375 research outputs found
Karakterisasi Film Tipis Cu-c60/mgo Akibat Penuaan(ageing)dengan Teknik Hamburan Raman
KARAKTERISASI FILM TIPIS Cu-C60/MgO AKIBAT PENUAAN(AGEING)DENGAN TEKNIK HAMBURAN RAMAN. Film tipis campuran antara Cu dan C60 telah dianalisis dengan menggunakan spektroskopi Raman. Campuran secara atomik dideposit pada substrat Mg(001). Pengujian topografi dengan mikroskop optik menunjukkan bahwa warna film di sebagian besar sisi luar adalah coklat muda dan berubah menjadi coklat tua pada bagian tengah film. Terjadinya Perubahan warna dapat diatributkan dengan baberapa jenis interaksi kimia antara Cu-Cu, Cu-C60, C60-C60 dan Perubahan alotrop molekul C60. Dari analisis spektroskopik Raman dapat disimpulkan bahwa ciri spektrum secara kuat berkorelasi dengan variasi warna yang bergantung pada daerah pengamatan. Pada tepi filmdengan warna coklat terang (ditunjukkan pada daerah 2 dan 3) atom-atom Cu berinteraksi secara kimia dengan fullerene (Cu-C60). Pada iteraksi ini terjadi pergeseran puncak kira-kira 6 cm-1dari puncak pristine C60 yang diamati untuk puncak-puncak Ag(2) dan Hg(8). Pada pusat film dengan warna coklat gelap (ditunjukkan pada daerah 3, daerah 4 dan daerah 5) terlihat sebagai puncak baru yanang secara tipikal seperti puncak D dan G yang secara umum berkaitan dengan formasi disordered graphite melalui konversi kimia dari C60 dibawah pengaruh oksidasi
Bayesian co-estimation of selfing rate and locus-specific mutation rates for a partially selfing population
We present a Bayesian method for characterizing the mating system of
populations reproducing through a mixture of self-fertilization and random
outcrossing. Our method uses patterns of genetic variation across the genome as
a basis for inference about pure hermaphroditism, androdioecy, and gynodioecy.
We extend the standard coalescence model to accommodate these mating systems,
accounting explicitly for multilocus identity disequilibrium, inbreeding
depression, and variation in fertility among mating types. We incorporate the
Ewens Sampling Formula (ESF) under the infinite-alleles model of mutation to
obtain a novel expression for the likelihood of mating system parameters. Our
Markov chain Monte Carlo (MCMC) algorithm assigns locus-specific mutation
rates, drawn from a common mutation rate distribution that is itself estimated
from the data using a Dirichlet Process Prior (DPP) model. Among the parameters
jointly inferred are the population-wide rate of self-fertilization,
locus-specific mutation rates, and the number of generations since the most
recent outcrossing event for each sampled individual
Photoluminescence Enhancement of β-FeSi2 Nanocrystals Controlled by Transport of Holes in Cu-doped n-type Si Substrates
We have investigated PL behavior of β-FeSi2 nanocrystals controlled by transport of holes in Cu-doped n-type Si substrates. PL enhancement was observed and PCI-PL measurements revealed that PL enhancement was attributed to a transport process of holes with a larger time constant in Cu-doped n-Si substrate in which an interval trap process is controlled by Cu doping.International Conference and Summer School on Advanced Silicide Technology 2014, July 19–21, 2014, Tokyo, Japa
KARAKTERISASI FILM TIPIS Cu-C60/MgO AKIBAT PENUAAN(AGEING)DENGAN TEKNIK HAMBURAN RAMAN
