26 research outputs found

    Combining Asian and European genome-wide association studies of colorectal cancer improves risk prediction across racial and ethnic populations

    Full text link
    Polygenic risk scores (PRS) have great potential to guide precision colorectal cancer (CRC) prevention by identifying those at higher risk to undertake targeted screening. However, current PRS using European ancestry data have sub-optimal performance in non-European ancestry populations, limiting their utility among these populations. Towards addressing this deficiency, we expand PRS development for CRC by incorporating Asian ancestry data (21,731 cases; 47,444 controls) into European ancestry training datasets (78,473 cases; 107,143 controls). The AUC estimates (95% CI) of PRS are 0.63(0.62-0.64), 0.59(0.57-0.61), 0.62(0.60-0.63), and 0.65(0.63-0.66) in independent datasets including 1681-3651 cases and 8696-115,105 controls of Asian, Black/African American, Latinx/Hispanic, and non-Hispanic White, respectively. They are significantly better than the European-centric PRS in all four major US racial and ethnic groups (p-values < 0.05). Further inclusion of non-European ancestry populations, especially Black/African American and Latinx/Hispanic, is needed to improve the risk prediction and enhance equity in applying PRS in clinical practice

    Early mobilisation in critically ill COVID-19 patients: a subanalysis of the ESICM-initiated UNITE-COVID observational study

    Get PDF
    Background Early mobilisation (EM) is an intervention that may improve the outcome of critically ill patients. There is limited data on EM in COVID-19 patients and its use during the first pandemic wave. Methods This is a pre-planned subanalysis of the ESICM UNITE-COVID, an international multicenter observational study involving critically ill COVID-19 patients in the ICU between February 15th and May 15th, 2020. We analysed variables associated with the initiation of EM (within 72 h of ICU admission) and explored the impact of EM on mortality, ICU and hospital length of stay, as well as discharge location. Statistical analyses were done using (generalised) linear mixed-effect models and ANOVAs. Results Mobilisation data from 4190 patients from 280 ICUs in 45 countries were analysed. 1114 (26.6%) of these patients received mobilisation within 72 h after ICU admission; 3076 (73.4%) did not. In our analysis of factors associated with EM, mechanical ventilation at admission (OR 0.29; 95% CI 0.25, 0.35; p = 0.001), higher age (OR 0.99; 95% CI 0.98, 1.00; p ≤ 0.001), pre-existing asthma (OR 0.84; 95% CI 0.73, 0.98; p = 0.028), and pre-existing kidney disease (OR 0.84; 95% CI 0.71, 0.99; p = 0.036) were negatively associated with the initiation of EM. EM was associated with a higher chance of being discharged home (OR 1.31; 95% CI 1.08, 1.58; p = 0.007) but was not associated with length of stay in ICU (adj. difference 0.91 days; 95% CI − 0.47, 1.37, p = 0.34) and hospital (adj. difference 1.4 days; 95% CI − 0.62, 2.35, p = 0.24) or mortality (OR 0.88; 95% CI 0.7, 1.09, p = 0.24) when adjusted for covariates. Conclusions Our findings demonstrate that a quarter of COVID-19 patients received EM. There was no association found between EM in COVID-19 patients' ICU and hospital length of stay or mortality. However, EM in COVID-19 patients was associated with increased odds of being discharged home rather than to a care facility. Trial registration ClinicalTrials.gov: NCT04836065 (retrospectively registered April 8th 2021)

    Studi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Poli Puskesmas Mulyorejo Surabaya

