27 research outputs found

    Women International Migration and Remittances in Pusakajaya Village

    Full text link
    Migrasi Internasional terjadi karena pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan kesempatan kerja. Bagi perempuan desa yang tidak memiliki banyak keterampilan, migrasi Internasional adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ekonomi keluarga mereka. Masalah ini sangat kompleks tapi menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perempuan di desa pergi ke luar negeri untuk bekerja dan pemanfaatan remitansi dalam rumah tangga migran. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang merupakan penjelasan dan penelitian deskriptif. Penelitian daerah adalah Pusakajaya Desa, Subang, Jawa Barat, Indonesia. Berdasarkan temuan penelitian, ketersediaan lapangan kerja di daerah tujuan dan lahan pertanian terbatas di daerah asal menjadi faktor utama bagi perempuan di desa untuk bekerja di luar negeri. Pemanfaatan remitan di Desa Pusakajaya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, produksi, investasi di bidang pendidikan dan ekonomi, sedangkan alokasi investasi sosial tidak ditemukan. Pemanfaatan pengiriman uang oleh keluarga migran di Desa Pusakajaya membentuk pola umum dalam memenuhi kebutuhan konsumsi dan investasi pendidikan

    Observasi dan Identifikasi Virus yang Menginfeksi Bawang Merah di Jawa

    Get PDF
    This study was conducted to observe and identify viruses from infected shallots in several shallot planting center. The observation was done in eight areas of three provinces (Yogyakarta, Central Java, and East Java). Leaves from shallot plants and shallot germination showing virus symptoms were examined. The leaves were then investigated to identify viruses infecting shallots using Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). The result revealed that the type of virus symptoms infecting the shallots was a mozaic symptom with yellow strips. The ELISA analysis showed that Tawangmangu Biru shallot cultivar plants sampled from Blumbang, Tawangmangu (Central Java) and Philiphine Bima shallot cultivar seeds collected from Srigading, Sanden, Bantul (Yogyakarta) were positively infected by Onion Yellow Dwarf Virus (OYDV). The result also revealed that Biru, Kuning Tablet, Lokal Tawangmangu, and Bima Curut shallot cultivars had the potency to be virus resistant plants and could be considered as candidates for breeding program Penelitian ini dilakukan untuk mengobservasi gejala serangan dan mengidentifikasi virus yang menginfeksi bawang merah di beberapa wilayah sentral budidaya bawang merah di Jawa. Observasi dilakukan pada delapan wilayah di tiga propinsi (DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur). Tipe serangan virus diamati dari daun bawang merah dan bibit bawang merah yang memperlihatkan gejala terserang virus. Selanjutnya identifikasi isolat virus yang menyerang daun bawang merah dan bibit bawang merah dilakukan menggunakan teknik Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe serangan virus baik pada daun bawang merah maupun bibit bawang merah adalah mozaik disertai strip berwarna kuning. Hasil ELISAmenunjukkan bahwa tanaman bawang merah kultivar Tawangmangu Biru dari Blumbang, Tawangmangu (Jawa Tengah) dan bibit bawang merah kultivar Philiphine Bima dari Srigading, Sanden, Bantul (DIY) positif terkena Onion Yellow Dwarf Virus (OYDV). Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa bawang merah kultivar Biru, Kuning Tablet, Lokal Tawangmangu, dan Bima Curut memiliki potensi tahan terhadap virus OYDV, sehingga ketiga kultivar bawang merah tersebut dapat dipertimbangkan sebagai kandidat untuk program pemuliaan

    Spermatogenesis and Semen Quality of Male Muntjak (Muntiacus Muntjak Muntjak) During Antler Growth Periods

    Get PDF
    Muntjak (Muntiacus muntjak muntjak) belongs to Cervidae family which distributed in Java Island and Southern part of Sumatera. This cervid has been protected by Indonesian Government since 1999. In order to support breeding program of the species and to avoid them from extinction, itsreproductive biology such as spermatogenesis and the correlation to semen quality is important to be investigated. Therefore, the objective of this study was to examine spermatogenesis and semen quality of two adult male muntjaks during antler growth periods that consist of hard antler (H), casting (C), andvelvet antler (V). Testicular tissues and semen (ejaculates) were obtained by core needle biopsy and electroejaculation methods respectively. Testicular tissues were processed histologically and stained with periodic acid Schiff (PAS) to observe spermatogenesis whereas semen was evaluated to obtaine itsquality. The results showed that spermatogenic activities were detected in all antler periods which marked by PAS positive staining (magenta colour) of round and elongated spermatid acrosomes. In H period, spermatogenic activity was higher than those C and V periods. According to semen evaluation,motile spermatozoa were found with different concentration in all antler periods. The highest sperm concentration (x 106 spermatozoa/ml) in both of muntjaks was found in H period (506.25 ± 61.87), and slightly decreased in C (288.75 ± 37.12), and V periods (362.60 ± 17.68). These finding showed thatspermatogenesis to produce spermatozoa is taken place while muntjaks are in C and V periods with differ activities that provable with the existence of motile spermatozoa from ejaculates in both of male muntjaks. Therefore, muntjaks could provide reproductive function throughout the year of reproductiveaseasonality which is similar to the reeves and formosan muntjak

    Pelatihan Produksi Kompos dan Biogas di Kelurahan Limau Manis Selatan Kota Padang

