52 research outputs found

    Deconstructing the Language of Accounting Textbooks to Make Power Relations Visible

    Get PDF
    The paper is motivated by the realization of the absent of critical engagement research problematizing the mainstream accounting worldview within accounting textbooks in the context of Indonesia. By doing so, this study uses the Thompson’s (1990) Schema of analyzing ideology to examine the content of popular introductory financial accounting (IFA) textbooks adopted by universities to reveal how, and the extent to which, the ideological status quo is reflected within these texts. This means the analysis tries to understand how ideological meaning is constructed within the textbooks. The analysis shows that the investigated textbooks portray accounting as an abstracted notion of a practical and calculative tool. Meanwhile, the ideological assumptions and socio-political and cultural background and conflict inherent in accounting are concealed and obscured. The textbooks have not scrutinized the concepts and measurement of accounting beyond employing a shareholder perspective. Consequently, the users’ attention is deflected from or glossed over the underlying ideological nature of the textbook

    Pengaruh Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Terhadap Kualitas Roti Tawar

    Full text link
    Purple sweet potato flour as a food ingredient has not been optimally used in the diversification of food processing, while the purple sweet potato flour can be an alternative to replace some of the flour as the main ingredient of bread This study aimed to analyze the effect of substitution of purple sweet potato flour as much as 5 %, 10% and 15% of the wheat flour used for external quality and internal quality as well as hedonic on bread. The research is a pure experiment with completely randomized design method using three times replication with 30 panelists. The results showed that the purple sweet potato flour substitution effect on the external quality (volume, rectangular shape and form neat) and internal quality (soft texture and smooth texture) which is generally the best value found in the treatment of 5% (X1) and the effect on the quality internal (pore color, aroma of purple sweet potato and taste of purple sweet potato) are generally the best value found in the treatment of 15% (X3), but had no effect on the quality of the external (skin color) and internal quality (aroma yeast). In the hedonic test (favorite) the panelists preferred the substitution of 5% (X1) than the other treatments

    KEBERFUNGSIAN SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PASCA REHABILITASI SOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA GALIH PAKUAN DI BOGOR

    Get PDF
    Masalah penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian khusus pemerintah, karena sudah menyebar di semua kalangan masyarakat. Penyalahgunaan NAPZA memicu terhambatnya keberfungsian sosial bagi pelakunya. Penyalahguna NAPZA baik baru tahap pengguna ataupun sudah menjadi pecandu, perlu tindakan agar terlepas dari jerat NAPZA, sehingga keberfungsian sosialnya mampu dilaksanakan dengan baik. Rehabilitasi sosial merupakan salah satu solusinya. Penelitian ini bertujuan melihat keberfungsian sosial penyalahguna NAPZA dan dukungan sosial yang diperoleh setelah melakukan rehabilitasi sosial. Metode yang digunakan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki keberfungsian sosial dengan kategori tinggi dan sebagian kecil kategori sedang, artinya masih ada item yang mendukung keberfungsian sosial yang belum mampu dilaksanakan secara maksimal. Demikian juga dengan dukungan sosial, sebagian besar responden mendapatkan dukungan sosial kategori tinggi, dan sebagian kecil kategori sedang. Untuk lebih memaksimalkan dukungan keluarga maupun masyarakat, pihak panti perlu meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya dukungan sosial terhadap penyalahguna NAPZA eks penerima pelayanan panti,  sehingga keluarga dan masyarakat memahami apa yang harus dilakukan, sekaligus menghilangkan stigma masyarakat. Untuk mengembangkan keberfungsian sosial yang lebih baik, perlu kerjasama dengan pemerintah daerah setempat, untuk memberikan dukungan  kepada eks penerima pelayanan PSPPGP baik secara moril maupun materiil. Pihak panti perlu mengoptimalkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, secara bersamaan dapat memberikan motivasi  dan dukungan moril terhadap eks penerima manfaat yang bermasalah.  Kata kunci : Penyalahguna NAPZA, Keberfungsian sosial, rehabilitasi sosial

    Pemahaman Rumah Tangga Sasaran-penerima Manfaat Tentang Program Subsidi Raskin Studi pada Kelurahan Medono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah dan Banyu Mulek, NTB

