34 research outputs found

    Uji Efektivitas Perangkap Feromon Terhadap Hama Oryctes rhinoceros L. dan Intensitas Kerusakan pada Tanaman Kelapa di Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Pulau Ambon

    Get PDF
    ABSTRACTEffectiveness trial of pheromone traps against Oryctes rhinoceros L. and its damage intensity on coconut tree at Batulahat Village, Nusaniwe District, Ambon IslandThe research aimed to determine the efficacy of traps containing pheromone in catching the coconut pest, coconut rhinoceros beetle (Oryctes rhinoceros L.) and its effect on reducing the damage severity caused by the pest. The experiment was conducted by observing the damage intensity before treatment and continued with the efficacy testing of the traps containing pheromone (Ethyl 4-methyloctanoate) against the population of the coconut rhinoceros beetle. The damage intensity was measured following the traps treatment. The result demonstrated that the average of damage intensity before and after treatment were 13.33% and 9.61%, respectively. This indicated the effectiveness of traps in catching the coconut rhinoceros beetle. The number of O. rhinoceros caught during the experiment was analysed using quantitative analysis model. The highest number of coconut rhinoceros beetle caught was 9 bettles/2 months at traps containing pheromone. Whilst, the number of coconut rhinoceros beetle caught at traps containing pheromone with lamp demonstrated lower number of coconut rhinoceros beetle. Furthermore, the lower damage intensity at the experimental location was categorized as low. This was due to good agricultural practice implemented by the farmer.Keywords: Coconut, Pheromone, Damage intensityABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan perangkap feromon dalam memerangkap hama Oryctes rhinoceros L. dan pengaruhnya terhadap intensitas kerusakan yang disebabkan oleh hama tersebut. Penelitian dilakukan dengan menghitung Intensitas Kerusakan (IK) yang disebabkan oleh hama O. rhinoceros dan dilanjutkan dengan menguji efektivitas perangkap feromon (Ethyl 4-methyloctanoate) terhadap perkembangan populasi hama tersebut. Intensitas kerusakan dihitung dengan menggunakan formula IK untuk tanaman yang terserang dan yang tidak terserang O. rhinoceros sebelum dan sesudah aplikasi feromon. Hasil penelitian menunjukkan rerata IK sebelum dan sesudah aplikasi feromon masing-masing sebesar 13,33% dan 9,61%. Terjadi penurunan IK karena efektivitas feromon dapat memerangkap hama O.rhinoceros. Jumlah tangkapan O. rhinoceros tiap perlakuan dianalisa dengan model analisis kuantitatif sederhana. Jumlah tangkapan O. rhinoceros terbanyak dengan rerata tangkapan 9 ekor/2 bulan atau sama dengan 4,75 ekor/bulan pada perangkap berferomon saja. Sementara perangkap feromon dan lampu menghasilkan jumlah tangkapan hama O. rhinoceros yang lebih rendah. Lebih lanjut, rerata IK hama O. rhinoceros di desa Latuhalat tergolong kategori ringan karena sistem kultur teknik dari petani setempat sudah dilakukan dengan baik sehingga areal pertanaman kelapa cukup terawat.Kata Kunci: Kelapa, Feromon, Intensitas kerusaka

    Pengaruh Ketinggian Perangkap Feromon terhadap Penggerek Buah Kakao Conopomorpha cramerella Snell. (Lepidoptera: Gracillaridae)