    Full text link
    Permasalahan utama yang dihadapi kelompok tani saat ini adalah terbatasnya pengetahuan, teknologi dan peralatan produksi untuk menghasilkan kompos yang berkualitas,  dengan demikian mutu kompos yang dihasilkan juga relatif masih  rendah, sementara potensi yang bisa dihasilkan cukup besar. Kotoran sapi yang ada selama ini juga belum dimanfaatkan sebagai sumber biogas, karena belum adanya teknologi tepat guna pembuatan biogas yang dikuasai kelompok tani. Penyelesaian masalah ditawarkan untuk dengan cara:                        (1) Memberikan pelatihan cara pembuatan kompos dengan memanfaatkan kotoran sapi dan kotoran ayam broiler, sisa hijauan makanan ternak dan limbah pertanian yang dihasilkan,     (2) Memberikan pelatihan pembuatan starter mikroba lokal untuk mempercepat terjadinya pengomposan, (3) Memberikan pelatihan serta peragaan pembuatan biogas dari kotoran sapi,  (4) Pembuatan model digester untuk produksi biogas pada skala rumah tangga dan               (5) Memberikan pelatihan penguatan kelembagaan kelompok tani untuk menuju kelompok tani yang profesional. Sesuai dengan rencana kegiatan maka dapat dijelaskan target luaran adalah (a) Bahan baku kompos dan Starter yang bisa digunakan, (b) Teknik pembuatan kompos untuk menghasilkan kualitas kompos yang baik, (c) Isu pertanian berkelanjutan dan pentingnya pupuk organik,  (d) Teknik mempersiapkan kompos untuk dipasarkan dan teknik memasarkan produk kompos dan (e) Peragaan pembuatan digseter untuk pembuatan biogas berbahan baku kotoran sapi untuk skala rumah tangga. Kata kunci: Pelatihan, Produksi kompos, Bioga

    Pelatihan Penanganan dan Pengolahan Susu Kambing di Nagari Bukit Batabuh Kabupaten Agam

    Get PDF
    Permasalahan utama yang dihadapi kelompok saat ini adalah terbatasnya pengetahuan, teknologi dan peralatan produksi untuk mengolah susu kambing. Susu yang dihasilkan hanya diolah menjadi susu pasteurisasi di dalam kemasan kantong plastik. Dalam hal penanganan susu segar, penerapan kebersihan, praktik higiene, dan sanitasi juga masih belum baik. Dengan demikian, susu segar dan susu pasteurisasi yang mereka produksi dan pasarkan belum dapat dijamin keamanannya untuk dikonsumsi. Di samping keterbatasan penguasaan teknologi juga belum optimalnya kelembagaan kelompok yang baru berjalan sebatas bekerja sama dalam hal teknis berternak, namun belum berkembang dalam hal pengadaan bersama dan pemasaran produk secara bersama. Dengan demikian tingkat efisiensi dalam hal biaya produksi dan biaya pemasaran belum bisa diperoleh oleh kelompok. Masalah sebagaimana yang dijelaskan di atas, ditawarkan untuk diselesaikan dengan alternatif sebagai berikut :a) Memberikan pelatihan teknik kebersihan, sanitasi dan higienis pemerahan dan penanganan susu segar dan susu pasteurisasi, serta teknik pengemasan; b) Memberikan pelatihan teknik pengolahan susu menjadi berbagai produk olahan susu c) Memberikan Peningkatan wawasan dan pengetahuan kelompok mengenai pemasaran produk olahan susu kambing d) Memberikan pelatihan penguatan kelembagaan kelompok peternak kambing untuk menuju kelompok tani yang profesional

    Mechanical performance of the annealed NiTi Shape Memory Alloy coating onto 316L stainless bio-steel

    Get PDF
    This paper presents the mechanical performance of the annealed NiTi Shape Memory Alloy (SMA) coating deposited onto 316L stainless steel substrate The as-deposited SMA coating, Ni559 Ti441, showed an amorphous behaviour The crystalline NiTi (SMA) coating was produced byannealing the as-deposited NiTi with a thickness about 20 µm, at above its crystallisation temperature in a vacuum ambient The annealed NiTi coatings were characterised to determine the effect of the annealing parameters on their mechanical behaviour The NiTi phases and structures were determined by x-ray diffraction (XRD) and scanning electron microscopy (SEM) whereas the mechanical properties were measured using the Rockwell C adhesion test Three main phases; NiTi B2 parent phase, Ni3Ti and TiO2 were found in the annealed samples and the intensities of each phase were dependent on the annealing temperature and annealing time Each phase significantly affected the mechanical behaviour of the coatings Higher intensities of Ni3Ti and TiO2 phases were believed to contribute to the low adhesion of the annealed NiTi coatings due to their brittle properties The annealing parameters; 600 ºC for durations of 30 min was considered as the optimum parameter, yielding no fine cracks at the Rockwell C indentation interface compared to other samples at high magnification under the SEM Adding a hard top layer of TiN would potentially provide a hard coating with an interlayer capable of absorbing impact which would be very suitable for ball joints used in hip replacement therap

    Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs kelas VII jilid 1

    No full text
    x, 194 hlm.: 25 c

    Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA kelas XI kelompok wajib

    No full text
    xii, 250 hlm: 24 c
    corecore