16 research outputs found

    Analisis Kecukupan Ruang Terbuka Hijau sebagai Penyerap Emisi Gas Karbon Dioksida (CO2) pada Kawasan Kampus ITS Sukolilo, Surabaya

    Full text link
    Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan kampus yang memiliki program eco campus. Eco campus ini menandakan bahwa ITS peka terhadap isu-isu lingkungan seperti pemanasan global. Salah satu penyebab pemanasan global adalah emisi karbon dioksida (CO2). Emisi CO2 ini dapat diserap oleh tanaman atau ruang terbuka hijau (RTH) sehingga perlu adanya analisis dari kecukupan RTH ini dalam menyerap emisi CO2 pada kawasan kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Analisis ini dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan jumlah kendaraan bermotor dan vegetasi eksisting pada kawasan kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Beban emisi CO2 yang dihasilkan pada Tahun 2016 tertinggi terdapat pada zona 5 dengan jumlah 277.726,7 g/jam sedangkan untuk beban emisi terendah terdapat pada zona 8 dengan jumlah 65.179,6 g/jam. Proyeksi pada tahun 2021 dihitung dan didapatkan beban emisi tertinggi terdapat pada zona 5 dengan jumlah 328.657,4 g/jam sedangan emisi terendah terdapat pada zona 8 juga dengan beban emisi yaitu 77.132,5 g/jam. Hasil yang diperoleh dari analisis kecukupan adalah terdapat 5 zona dimana RTHnya memenuhi pada tahun 2021 dan terdapat 3 zona yang perlu diperhatikan RTHnya. Perencanaan dilakukan untuk zona yang masih belum memenuhi dan untuk zona yang terpenuhi ini didukung dengan adanya pembuatan Standar Operasi dan Prosedur (SOP) pemeliharaan RTH yaitu pemangkasan, pemupukan dan penyiraman berdasarkan dari beberapa literatur

    Uji Kemampuan Tanaman Jarak Pagar (Jatropa Curcas) dalam Meremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Kadmium (Cd)

    Full text link
    Perkembangan industri yang semakin pesat secara tidak langsung menimbulkan pencemaran lingkungan di sekitarnya. Salah satunya adalah pencemaran tanah oleh logam berat yang dihasilkan dari hasil industri tersebut. Metode yang dapat digunakan untuk meremediasi lahan tercemar yaitu dengan menggunakan tanaman (fitoremediasi). Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan tanaman tahunan dari famili Euphorbiaceae yang umumnya digunakan sebagai tanaman penghasil biodiesel, tanaman pembatas pagar dan tanaman hias. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji kemampuan jarak pagar dalam meremediasi Cd: untuk mengetahui pengaruh Cd terhadap tinggi tanaman dan luas daun; dan nilai persentase reduksi tanah yang tercemar Cd; dan nilai persentase akumulasi logam Cd dalam jarak pagar. Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan menggunakantanah taman; limbah Cd buatan dengan konsentrasi 5 ppm, 15 ppm, 25 ppm, 35 ppm dan 45 ppm; dan Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) untuk pengujian logam berat Cd pada tanaman jarak pagar. Data yangdiperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Cd berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan luas daun; nilai persentase reduksi tanah tercemar Cd yaitu sebesar 76-91%; jarak pagar mempunyai kemampuan dalam mengakumulasi Cd; dan nilai persentase akumulasi logam Cd dalam jarak pagar adalah 46-125%

    Studi Literatur Pengolahan Air Limbah Menggunakan Mixed Aquatic Plants

    Full text link
    Berkembangnya populasi penduduk serta banyak industri kecil seperti industri tahu dan industri batik kebanyakan menyatu dengan penduduk. Selain itu, kebanyakan dari hasil kegiatan tersebut membuang limbah cair langsung kebadan air sehingga mencemari dan dapat menganggu kesehatan. Wetland atau lahan basah merupakan salah satu teknologi pengolahan air limbah dengan menggunakan tumbuhan air. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pengolahan air limbah menggunakan mixed aquatic plant yang difokuskan pada kemampuan tumbuhan air terhadap penurunan kontaminan yang nantinya dapat diterapkan dibadan air. Pengumpulan data didapatkan dari jurnal Internasional maupun nasional, prosiding, peraturan yang berlaku, tugas akhir, tesis, dan disertasi. ada lebih dari satu jenis kontaminan yang ada pada badan air. Hasil studi menunjukkan penurunan kontaminan dalam pengolahan air limbah dengan menggunakan mixed plant sebagai agen bioremediasi lebih efektif untuk kontaminan yang lebih komplek dengan kemampuan tiap tumbuhan dalam menyerap polutan berbeda