    Get PDF
    Hama penggerek buah kakao/PBK (Conopomorpha cramerella Snell.) merupakan salah satu hama yang pada tingkat serangan berat dapat mengakibatkan kehilangan hasil kakao mencapai 90%. Penelitian ini bertujuan untuk menguji teknologi pengendalian hama PBK yang ramah lingkungan yaitu penggunaan perangkap feromon seks pada aspek posisi ketinggian perangkap yang efektif. Penelitian dilaksanakan di desa Banda Lama, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah yang berlangsung dari bulan Januari sampai Maret 2019. Penelitian ini menguji ketinggian perangkap feromon pada tiga posisi ketinggian perangkap feromon yang berbeda yaitu ketinggian 1 m, 2 m dan 3 m. Data yang diambil adalah jumlah tangkapan imago C. cramerella tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkap feromon dengan ketinggian 1 m yang paling efektif memerangkap hama PBK dengan jumlah tangkapan 85 ekor dan rerata populasi imago terperangkap adalah 10,63 ekor/bulan

    KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN KERAPU (FAMILI SERRANIDAE) DI PERAIRAN TELUK KOTANIA, SERAM BAGIAN BARAT, PROVINSI MALUKU

    Get PDF
    The coastal region of Kotania Bay located in the Western part of Seram Island is a semi-enclosed coastal area that has a unique ecosystem of mangrove ecosystems, seagrass and coral reefs that live side by side with each other. In these ecosystems there is a rich diversity of marine biological resources such as fish, molluscs, ecinoderms, crustaceans and macro-algae of economic and non-economic value. Grouper fish (Serranidae) and groups of snapper (Lutjanidae) are important economical fish that have the largest number of species in these waters. Thus, the role of coastal communities in this case grouper fisherman is very necessary in the management of grouper fish resources in the future.Therefore, this study aims to examine the socio-economic condition of grouper fishermen (Serranidae family) in the waters of Kotania Bay, West Seram, Maluku Province.Based on the results of research, the main livelihoods of people in the coast of Kotania Bay are fishermen, are in the productive age category, with a considerable level of elementary school education. The number of fishermen with <20 years' business experience is high. 55% of fishermen income> Rp. 100.000.000 and including prosperous category. Four types of traditional fishing gear are operated by fishermen in the waters of Kotania Bay to catch the economical fish, primarily grouper fish. Economical fishing areas, especially grouper fish from four fishing gear by habitat in the waters of Kotania Bay have been mapped.   ABSTRAK Wilayah pesisir Teluk Kotania  yang berada di Pulau Seram bagian barat merupakan wilayah pesisir semi tertutup yang memiliki keunikan ekosistem berupa ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang yang hidup saling berdampingan satu sama lainnya. Pada ekosistem tersebut terdapat keanekaragaman sumberdaya hayati laut yang kaya seperti, ikan, moluska, ekinodermata, krustasea dan makro-algae yang bernilai ekonomi dan non-ekonomi.  Ikan kerapu (Serranidae) dan kelompok ikan kakap (Lutjanidae) merupakan ikan ekonomis penting yang memiliki jumlah spesies terbanyak pada perairan tersebut. Dengan demikian, peranan masyarakat pesisir dalam hal ini nelayan kerapu sangat diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya ikan kerapu ke depan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi sosial ekonomi nelayan kerapu (famili Serranidae) di perairan Teluk Kotania, Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Berdasarkan hasil penelitian, mata pencaharian utama masyarakat di pesisir Teluk Kotania adalah nelayan, berada pada kategori umur produktif,  dengan tingkat pendidikan SD yang cukup banyak. Jumlah nelayan dengan pengalaman usaha < 20 tahun tergolong tinggi. Pendapatan 55% nelayan > Rp. 100.000.000 dan termasuk kategori sejahtera. Empat  jenis alat tangkap tradisional dioperasikan oleh nelayan di perairan Teluk Kotania untuk menangkap ikan ekonomis, utamanya ikan kerapu. Daerah penangkapan ikan ekonomis, terutama ikan kerapu dari empat alat tangkap menurut habitat di perairan Teluk Kotania berhasil dipetakan. Kata kunci: Sosial, Ekonomi, Nelayan kerapu, Serranidae, Teluk Kotani

