4 research outputs found

    Strategi Distribusi Produk Teh Siap Saji

    Get PDF
    Freshbrew Mels Beverages adalah sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang minuman ringan yang memproduksi teh dalam kemasan. Merek produknya adalah “Mary Tea” yang terdiri dari dua jenis minuman teh. Freshbrew Mels Beverages menggunakan sistem distribusi “forwarder” dalam mendistribusikan produk ke pasaran yaitu Jawa Tengah, Lampung dan Bali. Permasalahan yang dihadapi oleh Perusahaan adalah saluran distribusi yang tidak optimal dalam jumlah produk yang dikirimkan dan biaya yang dikeluarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem distribusi yang digunakan oleh Perusahaan dan merumuskan strategi untuk mendistribusikan produk dengan biaya minimum. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif meliputi benchmarking, sedangkan pendekatan kuantitatif meliputi analisis marjin distribusi, Data Envelopment Analysis (DEA), Analytic Hierarchy Process (AHP), dan analisis finansial. Hasil penelitian menunjukkan: 1) sistem distribusi “forwarder” adalah sistem distribusi yang digunakan oleh Perusahaan, 2) Jawa Tengah termasuk kelompok “under-performing”, sedangkan Lampung dan Bali termasuk kelompok “effectively managed but sales”, 3) faktor kritis yang mempengaruhi tingginya biaya distribusi adalah jumlah distributor resmi yang dimiliki oleh Perusahaan, 4) alternatif strategi terbaik adalah memperluas lokasi pemasaran di area produksi, dan 5) biaya investasi untuk membeli satu buah truk kontainer dapat dilakukan dengan Net B/C 4,88 selama lima tahun enam bulan. Strategi yang direkomendasikan adalah melalui pengembangan pasar, pemilihan transportasi dan jasa ekspedisi, kepemilikian distributor resmi, peningkatan penjualan, dan sistem manajemen yang terkoordinasi

    Pengembangan Strategic Business Unit Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan 1) menganalisis kemampuan inovasi dan daya saing Strategic Business Unit (SBU) di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Industri dan 2) merumuskan kebijakan alternatif yang dapat meningkatkan inovasi dan daya saing Perusahaan. Penelitian dilakukan pada KBM Industri dan SBU yang ada didalam KBM Industri. Informasi dan data didapat melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden dengan jumlah sebanyak 10 orang. Responden yang diambil bersangkutan dengan topik penelitian ini dan mempunyai keahlian dan atau pengalaman pada bidang yang dikaji. Teknik pengolahan data menggunakan analisis SWOT dan analytic hierarchy process. Kesimpulan penelitian ini adalah KBM Industri Unit III memiliki kekuatan dan peluang untuk melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal dengan meningkatkan kualitas, mengembangkan produk baru, memperbaiki proses dan meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Potensi inovasi Perusahaan juga dapat dilihat dari inovasi proses-produk, inovasi pengetahuan-ketrampilan dan inovasi metode-sistem. Pada KBM Industri Unit III potensi tersebut meliputi potensi bahan baku, peralatan proses dan produk Peningkatan inovasi Perusahaan dipengaruhi oleh faktor utama organisasi dengan nilai 0,436 dan aktor yang paling berpengaruh adalah sumber daya manusia dengan nilai 0,398. Tujuan utamanya adalah perbaikan proses dengan nilai 0,756. Peningkatan inovasi Perusahaan dapat dicapai melalui prioritas strategi, yaitu kerja sama dengan pihak lain/ekternal dengan bobot 0,703 dan mengoptimalkan penelitian dan pengembangan atau membuat penelitian dan pengembangan yang berdekatan dengan SBU dengan bobot 0,297

    Karakteristik dan Struktur Mikro Gel Campuran Semirefined Carrageenan dan Glukomanan

    Full text link
    Karagenan dan glukomanan merupakan komponen pembentuk gel, karena memiliki pengaruh sinergis yang menghasilkan gel yang memiliki kekuatan tinggi, elastis, dan sineresis rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan struktur mikro gel kombinasi semirefined carrageenan dan glukomanan pada berbagai perbandingan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan campuran semirefined carrageenan dan glukomanan 1:1 memiliki nilai kekuatan gel dan kekerasan tertinggi yaitu sebesar 3.649,09 g/cm2 dan 701,72 g, perbandingan 1:3 memiliki nilai sineresis yang rendah dibandingkan dengan perbandingan lainnya yaitu sebesar 7,36%, sedangkan nilai rigiditas tertinggi diperoleh perbandingan 2:1 yaitu sebesar 4.282,45 g/cm. Struktur mikro gel yang dihasilkan untuk semua perlakuan berbeda satu sama lainnya yaitu untuk perbandingan 1:1 memiliki struktur yang kompak dan padat. Peningkatan penambahan glukomanan akan menghasilkan gel yang lebih elastis dan cenderung lebih lembut daripada struktur matriks gel yang tidak kompak dan menggumpal serta memiliki rongga yang cukup banyak seperti ada perbandingan 1:2, 1:3, dan 1:4 sedangkan penambahan semirefined carrageenan menghasilkan gel yang keras dan kaku serta terlihat dari struktur gel yang lebih padat dan kompak dengan rongga yang terlihat pada perbandingan 2:1, 3:1, dan 4:1

    Modification of Synthesis Process of Lawang\u27s Bark (Cinnamomum Cullilawan Blume) as a Cancer Drug Precursor

    Get PDF
    Piperonal as a precursor of cancer drug (Curcumin analogues) can be synthesized from extract of lawang\u27s bark (Cinnamomum culilawan Blume) with multiple stages, among others: isolation of essential oils, isolation safrole, safrole isomerization, and synthesis of piperonal. Essential oils were isolated from the bark of lawang (the water content of 46.2%) using a water distillation system with 1/3 volume of high boiler for five hours. Isolation of safrole from lawang bark oils was performed using NaOH solution and purified using reduced pressure distillation system at a temperature of 90-123°C / 1 mmHg. The safrole isomerization was undergone using alkali catalyst (KOH) without solvent at a temperature of 120°C for 8 hours. Oxidation of isosafrol was performed using KMnO4 in acidic conditions using a KTF tween 80 at a temperature below 30°C, and purified using silica gel. Results of isolation yield 0.94% with 14 components were determined through GC-MS, including 67.35% eugenol, safrole 13.96%, 12.61% methyl eugenol, 4-terpineol sineol 1.79% and 1.55%. The isolated safrole yield of 17.21% with purity testing and identification using FTIR, 1H- NMR and GCMS confirmed the product was safrole. The isomerization obtained yield of 77.56% with GC analysis indicated compounds of cis-isosafrole and trans-isosafrole. The results of oxidation obtained yield of 65.63% with a purity of 100% by GCMS and the 1H-NMR indicated the product is piperonal
    corecore