183 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Pil Besi dengan Penambahan Vitamin terhadap Perubahan Kadar Hb dan Feritin Serum pada Wanita Remaja

    Full text link
    Prevalensi anemia pada wanita usia remaja di Indonesia masih cukup tinggi. Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia yang selama ini dilakukan lebih ditujukan terhadap kelompok ibu hamil. Upaya pencegahan anemia secara dini pada wanita remaja sebagai calon ibu belum banyak mendapat perhatian. Penelitian terdahulu mengungkapkan prevalensi anemia pada siswi beberapa SMA di wilayah Kabupaten Bogor (tahun 1991) berkisar antara 23.0% - 34.7%, sedangkan di Kabupaten Bandung (tahun 1996) sekisar 41.0%. Dalam rangka upaya penanggulangan masalah anemia pada kelompok wanita remaja telah dilakukan penelitian “Efektifitas Supplementasi Pil Besi Satu Kali Seminggu Dalam Penanggulangan Masalah Anemia Pada Kelompok Wanita Remaja”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian pil besi tanpa dan dengan penambahan vitamin A atau vitamin C terhadap Perubahan kadar Hb dan feritin serum. Sebanyak 175 siswi Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Majalaya dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelompok pariwisata negeri Cimahi, Kabupaten Bandung berpartisipasi sebagai sampel, dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Seluruh kelompok sampel pada awal penelitian lebih dahulu diberi obat cacing merek Vermos dosis tunggal 500 mg membendazol. Selanjutnya kelompok I sebanyak 49 siswi diberi minum satu pil besi (sulfas ferosus, 60 mg Fe), kelompok II sebanyak 46 siswi diberi satu pil besi ditambah vitamin A (12.000 SI), kelompok III sebanyak 40 siswi diberi satu pil besi ditambah vitamin C (150 mg) per orang per minggu. Kelompk IV (kontrol) sebanyak 40 siswi hanya mendapat obat cacing pada awal penelitian. Pil besi baru diberikan setelah waktu penelitian berakhir. Setelah intervensi berlangsung selama 13 minggu, dilakukan evaluasi. Terjadi kenaikan kadar Hb pada kelompok I, II dan III masing-masing sebesar 0.39 g/dl, 0.45 g/dl dan 0.68 g/dl, sedangkan pada kelompok IV terjadi penurunan kadar Hb sebesar 0.26 g/dl. Kenaikan kadar Hb pada kelompok I, II dan III lebih tinggi secara bermakna daripada kelompok I (p<0.05). Hal yang serupa juga terjadi pada kenaikan nilai Ht. Terjadi kenaikan kadar feritin serum pada keempat kelompok sampel, tetapi kenaikannya tidak bermakna (p>0.05). Dari data yang ditemukan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa supplementasi satu butir pil besi (60 mg Fe) ditambah dengan vitamin C 150 mg per minggu menunjukkan pengaruh yang paling efektif menaikkan kadar Hb, tetapi belum dapat meningkatkan cadangan tubuh secara nyata

    Efektivitas Suplementasi Pil Besi Dua Kali Seminggu dan Satu Kali Sehari pada Ibu Hamil

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian ujicoba penyederhaan suplementasi pil besi dua kali seminggu pada ibu hamil dibandingkan dengan supplementasi pil besi setiap hari dengan dosis yang sama. Penelitian dilakukan di 16 desa, 8 desa di Propinsi Jawa Barat dan 8 desa di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Secara rabdom dibagi menjadi 2 wilayah penelitian yaitu 8 desa pelakuan dan 8 desa kontrol. Di wilayah perlakuan ibu hamil memperoleh supplementasi pil besi 2 x seminggu dan wilayah kontrol ibu hamil memperoleh supplementasi seperti biasa yaitu minum setiap hari. Subjek penelitian adalah ibu hamil dengan umur kehamilan 3-6 bulan. Di wilayah perlakuan diperoleh ibu hamil sebanyak 129 orang dan di wilayah kontrol diperoleh 132 orang. Dosis pil besi yang diberikan adalah pil besi fero sulfat dengan kandungan besi 60 mg dan 0.25 mg asam folat. Supplementasi pil besi diberikan selama 3 bulan (14 minggu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) jumlah pil besi yang diminum ibu hamil di wilayah perlakuan sebanyak 22 pil dan wilayah kontrol 51 pil, 2) supplementasi pil besi dua kali seminggu dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil sebesar 0.4±0.628 g/dl dan dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil (khusus yang anemia) sebesar 0.5±0.802 g/dl 3) supplementasi pil besi setiap hari dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil sebesar 0.5±0.561 g/dl dan dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil (khusus yang anemia) sebesar 0.6±0.541 g/dl, 4) supplementasi pil besi dua kali seminggu dan setiap hari selama 14 minggu belum dapat meningkatkan cadangan besi dalam tubuh, dan 5) dilihat dari kenaikan kadar Hb ibu hamil supplementasi pil besi dua kali seminggu sama efektifnya dengan supplementasi pil besi setiap hari

    Status Anemia Dan Status Besi Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Bogor

    Full text link
    STATUS ANEMIA DAN STATUS BESI ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOGO

