92 research outputs found

    Analisis Sebaran Suhu Permukaan Laut di Perairan PLTU Tanjung Jati, Jepara (Skenario: Kerusakan Pada Water Treatment)

    Get PDF
    PLTU Tanjung Jati B Jepara terletak di pantai utara Pulau Jawa dengan menggunakan air laut sebagai pendingin, kemudian membuang air limbah panas menuju laut. Pembuangan air limbah ini telah mengalami proses pendinginan agar air limbah yang keluar memiliki suhu yang mendekati suhu permukaan laut. Apabila terjadi kerusakan pada water treatment dimungkinkan masuknya air limbah yang bersuhu tinggi ke perairan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi sebaran suhu permukaan laut akibat air limbah panas yang keluar dengan skenario water treatment rusak. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pemodelan hidrodinamika menggunakan model matematika 2 dimensi. Pemodelan dilakukan pada 4 musim yaitu musim timur, musim perlalihan 2, musim barat, dan musim peralihan 1. Masing-masing dimodelkan dengan 4 fase pasang surut yaitu pasang tertinggi, pasang menuju surut, surut terendah, dan surut menuju pasang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola sebaran panas mengikuti pola arus yang ada dimana pada musim timur dan musim peralihan 2 condong bergerak ke timur sedangkan pada musim barat dan musim peralihan 1 condong bergerak ke barat.Kata kunci: Suhu Permukaan Laut, Pemodelan Numerik, MIKE 21 PLTU (Steam Power Plant) Tanjung Jati B Jepara is located on Java’s northern coast dan operates by taking the water as a cooler dan then transferring its waste heat to the sea. This discharge passes through a cooling process hence the waste’s temperature is conditioned similarly to sea surface temperature. In certain circumstances, it is even possible that the waste heat leaked into the waters because of the water treatment malfunction. To find out the pattern of thermal dispersion, thus we conduct a study. This study aims to predict the distribution of the sea surface temperature dispersion as the effect of waste leaked water due to water treatment malfunction. The research method is hydrodynamic modeling using MIKE 21 software. The modeling is carried out in four seasons, namely Eastern Monsoon, Transition monsoon 2, Western Monsoon, dan Transition monsoon 1. Each of them is modeled by four tidal phases, namely highest tide, ebb tide, lowest tide, dan flood tide. Subsequently the results describe that the pattern of thermal dispersion follows the tidal current, where is the thermal in Eastern Monsoon dan Transition Season 2 tend to flow east whereas in Western Monsoon dan Transition monsoon 1 tend to flow west.Keywords: Sea Surface Temperature, Numerical Modeling, MIKE 2

    Sebaran Sedimen Dasar di Pantai Segolok, Batang

    Get PDF
     Pantai Segolok merupakan pantai yang berada di wilayah utara kabupaten Batang, provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu pantai wisata yang ada di kabupaten Batang. Semakin berkembangnya aktifitas yang ada di daerah pantai juga akan mempengaruhi tingkat sedimentasi di pantai tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen dasar yang ada di pantai Segolok dan mengetahui pola arus dan pengaruhnya. Pengambilan data sedimen dan arus dilakukan di daerah penelitian. Sampel sedimen dasar diambil menggunakan sedimen grab dan pengambilan data arus menggunakan bola duga. Sampel sedimen dasar diolah menggunakan metode pengayakan dan pemipetan. Sedangkan pemodelan data arus menggunakan software MIKE 21. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ukuran butir sedimen yang ditemukan berupa pasir, pasir lanau, lanau pasiran, dan lanau lempung. Nilai korelasi antara ukuran butir sedimen dengan kecepatan arus sebesar 0,0259 dimana nilai tersebut sangat rendah korelasinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis sedimen di pantai Segolok didominasi oleh pasir dan arus tidak memiliki pengaruh terhadap distribusi ukuran butir sedimen.Kata kunci: Sedimen Dasar, Ukuran Butir , Arus, Pantai Segolok Segolok Beach is a beach located in the northern region of Batang district, Central Java province. It is one of the tourist beaches in Batang district. The growing activity in the coastal area will also affect the sedimentation rate on the beach. The purpose of this study was to determine the type of basic sediment on the Segolok beach and to determine the current pattern and its influence. Sediment and current data collection was carried out in the study area. Basic sediment samples were taken using a sediment grab and flow data were taken using a guessing ball. The bottom sediment samples were processed using sieving and pipetting methods. While the current data modeling uses MIKE 21 software. The results of this study indicate that the grain size of the sediment found in the form of sand, silt sand, sandy silt, and clay silt. The correlation value between sediment grain size and current velocity is 0.0259 where the correlation value is very low. Based on the results of the study, it can be concluded that the type of sediment on the Segolok beach is dominated by sand and the current has no effect on the grain size distribution of the sediment.Keywords: Bed Sediment, Grain Size, Current, Segolok Beac

