6 research outputs found

    Modifikasi Mesin Pencacah Sisa Tanaman Tipe Circular Saw

    Get PDF
    A modified crushing machine made of circular saw was created with differences in some components, they are circular saw arrangement, concave shape, hopper, outlet boot, and source of power. This machine has 130 cm in lenght, 80 cm in height, 28 cm concave diameter, 25 cm of circular saw diameter, 20 cm of circular saw strengthener and 8 hp of diesel engine. Paddy straw was chosen as a trial material to test the performance of the machine. It was chosen because the previous machine did not success to chrush this material. The modified machine was able to run perfectly and crush the paddy straw. A capacity of 19,23 kg/h was reached when the test was done. The result of the crushing process was about 2 cm in length of the paddy straw. The fuel consumption was 0,880 L/h.Keywords : Crushing machine, Paddy Straw, Circular sa

    Fenomena Perilaku Bullying pada Remaja di Yogyakarta

    Get PDF
    Latar Belakang: Perilaku bullying yang dilakukan oleh remaja di Indonesia masih menjadisalah satu masalah yang belum teratasi. Tingginya angka kejadian bullying pada remaja memberikan dampak negatif bagi remaja seperti gangguan konsentrasi belajar, penurunan prestasi akademik, harga diri rendah, depresi, bahkan sampai keinginan remaja untuk bunuh diri.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku bullying pada remaja di Yogyakarta.Metodologi: Penelitianan ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Partisipan dalam penelitian berjumalah 14 orang yang terdiri dari orang tua, remaja, dan guru yang ditentukan dengan purposive sampling. Keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi metode, sumber, dan peer debriefing. Analisis data menggunakan open code 4.02.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa jenis bullying yang dilakukan remaja di Yogyakarta diantaranya bullying verbal seperti mengejek dan memberikan julukan tidak baik kepada teman. Bullying fisik seperti memukul, menendang, menjambak dan mencubit, kemudian ada juga bullying relasional seperti mengucilkan, mengintimidasi, dan mempermalukan teman di sekolah, serta cyberbullying seperti berkomentar kasar pada media sosial, mengupload foto, dan mengupdate instastory. Perilaku bullying pada remaja tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ajakan teman, keadaan lingkungan di sekitar remaja, riwayat bullying, pengaruh media elektronik dan karakter sasaran serta pelaku bullying.Kesimpulan: Perilaku bullying pada remaja memberikan dampak negatif baik pada pelaku maupun korbannya sehingga membutuhkan perhatian lebih baik bagi pemerintah, sekolah maupun orang tua. Dalam penelitian ini menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku bullying pada remaja, namun belum bisa mengetahui faktor apa yang paling dominan sehingga diperlukan penelitian dengan menggunakan metode lain untuk mengindentifikasi hal tersebut.Kata Kunci: Perilaku Bullying, Remaja, Yogyakart

    MEMPERSIAPKAN ENTREPRENEUR MUDA SEJAK DINI DI YAYASAN PONDOK PESANTREN AZ-ZAHRA (SMP TULUNG AGUNG)

    Get PDF
    Abstract. The importance of the role of youth to face the future, so they must be equipped and prepared with education about entrepreneurship. The entrepreneurial spirit (entrepreneur) at the basic education level is to develop independent, creative, leadership and hard work traits. To improve and prepare for this, socialization or counseling was carried out at the Az-Zahra Islamic Boarding School Foundation (SMP Tulung Agung) on Jl. Axis Samarinda -Tenggarong Gg. Langsat RT. 002 Jembayan Village, Jembayan, Loa Kulu, Kutai Kartanegara. The socialization will on 28 March 2022. The purpose of this socialization is to provide knowledge about entrepreneurship and build an entrepreneurial spirit. The method used in this activity is to provide education in the form of counseling about entrepreneurship, discussions and questions and answers. The results of this activity obtained from student response data state that students have known about entrepreneurship more broadly and can instill entrepreneurial spirits and interest in entrepreneurs. Abstrak. Pentingnya peranan pelajar untuk menghadapi masa depan, sehingga harus dibekali dan dipersiapkan edukasi mengenai kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan (entrepreneur) pada jenjang pendidikan dasar adalah dengan mengembangkan sifat mandiri, kreatif, kepemimpinan dan kerja keras. Untuk meningkatkan dan mempersiapakan hal tersebut dilakukan sosialisasi atau penyuluhan di Yayasan Pondok Pesantren Az-Zahra (SMP Tulung Agung) di Jl. Poros Samarinda -Tenggarong Gg. Langsat RT. 002 Desa Jembayan, Jembayan, Loa Kulu, Kutai Kartanegara. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2022. Tujuan dari sosialisasi ini adalah memberikan pengetahuan mengenai kewirausahaan dan membangun jiwa entrepreneur. Metode yang digunakan pada kegiatan ini ialah dengan memberikan edukasi berupa penyuluhan mengenai kewirausahaan, diskusi serta tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini diperoleh dari data respon pelajar menyatakan bahwa para pelajar telah mengetahui tentang entrepreneur lebih luas lagi dan dapat menanamkan jiwa-jiwa entrepreneur serta ketertarikan terhadap entrepreneur