    DISTRIBUSI ZOOPLANKTON DI PERAIRAN TELUK KOTANIA, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

    Get PDF
    The research was conducted at 11 stations in Kotania Bay, West Seram.  Sampling was done in April (Period 1),  July (Period 2) and October (Period 3) 2017.  Zooplankton were collected horizontally by using plankton net NORPAC, diameter 0.45 m and mesh size 0.33 mm.  There were 30 genera of zooplankton found in Kotania Bay waters.  Calanus sp.  and Acartia sp. has a widely distribution where found in all three stations and all period of data collection.  The highest abundance was in period 3 especially for stations 1 as many as 3. 806 ind. m-3 respectively.  Station 1 was a potential habitat for feeding ground and larva, juvenile rearing of commercial fish species due to zooplankton provision as important food resources.  Additionally, station 1, station 9 and station 7 were spawning and feeding grounds of adult commercial fish species, belonged to herbivore and planktovora due to highly abundance of zooplankton.   ABSTRAK Penelitian dilakukan pada 11 stasiun pengamatan di perairan Teluk Kotania, Seram Bagian Barat. Pengambilan sampel zooplankton dilakukan pada bulan April (Periode 1), bulan Juli (Periode 2) dan bulan Oktober (Periode 3) tahun 2017. Sampel zooplankton dikoleksi dengan  menggunakan jaring plankton tipe NORPAC, dengan diameter jaring 0,45 m dan ukuran mata jaring 0,33 mm. Pengambilan sampel zooplankton dilakukan secara horizontal. Sebanyak 30 genus zooplankton ditemukan di perairan Teluk Kotania. Zooplankton yang distribusinya  luas dan ditemukan di semua  stasiun  pada  3 periode penelitian adalah Calanus sp dan Acartia sp.  Kelimpahan zooplankton tertinggi pada Periode 3, terutama pada stasiun 1 yaitu sebanyak 3.806 ind/m3. Stasiun 1merupakan  habitat yang potensial  bagi tempat makan dan pembesaran larva, juvenile dan anakan ikan-ikan ekonomis  karena didukung oleh ketersediaan zooplankton sebagai sumber makanan yang penting. Selain itu stasiun 1, stasiun 9 dan stasiun 7, merupakan habitat pemijahan dan mencari makan dari spesies-spesies ikan ekonomis dewasa dari kelompok ikan herbivora dan planktivora, karena didukung oleh melimpahnya zooplankton. Kata Kunci : zooplankton, distribusi, habitat pakan, Teluk Kotania, ikan ekonomi

    SOSIALISASI DAN PELATIHAN ECOBRICK SEBAGAI UPAYA MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN BATU GAJAH

    Get PDF
    Sampah plastik merupakan salah satu dari sekian banyak faktor penyumbang kerusakan ekosistem yang terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga permasalahan sampah plastik selalu menjadi permasalahan yang sulit diatasi. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik secara kreatif melalui metode ecobrick. Melalui sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah dengan metode ecobrick, anak muda di Kelurahan Batu Gajah tergerak untuk turut  mengimplementasikannya pada kehidupan bermasyarakat sehingga dapat berdampak positif, baik untuk kebersihan lingkungan maupun untuk membantu dalam meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif di Kelurahan Batu Gaja

    Pengaruh Perceived Playfulness Dan Perceived Usefulness Terhadap Intention to Continue Using Melalui Attitude Toward Using Pada Pengguna Netflix Di Masa Pandemi Covid-19

    Full text link
    Berdasarkan technology acceptance model (TAM), faktor-faktor yang membentuk intention to continue use untuk menggunakan teknologi adalah perceived playfulness dan perceived usefulness. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel perceived playfulness dan perceived usefulness terhadap intention to continue use melalui attitude toward using pada pengguna Netflix di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan teknik analisis data partial least square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived playfulness dan perceived usefulness berpengaruh pada attitude toward using, dan attitude toward using berpengaruh pada intention to continue use

    Hukum pidana

    No full text
    corecore