    Hubungan Ketinggian Air Laut Dan Daya Hantar Listrik Pada Muara Sungai Ketiwon, Tegal

    Get PDF
    Intrusi air laut sering menjadi permasalahan daerah pesisir. Salah satu daerah pesisir yang mengalami kondisi intrusi adalah Kota Tegal. Keberadaan muara Sungai Ketiwon yang berada di Kota Tegal ini mengakibatkan intrusi yang semakin parah di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketinggian air laut dan salinitas pada aliran Sungai Ketiwon melalui daya hantar listriknya. Penelitian ini dilakukan tanggal 13-16 Juni 2022. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah menggunakan regresi linier. Variabel yang diukur meliputi ketinggian air laut dan daya hantar listrik. Distribusi daya hantar listrik secara vertikal digambarkan menggunakan software Ocean Data View (ODV) 4.0. Berdasarkan pengukuran di lapangan didapatkan nilai daya hantar listrik di sepanjang daerah penelitian berkisar antara 516 µs/cm hingga 1999 µs/cm. Sedangkan besarnya daya hantar listrik yang dihitung berdasarkan persamaan regresi, ketinggian air laut dan salinitas adalah 2494,33 µs/cm - 3631,176 µs/cm pada saat kondisi pasang dan 1428,332 µs/cm - 1672,517 µs/cm saat kondisi menuju surut. Hasil olahan menggunakan korelasi regresi linier didapatkan nilai R sebesar sebear 0,7 – 0,9. Angka tersebut mempunyai arti bahwa terdapat korelasi yang positif dan cukup kuat antara ketinggian air laut terhadap daya hantar listrinya

    Sebaran Material Padatan Tersuspensi Berdasarkan Data Citra Sentinel-2 di Perairan Tanjung Jati, Jepara

    Get PDF
    Tanjung Jati waters are located around the Tanjung Jati Coal Fired Power Plant, Jepara. Burning coal as a fuel for power plant produces fly and bottom ash, which can affect the concentration of total suspended solid (TSS). This study aims to determine the distribution of TSS based on Sentinel-2 level 2A imagery data of Tanjung Jati waters, Jepara. TSS data from field survey, TSS, and Reflectance Remote Sensing (RRS) data from the Copernicus Sentinel site on 25 October 2021 with a resolution of 10 m were used in this study. Processing data using the algorithm of Lemigas, Budhiman, Parwati, Laili, and developing a new algorithm with a regression function method to estimate TSS concentration. The distribution pattern of TSS in Tanjung Jati Waters, Jepara has a high concentration in areas near land and decreases towards the open sea. The Root Mean Square Error (RMSE) value is 2.704 mg/l, it can be concluded that the proposed algorithm is suitable for describing the distribution of TSS concentrations in Tanjung Jati waters, Jepara. Observation of the distribution of TSS can be used for further analysis to determine sedimentation patterns and water quality.  Perairan Tanjung Jati merupakan perairan yang berada di sekitar area PLTU Tanjung Jati, Jepara. Batu bara sebagai bahan bakar untuk kebutuhan PLTU menghasilkan fly dan bottom ash yang dapat mempengaruhi konsentrasi material padatan tersuspensi (MPT) di perairan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran MPT di Perairan Tanjung Jati, Jepara berdasarkan data citra Sentinel-2 Level 2A. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data MPT hasil pengukuran lapangan, data MPT dan Reflectance Remote Sensing (RRS) dari situs sentinel copernicus tanggal 25 Oktober 2021, dengan resolusi 10 m. Pengolahan data menggunakan algoritma Lemigas, Budhiman, Parwati, Laili, dan pengembangan algoritma baru dengan metode regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran MPT di Perairan Tanjung Jati, Jepara memiliki konsentrasi tinggi pada daerah dekat daratan dan semakin berkurang menuju laut lepas. Nilai RMSE sebesar 2,704 mg/l, hal ini menunjukkan bahwa formula algoritma usulan yang diperoleh sesuai untuk menggambarkan sebaran konsentrasi MPT di perairan Tanjung Jati, Jepara. Hasil sebaran MPT ini dapat digunakan dalam analisa lebih lanjut untuk mengetahui pola sedimentasi dan penilaian kualitas air