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat (RTSPM) tentang program subsidi beras terhadap rumah tangga berpenghasilan rendah. Penelitian ini dilakukan di kota Pekalongan Jawa Tengah dan Desa Banyu Mulek, Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan RTS-PM, Tim Koordinasi, FGD (pelaksana distribusi Raskin, tokoh masyarakat, tokoh agama, TKSK), studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman RTS-PM tentang Program Raskin di dua lokasi tersebut sedikit berbeda. Di Desa Banyu Mulek Program raskin dipahami masyarakat sebagai bantuan terhadap masyarakat, sedangkan RTS-PM di Kota Pekalongan dipahami sebagai bantuan beras kepada orang miskin. Akibat dari pemahaman tersebut distribusi raskin di Desa Banyu Mulek dilakukan kepada semua masyarakat sedang di Kota Pekalongan khusus kepada RTS-PM yang termasuk dalam Daftar Penerima Manfaat (DPM). Agar masyarakat memahami Program Subsidi Raskin yang sebenarnya, maka perlu dilakukan sosialisasi sampai ke masyarakat tingkat RT/RW, oleh Tim Koordinasi bekerjasama dengan pihak Kelurahan, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dengan demikian nantinya tidak ada tuntutan dari masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk mendapatkan Raskin, dan distribusi raskin dapat dilakukan sesuai dengan tujuanny

    Pembelajaran Teknik Anyaman Sasag Dengan Menggunakan Bahan Baku Eceng Gondok Pada Produk Kerajinan Anyaman (studi kasus UD Rotan Indah Desa Luwo’o Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo)

    Get PDF
    Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Pembelajaran Teknik anyaman Sasag dengan menggunakan bahan baku Eceng Gondok pada produk kerajinan anyaman di UD Rotan Indah. Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif, data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Hasil penelitian diperoleh bahwa setelah proses pembelajaran ini keterampilan para pengrajin mengalami perkembangan. Adapun proses pembelajaran dilaksanakan dengan rincian kegiatan sebagai berikut; 1) Tahap persiapan yaitu persiapan desain motif, melakukan proses pengeringan bahan baku Eceng Gondok, mempersiapan alat (Kuas, Gunting), dan bahan (Eceng Gondok, Rotan, Lem Fox, cat, vernis) yang akan digunakan. 2) Tahapan pengerjaan yaitu 1) pendahuluan; menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan proses pengecekan kehadiran. Selanjutnya 2) kegiatan inti, pemilinan serat Eceng Gondok, pembuatan pola atau model, proses pembuatan anyaman alas, proses penganyaman menggunakan teknik anyaman Sasag, sampai proses Finishing. Proses finishing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu: pengolesan lem pada hasil produk, pengecetan Motif pada produk menggunakan cat, dan langkah terakhir yaitu pengolesan vernis. Dari pembelajaran ini, dihasilkan dua buah produk yaitu: 1) keranjang buah dan Vas Bunga. 2) teknik yang digunakan adalah teknik sasag dan Corak/Motif yang diterapkan adalah Matawalik.Kata kunci: Pembelajaran, Teknik Sasag, Eceng Gondok, Kerajinan, Matawalik

    PERMASALAHAN KELUARGA EKS TENAGA KERJA WANITA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    A mother who became Female Worker on one side can help a family, on the other hand raises new problems in the family. The purpose of this study is to describe the former family problems Female Worker relating to: economic factors, harmonious family and upbringing of children. The results of this study is expected to provide input and material for the relevant agencies in carnjing out the former coaching Female Worker and their families who are troubled. Type a descriptive qualitative study. Location is determined purposiv areas in the province. Lampung there is lots of ex Female Worker namely South Lampzmg Regency. The selection of informants ex Female Worker by snowballs. Collecting data through in-depth interviews, obseruation and documentation study. The results showed that the perceived problem by the family of ex Female Worker is the economic problem, which affects the disruption of family harmony, because it often appears an argument between ex Female Worker with her husband. Changing patterns of child care done by tlze former Female Worker caused friction between ex Female Worker with her husband and children. The family was happy to have gathered together, but the harmony of the family still appears troubled by frequent quarrels. The study concludes that the inability of the former family manpmver planning or female manage their business results as a Female Worker factors that cause them back through the economic slump, which triggered a fight between ex Female Worker and husband. Likewise, the imposition of changes in parenting a clzild by a former female workers, caused friction between the former child migrant workers with their husbands. It is recommended that there is coordination behveen the Directorate of Family Empowerment Ministn; of Social Affairs with the Ministn; of Manpmver and Transmigration and other related institutions, providing counseling, guidance and empowerment to prospective Female Worker and Female Worker ex and his family, so it can anticipate and help resolve family problems Female Worker ex

