10 research outputs found

    Keadaan Perbukuan Bidang Sains di Indonesia 1972-1981 Buku I

    Get PDF
    Laporan ini menggambarkan perkembangan buku bidang sains antara tahun 1972 sampai dengan 1981 di Indonesia. Bidang sains yang dilaporkan di sini mencakup filsafat; logika; matematika; astronomi dan astrofisika; fisika; kimia; biologi; ilmu bumi ruang dan oseanografi; serta psikologi yang ditulis dalam bahasa Indonesia dengan huruf latin. Judul buku dikelompokkan berdasar sasaran pembaca yaitu tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas, perguruan Tinggi dan lain-lain. Juga dibedakan antara cetakan dengan stensilan yang kemudian dipilih lagi berdasar jumlah halaman yaitu 16-48, 49-100, dan lebih banyak dari dari 100 halaman. Jenis buku terjemahan dibedakan dari yang asli, dan masing-masing untuk buku teks dan buku bukan teks. Kondisi fisiknya dibedakan antara kulit tebal (hard cover) atau kulit tipis (paper back), yang masing-masing dibedakan antara dicetak dengan kertas HVS dan bukan kertas HVS, kemudian masing-masing dipisahkan lagi antara yang dengan ilustrasi dan yang tanpa ilustrasi. Jumlah judul buku yang dicacah seluruhnya ada 3215 dan setlah diolah tinggal 2233 dari 268 penerbit yang ada pada 55 penyimpan perpustakaan. Beberapa kenyataan dan kecenderungan yang diungkapkan adalah mengenai peningkatan jumlah judul buku sains, perbandingan jumlah judul buku sains menurut sasaran pembaca, penerbit buku sains, penyimpan dan perpustakaan buku sains, kondidi fisik buku sains, serta perkembangan buku sains terjemahan dan buku teks

    Immune modulation enables a specialist insect to benefit from antibacterial withanolides in its host plant

    Get PDF
    The development of novel plant chemical defenses and counter adaptations by herbivorous insect could continually drive speciation, producing more insect specialists than generalists. One approach to test this hypothesis is to compare closely related generalist and specialist species to reveal the associated costs and benefits of these different adaptive strategies. We use the specialized moth Heliothis subflexa, which feeds exclusively on plants in the genus Physalis, and its close generalist relative H. virescens. Specialization on Physalis plants necessitates the ability to tolerate withanolides, the secondary metabolites of Physalis species that are known to have feeding deterrent and immune inhibiting properties for other insects. Here we find that only H. subflexa benefits from the antibacterial properties of withanolides, and thereby gains a higher tolerance of the pathogen Bacillus thuringiensis. We argue that the specialization in H. subflexa has been guided to a large extent by a unique role of plant chemistry on ecological immunology

    Bacillus thuringiensis

    No full text
    corecore