    Sebaran Fosfat terhadap Konsentrasi Klorofil-a di Perairan Kota Pekalongan

    Get PDF
    Muara Kali Banger, Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah yang menerima masukan limbah dari aktivitas manusia di kota, salah satunya limbah rumah tangga. Limbah organik hasil aktivitas manusia yang masuk ke perairan akan mengalami degradasi menjadi senyawa anorganik berupa nutrien yang akhirnya perairan menjadi subur. Salah satu hasil degradasi bahan organik adalah nutrien P (ion phosphat). Kadar fosfat di perairan dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas. Produktivitas primer perairan dapat ditentukan berdasarkan konsentrasi klorofil-a, yang merupakan pigment utama fitoplankton. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022 terhadap 11 titik. Variabel penelitian yang diukur meliputi fosfat, klorofil-a, dan kualitas perairan (suhu, salinitas, pH, dan DO). Hasil analisis menunjukkan kisaran konsentrasi fosfat dan klorofil-a secara berturut-turut, yaitu 1,054 sampai 1,130 µg/l dan 1,49 sampai 3,79 µg/l. Persebaran fosfat dan klorofil-a dari konsentrasi rendah ke tinggi cenderung dari arah timur ke barat dan barat daya mengikuti pola arus. Untuk respon klorofil-a terhadap konsentrasi fosfat di perairan, didapatkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,24. Hal ini menunjukkan pengaruh fosfat terhadap konsentrasi klorofil-a sebesar 24%

    Pengaruh Parameter Oseanografi Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang Di Area Rumpon Perairan Pacitan

    Get PDF
    Ikan layang merupakan salah satu komoditas utama tangkapan ikan pelagis di PPP Tamperan, Pacitan. Titik penangkapan ikan layang berada di perairan selatan Jawa Timur. Hasil tangkapan ikan di tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup besar dari tahun 2019. Penurunan hasil tangkapan ikan layang diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah cuaca, jumlah trip yang dilakukan, konsentrasi klorofil-a, suhu permukaan laut (SPL) dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut terhadap Catch Per Unit Effort (CPUE) ikan layang di titik penangkapan ikan. Produktivitas hasil tangkapan dapat diketahui dengan menghitung nilai CPUE. Data yang digunakan yaitu jumlah trip kapal ikan, jumlah tangkapan ikan, SPL, klorofil-a, dan lokasi penangkapan ikan. Data yang sudah didapatkan di overlay dan kemudian di analisis untuk mengetahui hubungan antar variabel (data). Nilai klorofil-a tertinggi dan SPL terendah terjadi pada musim timur. Hasil tangkapan ikan layang pada tahun 2019 adalah 1.285.775 kg dan menurun pada 2020 menjadi 355.024. Penurunan ini terlihat dari nilai CPUE menurun dari kisaran 9 menjadi 4 ton/trip. Korelasi antara klorofil-a dan CPUE sebesar -0,301 dengan tingkat korelasi rendah. Korelasi antara SPL dan CPUE sebesar 0,671 dengan tingkat korelasi tinggi. Nilai determinasi (R2) antara faktor oseanografi (klorofil-a dan suhu permukaan laut) dengan CPUE sebesar 0,502 dengan tingkat sedang

