14 research outputs found

    Chemoprevention Activity of Temu Mangga Extracts

    Full text link
    The chemoprevention activity of temu mangga extracts was investigated by determination of antioxidant activity with a peroxidation number method and gluthatione-S-transferase (GST) activity in Chang medium culture and cell lysate (total GST activity). The results indicated that ethanol extract has a strong antioxidant activity. It is caused by the phenolic group in the ethanol extract. Treatment Chang cell culture with 7th and 4th ethanol fractions increased the GST activity when compared to the control. The total GST activity (cytosolic and microsomal) increased when Chang cell culture was treated with H2O2/Fe+2. The decrease of the total GST activity was observed when 7th and 4th ethanol fractions were supplemented with H2O2/Fe+2 compared to the cell culture receiving H2O2/Fe+2 only

    Pengembangan Metode Identifikasi Kerusakan DNA Spermatozoa Ternak

    Full text link
    The success of artificial insemination is very much determined by the quality of spermatozoa. The detection or identification of damaged chromatin of spermatozoa DNA is very important to forsee the adverse clinical outcome. However, the method of identification is still depended on expensive imported kits. Therefore, the objective of this research was to developed an identification kit to determine the quality of livestock spermatozoa DNA chromatin.This study consist of three step. Step 1) Determination of low melting point agarose (LMP-agarose) concentration which is 0,6%, 0,7% and 0,8%. 2) Comparison of three lysis solution (LS) which is LS I (0.4M Tris, 0.8M DTT, 1% SDS, pH 7.5), LS II (0.4M Tris,2 M NaCl, 1% SDS , pH 7.5), and LS III (0.4M Tris-HCl, 2M NaCl, 1% SDS 0,05 M EDTA, pH 7.5). 3) Comparison different staining which is Eosin yellow and Methylene blue. The results showed that 0.6% LMP-agarose demonstrated the best concentration to ā€œtrapped the spermatozoaā€ compared for sheep and goats. whereas the three concentration of spermatozoa cows can not be used to trap spermatozoa cow. The best formulation to lysis the membrane was LS III (0.4M Tris -HCl, 2M NaCl, 1% SDS 0,05 M EDTA). The best staining was eosin yellow and methylene blue with 2:1 ratio

    Aktivitas Antioksidan Berbagai Fraksi Dan Ekstrak Metanolik Daun Beluntas (Pluchea Indica Less)

    Full text link
    This study has been done to investigate the antioxidant activity of various fractions and methanolic extract of beluntasleaves by using several test system, such as DPPH, superoxide and hydroxyl radical-scavenging activities, hydrogenperoxide scavenging activity, ferric reducing power, iron and haemoglobin chelating capacities and b-caroteneā€“linoleicbleaching assay. The results showed that methanolic extract of beluntas leaves (EMB) and its fractions (ethyl acetatefraction (FEA), water fraction (FA) and n-butanol fraction (FNB)) had scavenging activity of DPPH radical. EMBwhich had highest phenolic content and the strongest ferric reducing power, exhibited b-caroteneā€“linoleic bleachinginhibition and the highest superoxide scavenging activity, while FEA showed antioxidant activity based on superoxideradical-scavenging activity, iron and haemoglobin chelating capacities and ferric reducing power

    Fenol, Flavonoid, Dan Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Kulit Batang Pulai (Alstonia Scholaris R.br)

