14 research outputs found

    SOCIAL TRUST AND DAIRY CATTLE FARMING CASE STUDY : DAIRY CATTLE FARMERS IN GETASAN VILLAGE, CENTRAL JAVA PROVINCE

    Get PDF
    ABSTRACT The study aimed to analyze the relationship between social trust and performance of dairy cattle farming in Semarang Regency, Central Java. The study was conducted in Getasan Village, Getasan District, Semarang Regency, Central Java, Indonesia. The sample size in this study was 96. The information gathered from the respondent’s interview via questionnaire were coded and processed using the (SPSS) and were analyzed quantitatively to the possible extent using descriptive statistics such as frequency distribution, mean, and percentage. The Spearman Rank Order Correlation test was used to determine the relationship between social trust and the performance of dairy cattle farming. This study indicates that the is significant relationship between social trust and performance of dairy cattle farming. The indicators of social trust could influence an organization and its members to improve the performance of dairy cattle farming. This study also proposed some recommendation. The government agents should be more careful in their contacts with rural communities and should avoid activities that can reduce the level of trust. Key Words : social trust, dairy cattle farmer

    PENGARUH PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI PETANI SAYURAN ORGANIK DI P4S TRANGGULASI, SELONGISOR DESA BATUR, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh peran penyuluh pertanian terhadap tingkat partisipasi petani. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai Januari 2017 di Kelompok Tani P4S Tranggulasi, Selongisor Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survai. Penentuan populasi dengan menggunakan metode purposive. Pengambilan data menggunakan metode sensus kepada 50 responden. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yaitu secara parsial pengaruh peran penyuluh terhadap tingkat partisipasi petani sebagai : (1) innovator berpengaruh sangat baik, (2) motivator berpengaruh baik, (3) fasilitator berpengaruh kurang baik, (4) komunikator berpengaruh cukup baik. Secara serempak terdapat pengaruh peran penyuluh terhadap tingkat partisipasi petani. Kata kunci : Penyuluh, peran penyuluh, partisipasi petani, sayuran organik

    PENGARUH MODAL SOSIAL TERHADAP KEBERLANJUTAN GAPOKTAN SUMBER MULYO DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI, KABUPATEN JEPARA

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui modal sosial yang ada pada Gapoktan Sumber Mulyo serta menganalisis pengaruh modal sosial terhadap keberlanjutan Gapoktan Sumber Mulyo di Desa Banjaran Kecamatan Bangsri, Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Penentuan lokasi desa dilakukan secara purposive yaitu pada Gapoktan padi Sumber Mulyo Desa Banjaran. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (random sampling), berjumlah 80 responden . Data dianalisis secara deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang terdiri dari network, trust, norm berpengaruh secara nyata terhadap keberlanjutan Gapoktan Sumber Mulyo di Desa Banjaran Kecamatan Bangsri, Jepara dengan total pengaruh sebesar 71,10%. Secara parsial ketiga variabel bebas tersebut memberikan pengaruh yang signifikan yaitu network sebesar 29,42%, trust sebesar 23,42% dan norm sebesar 21,26%. Kata Kunci : Modal sosial, keberlanjutan, Gapoktan, Desa Banjara

    PENGARUH PERAN KELOMPOK TANI TERHADAP KOHESIVITAS DI KELOMPOK TANI TRANGGULASI DESA BATUR, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Kelompok tani yang sudah tergolong maju dan mempunyai banyak anggota tidak menjamin bahwa kelompok tersebut memiliki nilai keintiman antar anggota, bahkan yang kemungkinan terjadi adalah makin terlihat adanya kendala dalam membangun hubungan antar anggota. Kelompok yang memiliki banyak anggota akan semakin timbul banyak konflik. Kelompok tani dapat dikatakan erat apabila peran kelompok tani juga kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi peran kelompok tani dan kohesivitas kelompok tani sayuran organik pada kelompok tani Tranggulasi dan melakukan analisis mengenai pengaruh peran kelompok tani Tranggulasi dengan kohesivitas kelompok tani. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok tani Tranggulasi di Desa Batur tanggal 12 – 29 Mei 2019. Metode survey digunakan pada penelitian ini dengan sampel sebanyak 32 orang pada kelompok tani Tranggulasi yang aktif melakukan produksi sayuran organik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara dengan menggunakan media kuisioner. Metode deskriptid kuantitatif digunakan sebagai metode analisis data pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan peran kelompok tani termasuk dalam kategori baik dengan persentasi 53%, wahana kerjasama dengan kategori sedang sebesar 63%, dan unit produksi dengan kategori baik sebesar 69%. Kohesivitas kelompok tani dengan kategori baik sebesar 81%. Hasil uji regresi liniea berganda menunjukkan ketiga peran kelompok tani secara simultan berpengaruh terhadap kohesivitas kelompok tani sayuran organik. Ketiga faktor yang diteliti mempengaruhi kohesivitas kelompok tani sebesar 36% dengan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa wahana kerjasama, kelas belajar, dan unit produksi mempengaruhi kohesivitas kelompok tani Tranggulasi secara positif. Kata Kunci: kohesivitas, peran kelompok tani, sayuran organik, surve