    Estimasi Laju Pengendapan Sedimen di Perairan Muara Sungai Silugonggo Kabupaten Pati

    Get PDF
    Muara Sungai Silugonggo merupakan sungai yang berada di Kabupaten Pati yang bermuara di Laut Jawa. Muara Sungai Silugonggo menjadi daerah penting karena menjadi alur pelayaran bagi nelayan di TPI Bajomulyo yang berada di sekitar muara sungai. Masalah yang sering terjadi adalah sedimentasi di muara sungai yang menyebabkan pendangkalan dan mengganggu kegiatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi arus dan laju sedimentasi di perairan muara Sungai Silugonggo. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, dengan jumalah 7 stasiun. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 16 - 28 Mei 2022. Data primer berupa sampel sedimen, material suspensi, debit sungai, debit suspensi dan kecepatan arus, sedangkan data sekunder berupa data pasang surut dari BMKG Maritim Semarang. Hasil penelitian diperoleh nilai rerata laju pengendapan sedimen di perairan muara Sungai Silugonggo berkisar 0,965 kg/m2/hari sampai 1,121 kg/m2/hari. Laju pengendapan sedimen terkecil ditemukan daerah muara yang lebih menjorok ke laut dengan nilai 0,951 kg/m2/hari, sedangkan laju pengendapan sedimen terbesar ditemukan di mulut sungai dengan nilai 1,128 kg/m2/ hari. Jenis sedimen di lokasi penelitian didominasi oleh sedimen silt. Proses angkutan partikel sedimen terjadi secara suspensi yang pada akhirnya mengendap di dasar perairan ketika kecepatan aliran sungai melemah. Faktor yang mempengaruhi proses laju pengendapan sedimen di perairan muara sungai Silugonggo adalah, debit sungai, debit suspensi, pasang surut dan arus pasang surut.Kata kunci: Muara Sungai Silugonggo, Pendangkalan, Laju Pengendapan Sedimen The estuary of the Silugonggo River is a river in Pati Regency that empties into the Java Sea. The mouth of the Silugonggo River is an important area because it is a shipping channel for fishermen at TPI Bajomulyo, which is around the river mouth. The problem that often occurs is sedimentation at the mouth of the river, which causes siltation and disrupts fishing activities. This study aims to determine current conditions and sedimentation rates in the waters of the Silugonggo River estuary. The research used the descriptive method, and the sampling location was determined by the purposive sampling method, with a total of 7 stations. Field data collection was carried out on May 16–28, 2022. Primary data consisted of sediment samples, suspension material, river discharge, suspended discharge, and current velocity, while secondary data consisted of tidal data from the Semarang Maritime BMKG. The results showed that the average rate of sediment deposition in the waters of the Silugonggo River estuary ranged from 0.965 kg/m2/day to 1.121 kg/m2/day. The smallest sediment deposition rate was found in the estuary, which was more indented into the sea, with a value of 0.951 kg/m2/day, while the highest sediment deposition rate was found in the mouth of the river with a value of 1.128 kg/m2/day. The type of sediment in the study site is dominated by silt sediments. The process of transporting sediment particles occurs in suspension, which eventually settles to the bottom of the water when the river flow velocity weakens. Factors that influence the rate of sediment deposition in the estuary of the Silugonggo River are river discharge, suspension discharge, tides, and tidal currents.Keywords: Silugonggo River Estuary, Shallowing, Sediment Deposition Rat