    Get PDF
    Pulai (Alstonia scholaris R.Br), family Apocynaceae adalah salah satu tumbuhan hutan yang berfungsi sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, malaria, batuk berdahak, diare, kencing manis, penurun kolesterol, cacingan, rematik akut, borok, dan hipertensi. Salah satu penyebab penyakit jantung, aterosklerosis, dan kanker adalah stres oksidatif. Stres ini dapat disembuhkan atau dikurangi dengan menggunakan antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa fenol dan termasuk salah satu metabolit sekunder pada tumbuhan yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan ekstrak kulit batang pulai. Penentuan kuantitatif total fenol dengan metode folin-ciocalteu dinyatakan sebagai gallic acid equivalent (GAE) per gram ekstrak, kadar flavonoid total dengan metode AlCl3 dinyatakan sebagai Quercetin equivalen (QE), dan aktivitas antioksidan in vitro dengan DPPH (2, 2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang dinyatakan dalam istilah IC50 (inhibition concentration). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi tiga ulangan dalam maserasi dengan etanol 96% menghasilkan 4,19% filtrat. Kandungan fenol total adalah 51,50 mg GAE/g ekstrak, sedangkan kandungan flavonoid total adalah 0,35 mg QE/g ekstrak. Nilai IC50 yang diperoleh dari hasil pengujian antioksidan ekstrak kulit batang adalah 211,54 Ī¼g/mL

    Profil Lipid Darah pada Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak

    Full text link
    Diet berenergi tinggi dengan sumber dari lemak dapat mendorong perkembangan obesitas yang biasanya disertai dengan Perubahan profil lipid darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh diet energi tinggi dengan sumber lemak hewani dan kuning telur sebagai diet obesitas terhadap profil lipid darah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang diberikan selama empat bulan. Lima belas ekor monyet jantan dewasa dibagi menjadi tiga kelompok diet secara acak menjadi kelompok 1) lemak tinggi dari lemak hewani tanpa kuning telur, atau 2) lemak tinggi dengan kuning telur, (lemak 19,62% pada kedua diet), atau 3) diet standar monkey chow sebagai kontrol (lemak 5,55%). Pengukuran dilakukan tiap bulan untuk berat badan, profil lipid darah seperti kolesterol, trigliserida, kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-C) dan kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL-C), dan pada akhir studi, konsumsi lemak dan kecernaan dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan hewan konsumsi lemak tinggi dengan kuning telur meningkat bobot badannya secara signifikan pada minggu ke-4 dan 8 (

    Kajian Penanda Genetik Gen Cytochrome B Pada Tarsius SP. =Study of Genetic Marker on Cytochrome B Gene of Tarsius SP.

    Full text link
    Tarsius merupakan salah satu satwa endemik Indonesia yang keberadaannya mulai memprihatinkan. Konservasi sebagai salah satu cara untuk pelestarian satwa ini akan lebih terarah dan berhasil guna apabila karakteristik dan keragaman sumber genetiknya diketahui dengan pasti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penanda genetik spesifik gen cyt b pada Tarsius sp. Pengurutan hasil PCR menggunakan primer H 15149 pada gen cyt b didapatkan urutan basa sebesar 276 pb (menyandi 92 asam amino. Fragmen cyt b hash! pengurutan disejajarkan berganda dengan primata lain dari data Genbank dengan bantuan perangkat lunak Genetyx-Win versi 3.0 dan Clustal W, kemudian dianalisis dengan menggunakan program MEGA versi 3.1. Dari hasil analisis diperoleh 14 situs asam amino yang berbeda. Tarsius dianae memiliki 12 situs asam amino (asam amino ke 2, 6, 9, 22, 23, 29, 39, 41, 42, 45, 55 dan 85), T. spectrum memiliki 7 situs asam amino (asam amino ke 2, 6, 9, 41, 45, 55 dan 85) dan T bancanus memiliki 2 situs asam amino ( ke 23 dan 45) yang dapat digunakan sebagai penanda genetik. Lima asam amino unik ditemukan pada T dianae, yaitu pada situs asam amino ke 6 (valina), ke 22 (alanina), ke 29 (alanina), ke 39 (serina) dan ke 42 (valina). Jarak genetik berdasar nukleotida cyt b yang dihitung menggunakan model 2 parameter Kimura ditemukan nilai paling kecil sebesar 0,7%, nilai paling besar 22,3% dan rata-rata 13,1%. Filogram menggunakan metode neighbor joining berdasar hasil urutan nukleotida dan asam amino cyt b tersebut dapat dijadikan pembeda masing-masing spesies Tarsius
    corecore