2,240 research outputs found

    Rancang Bangun Aplikasi Mobile Sebagai Media Pelestarian Lagu Tradisional Dan Nasional Indonesia Berbasis Android

    Full text link
    Indonesia is a multicultural country with a wealth of art and culture in abundance, one of which is a regional and national songs. But as the times and the influence of the music industry outside of traditional song and make national increasingly forgotten by the nation.Thus the authors make android based mobile application to facilitate the public, especially the younger generation to learn and memorize the traditional songs and in the preservation of national folk songs and national Indonesia. This application contains the notation of numbers or beams as well as information such as meaning or history. but it also provided the gamelan music that can be played. The method used to create applications using eclipse software.Of making this application is expected to facilitate the study and memorize all at once aroused the interest of society, especially the younger generation to keep preserve traditional arts and Indonesia's national song

    Pemberdayaan Anggota Karang Taruna Kelurahan Lidah Wetan melalui Pelatihan Pembuatan Cenderamata

    Full text link
    Kelurahan Lidah Wetan Lakarsantri Surabaya adalah salah satu wilayah yang aktivitas warganya cukup ramai, bila dibandingkan dengan wilayah lain dalam satu kecamatan. Salah satu pemicunya adalah adanya kampus Unesa yang berada dalam satu wilayah/kelurahan. Berbagai USAha dan aktivitas ekonomi baru yang dikelola oleh masyarakat mulai bermunculan. Selain itu dengan diakuinya makam ‘Sawunggaling' sebagai cagar budaya (2013) yang berada di kelurahan yang sama akan menambah ramai oleh kedatangan orang-orang luar daerah sebagai peziarah di makam tersebut. Permasalahannya, apakah oleh-oleh, souvenir/cenderamata yang bisa dibawa pulang oleh orang luar daerah dan atau para peziarah makam ‘Sawunggaling' setelah mereka meninggalkan lokasi? Oleh karena itu tim pengabdian kepada masyarakat peduli untuk mengangkat dan memberdayakan anggota karang taruna di wilayah tersebut melalui pelatihan pembuatan cenderamata dari bahan fiber glass. Metode pelatihan yang digunakan adalah; (1) presentasi tentang bahan dan alat, (2) demonstrasi tentang penggunaan bahan dan alat, (3) pelatihan dan praktek membuat cenderamata, (4) tugas dan evaluasi setelah mereka membuat produk cenderamata sesuai kreasinya. Pelatihan pembuatan cenderamata gantungan kunci dengan bahan fiber glass ini diikuti oleh 15 anggota karang taruna berjalan lancar. Peserta pelatihan telah menghasilkan berbagai bentuk cenderamata gantungan kunci dengan bahan fiber glass yang bertemakan ‘Sawunggaling' dan ikon kota Surabaya. Hasil evaluasi menunjukkan antusiasme peserta pelatihan cukup bagus karena mereka merasa mendapatkan tambahan ilmu dan bekal life- skill untuk memberdayakan potensi remaja karang taruna di lingkungan kelurahan Lidah Wetan Surabaya

    Preliminary Phytochemical Screening, Elemental and Proximate Composition of Two Varieties of Cyperus esculentus (Tiger Nut)

    Get PDF
    The study aimed at phytochemical screening, elemental and proximate composition of two varieties of Cyperus esculentus (tiger nut) big yellow and small brown nuts using standard methods. The phytochemicals tested for were alkaloid, saponin, tannin, glycoside, flavonoid, steroid and resin. All the aforementioned phytochemicals with the exception of resin were present in the two varieties. The elements tested for were Na, Ca, Mg, Mn, Zn, K and Fe. The result shows big yellow variety had higher Na, K, and Ca with mean values 70.8 mg/Kg, 3694.43 mg/Kg and 372.2 mg/Kg respectively. Both samples had equal Fe, Zn and Mn contents of 21.0 mg/Kg, 8.3 mg/Kg and 1.67 mg/Kg respectively. Small brown variety had higher Mg content (308.3 mg/Kg). The proximate analysis show brown yellow variety had higher ash, crude protein and crude fiber contents with values of 1.85%, 2.75% and 9.25% respectively. While small brown variety had higher moisture and fatty acid contents of 4.25 % and 15.2% respectively. Considering the potential nutritive and health benefits of the underutilized tiger nuts, it is suggested that utilization of tiger nut products (such as biscuits, flour and milk etc.) should be encouraged so as to ameliorate the problem of protein-calorie malnutrition in children, since it is rich in nutritional contents.Keywords: Cyperus esculentus, elemental, phytochemical, proximate, tiger nu