    Bias Politik Pesantren: Dari Pragmatisme-transaksional Hingga Resistensi Sosial

    Get PDF
    Nowadays more and more out of boarding school as a primary function of Islamic educationalinstitutions and engage in practical politics. An action that causes a variety of social and politicalimplications that ought to be observed scientifically. This paper describes an important finding thatsuccessful boarding school involvement in politics, despite the economic added-value material thatbenefit schools, but it has grown factual in-transactional pragmatic political behavior and at the sametime reduce the legitimacy of public schools and cause resistance to the political attitudes of pesantre

    Enhancement of thulium– ytterbium doped fiber laser efficiency using dual-pumping method

    Get PDF
    Performance enhancement of laser acquired from a newly developed double-clad Yb31/Tm31 codoped fiber (YTDF) is demonstrated using dual-pumping scheme. The laser uses a 2 m long YTDF fiber with a core dopant concentrations (in wt%) of 2.00 Yb2O3, 0.5 Tm2O3, 1.0 Al2O3, and 3.00 Y2O3 as a gain medium in conjunction with a pair of fiber Bragg grating in a linear cavity resonator to generate lasing at 1901.6 nm. The best efficiency of 2.9% and the highest output power of 27 mW are obtained by combining 927 nm pump with 905 nm pump. As compared to a single pumping scheme using 927 nm pumping source, about 0.43% increment in efficiency is observed with no evidence of rollover at the highest output power. The best combination is to use 200 mW of 800 nm pump with 927 nm pump, wherein only a total pump power of 1900 mW is required to generate 20 mW of 1.9 lm laser output

    Hubungan Keadaan Geografi dan Lingkungan dengan Gangguan Akibat Kurang Yodium (Gaky)

    Full text link
    Information on the geography and environment: the use of fish poison and food containing goitrogenic substance, the use of pesticide on agriculture and environment contamination of lead and mercury in relation to Iodine Deficiency Disorders (IDD) are discussed in this paper. Geography location is grouped into 3 categories i.e. highland area, lowland area and swampy land areas. Goitre prevalence in highland, lowland and swampy areas were 30.3%, 8.7%, and 2.8% respectively. The goitre prevalence (8.7%) in lowland areas showed that there are pockets of goitre areas. In some coastal areas, fishermen use fish poison to kill certain fish to save the growth of milkjish from disturbance. If one consumed the death fish the level of chloride in blood will increase and will reduce the bio-synthesis of thyroxine (T4) hormone. That is why cases of goitre were found in coastal areas. Value of urinary thiocynates can be used as indicator that one consumes goitrogenic substances i.e. cyanates. Detoxification process of cyanates produces thiocyanates. If one consumes sufficient protein containing sulphurous the cyanates will convert into thiocyanates. The use of pesticide on agriculture could be decreased the hormone cholinesterase. As goitrogenic substance residu of pesticide will lead to delay the biosynthesis of thyroxine (T4) hormone. Research findings indicated that in lowland area of East Java that blood lead level was associated with hypothyroidism. It is assumed that contamination of lead (Pb) and mercury (Hg) in water come from residual industry. It was reported from another research in Yogyakarta that women lived in urban area who was exposured by Pb in gas emission of motor-vehicle had relatively risk suffering from hypothyroidism 4 times than those of not contaminated

    Ketersediaan Hayati Zat Besi, Kandungan Zat Pemicu dan Penghambat Penyerapan Zat Besi dalam Makanan Ibu Hamil

    Full text link
    The iron content, iron bioavailability (in vitro method), enhancers and inhibitors of iron absorption were investigated in three different staple foods of diets in the district of Boyolali, Central Java. The results revealed that the average iron content of the diets based on rice, corn and cassava were 18.8 mg, 17.8 mg and 19.9 mg, respectively or equal to 34.3%, 32.0% and 35.0% of Recommended Dietary Allowances (RDA) for Indonesia. The average vitamin C content of the diets based on rice, corn and cassava were 21.9 mg (31.3% RDA), 21.1 mg (30.1% RDA) and 17.3 mg (24.7% RDA), respectively. The average of protein content of the diets based on rice, corn and cassava were 47.1 g (78.5% RDA), 50.0 g (83.3% RDA) and 31.1 g (51.8% RDA), respectively. The average content of tannic acid and phytic acid as inhibitors of iron absorption in the diets based on rice, corn and cassava were (1154 mg and 261.5 mg); (980 mg and 342.7 mg) and (838 mg and 341.5 mg), respectively. An addition of 100 mg of vitamin C or papaya fruit (250 mg) into the diets, increased iron bioavailability up to 54.2%

    Pengaruh Pemberian Vitamin a Dosis Tinggi Kepada Ibu Menyusui Terhadap Kadar Vitamin a Air Susu Ibu Dan Serum Bayi

    Full text link
    PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI KEPADA IBU MENYUSUI TERHADAP KADAR VITAMIN A AIR SUSU IBU DAN SERUM BAY

    Profil Kesehatan Ibu Hamil di Propinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat

    Full text link
    PROFIL KESEHATAN IBU HAMIL DI PROPINSI JAWA BARAT DAN NUSA TENGGARA BARA
    corecore