2 research outputs found

    Relationship Between Sleep Pattern with Hypertension

    Full text link
    Hypertension is one of the non communicable diseases that become a serious health problem. Prevalence of hypertension in Indonesia was 25.8%. Prevalence of hypertension in Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya reached 17% during a year. The objective of this study was analyze the relationship between sleep pattern in Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya. The method used in this study was analytical observasional with case control design. The population were patients visiting to outpatient clinic at Puskesmas Tanah Kalikedinding. There were 76 people consisting of 38 cases sample and 38 control samples. The variables studied were sleep pattern. The correlation value calculated with Chi Square test and statcalc program. The results showed that there was no significant relationship between age of respondents with hypertension p=0.393 (p> α=0.05), no significant relationship between sex with hypertension p=1.000 (p> α=0,05), there was a significant relationship between sleep pattern with hypertension p=0.000 (p<α=0.05). The results of risk analysis showed that the risk for hypertension in people with poor sleep pattern 9.02 times greater than people with good sleep pattern (OR = 9.02 and CI 95% as high as 2.86 <OR <29.65). Paramedic are expected to provide counseling to the community in the area of Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya about hypertension risk factors, especially sleep pattern and personality type

    Pola Tidur yang Buruk Meningkatkan Risiko Hipertensi

    Get PDF
    Pola tidur yang buruk yaitu gangguan tidur, kualitas tidur yang buruk, dan durasi tidur yang pendek dapat meningkatkan risiko hipertensi. Hipertensi sendiri kini menjadi penyakit yang menduduki posisi tinggi yang sering dialami oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko kejadian hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 orang yang terdiri dari penderita hipertensi dan bukan penderita hipertensi pada Poli Umum Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menggunakan uji statistik regresi logistik menunjukkan (p=0,000; OR=9,022) artinya pola tidur memiliki pengaruh paling besar terhadap kejadian hipertensi dibandingkan dengan umur dan jenis kelamin. Kekuatan pengaruh pola tidur responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki pola tidur yang buruk memiliki risiko 9,022 kali lebih besar terserang hipertensi dibandingkan dengan yang memiliki pola tidur baik. Pola tidur buruk antara lain gangguan tidur, kualitas tidur yang buruk, dan durasi tidur yang pendek. Rekomendasi yang diberikan kepada responden yang memiliki pola tidur buruk harus memperbaiki pola tidur dengan gaya hidup yang sehat yaitu tidur sesuai kebutuhan dan menjaga pikiran supaya tidak mengalami tekanan karena stres yang berlebih
    corecore