KARAKTERISASI FILM TIPIS Cu-C60/MgO AKIBAT PENUAAN(AGEING)DENGAN TEKNIK HAMBURAN RAMAN. Film tipis campuran antara Cu dan C60 telah dianalisis dengan menggunakan spektroskopi Raman. Campuran secara atomik dideposit pada substrat Mg(001). Pengujian topografi dengan mikroskop optik menunjukkan bahwa warna film di sebagian besar sisi luar adalah coklat muda dan berubah menjadi coklat tua pada bagian tengah film. Terjadinya perubahan warna dapat diatributkan dengan baberapa jenis interaksi kimia antara Cu-Cu, Cu-C60, C60-C60 dan perubahan alotrop molekul C60. Dari analisis spektroskopik Raman dapat disimpulkan bahwa ciri spektrum secara kuat berkorelasi dengan variasi warna yang bergantung pada daerah pengamatan. Pada tepi filmdengan warna coklat terang (ditunjukkan pada daerah 2 dan 3) atom-atom Cu berinteraksi secara kimia dengan fullerene (Cu-C60). Pada iteraksi ini terjadi pergeseran puncak kira-kira 6 cm-1dari puncak pristine C60 yang diamati untuk puncak-puncak Ag(2) dan Hg(8). Pada pusat film dengan warna coklat gelap (ditunjukkan pada daerah 3, daerah 4 dan daerah 5) terlihat sebagai puncak baru yanang secara tipikal seperti puncak D dan G yang secara umum berkaitan dengan formasi disordered graphite melalui konversi kimia dari C60 dibawah pengaruh oksidasi
PENGARUH ILUMINASI LASER PADA FILM CAMPURAN EMAS-FULLERENE (AUC60) DALAM ANALISIS SPECTROSKOPI RAMAN
PENGARUH ILUMINASI LASER PADA FILM CAMPURAN EMAS-FULLERENE (AUC60) DALAM ANALISIS SPECTROSKOPI RAMAN. Analisis Raman secara rinci pada campuran antara emas danfullerene (C60) telah dilakukan dengan cara mengubah intensitas laser secara sistematik untuk mempelajari pengaruh agitasi termal pada campuran. Analisis pergeseran Raman menunjukkan bahwa perubahan secara sistematik daya laser menyebabkan pergeseran dan penyempitan puncak Raman. Kenaikan daya laser dari 0,5 miliwatt ke 3 miliwatt akan menyebabkan pergeseran-penurunan frekuensi Raman. Besarnya pergeseran frekuensi Raman kira-kira 2 cm" dan 5,4 cm", masing-masing untuk mode Ag(2) dan Hg(8). Penurunan pergeseran yang diamati berkaitan dengan beberapa macam interaksi antara atom Au dan molekul C60, seperti Au dan C60 ,,softly bound'' yang peka pada suhu sehingga kemungkinan terjadi difusi Au dalam campuran, Nano-kristal Au menunjukkan sifat kimia yang bergantung ukuran (tergantung jumlah atom Au) dan hal penting dari nano-Au adalah kemungkinan penggunaan untuk penandaan DNA, dan posisi-sensitif spektroskopi Raman memberikan kita kesempatan untuk menganalisis reaksi bio-kimia dalam ruang topologi. Kenaikan daya iluminasi menyebabkan pergeseran frekswensi teramati. Iluminasi 0,5 miliwatt dipilih sebagai satu kondisi moderat
Recommended from our members
Detailed evaluation of the upper airway in the Dp(16)1Yey mouse model of Down syndrome
A high prevalence of obstructive sleep apnea (OSA) has been reported in Down syndrome (DS) owing to the coexistence of multiple predisposing factors related to its genetic abnormality, posing a challenge for the management of OSA. We hypothesized that DS mice recapitulate craniofacial abnormalities and upper airway obstruction of human DS and can serve as an experimental platform for OSA research. This study, thus, aimed to quantitatively characterize the upper airway as well as craniofacial abnormalities in Dp(16)1Yey (Dp16) mice. Dp16 mice demonstrated craniofacial hypoplasia, especially in the ventral part of the skull and the mandible, and rostrally positioned hyoid. These changes were accompanied with a shorter length and smaller cross-sectional area of the upper airway, resulting in a significantly reduced upper airway volume in Dp16 mice. Our non-invasive approach, a combination of computational fluid dynamics and high-resolution micro-CT imaging, revealed a higher negative pressure inside the airway of Dp16 mice compared to wild-type littermates, showing the potential risk of upper airway collapse. Our study indicated that Dp16 mice can be a useful model to examine the pathophysiology of increased upper airway collapsibility of DS and to evaluate the efficacy of therapeutic interventions for breathing and sleep anomalies
- …