41 research outputs found

    Meningkatkan kualitas tidur anak penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut dengan terapi pijat bayi

    Get PDF
    Proses pematangan otak terjadi ketika bayi tidur. anak yang kurang tidur akan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga anak mudah sakit. Saat ini berbagai terapi untuk mengatasi masalah tidur bayi sudah banyak dikembangkan, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tidur bayi yaitu dengan pijatan bayi yang membantu merangsang kekebalan, sehingga bisa membantu melawan infeksi. Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh yang berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan tentang proses keperawatan dengan memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus yang dipilih yaitu asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan pola tidur. Kriteria responden dalam studi kasus ini yaitu anak balita usia 2 – 4 tahun. Sampel yang diambil  berjumlah 2 anak dengan dilakukan intervensi pemijatan selama 10 – 15 menit. Pengumpulan data menggunakan rekam medik, wawancara, observasi serta peran aktif dalam pemberian asuhan keperawat Responden 2 Alat yang digunakan adalah lembar observasi pemantauan tidur dan terjaga anak. Setelah dilakukan intervensi pada kedua responden dapat di gambarkan bahwasanya respon kedua anak setelah dilakukan pemijatan bayi pada ke dua anak terjadi peningkatan kualitas tidur dari sebelum dilakukan pemijatan rata-rata terjadi kenaikan 2 jam lama tidur malam dan intensitas terbangun terjadi penurunan rata-rata 2 kali saat tidur malam. Responden anak dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur akan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas tidur dengan intervensi pemijatan bayi yang di berikan 1 jam sebelum tidur. Aplikasi pemijatan bayi pada anak  agar bisa di terapkan pada semua responden anak yang kesulitan saat tidur

    Penerapan Terapi Relaksasi Benson Pasien Pre Operasi Bedah Mulut (Gingivektomy) yang Mengalami Kecemasan

    Get PDF
    Tindakan operasi yang direncanakan dapat menimbulkan respon fisiologi dan psikologi pada pasien. Respon paling umum pada pasien pre operasi salah satunya adalah respon psikologi (kecemasan). Tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan dapat diatasi dengan terapi non farmakalogi salah satunya dengan Relaksasi Benson. Relaksasi Benson merupakan alternatif relaksasi untuk menangani kegiatan mental serta menjauhkan pikiran negatif, Terpusat terhadap pencipta yang dapat dicapai dengan pemusatan pikiran. Teknik Relaksasi Benson ini merupakan teknik relaksasi yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien pre operasi gingivektomy yang mengalami kecemasan. Desain studi kasus ini merupakan deskriptif dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan dengan responden berjumlah 5 orang masing-masing subyek studi terdiri dari 3 perempuan dan 2 laki-laki. Relaksasi benson dilakukan sebelum tindakan Gingivektomy selama 15-20 menit. Pengukuran skala kecemasan dilakukan sebelum dan sesudah melakukan relaksasi benson. Alat ukur skala kecemasan menggunakan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A). Hasil studi kasus menunjukkan setelah dilakukan relaksasi benson pada kelima responden yang mengalami kecemasan di dapatkan hasil adanya perubahan skala kecemasan yang tingkat kecemasan berat berubah menjadi kecemasan sedang dan kecemasan sedang berubah menjadi kecemasan ringan. Pemberian Relaksasi Benson efektif untuk menurunkan skala kecemasan pasien pre operasi bedah mulut Gingivektomy

    ROLE OF WET CUPPING TREATMENT TOWARD ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) OF MIGRAINE PATIENT AT SEMARANG

    Get PDF
    Introduction. Migraine is often disturbing Activity Daily Living (ADL) due to the throbbing pain, accompanied by nausea, no appetite, sensitivity to light, sounds and smells. The purpose of this study was determined differences in patient’s ADL before, after one week, two weeks, and three weeks after being intervented by wet cupping method. Methods. This research used pre and post test quasi-experimental design. Numbers of sample were 30 male patients, choosed by consecutive sampling technique. Wet cupping treatment was given 1 time only. ADL was measured with a checklist Headache Impact Test-6 (HIT-6) before treatment, one week, two weeks, and three weeks after treatment. Analysis of data was done in two steps: the frequency of distribution and multivariate repeated ANOVA test in normal distribution and Friedman test in unnormal distribution (p = 0.000) then followed post test with the Wilcoxon test. Results. Post test with the Wilcoxon in migraine patients was done before cupping, one week, two weeks and three weeks after wet cupping. Results showed p value 0,000 for all groups. Discussion. ADL before cupping differ by one week, two weeks and three weeks after cupping with p value 0.000(α <0.005).  Keywords: Cupping, Activity Daily Living (ADL), Migraine

    PELUANG BEKAM BASAH MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG KORONER AKSEPTOR KB DMPA (Indikator Lipid dan Respon Imun)