    Evaluasi dan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Berbasis Serapan Emisi Karbon Dioksida (CO2) di Zona Barat Kota Surabaya

    Full text link
    Kegiatan pembangunan yang diiringi dengan perkembangan teknologi pada sektor transportasi, permukiman, dan industri menyumbangkan emisi akibat penggunaan bahan bakar fosil berupa gas Karbon Dioksida (CO2) yang menyebabkan dampak menurunnya kualitas udara dan lingkungan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai rosot karbon (carbon sink) perlu dievaluasi mengenai ketercukupan nya dalam penyerapan CO2 serta perlu dilakukan perencanaan RTH untuk waktu yang akan datang agar dapat terwujudnya lingkungan yang sustainable. Analisis dilakukan berdasarkan hasil perhitungan mengenai jumlah emisi primer CO2 dan kecukupan RTH dalam menyerap emisi CO2 berdasarkan luasan RTH Publik di wilayah Zona Barat Kota Surabaya, kemudian dilakukan perencanaan mengenai evaluasi RTH untuk mencukupi kebutuhan daya serap emisi tersebut. Dari hasil penelitian, emisi CO2 di Zona Barat Kota Surabaya dari sektor transportasi, permukiman, dan industri sebesar 3.864.836 ton CO2 / tahun dan kemampuan daya serap RTH Publik pada daerah tersebut sebesar 69.004,54 ton CO2 / tahun. Setelah dilakukan evaluasi dan upaya peningkatan daya serap CO2 dengan penggantian dan penambahan vegetasi pohon pelindung serta penambahan luas RTH, didapatkan penaikan daya serap RTH sebesar 415.014 ton CO2 / tahun

    Kajian Bioaugmentasi untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Berat di Wilayah Perairan Menggunakan Bakteri (Studi Kasus: Pencemaran Merkuri di Sungai Krueng Sabee, Aceh Jaya)

    Full text link
    Pencemaran lingkungan terjadi hampir di semua negara di dunia. Kegiatan industri menyebabkan pencemaran lingkungan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara. Salah satu pencemar di perairan adalah logam berat yang berasal dari pertambangan, peleburan logam, dan industri lainnya. Pencemar logam berat telah menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air dan sedimen di badan air seperti sungai, danau dan waduk. Logam berat dapat terakumulasi pada tubuh biota di perairan, yang mana dapat masuk kedalam tubuh manusia jika dikonsumsi dan akan menyebabkan gangguan kesehatan. Diperlukan adanya metode dalam meremediasi polutan logam berat di perairan. Dipilihlah metode bioaugmentasi sebagai cara untuk menurunkan konsentrasi logam berat di perairan. Metode ini dipilih karena operasionalnya yang mudah, ramah lingkungan, dan dapat meremediasi dalam jangka waktu yang lama. Mikroorganisme yang digunakan dalam metode bioaugmentasi ini adalah bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat menguraikan pencemar dari senyawa toksik menjadi tidak toksik. Bakteri dapat bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrem salah satunya adalah suhu yang tinggi. Studi kasus di wilayah Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya menunjukkan bahwa logam berat merkuri (Hg) telah mencemari sungai Krueng Sabee dimana logam berat merkuri (Hg) sudah terakumulasi pada biota air yang terdapat di sungai tersebut. Metode dalam mengurangi konsentrasi logam berat merkuri (Hg) adalah bioaugmentasi dengan pemanfaatan konsorsium atau kultur campuran dari tiga jenis bakteri yaitu Pseudomonas putida, Pseudomonas aeruginosa, dan Citrobacter freundii. Jenis bakteri penyusun dan waktu degradasi berpengaruh terhadap kemampuan reduksi merkuri (Hg). Gabungan dari beberapa bakteri pendegradasi yang sesuai dapat meningkatkan potensi reduksi merkuri (Hg) pada sedimen air tercemar semakin tinggi

    Measurement of biochemical oxygen demand of the leachates

    Get PDF
    Biochemical oxygen demand (BOD) of the leachates originally from the different types of landfill sites was studied based on the data measured using the two manometric methods. The measurements of BOD using the dilution method were carried out to assess the typical physicochemical and biological characteristics of the leachates together with some other parameters. The linear regression analysis was used to predict rate constants for biochemical reactions and ultimate BOD values of the different leachates. The rate of a biochemical reaction implicated in microbial biodegradation of pollutants depends on the leachate characteristics, mass of contaminant in the leachate, and nature of the leachate. Character of leachate samples for BOD analysis of using the different methods may differ significantly during the experimental period, resulting in different BOD values. This work intends to verify effect of the different dilutions for the manometric method tests on the BOD concentrations of the leachate samples to contribute to the assessment of reaction rate and microbial consumption of oxygen
    corecore