2 research outputs found

    Proses pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan masalah Matematika menurut teori Pirie-Kieren

    Get PDF
    Proses pemahaman siswa merupakan suatu proses penyerapan secara mendalam pengetahuan yang diterima dan proses tersebut akan tumbuh secara utuh, dinamis, berlapis tetapi tidak linier, dan tak pernah berakhir. Proses pemahaman siswa terbentuk ketika siswa menyelesaikan masalah matematika. Masing-masing siswa akan terbentuk gambaran mengenai pertumbuhan pemahaman yang dinamis dan menyeluruh menurut teori Pirie-Kieren. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan teori Pirie-Kieren. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Sukodono. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-G yang terdiri atas tiga siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan yakni lembar tes pemahaman dan pedoman wawancara. Teknik analisis yang digunakan menurut Miles dan Huberman antara lain analisis data tes pemahaman dan analisis data wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa subjek pertama bergerak pada lapisan pemahaman primitive knowing → image making → image having → property noticing ↔ formalizing → observing ↔ structuring. Subjek pertama mengalami kesulitan sehingga mengalami folding back pada lapisan poperty noticing ke lapisan image making dan observing ke image making. Subjek kedua bergerak pada lapisan primitive knowing → image making → image having → property noticing ↔ formalizing → observing ↔ inventising, namun subjek mengalami kesulitan sehingga mengalami folding back pada lapisan poperty noticing ke lapisan image making dan observing ke image making. Juga mengalami loncatan dari lapisan observing langsung ke lapisan inventising. Sedangkan subjek ketiga bergerak pada lapisan pemahaman primitive knowing → image making → image having → property noticing ↔ formalizing. Subjek ketiga mengalami kesulitan sehingga mengalami folding back pada lapisan poperty noticing ke lapisan image making

    Pemahaman Konsep Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Pada Materi Fungsi Kuadrat Menurut Teori Kilpatrick

    Get PDF
    Pemahaman konsep matematika merupakan kemampuan dalam mengaplikasikan konsep matematika ‎yang telah dipelajari  ke dalam berbagai situasi baik internal maupun eksternal. Dengan pemahaman konsep matematika yang baik dan matang, siswa akan lebih mudah untuk mengingat dan menyusun kembali suatu konsep serta dapat menerapkan konsep tersebut untuk menyelesaikan berbagai variasi suatu permasalahan seperti pada soal matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep berdasarkan teori Kilpatrick dalam menyelesaikan masalah fungsi kuadrat pada siswa kelas IX A MTsN 4 Sidoarjo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek pada penelitian ini siswa kelas IX A MTsN 4 Sidoarjo yang berjumlah 6 subjek dengan 2 subjek berkemampuan  tinggi, 2 subjek berkemampuan sedang, dan 2 subjek berkemampuan  rendah. Pengambilan subjek dilandasi dengan data kemampuan awal masing-masing siswa dan rekomendasi dari guru matematika. Pengambilan data dilakukan dengan soal tes pemahaman konsep dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa subjek berkemampuan tinggi memenuhi 4 dari 5 indikator teori Kilpatrick dalam pemahaman konsep fungsi kuadrat, subjek berkemampuan sedang memenuhi 3 dari 5 indikator teori Kilpatrick dalam pemahaman konsep fungsi kuadrat, sedangkan satu subjek yang lain memenuhi 1 dari 5 indikator teori Kilpatrick dalam pemahaman konsep fungsi kuadrat karena subjek tersebut memiliki beberapa faktor yang membuat hasil pencapaiannya berbeda, dan subjek berkemampuan rendah memenuhi 2 dari 5 indikator teori Kilpatrick dalam pemahaman konsep fungsi kuadrat, sedangkan satu subjek yang lain memenuhi 1 dari 5 indikator teori Kilpatrick dalam pemahaman konsep fungsi kuadrat ini memperoleh pencapaian yang berbeda juga karena dipengaruhi oleh kemauan dan semangat peserta didik
    corecore