18 research outputs found

    Definisi Kekerasan terhadap Istri di Kalangan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial

    Get PDF
    Kekerasan terhadap istri merupakan bentuk paling umum dari tindak kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan di Indonesia. Pemahaman mengenai definisi kekerasan terhadap istri merupakan langkah pertama penanganan masalah karena pengakuan terhadap perilaku yang termasuk sebagai tindak kekerasan akan mempengaruhi bagaimana masyarakat merespon korban dan pelaku.Studi ini ini mendeskripsikan dan menguji faktor-fakrot yang berasosiasi dengan sikap mahasiswa sarjana program studi kesejahteraan sosial mengenai definisi tindak kekerasan terhadap istri berdasarkan perspektif sosial demografis dan sosial budaya. Pemilihan sampel dilakukan secara non-random menggunakan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan melalui survey terhadap 294 mahasiswa kesejahteraan sosial dari 2 (dua) universitas di provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Barat yang dilaksanakan pada akhir tahun 2016. Analisa data dilakukan dengan teknik simple regression. Studi menemukan bahwa para mahasiswa umumnya melaporkan persetujuan yang lebih besar untuk mengkategorikan kekerasan fisik sebagai bentuk kekerasan terhadap istri. Sebaliknya, mereka cenderung kurang memandang kekerasan non-fisik sebagai perilaku kekerasan. Gender, sikap terhadap peran jender, dan tipe universitas merupakan faktor signifikan yang berasosiasi dengan sikap terhadap tindak kekerasan terhadap istri. Implikasi dari temuan temuan studi ini didiskusikan dengan mengaitkan peran lembaga pendidikan dalam mempengaruhi sikap mahasiswa

    Faktor-faktor Yang Memengaruhi Sikap Mahasiswa Program Studi Psikologi, Keperawatan Dan Kesejahteraan Sosial Terhadap Perempuan Korban Perkosaan

    Full text link
    Pandangan atau sikap negatif serta menyalahkan perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan seksualmasih hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Para penyedia layanan kesehatan dan sosial dituntut untukmemiliki sikap yang tepat terhadap korban tindak kekerasan seksual karena hal tersebut dapat memengaruhi aksesdan efektivitas layanan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan sikap mahasiswa tingkat sarjana terhadapperempuan korban perkosaan serta menguji asosiasi faktor-faktor sosial-demografi dan sosial-budaya terhadapsikap para mahasiswa. Responden adalah 318 mahasiswa semester 1, 3 dan 5 pada program studi kesejahteraansosial, keperawatan dan psikologi di sebuah perguruan tinggi negeri di wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barattahun. Penentuan sampel dilakukan secara non- random dengan menggunakan convenience sampling technique.Data dikumpulkan dari responden pada tahun 2015 dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistikdengan teknik simple regressions. Umumnya mahasiswa menunjukkan sikap yang cenderung kurang positif terhadapkorban kekerasan seksual. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan masih kuatnya kecenderungan menyalahkankorban, kurang mempercayai kredibilitas korban, dan meremehkan kejadian perkosaan. Sikap terhadap peran jender,etnisitas dan tingkat keberagamaan merupakan faktor-faktor yang berasosiasi secara signifikan terhadap sikapmahasiswa. Mahasiswa yang mendukung kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakatdan keluarga, kelompok etnis non-Sunda, serta responden dengan tingkat keberagamaan yang lebih rendahcenderung melaporkan sikap yang lebih positif terhadap korban dibandingkan mereka yang bersikap konservatifterhadap peran jender, berasal dari etnis Sunda dan melaporkan tingkat keberagamaan yang lebih tinggi. Tidakditemukan pengaruh program studi, jenis kelamin, usia dan waktu tempuh perkuliahan terhadap sikap mahasiswa

    Tipologi Klaster Industri Pengolahan Jagung di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban Berdasarkan Karakteristik Pengembangan Ekonomi Lokalnya

    Full text link
    Pengembangan wilayah Kabupaten Tuban khususnya Kecamatan Merakurakurak masih berorientasi pada growth oriented semata. Pontensi jagung yang menjadi komoditas basis pada wilayah tersebut masih belum terkelola dengan optimal, karena tidak adanya arahan yang lebih spesifik terkait diversifikasi dan pengolahan jagung lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan Perumusan arahan yang tepat guna dalam mengembangkan industri pengolahan jagung di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tipologi klaster industri pengolahan jagung di Kecmatan Merakurak Kabupaten Tuban dengan pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL). Hal ini dikarenakan konsep PEL sejalan dengan fenomena yang terjadi di wilayah penelitian, yaitu trkait berkembanganya wirausahawan lokal (industri penglahan jagung) dalam rangka mengembangkan ekonomi lokal yang mandiri. Terdapat tiga tahapan mencapai tujuan penelitian. Pertama, identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dengan menggunakan metode analisis faktor konfirmatori, selanjutnya mengelompokkan klaster industri berdasarkan faktor-faktor dengan analisis klaster ttersebut dan pada tahap terakhir menginterpretasi analisis klaster pada setiap tipologi yang muncul dengan analisis deskriptif. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tipologi klaster industri yaitu industri intijagung yang berada pada Desa Tuwiri Kulon, Tlogowaru, Tobo, Sugihan. Kemudian industri pemasok yang berada pada Desa Kapu, Tuwiri Wetan, Pongpongan, Temandang, Tegalrejo dan Tahulu. Serta, industri pendukung yang berada pada Desa Mandirejo, Bogorejo, Sumberejo, Sendang Haji, Sambonggede, Sumber, Boreh Bangle, Senori dan Sembungrejo

