149 research outputs found

    Perbandingan Sistem Keamanan Pengembangan Aplikasi Website Web 2.0 Menggunakan Framework Ruby on Rails Dan Cakephp

    Full text link
    Web 2.0 merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan berbagai layanan di web yang memungkinkan pemakai untuk berkolaborasi dan berbagi informasi secara online. Teknologi Web 2.0 menggunakan teknologi yang sejak lama dikembangkan untuk web, ditambah dengan berbagai teknologi yang memungkinkan kolaborasi serta berbagai informasi. Sehingga secara logis bisa dikatakan bahwa Web 2.0 akan mempuyai masalah keamanan yang sama dengan aplikasi web sebelumnya bahkan lebih. Pembuatan aplikasi website dapak dikatakan mudah atau sulit, disatu sisi bahasa pemrogramannya mudah dipelajari namun disisi lain kemudahan tersebut sering membuat web developer terlena. Faktor keamanan menjadi syarat mutlak dipenuhi dalam aplikasi Web 2.0. Tetapi tidak semua developer menyadari hal tersebut. Bahkan ada yang membangun aplikasi website tanpa di-optimasi dan tidak memperhitungkan keamanan data. Akibatnya aplikasi website tersebut mudah dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tapi, ada pendekatan baru dalam pemrograman website yang bisa meng-handle masalah-masalah tersebut. Salah satunya adalah pemrograman web berbasis framework. Tulisan ini memaparkan lebih dalam tentang perbedaan sistem keamanan dalam pengembangan aplikasi web berbasis framework antara RoR dan CakePHP. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi developer yang sudah atau akan menggunakan salah satu dari framework RoR dan CakePHP untuk membangun sebuah aplikasi website berbasis framework

    Penafsiran Luas Bidang Dasar Tegakan Pinus Merkusii menggunakan Foto Udara di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah

    Get PDF
    The research aim to estimate the basal area of Pinus merkusii combired comprises measurement by aerial photograph with scale of 1:20.000 field and to measurement field. The stand parameters measured are the number of the trees per hectare (N), the tree height (H) and crown diameter (D). Whereas, estimation of the stand basal area was based on the measurement of the stem diameter in the permanent plots. The result of the regression analysis showed that the based area of the Pinus merkusii stand (lbds) had correlation with the number of the trees per hectare (N), the tree height (H) and crown diameter (D), the regression is as follows: Basal areas or tree densities of compartement 100 and 102 have been optimum. Therefore, resin production compartement 100 and 102 is higher than compartement 101 having lower basal are or tree density. It is for those reasons, the compartement 101 needs action to cut the suppressed trees to make optimum basal area

    Contesting Caliphate: Opposition of Indonesian Fundamentalist Groups to Isis Caliphate

    Full text link
    ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) which was declared by al-Baghdādī as an Islamic caliphate (dawlah khilāfah) is not necessarily welcomed by Muslim fundamentalists in Indonesia. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) and Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), two Muslims fundamentalist organization that struggle for Islamic caliphate, considers ISIS as deviant and invalid. This article aims to discuss the argument surrounding religious foundation of Islamic caliphate as believed al-Baghdādī as ISIS mastermind and the response of Indonesian fundamentalists to it. While all Islamic fundamentalism believes that establishment of Islamic caliphate is a religious obligation, they do not agree how to implement this obligation. ISIS\u27s al-Baghdādī is on the opinion that Islamic caliphate is to be implemented with all costs, including using violence and military campaign, Indonesian fundamentalists tend to use non-violence and dialogue as their strategy instead

    Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat

    Full text link
    Seni bela diri pencak silat sebagai metode bertarung secara filosofis mengajarkan pendidikan spiritual dan fisik untuk membantu para peminatnya dalam menghayati nilai-nilai moral yang luhur di dalamnya. Objek material dari penelitian ini adalah pencak silat dan objek formal adalah filsafat seni atau estetika dari pencak silat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji (1) norma atau perilaku pencak silat, (2) gaya pencak silat, (3) kategori pencak silat dan peralatannya. Penelitian ini menggunakan metode faktual-historis melalui deskripsi, analisis, dan sintesis. Hasilnya adalah (1) norma pencak silat yang secara konseptual ditemukan dalam sikap kinerja, gerak langkah, serangan, dan pertahanan (belaan), (2) gaya seni bela diri (aliran gaya) yang terdiri dari aspek mental-spiritual, bela diri, seni, dan olahraga, (3) seni dalam seni bela diri dibagi menjadi wiraga, wirama, dan wirasa serta peralatan seni bela diri termasuk penggunaan kostum, senjata khusus, dan pengiring musik tradisional

