11 research outputs found

    GAMBARAN KARAKTERISTIK PETUGAS PENDISTRIBUSIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI UPT RUMAH SAKIT KHUSUS PARU TAHUN 2019

    Get PDF
    One form of service at the hospital is the distribution of medical record files. Distribution is a process of delivering goods or services from producers to consumers and users, when the goods or services are needed. The purpose of this study was to determine the distribution of outpatient medical record files at the UPT Special Paru Hospital in 2019. This study used a descriptive research method with the aim of making an objective description or description of a situation with a total population of all medical record staff employees, namely 5 people and the sampling technique in this study is total sampling with the characteristics of all medical record officers. So the researchers analyzed the data starting from editing, coding, sorting, data entry, cleaning. The results of the study based on the majority of high school education were 3 people (60%) minority DIII medical records as many as 1 person (20%) and S1 education as many as 1 person (20%), based on the majority of 1-5 years working duration as many as 4 people ( 80%), and a minority of 6-10 years of work as many as 1 person (20%). So it can be concluded that the implementation of the distribution of outpatient medical record files is said to be sufficient, the length of the process of distributing medical record files and there are still a few medical record officers who are educated in DIII medical records and can be expected to improve the process of sending medical record files and the addition of officers with DIII medical record education

    FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA DUPLIKASI PENOMORAN BERKAS REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016

    Get PDF
    Penomoran nomor rekam medik yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen rekam medis dari suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika didukung dengan sistem yang baik.Sumberdaya manusia yang bermutu dan prosedur atau tata kerja yang baik serta sarana atau fasilitas yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apa saja faktor penyebab terjadinya penduplikasian nomor rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode penelitian pendekatan kuntitatif.Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross-sectional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi .Populasi sebanyak 7200 berkas rekam medis dan sampel sebanyak 720 berkas rekam medis.Sebagai responden adalah berkas rekam medis. Dari hasil penelitian diperoleh nahwa nomor rekam medis yang terjadi duplikasi  sebanyak ( 1,45%) dan nomor rekam medis yang tidak terduplikasi sebanyak( 98,63%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem komputerisasi di rumah sakit umum imelda pekerja indonesia medan akan menjadi baik apabila petugas benar-benar memperhatikan kinerjanya sehingga tidak akan menimbulkan kekeliruan dalam penomoranrekam medis supaya pelayanan lebih maksimal

    TINJAUAN PELAKSANAAN PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS INAKTIF DIRUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA (IPI) MEDAN TAHUN 2016

    Get PDF
    Rekam medis inaktif, berkas yang telah disimpan minimal selama 5 tahun di unit kerja rekam medis di hitung sejak tanggal terakhir pasien di layani pada sarana  pelayanan kesehatan atau telah 5 tahun setelah meninggal dunia. Pelaksanaan penyusutan rekam medis inaktif mempunyai beberapa tahap, yaitu di mulai dari pemilahan dan pemindahan, penilaian, menscan, dan pemusnahan. Dari hal tersebut, peneliti melakukan observasi dengan tujuan mengidentifikasi SOP pelaksanaan penyusutan rekam medis mngidentifikasi pelaksanaan penilaian rekam medis inaktif, mengamati pengalih media rekam medis inaktif dengan menggunakan scanner, mengidentifikasi pelaksanaan pemusnahan rekam medis inaktif. Pada saat melakukan observasi di RSU Imelda Medan, ditemukan bahwa tahun 2010-2016 telah melakukan penyusutan sebanyak 1.153 yang terdiri dari 885 rekam medis rawat jalan dan 268 rekam medis rawat inap. RSU Imelda Medan sudah mempunyai SOP pemisahan rekam medis inaktif, SOP retensi rekam medis, dan SOP pemusnahan rekam medis inaktif berdasarkan SK Direktur RS, namun dalam melakukan pemindahan rekam medis inaktif, sudah tersedianya ruangan khusus untuk rekam medis inaktif. Penilaian rekam medis inaktif dilakukan oleh tim penilai berdasarkan SK Direktur RS. Dalam menscan rekam medis inaktif, petugas melakukan scan dengan menggunakan alat scanner canon, yang kualitasnya sangat bagus, dan dalam pemusnahan rekam medis inaktif berdasarkan SK Direktur RS yang dilakukan oleh pihak ke-3, yang disaksikan oleh 2 orang saksi dari RSU Imelda Medan dan 1 orang saksi dari perusahaan, tim pemusnahan di lakukan 5 orang

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI UPT RUMAH SAKIT KHUSUS PARU TAHUN 2019

