4 research outputs found

    Investigasi Bawah Permukaan Pada Area Kawah Sikidang, Dieng, Jawa Tengah Menggunakan Metode Geolistrik

    Get PDF
    Sikidang crater geothermal manifestation area is located in Dieng geothermal field, Banjarnegara, Central Java Province, Indonesia. In 2019 more than 400,000 people visited Sikidang Crater tourism area. Some of the surface manifestation in this area include fumaroles, mud pools, steaming grounds, and altered ground. This research aim is to identify hydrothermal fluid below the surface and estimate the area of conductive zone using resistivity model from geoelectric data (dipole-dipole and Schlumberger configuration), surface temperature measurements, dan geological observation.Based on the results of 1D and 2D resistivity model, the low resistivity anomaly is thought to be a hydrothermal fluid that associated with surface geothermal manifestations appearence. The low resistivity anomaly also assumed to be associated with altered rocks in the study area, while the high resistivity anomaly is thought to be Pangonan andesitic lava with resistivity value above 1500 Ω.m. Several conductive zone dominantly identified in the Kawah Sikidang tourism area, however conductive zone also identified outside the tourism area

    GEORADAR INVESTIGATION AT THE KEDULAN TEMPLE EXCAVATION SITE, KALASAN, YOGYAKARTA

    Get PDF
    Kedulan Site is the buried and ruined 9th century Mataram Hindu Kingdom temple, located in Tirtomartani Village, Kalasan District, Sleman Regency, Yogyakarta Special Province. This temple was incidentally discovered by sand diggers on 24 November 1993 under several meter thick of fluvio-volcanic deposit of the modern Merapi. Several technical studies were needed to carefully excavate the temple, including geology and geophysical approaches. One of the geophysical method have been applied was ground penetration radar (georadar). This method uses radar technology to obtain a continuous profile of the shallow sub-surface and thus allows scientists to image soil substratums based on differing dielectric constants. Georadar investigation by Department of Geological Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada, was conducted on 4 December 2007. The main purpose was to identify the location of the outer stone fence as an estimation to define the temple site area to be excavated. About one line was chosen to cross the site in north-south direction in a distance of 328 m. Two runs were completed on the same line but different courses, i.e. forward and backward, where one was checked with another. The result indicates the presence of the outer stone fence was possibly buried in a depth of 7 m. It was located about 40 m distance outside the inner stone fence. Assuming the fences were quadrangle relative to the main temple, hence it is estimated that the site area to be excavated is about 13.830 m² and total 96.808 m³ gravels and sands to be removed

    Analisis Gempa Bumi Susulan (Aftershock) dan Kaitannya terhadap Sesar Aktif pada Kota Mataram Studi Kasus Gempa Lombok Agustus

    No full text
    Gempabumi merupakan kejadian geologi yang dihasilkan dari pergerakan lempeng tektonik. Dalam peristiwanya setelah gempabumi utama (mainshock) akan diikuti oleh peristiwa gempabumi susulan (aftershock) dalam kurun waktu tertentu. Penelitian ini akan membahas analisis gempabumi susulan (aftershock) yang terjadi pada gempa Lombok 2018 dengan menggunakan data gempa-micro (microsesimicity). Penelitian ini menjadi menarik karena perlu adanya peta yang menujukkan sesar yang aktif pada daerah sekitar Kota Mataram, dengan menggunakan data gempa-micro (microsesimicity) maka dapat membantu memberikan informasi struktur bawah permukaan yang mengindikasi struktur aktif. Metode penelitian menggunakan data 992 gempabumi susulan (aftershock) dari tanggal 5 Agustus hingga 27 September 2018 dengan magnitudo 1 sampai 4 Skala Richter, kemudian menggunakan Digital Elevation Model (DEM) dan peta geologi regional lembar Lombok. Analisis keruangan dilakukan pada daerah morfologi yang strukturnya terlihat jelas dan menerapkan pada daerah tutupan endapan pada Kota Mataram. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa terdapat konsentrasi titik gempa yang intensif, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat struktur aktif yang mengontrolnya, yaitu terjadi pada bagian utara Gunung Rinjani dan bagian Kota Mataram. Hasil pola kelurusan (lineament) yang dibuat menunjukkan bahwa sesar aktif naik berarah NNW-SSE dan sesar geser dekstral berarah E-W

    Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Menggunakan Analisis Mikrotremor Metode HVSR di Kawasan Wisata Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat

    No full text
    Gempa Lombok tahun 2018 menjadi bencana alam yang tidak dilupakan oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Lombok. Salah satu kawasan strategis daerah hingga berskala internasional yang mengalami kerusakan cukup parah adalah Kawasan Wisata Sembalun, dimana kawasan ini ditargetkan sebagai kawasan strategis periode 2017-2023 oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mengingat pentingnya kawasan ini bagi provinsi NTB maupun Indonesia, maka perlu dilakukannya penelitian mikrozonasi bahaya gempabumi di kawasan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan mikrozonasi bahaya gempabumi berdasarkan nilai kerentanan indeks seismik (Kg) dari hasil kombinasi parameter amplifikasi (Ao) dan frekuensi resonansi (fo). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Kg yang cenderung tinggi terkonsentrasi pada area dengan tingkat aktivitas manusia yang tinggi, mencakup kawasan pemukiman Desa Sembalun Bumbung, zona perkantoran, dan zona pelayanan umum untuk wisata. Peta hasil penelitian juga divalidasi dengan data kerusakan bangunan berdasarkan wilayah pemukiman dan menunjukkan korelasi yang positif
    corecore