    Potret Orang Miskin dari Perspektif Kekuatan

    Get PDF
    Tesis ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kemiskinan yang masih saja menjadi beban dunia. Sudah banyak upaya untuk menanggulanginya. Sudah banyak penelitian untuk mengkajinya. Namun upaya dan kajian itu pada umumnya memandang kemiskinan dari perspektif masalah. Tesis ini mengkaji kemiskinan dari perspektif kekuatan. Perspektif ini meyakini bahwa setiap individu mempunyai kekuatan. Penjabaran perspektif kekuatan dalam tesis ini menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Clay Graybeal yaitu Resources, Options, Possibilities, Exceptions, dan Solutions (ROPES).Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini digunakan karena penggalian aspek-aspek kekuatan tersebut (ROPES) memerlukan deskripsi yang mendalam. Subyek penelitian ini adalah orang miskin yang menjadi peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Informannya adalah 4 orang peserta PKH dan 3 orang tokoh masyarakat yang ditentukan secara purposive. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara mendalam

    Gender based water violence: cross cultural evidence of severe harm associated with water insecurity for women and girls

    Get PDF
    We examined how study participants in Indonesia and Peru viewed the relationship between water insecurity and women's health via thematic analysis of interviews and focus groups. Participants reported that water insecurity led to vaginal infections, miscarriage, premature births, uterine prolapse, poor nutrition, restricted economic opportunities, and intergenerational cycles of poverty. Participants in both countries stated that extreme burdens associated with water insecurity should be categorized as violence. Based on these findings, we developed the concept of ā€œgender-based water violence,ā€ defined as the spectrum of stressors associated with water insecurity that are so severe as to threaten human health and well-being, particularly that of women and girls

    Analisa Kebijakan Pemantauan dan Evaluasi dalam Upaya Penyusunan Lnstrumen Pemantauan dan Evaluasi Program Jaminan Kesehatan Nasional

    Full text link
    Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dilaksanakan bertujuan untuk memberikan kepastian perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai upaya untuk mewujudkan SJSN tersebut, maka diluncurkanlah program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini diimplementasikan pada tanggal 1 Januari 2014 dan dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan. Setelah berjalan hampir dua semester, maka perlu untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program JKN. Terutama pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) , yang memiliki tugas dan fungsi dalam melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dengan lembaga teknis guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. Berangkat dari kondisi tersebut, maka perlu disusun Analisa Kebijakan Pemantauan dan Evaluasi dalam Upaya Penyusunan lnstrumen Pemantauan dan Evaluasi Program Jaminan Kesehatan Nasional pada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Kajian ini dapat terlaksana atas bantuan, dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini Tim Penyusun ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tidak terhingga kepada : 1. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia; 2. Friedrich Ebert Stiftung 3. Dekan Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Padjadjaran; serta 4. Semua pihak yang telah membantu lancarnya kegiatan ini. Akhir kata, Tim Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk laporan ini, sehingga laporan kajian ini menjadi lebih sempurna. Terima kasi

    Sikap Pekerja Sosial terhadap Perempuan Korban Perkosaan

    Full text link
    Penelitian bertujuan menggambarkan sikap pekerja sosial terhadap perempuan korban perkosaan dan menguji faktor-faktor yang berasosiasi dengan sikap tersebut. Responden adalah 73 pekerja sosial yang disampel secara non-random. Data diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan pada akhir tahun 2016 dan kemudian dianalisa menggunakan teknik statistik simple regressions. Penelitian menemukan bahwa sikap pekerja sosial terhadap perempuan korban perkosaan belum dapat dikatakan konsisten, dibuktikan dengan beragamnya respon baik yang bersifat positif, negatif dan atau ambigu terhadap korban perkosaan. Jenis kelamin dan sikap terhadap peran jender merupakan 2 (dua) predictor yang signifikan. Pekerja sosial perempuan dan pekerja sosial yang menunjukkan dukungan terhadap kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat lebih cenderung melaporkan sikap yang positif terhadap korban. Studi ini memberikan kontribusi untuk mempersempit kesenjangan pengetahuan tentang sikap pekerja sosial terhadap kekerasan seksual terhadap perempuan

    Partisipasi Perempuan dalam Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2wkss) di Rw 12 Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat khususnya perempuan dalam kegiatan usaha ekonomi produktif Program Terpadu P2WKSS di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Partisipasi atau keterlibatan masyarakat khususnya perempuan yang diteliti adalah bentuk dari partisipasi masyarakat di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi non partisipan, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Teknik penentuan informan bersifat purposive. Informan dalam penelitian ini berjumlah delapan orang yang terdiri dari Penanggungjawab Program Terpadu P2WKSS Dinas Sosial P2KBP3A Cimahi, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Pasirkaliki, dan kelompok sasaran Program Terpadu P2WKSS. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa pada tahap perencanaan, kelompok sasaran terlibat dalam kegiatan rapat dan berpartisipasi dalam bentuk pikiran. Kelompok sasaran berpartisipasi dalam bentuk pikiran, tenaga, keterampilan dan materi dalam berbagai kegiatan pada tahap pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa partisipasi pikiran pada tahap evaluasi masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya kesempatan yang diberikan pihak penyelenggara program terhadap kelompok sasaran
    corecore