5 research outputs found

    Mechanical characteristics of groundnut shell particle reinforced polylactide nano fibre

    Get PDF
    ABSTRACT The PLA-groundnut shell solution is electrospun to produce nanocomposite fibre. The spinneret containing the composite solution was placed 24.7 cm away from the aluminium collector, tilted at an angle of 30 °, and the solution flow rate kept at 1 mL/min. Groundnut Shell particle (GSP) weight fraction used was varied from 3 - 8 wt. %. Particle reinforced nanofibres were formed on the collector from the composite solution at 26 kV. These nanofibres were subjected to tensile test and the result indicates that at 6 wt. % untreated GSP reinforced fibre possessed the best tensile stiffness of 24.62 MPa. This corresponds to 2.201 % increase in Modulus of Elasticity over the unreinforced PLA (1.07 MPa). The 7 wt. % treated GSP fibre showed the least stiffness (0.33 MPa), which is 69 % reduction over that of unreinforced fibre. PLA fibre reinforced with 5 wt. % untreated GSP displayed best blend of properties over the unreinforced with increase of 286 % (4.43 x 10-4 HB), 1,502 % (1.07 MPa), 286 % (0.22 MPa), 6.8 % (0.05 J) and 1,081 % (~ 0.15 MPa) in hardness, stiffness, UTS, energy at break and stress at break respectively. However, ductility decreased by ~33.3 % when compared to the unreinforced (18.27). The 5 wt. % untreated GSP PLA reinforced fibre showed the highest UTS (0.855 MPa). The micrographs showed beads on reinforced fibres, while the virgin PLA showed no beads

    Model Penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Berbasis Project Based Learning sebagai Salah Satu Sumber Belajar di Sekolah Menengah Kejuruan

    Get PDF
    Penggunaan buku sekolah elektronik di SMK disinyalir belum maksimal dan belum dipadukan dengan berbagai model pembelajaran di SMK. Mengingat uji kompetensi di SMK dilaksanakan dengan model berbasis proyek, maka diperlukan suatu model penggunaan buku sekolah elektronik berbasis project based learning sebagai salah satu sumber belajar di SMK. Penelitian ini akan mengungkap dan menemukan tentang kondisi penggunaan buku sekolah elektronik di SMK, kondisi pelaksanaan pembelajaran dengan project based learning di SMK, dan model penggunaan buku sekolah elektronik berbasis project based learning sebagai salah satu sumber belajar di SMK. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan yang diukur dengan prosentase,yaitu kondisi tentang penggunaan BSE dan Model PBL, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan yang diukur berdasarkan fenomena/gejala, yaitu model penggunaan BSE berbasis PBL. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru pada program studi keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 5 Surakarta. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian yang didapatkan adalah; (1) Kesepadanan antara konsep dengan penggunaan Buku Sekolah elektronik (BSE) dalam proses belajar, didapatkan hasil rata-rata secara keseluruhan adalah 53,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan BSE dalam proses belajar mengajar baru 53,4% sesuai dengan konsep diadakannya BSE tersebut, (2) Kesepadanan antara konsep dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PBL) dalam proses belajar, didapatkan hasil rata-rata secara keseluruhan adalah 74%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dalam proses belajar mengajar 74% sesuai dengan konsep dari ketentuan di dalam pelaksaan PBL, dan (3) Alternatif model penggunaan BSE berbasis PBL sebagai salah satu sumber belajar ditinjau dari 4 (empat) aspek, yaitu; (a) Aspek bentuk: berbasis internet, (b) Aspek materi dasar kejuruan: penguasaan konsep dan prinsip dasar, berbentuk uraian singkat (teori), produk berupa hasil telaah, perhitungan/desain, (c) Aspek materi keahlian kejuruan: pengembangan keterampilan pemecahan masalah kompleks, berbentuk laporan kegiatan (perencanaan dan proses kerja), produk berupa benda nyata, dan (d) Aspek sistem evaluasi: berbasis proses dan produk
    corecore