    PEMAHAMAN RUMAH TANGGA SASARAN-PENERIMA MANFAAT TENTANG PROGRAM SUBSIDI RASKIN Studi pada Kelurahan Medono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah dan Banyu Mulek, NTB

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat (RTSPM) tentang program subsidi beras terhadap rumah tangga berpenghasilan rendah. Penelitian ini dilakukan di kota Pekalongan Jawa Tengah dan Desa Banyu Mulek, Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan RTS-PM, Tim Koordinasi, FGD (pelaksana distribusi Raskin, tokoh masyarakat, tokoh agama, TKSK), studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman RTS-PM tentang Program Raskin di dua lokasi tersebut sedikit berbeda. Di Desa Banyu Mulek Program raskin dipahami masyarakat sebagai bantuan terhadap masyarakat, sedangkan RTS-PM di Kota Pekalongan dipahami sebagai bantuan beras kepada orang miskin. Akibat dari pemahaman tersebut distribusi raskin di Desa Banyu Mulek dilakukan kepada semua masyarakat sedang di Kota Pekalongan khusus kepada RTS-PM yang termasuk dalam Daftar Penerima Manfaat (DPM). Agar masyarakat memahami Program Subsidi Raskin yang sebenarnya, maka perlu dilakukan sosialisasi sampai ke masyarakat tingkat RT/RW, oleh Tim Koordinasi bekerjasama dengan pihak Kelurahan, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dengan demikian nantinya tidak ada tuntutan dari masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk mendapatkan Raskin, dan distribusi raskin dapat dilakukan sesuai dengan tujuanny

    INTERAKSI SOSIAL KLIEN DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL Studi Pada PSTW Budi Dharma

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memahami interaksi sosial baik antar klien (lansia dalam PSTW Budi Dharma) maupun dengan keluarga, masyarakat dan petugas panti. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel responden (klien sehat fisik, mental dan sosial) dengan cara acak. Pengumpulan data menggunakan: wawancara terstruktur, observasi langsung, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dikategorisasi kedalam aspek-aspek penelitian yang telah ditentukan dan dipersentase, sehingga diperoleh informasi yang menjelaskan interaksi sosial. Hasil penelitian menampilkan berbagai interaksi yang dilakukan oleh klien panti pada saat-saat tertentu, antara lain interaksi antar sesama penghuni, interaksi dengan keluarga yang dilakukan pada saat berkunjung, serta interaksi dengan petugas panti dalam bentuk formal maupun informal. Penelitian ini menyimpulkan, setiap komunikasi yang terjalin dengan baik antar klien dan dengan lingkungannya, selain berdampak positif/kebaikan, juga berdampak negatif/konflik. Akhimya, penelitian ini menyarankan, pentingnya dilakukan pendampingan yang lebih intensif sehingga tidak terjadi konflik

    Peran Jejaring Kerja dalam Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial terhadap Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi

    Full text link
    Penelitian ini merupakan studi kasus dan bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan peran jejaring kerja di panti sosial Bina Karya Pangudi Luhur dalam memberikan pelayanan prima kepada warga binaan sosial, sehingga dapat mewujudkan tujuan panti sosial yaitu eks warga binaan sosial yang mandiri dan dapat berpartisipasi di masyarakat. Informan dalam penelitian ini pekerja sosial, instansi terkait dan eks warga binaan sosial. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, focus group discussion (FGD) dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran jejaring kerja dalam pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial terlihat mulai dari pra rehabilitasi, rehabilitasi (intervensi) dan pasca rehabilitasi. Jejaring kerja dapat membantu memaksimalkan pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi yang diberikan PSBK PL kepada warga binaan sosial, namun peran jejaring kerja pada setiap tahap kegiatan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh PSBK PL
    • …
    corecore