    Get PDF
    Kepuasan merupakan keadaan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pasien dapat dipenuhi melalui produk/ jasa yang dikonsumsi serta sebagai indikator kualitas pelayanan yang diberikan dan modal untuk mendapat lebih banyak pasien serta loyalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kepuasan pasien berdasarkan 5 aspek service quality yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty terhadap pelayanan di Poli Puskesmas Mulyorejo Surabaya pada bulan Oktober-November tahun 2018. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional. Data yang diperoleh berupa hasil kuesioner selama bulan Oktober 2018 – November 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasaan responden di Poli Kesehatan Ibu dan Anak pada kelima dimensi pelayanan yaitu tangible 88%, reliability 84,37%, responsiveness 100%, assurance 85%, dan emphaty 80% termasuk dalam kategori puas. Pada Poli Gigi untuk kelima dimensi pelayanan yaitu tangible 85,07%, reliability 85,33%, responsiveness 85,33%, assurance 84%, dan emphaty 81% termasuk dalam kategori puas. Pada Poli Kesehatan Tradisional untuk kelima dimensi pelayanan yaitu tangible 77,33%, reliability 80%, responsiveness 80%, assurance 86,70%, dan emphaty 85% termasuk dalam kategori puas. Pada Poli Umum untuk kelima dimensi pelayanan yaitu tangible 80,28%, reliability 83,21%, responsiveness 80,63%, assurance 85,23%, dan emphaty 77,85% termasuk dalam kategori puas. Pada Poli Pre Eklampsia untuk kelima dimensi pelayanan yaitu tangible 82,37%, reliability 85%, responsiveness 82,74%, assurance 85,18%, dan emphaty 81,66% termasuk dalam kategori puas. Kesimpulan Secara keseluruhan pasien sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Poli Puskesmas Mulyorejo Surabaya yang ditunjukkan oleh skor rata-rata seluruh dimensi yaitu dengan persentase lebih dari 75%

    Program Bimbingan Belajar sebagai Aksi Nyata Mahasiswa Citra Bakti Peduli Pendidikan

    No full text
    Tujuan dari &nbsp;kegiatan ini adalah untuk melaksanakan kegiatan KKN yang dilakukan oleh mahasiswa STKIP Citra Bakti tahun 2021. Salah satu program &nbsp;kerja dalam kegiatan KKN yaitu kegiatan bimbingan belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan setiap hari kamis sore di aula kantor desa Ratogesa. Kegiatan ini dikhususkan untuk siswa siswi SD yang ada dilingkungan kantor desa Ratogesa. Bimbingan belajar merupakan hal yang sangat penting dalam rangka membantu peserta didik agar mampu melakukan penyesuaian diri dengan tuntutan akademis, sosial, dunia kerja, dan tuntutan psikologis sesuai dengan potensi yang dimilikinya apa lagi pada masa PKM saat ini dimana seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah. Bimbingan belajar dari rumah berupaya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap proses belajar sekaligus membantu siswa agar mampu melakukan penyesuaian diri dengan dirinya sendiri dan lingkungannya. Pandemi covid19 memiliki dampak yang cukup besar pada saat ini salah satunya adalah dampak dalam bidang pendidikan, dampak tersebut mengakibatkan pemerintah memutuskan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah. Melalui pembelajaran dari rumah siswa diberikan tugas dan modul ajar yang telah disiapkan guru sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode ini dapat&nbsp; membantu siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. Selain guru, siswa diberi pendampingan oleh mahasiswa KKN STKIP Citra Bakti tahun 2021 yang bertempat tinggal di desa ratogesa kecamatan golewa kabupaten ngada. Kegiatan ini diikuti oleh siswa/siswi SDK WOGO. Pelaksanaan selama bulan Oktober 2021, pada pukul 08.30 sampai 12.00. Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar ini yaitu berupa pemberian motivasi kepada siswa-siswi dalam belajar, menjelaskan materi pelajaran, membantu menyelesaikan tugas sekolah. Peran pengabdian bimbingan belajar antara lain meningkatkan motivasi belajar, anak merasa diperhatikan, memberikan pemahaman terkait pelajaran, menambah ilmu pengetahuan lebih, meningkatkan kepercayaan diri, waktu dan tempat yang fleksibel. Metode yang digunakan yaitu metode tanya jawab, ceramah, diskusi. Sehingga dapat disimpulkan peran program bimbingan belajar sangat membantu aktivitas belajar mandiri di masa PKM saat pandemi Covid-19 ini
    corecore