    Peramalan Pasang Surut Di Perairan Ujungnegoro Kabupaten Batang Jawa Tengah

    Full text link
    Pantai Ujungnegoro memiliki luas kawasan 6.800 Ha.Sebagian besar penduduk di pesisir pantai ujungnegoro yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Sebagai wilayah yang terpencil yang dikelilingi oleh laut, dan memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar, wilayah ini tidak lepas dari pengaruh parameter oseanografi yaitu pasang surut. Pasang surut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik benda-benda astronomi terutama oleh bumi, bulan dan matahari. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meramalkan pasang surut di perairan pantai ujungnegoro karena pasang surut pada tiap perairan berbeda- beda.Analisis harmonik pasang surut menggunakan metode Admiralty. Tujuan perhitungan metode admiralty adalah untuk mendapatkan konstanta harmonik pasang surut yang meliputi Amplitudo, M2, S2, K1, O1, N2, K2, P1, M4, MS4. Hasil dari metode Admiralty diperoleh nilai Formzahl sebesar 1,57 cm maka pasang surut perairan Pantai Ujungnegoro adalah bertipe pasang surut harian tunggal dengan MSL = 64,3 cm, LLWL = 49 cm, dan HHWL = 80 cm.Peramalan Pasang Surut menggunakan software MIKE 21 yang memiliki nilai MRE sebesar 10,761

    Hubungan ENSO dan IOD terhadap Suhu Permukaan laut dan Curah Hujan Di Selatan Jawa Tengah

    Get PDF
    Fenomena El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) berhubungan erat dengan suhu permukaan laut dan curah hujan. Monsun timur menyebabkan hujan di selatan Jawa Tengah sedangkan monsun barat menyebabkan kemarau. Perairan Indonesia di kelilingin oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal tersebut menyebabkan kondisi iklim di selatan Jawa Tengah dapat dipengaruhi oleh Nino 3.4, dipole mode, suhu permukaan laut dan angin. Tujuan dari penelitian ini mengetahui berapa besar pengaruh dari ENSO, IOD dan Angin berpengaruh pada iklim di selatan Jawa Tengah. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data suhu permukaan laut, data curah hujan dan data angin yang diolah menggunakan metode komposit. Hubungan ENSO dan IOD terhadap curah hujan dan suhu permukaan laut adalah negatif. Saat El Niño dan IOD Positif suhu permukaan laut mengalami pendinginan dari suhu normal dan curah hujan rendah, sedangkan saat La Nina dan IOD positif suhu permukaan laut mengalami penghangatan dari suhu normal dan curah hujan tinggi. Kecepatan angin mempengaruhi hangat dan dinginnya suhu permukaan laut. Dampak dari fenomena ENSO dan IOD bisa menyebabkan banjir, kebakaran hutan dan kekeringan yang berkepanjangan

    Kajian Spasial Suhu Permukaan Laut Akibat Air Bahang Pltu Paiton Menggunakan Saluran Termal Satelit Landsat 7/etm+ Di Pantai Bhinor Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk memetakan secara horisontal suhu permukaan laut di perairan PLTU Paiton Probolinggo dan mengkaji sebaran spasial termal perairan akibat air bahang PLTU Paiton Probolinggo. Pengolahan data citra dilakukan menggunakan perangkat lunak ER Mapper 7.0 dan ArcGIS 9.3. Data yang digunakan dalam penelitian adalah citra Satelit Landsat 7ETM+ tahun 2009 hingga tahun 2012, data arus permukaan dan angin yang diperoleh dari BMKG Maritim Perak Surabaya dan data hasil pengukuran lapangan bulan Februari 2012. Kenaikan suhu permukaan perairan kompleks PLTU Paiton Probolinggo akibat air bahang berkisar dari yang terendah 28 °C hingga suhu tertinggi 36 °C yang berada pada mulut saluran buangan PLTU. Luasan area perairan yang mengalami kenaikan suhu permukaan akibat air bahang bervariasi mulai dari 2,07 hingga mencapai 35,65 . Arah pergerakan air bahang dipengaruhi oleh arus yang dibangkitkan oleh sistem angin monsun
    corecore