian larva pada berbagai tingkat konsentrasi ekstrak buah sirsak mentah (Annona muricata Linn) dan berdasarkan hasil uji LSD menyatakan bahwa terdapat perbedaan pada semua pasangan nilai mean yang signifikan. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak buah sirsak mentah yang mampu membunuh larva An. aconitus. Kata Kunci: larva An. aconitus, ekstrak buah sirsak menta

    Tumor necrosis factor inhibitors in psoriatic arthritis.

    Get PDF
    INTRODUCTION: Psoriatic arthritis (PsA) is a chronic inflammatory disease that can result in significant disability. With the emergence of tumor necrosis factor inhibitors (TNFi), therapeutic outcomes in PsA have improved substantially. The clinical efficacy and the inhibition of radiographic progression demonstrated by TNFi have transformed the management of PsA. However, there is still an unmet need for a subset of patients who do not respond adequately to TNFi. Areas covered: This review provides an overview of the pharmacokinetics of TNFi, the efficacy of TNFi in PsA, and the role of immunogenicity of TNFi in the treatment of PsA. In addition, we address the use of TNFi in the setting of other medications utilized in the treatment of PsA and the potential future role of biosimilars. Expert commentary: Monoclonal antibodies exhibit complex and widely variable pharmacokinetics. The study of factors that can affect the pharmacokinetics, such as immunogenicity, is valuable to further define and understand the use of TNFi in PsA, especially in the subset of patients who do not respond adequately to these agents or lose effectiveness over time

    PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA HABITS OF MIND SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN M-APOS

    Get PDF
    Penelitian ini didasarkan pada rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan karena kurangnya kemampuan pemahaman matematis dan koneksi matematis pada siswa menengah atas pada pokok bahasan trigonometri. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan penelitian yang menelaah pencapaian hasil belajar siswa serta peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan koneksi matematis siswa serta mengkaji habits of mind siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan M-APOS dan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan Non-equivalent Control -Group Design, yang melibatkan 64 siswa kelas X di salah satu SMA Negeri Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Instrumen yang digunakan yaitu: tes yang berupa tes pemahaman metematis, tes koneksi matematis, dan non tes yang berupa angket skala habits of mind siswa serta lembar observasi. Analisis statistik yang dilakukan adalah Paired Sample t’-test, Mann-Whitney U test. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) pencapaian pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional, (2) peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional, (3) pencapaian kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional, (4) peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional, (5) Habits of mind siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan M-APOS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional. --- The study was based on the problem of the student lower score because of how less the students understanding and connections mathematical Senior high school students mainly focus on trigonometri. To overcome this, a research was conducted used M-APOS learning. This study also refers the student achievement progress on understanding mathematical by using M-APOS and conventional learning, and also conducted to students habits of mind. Tipe of study was quasi-experimental research using Non-equivalent Control -Group Design by involved 64 students in first grade in one of Bandung senior high school. Instrument used in this research were tests the ability of mathematical understanding and mathematical connections, scale habits of mind the students and the observation sheet. Use the statistical analysis Paired Sample test, Mann-Whitney U test. The result obtained are: (1) students achievement on math. to measure by using M-APOS approach is better than using conventional approach, (2) improvement of the ability of understanding mathematical of students who acquire learning with M-APOS approach was better than studenst who received konvencional approach, (3) an increase the students mathematical connections , who received by M-APOS approach is better than the students who received by the conventional approach, (4) improvement of the ability of mathematical connections of students who received with M-APOS approach was better than students who received conventional approach, (5) Habits of mind of students who received M-APOS approach is better than students who received conventional approach
    • …
    corecore