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA SORONG MENGGUNAKAN WEB DAN LINE@ CHATBOT SEBAGAI MEDIA INFORMASI PARIWISATA

    Get PDF
    Abstrak Sorong merupakan salah satu kota yang di kelilingi objek wista alam dan berlokasi sangat strategis yaitu sebagai pintu gerbang Papua dan Papua Barat sehingga arus informasi juga bisnis sangat lancar disini. Tetapi kenyataannya masih banyak wisatawan domestik yang belum benar-benar mendapatkan informasi tentang produk lokal atau souvenir, dan industri pariwisata di Kota Sorong. Oleh karena itu wisatawan membutuhkan informasi yang bisa di dapat dengan mudah mengenai pariwisata kota sorong sehingga pariwisata yang ada di kota sorong dapat berkembang dengan baik dan berdampak pada pendapatan kota sorong di bidang pariwisata. maka Penulis ingin menerapkan sebuah chatbot yang dapat memberikan informasi seputar pariwisata kota sorong, dengan mengunakan layanan line chat bot sebagai media penyampaian informasi tempat wisata yang bisa interatif dan layanan line webhook maker sebagai layanan perancangan chat pada botnya dengan metode interaksi mengunakan keyword untuk memilih kategori dan lokasi tempat wisata

    Desain Didaktis Soal Cerita Operasi Hitung Campuran untuk Kelas III Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya hambatan belajar (learning obstacle) siswa tentang soal cerita operasi hitung campuran. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi learning obstacle untuk merancang desain didaktis pembelajaran matematika soal cerita operasi hitung campuran yang dapat diterapkan di kelas III Sekolah Dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui metode DDR (Didactical Design Research). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, tes dan obervasi. Data dianalisis secara kualitatif untuk menemukan learning obstacle. Fokus analisis berdasarkan teori situasi didaktis, dan hasil analisis ini digunakan untuk pengembangan desain didaktis hipotetik. Peneliti menyusun antisipasi didaktis pedagogis berdasarkan learning obstacle yang telah teridentifikasi. Desain didaktis yang telah dirancang tersebut diujicobakan di SDN 154 Purwodadi Tanjung Jabung Barat. Hasil penelitian menunjukkan siswa mengalami ontogenical obstacle, didactical obstacle dan epistimological obstacle pada pembelajaran soal cerita operasi hitung campuran. Berdasarkan temuan diatas, disusunlah suatu desain didaktis alternatif yang diharapkan mampu mengatasi learning obstacle yang telah teridentifikasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan desain didaktis ini merupakan salah satu alternatif dalam pembelajaran soal cerita operasi hitung campuran di SD kelas III, sehingga learning obstacle siswa dapat dikurangi

    Penentuan Struktur Bawah Permukaan dengan Menggunakan Metode Seismik Refraksi di Lapangan Panas Bumi Diwak dan Derekan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

    Full text link
    A research of refraction seismic methods in Diwak and Derekan village, Bergas district , Semarang regency , Central Java has been done on March 30, 2013 and August 27, 2013. This research in order to determination the subsurface structure of a geothermal field Diwak and Derekan with refraction method. In this aquisision data the travel time data was a distance function, with Geometrics Model ES-3000 seismic refraction instrument with 8 Geophones. Processing and interpretation data used Hagiwara method. Hagiwara method used value of delay time concept from travel time curve.This interpretation which resulted shows the subsurface lithology of the study area Diwak v1 obtained for the first layer of 297 ā€“ 412 m/s which we interpret as a layer of alluvium. While v2 on both layers obtained a value of 471 ā€“ 697 m/s which we interpret as soil. This research is the penetration depth of 5.84 - 11.7 m . The results obtained in the field structure of the two bedding Derekan, v1 to the first layer of 546 - 1011 m/s which is interpreted as alluvium. While v2 on both layers obtained a value of 1081 - 1714 m/s are interpreted with clay .Penetration that can be recorded on the field at 0.75 ā€“ 9.16 m
    • ā€¦
    corecore