6 research outputs found

    Analisis Npl, Ldr dan Bopo terhadap Rentabilitas Bank Papua (Studi Kasus Bank Papua Cabang Jayapura Tahun 2008-2012)

    Get PDF
    Salah satu Perusahaan yang menjual jasa adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan atau lebih dikenal dengan nama Bank. Bank merupakan Perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Jika dilihat berdasarkan data yang telah diperoleh dari Bank Indonesia, terlihat bahwa rasio NPL gross dan rasio NPL net Bank Umum di Indonesia tahun 2007 sampai dengan 2008 mengalami penurunan sebesar 0,8% dan 0,4%, sedangkan rasio ROA Bank Umum di Indonesia untuk tahun 2007 sampai dengan 2008 juga mengalami penurunan sebesar 0,45%. Padahal secara teori apabila rasio NPL suatu bank menurun maka rasio ROA bank tersebut akan meningkat dan begitu juga sebaliknya. Pada umumnya tingkat kesehatan perbankan mengacu pada beberapa variabel yang diproksikan dalam berbagai rasio keuangan perbankan. Rasio-rasio ini seperti NIM, LDR dan BOPO membantu para stakeholder industry perbankan untuk ikut mengevaluasi dan menilai tingkat kesehatan bank, sehingga bisa mengunakan opsi pilih dalam menentukan jasa perbankan yang akan digunakan. Secara ringkat penelitian ini bertujuan untuk menganalisis NIM, BOPO, dan LDR terhadap Kinerja Rentabilitas Bank Papua” (Studi kasus Bank Papua Cabang Jayapura tahun 2007-2012) Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan data sekunder menggunakan analisa regresi linier berganda untuk menganalisis NIM, BOPO, dan LDR terhadap Kinerja Rentabilitas Bank Papua. Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi ROA pada Bank Papua pada tahun 2008 hingga 2012 dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Variabel NPL negative dan signifikan terhadap ROA, Variabel BOPO berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ROA dan Variabel LDR positif dan signifikan terhadap signifikan terhadap ROA

    Analisis Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Paksa terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada Kantor Penerima Pajak (KPP) Kota Jayapura

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penagihan pajak yang dilakukan dengan menggunakan Surat Paksa dan seberapa besar kontribusinya terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada KPP Kota Jayapura. Populasi dalam penelitian ini adalah semua data dari laporan penerbitan dan pencairan Surat Paksa serta semua laporan penerimaan Pajak Penghasilan Badan yang ada pada Kantor Penerimaan Pajak (KPP) Kota Jayapura. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah semua data yang berasal dari laporan penerbitan serta pencairan Surat Paksa dan laporan penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada tahun 2010-2014 yang ada di Kantor Penerimaan Pajak (KPP) Kota Jayapura. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Untuk menguji hipotesis penelitian ini, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis efektivitas dan analisis kontribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektivitas penagihan pajak dengan surat paks pada tahun 2010 dinilai cukup efektiv, pada tahun 2011 dinilai kurang efektif sesuai dengan klasifikasi pengukuran efektivitas, sedangkan pada tahun 2012-2013 dinilai tidak efektif karena <60 persen sesuai dengan klasifikasi pengukuran efektivitas dan pada tahun 2014 tingkat efektivitasnya berada pada tingkat kurang efektif. Sementara itu tingkat kontribusi penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada tahun 2010 tergolong kriteria sedang, tahun 2011 tergolong kriteria cukup baik dalam Penerimaan Pajak Penghasilan Badan di KPP Kota Jayapura .Pada tahun 2012 tergolong kriteria baik dalam Penerimaan Pajak Penghasilan Badan di KPP kota Jayapura.Sedangkan pada tahun 2013 tergolong kriteria kurang dalam Penerimaan Pajak Penghasilan Badan di KPP kota jayapura. Dan untuk di tahun 2014 tergolong kriteria cukup baik dalam penerimaan pajak penghasilan badan di KPP kota Jayapura

    Pengaruh Kebijakan Pemerintah Tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Laba Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia Kantor Cabang Jayapura

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan Pemerintah tentang kredit USAha rakyat (KUR) terhadap laba Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Kantor Cabang Jayapura. Rumusan masalah penelitian adalah apakah kebijakan pemerintah tentang Kredit USAha rakyat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Laba Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Kantor Cabang Jayapura. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Kantor Cabang Jayapura, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Kantor Cabang Jayapura secara berturut-turut untuk periode 2010-2012.Hasil analisis dengan menggunakan uji regresi. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kebijakan pemerintah dengan laba Perum Jamkrindo dengan nilai konstanta sebesar 996.501, artinya bahwa jika variabel yang dianalisis adalah nol atau tidak adanya kebijakan penambahan KUR maka laba Perum Jamkrindo akan mengalami penurunan sebesar Rp 996.501,- setiap triwulannya. Hal ini karena yang dijadikan parameter adalah data tiap triwulan sejak Tahun 2010–2012. Namun hasil ini ditandai dengan nilai tidak signifikan dari hasil olah statistic yaitu 0,143,nilainya lebih besar dari pada nilai α (alpha) yang ditetapkan sebesar 0,05.Dengan demikian,Ha ditolak yaitu kebijakan kredit USAha rakyat (X)secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba Perusahaan (Y) Perum Jamkrindo Kantor Cabang Jayapura. Kata Kunci : pengaruh kebijakan kredit USAha rakyat terhadap laba Perusahaan
    corecore