7 research outputs found

    Keragaman Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Penderita Kista Serta Non-Kista Dengan Adanya Penyuluhan Gizi Dan Kesehatan Payudara

    Full text link
    Kebiasaan makan berhubungan dengan 4 dari 10 penyebab utama kematian di negara maju, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), beberapa tipe kanker, stroke, dan diabetes tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intervensi penyuluhan gizi dan kesehatan payudara terhadap keragaman konsumsi pangan dan aktivitas fisik responden penderita kista payudara dan bukan. Desain ekperimental yang digunakanone group pre-post test study. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit "Dharmais" pada bulan Juni 2009-Agustus 2009. Subjek penelitian terdiri dari 2 kelompok, yaitu 10 wanita non-kista dan 10 wanita kista. Penyuluhan gizi dan kesehatan payudara diberikan kepada responden sebanyak 3 kali secara periodik, yaitu minggu ke 0, 2 dan 4. Data keragaman konsumsi pangan dan aktivitas fisik dikumpulkan dengan wawancara langsung pada saat sebelum penyuluhan minggu ke 0 dan setelah penyuluhan minggu ke-4 menggunakan kuesionerFood recordselama 14 hari danactivity recordselama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan gizi dan kesehatan payudara tidak menyebabkan Perubahan keragaman konsumsi pangan dan aktivitas fisik yang nyata, tetapi ada kecenderungan penurunan konsumsifast fooddan peningkatan aktivitas fisik

    Pengaruh Pemberian Susu Tinggi Protein terhadap Tingkat Nafsu Makan dan Kadar Glukosa Postprandial

    Get PDF
    Susu tinggi protein merupakan makanan kompleks yang mengandung beberapa senyawa bioaktif yang potensial memiliki efek terhadap nafsu makan. Namun, mekanisme susu tinggi protein terhadap nafsu makan masih kurang dipahami pada orang dewasa dengan berat badan kurang. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh susu protein tinggi terhadap tingkat nafsu makan dan glukosa postprandial. Penelitian menggunakan experimental trial desain randomized controlled trial. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 24 subjek pada kelompok perlakuan dan 23 subjek pada kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberi susu tinggi protein dan kelompok kontrol diberi glukosa. Tingkat nafsu makan meliputi tingkat kelaparan, kepuasan, dan keinginan untuk makan dievaluasi menggunakan Visual Analogue Scale (VAS), yang dianalisis dalam incremental Area Under the Curve (iAUC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan nilai iAUC tingkat rasa lapar pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol (p0,05). Kadar glukosa postprandial pada kelompok perlakuan signifikan (p<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penelitian ini menyimpulkan bahwa intervensi susu tinggi protein kemungkinan dapat meningkatkan tingkat rasa lapar pada orang dewasa dengan berat badan kuran

    Hepatic transcriptome analysis identifies genes, polymorphisms and pathways involved in the fatty acids metabolism in sheep

    Get PDF
    Fatty acids (FA) in ruminants, especially unsaturated FA (USFA) have important impact in meat quality, nutritional value, and flavour quality of meat, and on consumer’s health. Identification of the genetic factors controlling the FA composition and metabolism is pivotal to select sheep that produce higher USFA and lower saturated (SFA) for the benefit of sheep industry and consumers. Therefore, this study was aimed to investigate the transcriptome profiling in the liver tissues collected from sheep with divergent USFA content in longissimus muscle using RNA deep-sequencing. From sheep (n = 100) population, liver tissues with higher (n = 3) and lower (n = 3) USFA content were analysed using Illumina HiSeq 2500. The total number of reads produced for each liver sample were ranged from 21.28 to 28.51 million with a median of 23.90 million. Approximately, 198 genes were differentially regulated with significance level of p-adjusted value 1.5) in the higher USFA group. A large proportion of key genes involved in FA biosynthesis, adipogenesis, fat deposition, and lipid metabolism were identified, such as APOA5, SLC25A30, GFPT1, LEPR, TGFBR2, FABP7, GSTCD, and CYP17A. Pathway analysis revealed that glycosaminoglycan biosynthesis- keratan sulfate, adipokine signaling, galactose metabolism, endocrine and other factors-regulating calcium metabolism, mineral metabolism, and PPAR signaling pathway were playing important regulatory roles in FA metabolism. Importantly, polymorphism and association analyses showed that mutation in APOA5, CFHR5, TGFBR2 and LEPR genes could be potential markers for the FA composition in sheep. These polymorphisms and transcriptome networks controlling the FA variation could be used as genetic markers for FA composition-related traits improvement. However, functional validation is required to confirm the effect of these SNPs in other sheep population in order to incorporate them in the sheep breeding program
    corecore