    Analisis Pembelajaran Matematika Pada Sekolah Yang Menerapkan Pendekatan Pmri Dan Sekolah Yang Tidak Menerapkan Pendekatan Pmri Di Kota YOGYAKARTA

    Full text link
    The aims of this study were describing the process of mathematics learning and its problem solving for primary III students whom school was applying PMRI approach and non applying PMRI approach. This research was a qualitative case study type. The subject of this study divided into 2, which were: subject for searching information about learning process and subject for searching information about problem solving. Subject in this study were 2 primary teachers, 1 teacher from SD Kanisius Demangan Baru and 1 teacher from SD Muhammadiyah Demangan, another subject were 4 students, 2 students from SD Kanisius Demangan Baru and 2 students from SD Muhammadiyah Demangan. The data was divided into 2, which were learning process data that contain about teacher and student activities in learning and mathematical problem solving data that contain about information problem solving in mathematics. Learning process data was collected from recording transcription result of learning activities toward two observations, while mathematical problem solving data was collected by using the think aloud method. The result revealed that mathematical problem solving abilities in students with high ability type in school PMRI approach better than students in schools that do not implement PMRI approach, but problem solving abilities in students with low ability types in school PMRI approach is not better than students in schools that do not applying the PMRI approach

    Studi Geologi Teknik Tapak Penyimpanan Akhir Limbah Radioaktif (LRA) Demo Plant Tipe NSD Kedalaman Menengah Di Puspiptek, Serpong

    Get PDF
    Penyimpanan akhir limbah radioaktif bertujuan untuk menjaga agar zat radioaktif tidak terlepas ke lingkungan sampai aktivitas zat tersebut turun ke level yang aman. Konsep penyimpanan akhir limbah radioaktif (LRA) yang akan dikembangkan di area Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong adalah penyimpanan akhir limbah radioaktif dekat permukaan (near surface disposal - NSD). NSD berdasarkan kedalaman terbagi dua macam yaitu NSD dekat permukaan dan NSD kedalaman menengah. Konsep NSD pada penelitian ini adalah NSD kedalaman menengah, yaitu antara 30–300 meter. Pada saat konstruksi NSD di kedalaman menengah dibutuhkan pekerjaan ekskavasi bawah permukaan atau pembuatan terowongan. Analisis tegangan in-situ dan deformasi bawah permukaan dilakukan untuk mengetahui besaran dan distribusi tegangan yang terbentuk di dalam tanah/batuan serta deformasi yang terjadi pada saat dilakukan ekskavasi bawah permukaan. Berdasarkan analisis diketahui nilai tegangan dan sebaran tegangan tensional maupun kompresional berkisar antara -441 kPa sampai 4,028 kPa dengan nilai deformasi alami atau tanpa perkuatan antara 4,4 cm sampai 13,5 cm. Nilai deformasi yang cukup besar dimana mencapai 13,5 cm menunjukkan diperlukan rekayasa perkuatan pada saat ekskavasi. Desain rekayasa perkuatan pada setiap tahapan ekskavasi mengacu hasil pemodelan pola distribusi tegangan dan deformasi. Final disposal of radioactive waste intended to keep radioactive substances does not released to the environment until the substance activity decreased to the safe level. Storage concept of radioactive waste (RAW) final disposal that will be developed at the area of Puspiptek, Serpong is near surface disposal (NSD). Based on depth, NSD divided on two type, near surface NSD and medium depth NSD. Concept NSD in this research is medium depth NSD, which is between 30–300 meters. During NSD construction in medium-depth required the works of sub-surface excavation or tunneling. Analysis of in-situ stresses and sub-surface deformation performed to recognize the stress magnitude and its distribution that developed in soil/rock as well as the deformation occurred when sub-surface excavation takes place. Based on the analysis, acknowledged the magnitude of tensional and compression stress and its distribution that range from -441 kPa to 4.028 kPa with values of natural deformation or without reinforcement between 4.4 to 13.5 cm. A rather high deformation value which is achieved 13.5 cm leads to necessity of engineering reinforcement during excavation. The designs of engineering reinforcement on every excavation stage refer to the result of modeling analysis of stress and deformation distribution pattern

