8 research outputs found

    Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tapa terhadap Konsep Termokimia Menggunakan Metode Praktikum

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan berfikir kritis peserta didik pada Konsep Termokimia dengan menggunakan metode praktikum pada kelas XI IPA SMA N 1 TAPA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Kuantitatif dengan maksud mengetahui deskripsi tentang tingkat keterampilan berfikir kritis siswa terhadap konsep Termokimia yang dibelajarkan dengan menggunakan metode praktikum. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu instrument test berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menggali tingkat keterampilan berfikir kritis siswa. Teknik pengumpulan data yaitu data hasil pretest dan posttest. yang diperoleh di presentasikan untuk memperoleh gambaran, tingkat berfikir kritis siswa. Analisis data menggunakan uji-t independen. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa terhadap konsep termokimia yang dibelajarkan dengan menggunakan metode praktikum dan yang dibelajarkan dengan menggunakan metode ceramah. Tingkat penguasaan atau pencapaian siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode praktikum lebih baik yang mencapai angka 95% untuk indikator pemahaman, 68% untuk indikator aplikasi dan untuk indikator analisis 36%

    Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 1 Tilamuta

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media animasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 1 Tilamuta. Desain penelitian yang digunakan yaitu posttest only control design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Tilamuta, dan sampel penelitian yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol, dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Jenis instrumen yang digunakan adalah tes uraian yang berjumlah 9 nomor soal. Teknik analisis yang digunakan meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji –t. Hasil penelitian yang didapatkan, data berdistribusi normal yaitu nilai Lhitung < Ltabel, data memiliki varians yang homogen yaitu Fhitung < Ftabel, dan uji hipotesis yang didapatkan yaitu nilai thitung > ttabel (1,71 > 1,68). Uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media animasi terhadap hasil belajar siswa, meskipun pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan karena media animasi masih memiliki beberapa kekurangan. Olehnya itu, diperlukan variasi penggunaan metode pembelajaran yang baik untuk menutupi kekurangan dari penggunaan media animasi sebagai media pembelajaran

    Pembuatan Biobriket dari Batang Tumbuhan Gulma Siam (Chromolaena Odorata L.) sebagai Bahan Bakar Alternatif

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan briket batang gulma siam melalui variasi tepung tapioka sebagai bahan alternatif, melalui tahapan penelitian yang meliputi pembuatan briket yaitu pengeringan, karbonisasi dan pencetakan. Karakterisasi briket meliputi uji proksimasi yakni kadar air, kadar abu, kadar senyawa volatil, kerapatan dan nilai kalor. Dari hasil uji proksimasi menunjukkan bahwa briket dari batang gulma siam memperoleh nilai rata–rata 6,564% untuk kadar air, rata–rata 9,079% untuk kadar abu, rata–rata 45,548% untuk kadar senyawa volatil, rata–rata 0,54 g/Cm3 untuk kerapatan, serta rata–rata 9698,242 kal/g untuk nilai kalor yang diperoleh dari briket batang gulma siam

    Optimasi Waktu Pengadukan dan Volume KOH Sabun Cair Berbahan Dasar Minyak Jelantah

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pembuatan sabun cair berbahan dasar minyak jelantah dengan menggunakan variasi waktu pengadukan dan variasi volume KOH dan karakteristik sabun cair yang dihasilkan dari minyak jelantah. Minyak jelatah dimurnikan melalui tiga tahap yaitu despicing, netralisasi dan bleaching. Selanjutnya diolah menjadi sabun cair, Sabun cair yang dihasilkan yaitu pada waktu pengadukan 35 menit dan 40 menit dan untuk volume KOH yaitu 30 mL. Hasil uji karakteristik sabun cair dengan waktu pengadukan 35 menit menghasilkan kadar air sebesar 10,1%, alkali bebas 0,01%, kadar asam lemak bebas 0,14%, uji pH 10, dan stabilitas busa 40%. Sedangkan untuk sabun cair waktu pengadukan 40 menit menghasilkan kadar air 10,3%, alkali bebas 0,02%, kadar asam lemak bebas 0,12% uji pH 10, dan stabilitas busa 50%. Dari kedua sabun cair yang dihasilkan jika dibandingkan dengan standar SNI sabun cair 06-3532-1994 masih memenuhi standar

    Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Bervisi SETS terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing bervisi SETS terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Negeri 1 Gorontalo (2) Seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing bervisi SETS terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Negeri 1 Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo, terdiri dari 9 kelas yang terdaftar pada tahun ajaran 2017-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Sampel dalam penelitian ini adalah X IPA 1 sebagai kelas Eksperimen dan X IPA 3 sebagai kelas kontrol, masing-masing terdiri dari 25 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument tes dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji realiabilitas, uji nilai rata-rata, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Berdasarkan uji hipotesis, terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran inkuiri terbimbing bervisi SETS terhadap keterampilan proses sains yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 88% (thitung = 1,804 > ttabel = 1,6722). Adapun model pembelajaran inkuiri terbimbing bervisi SETS terhadap hasil belajar kognitif, menghasilkan hasil yang signifikan, memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,4 % (thitung = > ttabel = 1,6722). Hasil belajar afektif memperoleh nilai rata-rata 82,25% (thitung = > ttabel = 1,6722) sedangkan hasil belajar psikomotor memperoleh nilai rata-rata sebesar 83% (thitung = 3,136 > ttabel = 1,6722)

    Deskripsi Pemahaman Mahasiswa Tentang Metabolit Sekunder dari Ekstrak Daun Jure sebagai Insektisida Nabati melalui Pembelajaran Berbasis Riset

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder dari ekstrak daun jure yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati dan mendeskripsikan pemahaman mahasiswa tentang metabolit sekunder dari ekstrak daun jure sebagai insektisida nabati melalui pembelajaran berbasis riset. Metode yang digunakan yaitu eksperimen laboratorium yang dilakukan dalam beberapa tahap. Ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi dan fraksinasi, dilakukan uji fitokimia dan uji hayati fraksi-fraksi aktif pada larva kumbang kepik. Uji hayati fraksi-fraksi daun jure memberikan hasil aktivitas antimakan tertinggi terhadap larva kumbang kepik dengan pengamatan yang dilakukan selama 1×24 jam, ditemukan fraksi etil asetat pada variasi konsentrasi 10%, yaitu memberikan nilai penghambatan makan sebesar 100% diikuti dengan fraksi metanol pada variasi konsentrasi 10% dengan nilai penghambatan makan sebesar 88,67% dan terakhir fraksi n-heksan 85,34% pada variasi konsentrasi 10%. Untuk uji mortalitas larva kumbang kepik pengamatan dilakukan selama 1×24 jam menunjukkan bahwa tingkat mortalitas larva kumbang kepik dengan menggunakan fraksi etil asetat dengan konsentrasi 10% mencapai 66,67%, untuk fraksi metanol dan n-heksan pada konsentrasi 10% menunjukkan tingkat kematian pada larva sebesar 60%. Hasil penelitian yang didapat dalam eksperimen laboratorium digunakan dalam aplikasi pembelajaran berbasis riset yang dilakukan oleh mahasiswa. Hasil tes belajar mahasiswa menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dengan 17 mahasiswa memperoleh ketuntasan dengan nilai 70,22 – 94,66 sedangkan 5 mahasiswa tidak tuntas dengan nilai 64,88-69,33
    corecore