    Get PDF
    ABSTRAK   Unit rekam medis merupakan bagian yang penting dalam suatu rumah sakit, karena rekam medis memuat kegiatan mulai dari penerimaan pasien, pencatatan, pengelolaan data rekam medis pasien, penyimpanan dan pengembalian berkas rekam medis.Selain itu, unit rekam medis harus mampu melayani permintaan informasi yang berkaitan dengan data rekam medis dengan cepat, tepat dan akurat pada waktu yang dibutuhkan.Salah satu faktor yang berpengaruh dalam kecepatan pemberian pelayanan kepada pasien adalah ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis ke unit rekam medis.Tujuan umum dari peneliti ini adalah untuk mengetahui faktor keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap di UPT Rumah Sakit Khusus Paru Medan.Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi dalam penelitian petugas yang berkaitan dengan pengisian rekam medis diRS Khusus Paru yang berjumlah 15 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu berjumlah 15 orang.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan  peneliti bahwa faktor yang paling mempengaruhi keterlambatan adalah menjalankan prosedur yang telah ditetapkan dan ketidaklengkapan  dalam pengisian dokumen rekam medis baik dalam identitas pasien dan ketepatan dalam pengisian diagnosis juga mempengaruhi keterlambatan dalam pengembalian berkas rekam medis dan menjalankan prosedur yang telah ditetapkan di rumah sakit pengembalian berkas rekam medis paling lama 1x24 jam, apabila pengembalian berkas rekam medis mengalami keterlambatan maka akan sangat berpengaruh terhadap assembling,analisis,coding,indixing,filling dan laporan. Kata Kunci                 : Pengembalian Rekam Medis. ABSTRACT   Medical record unit is an important part in a hospital, because medical records contain activities ranging from receiving patients, recording, managing patient medical record data, storing and returning medical record files. In addition, medical record units must be able to service requests for information relating with medical record data quickly, precisely and accurately at the time required. One of the factors that influence the speed of service delivery to patients is the timeliness of returning medical record files to the medical record unit. inpatient medical record at UPT Medan Special Lung Hospital. This type of research uses quantitative descriptive research methods. Population in the study of officers relating to filling medical records in the Special Lung RSR totaling 15 people, with the sampling technique is the total sampling which amounted to 15 people . Brilliant The results of research that have been conducted by researchers that the factors that most influence the delay are carrying out established procedures and incompleteness in filling medical record documents both in the patient's identity and accuracy in filling out the diagnosis also affect the delay in returning the medical record file and carry out the procedures specified in the hospital returns the medical record file for a maximum of 1x24 hours, if the return of the medical record file is delayed it will greatly affect the assembling, analysis, coding, indixing, filling and reporting.   Keywords: Returning Medical Records

    PENGARUH PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN MENINGGAL TERHADAP PENGKLAIMAN ASURANSI DI RSU HERNA MEDAN TAHUN 2015

    Get PDF
    Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah meninggal dunia. Surat keterangan kematian ini berisikan identitas, saat kematian, dan sebab kematian. Kewenangan penerbit surat kematian adalah Dokter yang telah diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administrasif untuk menjalankan praktek kedokteran. Kegunaan mengapa surat kematian perlu untuk diterbitkan adalah untuk kepentingan asuransi. Ada batasan informasi dalam pengklaiman asuransi, tidak semua data kerahasian paien bisa di beri kan kepihak lain tanpa izin resmi. Yang menjadi populasi dan sampel adalah seluruh staf rekam medis yang yang berjumlah 6 orang di RSU. Herna Medan.Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh surat kematian terhadap pengklaiman asuransi, populasi dan sekaligus menjadi sampel berjumlah 6 orang. Metode yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan uji kolerasi. Hasil pengaruh (r) sebesar 0,996 r determinasi, (r2) = 0,996 ,yang berarti surat kematian mempengaruhi pengklaiman asuransi di RSU Herna Medan

    KETIDAK LENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSU IMELDA MEDAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui angka  ketidaklengkapan rekam medis rawat inap pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Imelda Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui angka ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap pasien Diabetes Melitus.  Dari hasil penelitian ditemukan angka ketidaklengkapan pengisian formulir catatan terintegrasi ditemukan 17.40 %, pengkajian awal 15, 22 % resume medis terdapat 9.79 % dan informed consent 17.40 %, nama dokter sebanyak 21.74 % dan tanda tangan dokter 8.70 %, sedangkan untuk  identifikasi pasien, catatan anastesi dan laporan operasi diisi lengkap. Adapun saran dari penulis adalah : (1) prosedur tetap Analisa Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap perlu direvisi agar semua formulir yang dianalisa, dan perlu dilakukan sosialisasi terus menerus