    Studi Pengaruh Pendidikan Pajak dan Rasa Keadilan terhadap Pencapaian Kepatuhan Pajak Pelaku USAha Sektor UMKM Bidang Kerajinan Tangan Kabupaten/kota di Jawa Timur

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan perpajakan dan keadilan pajakterhadap kepatuhan wajib pajak pelaku USAha sektor UMKM. Obyek penelitian ini adalah pelakuusaha sektor UMKM bidang kerajinan tangan yang tersebar pada berbagai kabupaten/kota diPropinsi Jawa Timur yang berjumlah 100 orang. Metode pengambilan sampelnya dilakukandengan cara multistage sampling dengan teknik simple random sampling. Sedangkan metodeanalisis data yang digunakan adalah regresi linier dengan teknik Ordinary Least Square (OLS).Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu Maret-April 2015. Hasil penelitian ini memberikankesimpulan bahwa pendidikan pajak dan keadilan pajak berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepatuhan pajak pelaku USAha sektor UMKM kerajinan tangan di kabupaten/kotaPropinsi Jawa Timur. Berdasarkan pada hasil tersebut, maka intensitas kegiatan dalampendidikan pajak bagi masyarakat perlu ditingkatkan guna menjaga keberlanjutan kepatuhanpajak pelaku USAha sector UMKM. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasipajak secara langsung yang lebih intensif kepada pelaku USAha sektor UMKM

    Kebijakan Pengembangan Peternakan Sapi Potong di Indonesia

    Full text link
    Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, produksi maupun populasi sapi potong dalam rangka mendukung program kecukupan daging (PKD) 2010, yang direvisi menjadi 2014. Produksi daging dalam negeri diharapkan mampu memenuhi 9095% kebutuhan daging nasional. Karena itu, pengembangan sapi potong perlu dilakukan melalui pendekatan USAha yang berkelanjutan, didukung dengan industri pakan yang mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal spesifik lokasi melalui pola yang terintegrasi. Hingga kini, upaya pengembangan sapi potong belum mampu memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, selain rentan terhadap serangan penyakit. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kelemahan dalam sistem pengembangan peternakan. Oleh karena itu, perlu diupayakan model pengembangan dan kelembagaan yang tepat berbasis masyarakat dan secara ekonomi menguntungkan. Pemerintah sebaiknya menyerahkan pengembangan peternakan ke depan kepada masyarakat melalui mekanisme pasar bebas. Pemerintah lebih berperan dalam pelayanan dan membangun kawasan untuk memecahkan permasalahan dasar dalam pengembangan peternakan sehingga dapat mengaktifkan mekanisme pasar. Usaha peternakan hendaknya dapat memacu perkembangan agroindustri sehingga membuka kesempatan kerja dan USAha. Implikasi kebijakan dari gagasan ini adalah perlu dibuat peta jalan pembangunan peternakan nasional dan diuraikan secara rinci di setiap wilayah pengembangan ternak
    • …
    corecore