    DAMPAK IMPLEMENTASI PROGRAM CSR PT. SIDO MUNCUL TERHADAP PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELOMPOK TANI DI DESA BERGAS KIDUL, KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Bagaimana implementasi program-program CSR PT. Sido Muncul di Desa Bergas Kidul, dan 2) Dampak implementasi program-program CSR tersebut terhadap peningkatan kemandirian Kelompok Tani Alpukat di Desa Bergas Kidul. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan trianggulasi data yang meliputi: wawancara mendalam, observasi, dan pengambilan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif model Miles dan Huberman yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan PT. Sido Muncul memiliki kewajiban melaksanakan CSR di wilayah ring 1 perusahaan termasuk di Desa Bergas Kidul. Program CSR PT. Sido Muncul di Desa Bergas Kidul berupa program charity dan community development. Implementasi CSR ini menganut pada teori: instrumental, politik, introgratif, dan etik. Model CSR yang digunakan model keterlibatan langsung dan kemitraan. Jenis CSR yang digunakan jenis tangung jawab ekonomi, politik, dan sosial. Tahapan pelaksanaan CSR meliputi: engagement, assessment, treatment plan, treatment action, serta monitoring dan evaluation. Pelaksanaan program CSR di Desa Bergas Kidul berdampak positif terhadap peningkatan kemandirian kelompok tani yang terdiri dari peningkatan pengetahuan dan keterampilan (self-capacity), peningkatakan kerjasama antar petani dalam kelompok tani (collective responsibility), dan peningkatan kemampuan petani didalam mengakses pasar serta alat dan bahan pertanian

    PERAN KELOMPOK TANI TERHADAP KEUNTUNGAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SALE KABUPATEN REMBANG

    Get PDF
    Pembinaan petani melalui kelompok tani merupakan upaya percepatan peningkatan kesejahteraan petani. Tujuan penelitian antara lain (1) mendeskripsikan variabel peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi, perilaku petani, akses sarana produksi, penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan keuntungan usahatani; (2) menganalisis hubungan antara peran kelompok tani (kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi) terhadap perilaku petani; (3) menganalisis hubungan antara peran kelompok tani (wahana kerjasama, unit produksi) dan perilaku petani terhadap akses sarana produksi; (4) menganalisis hubungan antara perilaku petani dan akses sarana produksi terhadap penerapan PTT; (5) menganalisis hubungan antara perilaku petani, akses sarana produksi dan penerapan PTT terhadap keuntungan usaha tani; (6) menganalisis usahatani padi. Populasi penelitian adalah anggota kelompok tani di Kecamatan Sale Kabupaten Rembang yang memiliki lahan sawah irigasi dengan luas 0,2-0,5 Ha. Purposive random sampling digunakan untuk penentuan responden. Terdapat 276 responden dalam penelitian ini. Wawancara dengan kuesioner digunakan sebagai metode pengumpulan data. Analisis deskriptif, analisis jalur dan R/C ratio digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan peran kelompok tani baik kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi di Kecamatan Sale termasuk dalam kategori sedang. Tingkat perilaku petani, akses sarana produksi pertanian, penerapan PTT, dan keuntungan usahatani termasuk dalam kategori tinggi. Peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi berpengaruh terhadap perilaku petani. Peran kelompok tani sebagai wahana kerjasama, unit produksi dan perilaku petani berpengaruh terhadap akses sarana produksi. Perilaku petani dan akses sarana produksi berpengaruh terhadap penerapan PTT. Perilaku petani, akses sarana produksi dan penerapan PTT berpengaruh terhadap keuntungan usahatani. Tingkat R/C ratio usahatani padi di Kecamatan Sale sebesar 1,23

    Farmer’s Communication Behavior In Accessing Information The Cultivation Of Banana In Industrial Revolution 4.0