    Analisis Kualitatif Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2022

    Get PDF
    Completeness of filling out medical records in hospitals is a must for health workers and can be done using qualitative analysis. The purpose of this study was to determine the qualitative analysis of filling in inpatient medical records at the Aceh Tamiang District General Hospital. This research is a descriptive research with a quantitative approach. The research was conducted at the Aceh Tamiang District Hospital. The population in this study was 1,840 and the sample obtained was 95 inpatient medical records. The results showed that the review of the completeness and consistency of the diagnosis was 90 (95%) accurate and 5 (5%) inaccurate, namely in the inpatient doctor's notes. In the notes and nursing care and nursing diagnoses there were 87 (92%) complete and 8 (8%) incomplete. Review of the consistency of recording the diagnosis, there were 85 (89%) complete and 10 (11%) incomplete. There are 83 medical records (87%) accurate and 12 (13%) inaccurate. Incomplete and inaccurate filling of inpatient medical records is found in the consistency of development records and nursing care. There were 82 (86%) complete and 13 (14%) incomplete records of things that were carried out during treatment and treatment, namely on evidence of implementation of treatment plans, instructions and drug changes, and actions taken which were filled out by nurses. Review of informed consent from 16 inpatient medical records, there were 14 (87%) complete and 2 (13%) incomplete, namely the completeness of the contents of the informed consent filled out by nurses. Review of medical methods or practices, there are 84 (88%) complete and 11 (12%) incomplete, namely on the date and time, the signature / initials is easy to read filled in by the docto

    SIKAP PETUGAS TERHADAP PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SINAR HUSNI TAHUN 2017

    Get PDF
    Rekam medis tidak hanya sekeda rmempunyai pengertian sebagai kegiatan pencatatan saja, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu system  penyelenggaraan rekam medis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap petugas rekam medis tentang system pengisian di  Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan. Sikap petugas rekam medis adalah suatu kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh petugas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam mencapai kinerja yang maksimal diperlukan sistem reward sebagai dorongan atau motivasi seseorang dalam bekerja. Reward adalah insentif positif yang berupa penghargaan, anugerah, dan imbalan akibat hasil kerja yang baik yang dilakukan karyawan. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di unit rekam medis RSU SinarHusni Medan, sampel diambil menggunakan teknik total sampling berjumlah 6orang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa petugas  dengan kinerja yang sangatbaik 2 orang (33,3), petugas yang tetapi kinerja baik sebanyak 4 orang (66,7%). Untuk itu disarankan kepada perekam medis agar  lebih meningkatkan sikap petugas yang tercakup dalam penyelenggaraan pelayanan rekam medis di RSU Sinar Husni Medan

    TINJAUAN PELAKSANAAN KARS 2012 MKI 16 BERDASARKAN SPO DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2018

    Get PDF
    Standar MKI 16 menjelaskan bahwa dokumen rekam medis harus dilindungi dari kehilangan dan kerusakan serta akses dan penggunaan oleh yang tidak berhak. Berdasarkan survey awal diketahui dari 23. 934 dokumen rekam medis  masih dijumpai 15% persentase berkas yang hilang dan rusak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan MKI 16 Berdasarkan SPO  di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia.Metode penelitian adalah deskriptif dengan metode observasi dan lembar cheklist. Pengumpulan data melalui observasi dan lembar cheklist terhadap SPO yang ada di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan petugas rekam medis terhadap standar prosedur operasional (SPO) MKI 16 sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan petugas rekam medis, namum petugas masih membiarkan DRM tercecer atau berserajan di lantai ruang filling. Sebaiknya perlu dilakukan untuk kerapian penyimpanan DRM petugas rekam medis agar lebih memperhatikan kerapian DRM rekam medis

    Tinjauan Kelengkapan Pengisian Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pasien Bedah Rawat Inap Di Rumah Sakit Tere Margareth Tahun 2022

    Get PDF
    Completeness of filling in the informed consent form is very important because it can affect the quality of medical records and the legal aspects contained in the medical records themselves. This type of research is descriptive with an observational approach, namely research that describes the current situation. The study population was the medical record document of the informed consent form of inpatients with the sample in this study being a portion of the total population. An overview of the completeness of filling out informed consent sheets in surgical cases at Tere Margareth General Hospital can be seen from the sample count with a total population of (235) divided by 1+235 (precision level/10%=0.1) which results in a sample of 70. Completeness of filling in the identification of providing information is 97% filled and 3% not filled. Completeness of filling in important report items is 92% filled and 8% not filled. Completeness of filling in medical action items is 98% filled and 2% not filled. Completeness of filling in authentication items is 87% filled and 3% not filled. The medical record unit is trying to be able to ask the nurse in charge to fill out the informed consent form so that it can fill it out completely
    corecore