    Get PDF
    Latar belakang: Kadar trigliserid akseptor KB suntik DMPA meningkat seiring dengan lamanya menggunakan kontrasepsi tersebut. (Hartiti T 2010, Mitrovska S, Jovanova S, Matthiesen I, Libermans C, 2009, Lih Yun Chen Wing, Ya Chi Chen, Yu Yin Shih, Jung Chien Cheng, Yiu Jiuan Lin, and Meeii Jyh Jiang 2008 ) Peningkatan trigliserid dapat memicu penyakit jantung koroner yang merupakan pembunuh pertama di dunia. Tujuan:Analisis literature pengaruh bekam basah terhadap kadar trigliserid dan respon imun dan akseptor KB suntik DMPA. Metode: Metode penelitian ini adalah telaah literatur (meta analysis) dari sumber pustaka dan jurnalpenelitian. Hasil: Terapi komplementer bekam basah terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL laki-laki normal. Pengaruh bekam basah terhadap penurunan kolesterol pada pasien dengan sindrom metabolik(Farahmand SK, Gang LZ, Saghebi SA, Mohammadi M, Mohammadi S, Mohammadi G, et al 2012, Syed K.F,2012). Sampel darah dari bekam menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan (p <0,001) kadarkolesterol, HDL, LDL dan trigliserida dibandingkan dengan sampel darah vena. Mohammad Reza Vaez Mahdavi, Tooba Ghazanfari, Marjan Aghajani, Farideh Danyali and Mohsen Naseri 2007). Penurunan kadarestradiol secara spontan sangat berhubungan dengan peningkatan proinflamatori sitokin seperti tumor necrosis factor (TNF) α dan interleukin (IL)-1β. (Sudhaberata K, 2008, Mitrovska S, Jovanova S, Matthiesen I,Libermans C, 2009, Lih Yun Chen Wing, Ya Chi Chen, Yu Yin Shih, Jung Chien Cheng, Yiu Jiuan Lin, and  Meeii Jyh Jiang 2008). Reduplikasi bekam meningkatkan kadar IFN-γ dan IL-4 (Ahmed, et al., 2005). Kesimpulan: Bekam basah mempengaruhi Kadar trigliserid dan respon imun.  Saran: Lanjutkan untuk penelitian dengan sampel akseptor KB DMPA. Kata Kunci: bekam,  triglserid, imun, DMP

    Penerapan Akupresur terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Penderita Hipertensi Di Desa Bermi Kabupaten Demak

    Get PDF
    Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan komplikasi pada penderita sehingga menurunkan kualitas hidup pada penderita. Peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi dapat di kontrol dengan terapi farmokolgi dan non farmokologi, salah satunya menggunakan terapi akupresure.Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui aplikasi akupresure terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi pada daerah Bermi Kabupaten Demak. Metode pengambilan studi kasus dengan metode descriptive study mengambil tiga responden hipertensi yang mempunyai kriteria inklusi menderita hipertensi 30 mmhg diatas nilai normal dengan di beri intervensi penerapan akupresure selama dua hari. Hasil studi kasus penerapan ini bahwa menunjukan penurunan pada tekanan darah dari 159/ 94 MAP 115 mmhg menjadi 145/94 MAP 111 dan 152/93 MAP 112 menjadi 132/80 MAP 97 terdapat penurunan rata rata untuk diastol 14 dan diastol 8,6 untuk nilai MAP 8,3. Saran pemberian terapi akupresure cukup efekti dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi sehingga menggunakan terapi akupresure menjadi salah satu rekomendasi intervensi untuk asuhan keperawatan pada pasien hiperetensi

    BEKAM BASAH MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP SOSIAL HUMANIORA PASIEN MIGREN

    Get PDF
    Migren kejadiannya mulai meningkat. Kejadian terbanyak pada perempuan usia 35-45 tahun. Keadaan migren sangat mengganggu belajar, bekerja dan aktifitas sehari-hari, sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Bekam basah adalah teknik pengobatan komplementer, telah menurunkan nyeri pada 66% pasien nyeri kepala. Tujuan penelitian  untuk mengetahui pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup pasien migren. Metode penelitian adalah   quasi eksperimen, disain   one group pre test and post test design. Tempat penelitian adalah klinik bekam sinergi di wilayah Semarang teknik pengambilan sampel consecutive sampling, Hasil: Rata-rata gangguan ADL pasien Migren sebelum dilakukan bekam 73.40, termasuk Migren berdampak parah pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora buruk. Rata-rata gangguan  ADL pasien  Migren  1 minggu setelah  dilakukan bekam 52.67, termasuk Migren berdampak ringan pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora sedang. Simpulan penelitian ini ada pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup sosial humaniora pasien migren nilai p 0.000

    Meningkatkan Kapasitas Kader Melalui Penyegaran Kader Posyandu Balita Mengenai Pengisian SIP Dan KMS Di Wilayah Rw 07 Desa Mranggen Kecamatan Mranggen

    Get PDF
    Kader posyandu seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik, Salah satu perannya adalah menyediakan data faktual kondisi sasaran melalui Sistem Informasi Posyandu (SIP), pengisian KMS atau buku KIA oleh kader. Tujuan: untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader Posyandu yang pada akhirnya akan mendukung percepatan pengembangan desa dan mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini difasilitasi oleh Mahasiswa Profesi Ners Stase Komunitas Universitas Muhammadiyah. Jumlah kader Posyandu yang hadir 13 orang kader di RW 07 desa Mranggen. Metode: pelaksanaan kegiatan meliputi pemaparan materi mengenai SIP dan KIA, simulasi pengisian SIP dan grafik pertumbuhan anak, dan diskusi kelompok terarah. Pihak puskesmas hadir di kegiatan ini sebagai informasi kunci. Hasil kegiatan penyegaran kader adalah terjadi peningkatan pengetahuan setelah dilakukan pelatihan dengan hasil rata-rata pretest 68, post test 80, sehingga rata-rata peningkatan pengetahuan sebanyak 11 poin. Kader juga praktek sistem 5 meja posyandu, praktek penyuluhan dan pencatatan pelaporan. Luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dihasilkannya modul dan publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sarana dan prasarana supaya bisa dilengkapi sehingga pelayanan posyandu dapat lebih dioptimalkan. Kader posyandu lebih meningkatkan motivasi untuk melakukan penyuluhan. Kesimpulan: penyegaran kader posyandu tentang pengisian SIP, KMS di RW 07 Desa Mranggen Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, terjadi peningkatan kemampuan
    corecore