    Get PDF
    Agriculture information plays an important role in the agricultural sector. The information is also used as the main source for making decisions from upstream to downstream. Farmers can access information using both formal and informal sources. Farmers decision in accessing information that is appropriate to their needs and also according to reliable sources are certainly influenced by farmers communication behavior. This study aims to analyze and desccribe the farmers communication behavior and barriers of farmer in accessing information the cultivation of banana so the farmers can compete in the global market. This research was carried out in December 2019-Januari 2020 in the Bareng Mukti farmer’s group was carried out in Ponggok Hamlet, Sidomulyo Village, Bambanglipuro Districk, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. This study case a survey method obtained from ten informants from active member and administrators. Data were analyzed using descriptive qualitative analysis with Miles and Huberman model analysis methods. The results showed that farmers were still involved in accessing information of banana cultivation and the obstacle was due to the lack of awareness of farmers about the latest communication technology

    INTEGRATING GENDER ANALYSIS INTO DAIRY CATTLE FARMING IN CENTRAL JAVA PROVINCE

    Get PDF
    The study focused on the social and gendered nature of dairy cattle farming. The study aimed to explore the role of women in dairy cattle farming. Specifically, the study sought to analyze social and gender dynamics and how these affect dairy cattle farming. The study was conducted in Getasan Village in Getasan District, Semarang Regency, Central Java Province and the survey research design was used. The respondents are generally rural married women with ages ranging from 15 to 60 years. They are wives of beef cattle farmers. Since rural womens are the unit of analysis, the wives of farmers was interviewed. We choosen 96 the wives of farmers who working in farming activities by simple random sampling. After determining the respondents, questionnaires and interview guides which contained both closed are used. The result of the study shows that in all the communities the roles of women and men at the various stages of dairy cattle farming management are almost similar. Women not only work in the fields as much as or more than men, but they also have the major role in housework and caretaking. Women have almost equal access to all inputs required for dairy cattle farming (breeds, land, labour, feeding practices). Both male and female have equal opportunities to work in the fields. In general women have a role in decision making. The study provided some recommendations and proposed gender analysis as a indicators in the design and implementation of dairy cattle development projects. Key words: Gender analysis, women role, dairy cattle farmin

    PENGARUH PERILAKU PETANI DALAM PENERAPAN SAPTA USAHATANI TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI DI KELOMPOK TANI VANDA SUBUR, KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Vanda Subur Farmer Group is one of the largest rice-producing farmer groups in Semarang City. Pests and diseases are the obstacles faced by Vanda Subur Farmer Group. In handling these obstacles, the farmers referring to seven good farming practices so that Vanda Subur Farmer Group remains the largest rice-producing farmer group in Semarang City. The aims of the study were to: 1) analyze the farmer’s behavior in the application of seven good farming practices; 2) analyze the farmer’s behavior in the application of seven good farming practices toward rice productivity. This research was conducted from 2 February 2020 to 2 March 2020 in Vanda Subur Farmer Group, Semarang City. The method used in the study was a survey. The method of determining respondents was purposive sampling with 32 respondents from Vanda Subur Farmer Group. Data collection techniques were obtained from interviews using questionnaires and observations. Data were analyzed by descriptive analysis and multiple linear regression. The results showed that: 1) the knowledge, attitudes and skill farmers were in high criteria, 2) knowledge variable, attitude, and skill had a significant influence toward rice productivity, knowledge partially was not significant influencetoward rice productivity, meanwhile attitude and skill were not significant influence toward rice productivity. Increased productivity may occur when production increase. Keywords: attitude, farming, knowledge, productivity, skil

    PENGEMBANGAN METODE ISOLASI DAN IDENTIFIICASI BAKTERI Salmonella DARI BERBAGAI BAHAN PANGAN HEWANI ASAL UNGGAS

    Get PDF
    THE DEVELOPMENT OF ISOLATION AND IDENTIFICATION METHOD Salmonella BACTERIA OF MANY KINDS ANIMAL PRODUCTS OF POULTRY (Nurwantoro, Tri Ague Sartono, Yoyok Budi Pramono, Kustopo Budiraharjo, and Sri 11050 Satmoko: 1999. 22 pages). Poultry is animals natural carrier of Salmonella bacteria, so poultry products (meat and eggs) were assumed to contain this bacteria. Salmonella bacteria is pathogen for human, that is thypoid fever and gastroenteritis diseases. The aim of research is to develop isolation and identification method of Salmonella bacteria in poultry products. Materials of research which were used poultry products, that is salted duck eggs cooked, chicken and duck eggs uncooked, meat of chickens uncooked, and intestine of chickens un¬cooked. Each sample was examined ( isolation and identification ) to find Salmonella bacteria, based on the principles: (1) recorvery in Peptone Water 0,1 % medium, (2) enrichment in Selenite Cystein-Broth medium, (3) isolation in Salmonella-Shigella Agar medium, and (4) identification Salmonella bacteria in Kligler Iron Agar, Semi Solid Sucrose, Lysine Iron Agar, and Motility Indol Ornithin medium. Result of research showed: (1) salted duck eggs microbes 9,0x101 - 105 cell/g, bacteria were Enterobacter, Klebeiella, Shigella flexnerl, and (2) chicken eggs uncooked had microbes 9,0x101 cooked had identified Aeromonas cell/ml, bacteria were identified Klebeiella, Enterobacter, and Escherichla coli, (3) duck eggs uncooked had microbes1,4x102 - 7,9x104 cell/ml, bacteria were identified Proteus, Pseudomonas, Enterobacter, and Escheriohla ooli, (4) meat of chickens uncooked had microbes 5,5x102 - 1,8)(104 cell/g, bacteria were identified Eacheriohle cell, Pseudo-monas, and Proteus, (5) intestine of chickens uncooked had microbes (3,4x106 - 9,0x106 cell/g, bacteria were identified Salmonella typhl, Pseudomonas, Escherichia coil, Salmonella paratyphl A, Shigella dysenteriae, and Proteus. Conclusion of research: (1) in general salted duck eggs cooked, chicken and duck eggs uncooked, and meat of chikens uncooked were safely cooked and consumed, because the content of microbes under 106 cell, and were not found Salmonella bacteria, (2) intestine of chickens uncooked was generaly not save to be cooked and consumed, because the content of microbes more than 106 cell, and Salmonella bacteria was found in the 3 of the 5 samples in the research. Unggas merupakan ternak pembawa alami bakteri Salmonella, demikian juga produk Unggas (daging dan telurnya) diduga juga mengandung bakteri ini. Bakteri Salmonella adalah bakteri patogen yang dapat menimbulkan penyakit demam tifus dan gastroenteritis pada manusia. Oleh sebab itu bakteri Salmonella tidak boleh ada dalam bahan pangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangan suatu metode isolasi dan identifikasi bakteri Salmonella dengan mengguna¬kan contoh dari bahan pangan hewani asal unggas. &than penelitian yang digunakan adalah 5 bahan pangan hewani asal unggas (telur itik asin matang, telur ayam ras mentah, telur itik mentah, daging ayam broiler mentah, dan usus ayam mentah), masing-masing sebanyak sebanyak 5 contoh. Masing - masing contoh selanjutnya dilakukan pengujian ( isolasi dan identifikasi) terhadap bakteri Salmonella, dengan prinsip sebagai berikut : (1) "recorvery- bakteri Salmonella dalam medium Air Pepton 0,1 %, (2) penyuburan ("enrichment") bakteri Salmonella dalam medium Selenite Cystein-Broth, (3) isolasi bakteri Salmonella dalam medium Salmonella-Shigella Agar, dan (4) identifikasi bakteri Salmonella dalam medium Kligler Iron Agar, Semi Solid Sucrose, Lysine Iron Agar, dan Motility Indol Ornithin. Penghitungan jumlah total mikroba menggunakan metode hitungan cawan tuang dalam medium Plate Count Agar. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berlkut : (1) telur itik asin matang mengandung mikroba sebanyak 9,0x101 s/d 10b sel/g, bakteri yang teridentifikasi adalah Ehtero¬bacter, Klebsiella, Shigella flexneri, dan Aeromonas, (2) telur ayam ras mentah mengandung mikroba 9,0x101 s/d 1,4x105 sel/ml, bakteri yang teridentifikasi adalah Klebslella, Ehterobacter, dan Escherichia coil, (3) telur itik mentah mengandung mikroba 1,4x102 s/d 7,9x104 sel/ml, bakteri yang teridentifikasi adalah Proteus, Pseudomonas, Kiebsiella, Ehterobacter, dan Escherichia coil, (4) daging ayam broiler mentah mengandung bakteri 5,5x103 s/d 1,8x104 sel/g, bakteri yang teridentifikasi adalah Eacherichia coil, Pseudornonas, dan Proteus, (5) usus ayam mentah mengandung mikroba 8,4x106 s/d 9,0x108 sel/g, bakteri yang teridentifikasi adalah Salmo¬nella typhi, Pseudomonas, Escherichia coil, Salmonella pars -typhi A, Shlgella dysenteriee, dan Proteus. Kesimpulan hasil penelitian bahwa (1) telur itik asin matang, telur ayam ras dan itik mentah, dan daging ayam broiler mentah layak untuk diolah dan dikonsumsi karena kandungan mikroba di bawah 106 sel dan tidak ditemukan bakteri Salmo¬nella, (2) usus ayam mentah tidak layak digunakan sebagal bahan pangan karena kandungan mikrobanya di atas 106 eel dan 3 dart 5 contoh yang diuji mengandung bakteri Salmonella
    corecore