    Analisis Statik Dan Dinamik Struktur Main Landing Gear Pesawat Nirawak LSU-02 NG LD Dengan Metode Elemen Hingga (Static And Dynamic Analysis Of LSU-02 Ng LD UAV main Landing Gear With Finite Element Method)

    No full text
    Main landing gear merupakan salah satu komponen paling penting pada pesawat terbang. Kegagalan komponen main landing gear akan mengakibatkan kerusakan yang parah pada struktur pesawat secara keseluruhan. Analisis pada struktur main landing gear hams dilakukan untuk mengetahui kehandalan struktur main landing gear saat beroperasi. Umumnya, analisis pada struktur main landing gear hanya dilakukan dalam kasus statik, sementara beban terbesar yang akan ditenma struktur main landing gear adalah beban dinamik (beban impak). Makalah ini dibuat untuk mengetahui perilaku struktur main landing gear dalam kondisi pembebanan statik dan dinamik. Analisis statik dan dinamik dilakukan pada struktur main landing gear pesawat nirawak hasil pengembangan Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN yaitu LSU-02 NG LD. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak berbasis metode elemen hingga ABAQUS versi 6.14: Hasil simulasi statik pada struktur main landing gear adalah tegangan maksimum dalam arah serat (X), arah tegak hints serat (Y), dan arah geser (XY) sebesar 121 MPa, 120 MPa dan 12.8 MPa. Hasil simulasi dinamik pada struktur main landing gear adalah tegangan maksimum arah serat (X), arah tegak lurus serat (Y), dan tegangan geser (XY) sebesar 596 MPa, 576 MPa dan 72.2 MPa. Sebagai tambahan dilakukan analisis parametrik dengan variasi massa dan kecepatan pesawat saat pendaratan terhadap keamanan struktur main landing gear. Hasil yang didapatkan adalah pengurangan kecepatan memiliki dampak yang lebih besar terhadap keamanan struktur main landing gear jika dibandingkan dengan pengurangan massa pesawat saat pendaratan. Kata kunci: main landing gear, beban statik, beban dinamik, metode elemen hingga, LSU-02 NG LDHlm. 239-24

    PEMILIHAN SENSOR ATTITUDE AND HEADING REFERENCE SYSTEM (AHRS) DAN LASER ALTIMETER UNTUK PESAWAT LSA-02 = ATTITUDE AND HEADING REFERENCE SYSTEM (AHRS) AND LASER ALTIMETER SENSOR SELECTION FOR LSA-02 AIRCRAFT

    No full text
    Abstrak Tulisan ini membahas tentang bagaimana melakukan pemilihan sensor yang mampu memberikan kinerja sesuai dengan requirement yang telah ditentukan sebelumnya. Requirement yang menjadi acuan diturunkan dari requirement flight control law. Sensor yang dipilih harus mampu menyediakan data yang dibutuhkan oleh flight control law, sehingga flight control law dapat melakukan melakukan perhitungan dengan benar dan menghasilkan output berupa actuator command. Sensor yang akan diseleksi adalah sensor AHRS dan laser altimeter. Kedua sensor ini menjadi prioritas untuk diseleksi karena kedua sensor ini masuk ke dalam kategori sensor kritikal. Setelah melakukan analisis pasar dan membandingkan spesifikasi teknis dengan sensor requirement maka untuk AHRS akan menggunakan produk Northrop Grumman LITEF GmbH LCR-100, sedangkan untuk laser altimeter menggunakan produk RIEGL LD90-3100HS. Abstract This paper discusses selection of sensors that are able to provide performance in accordance with the requirements that have been predetermined. Requirement of reference is derived from the requirement of flight control law. The selected sensor must be able to provide the data needed by the flight control law, so flight control law can perform the calculation correctly and produce the actuator command output. Sensors to be selected are AHRS sensors and laser altimeter. Both sensors are a priority to be selected because these two sensors fall into the category of critical sensors. After doing market analysis and comparing technical specifications with sensor requirement then for AHRS will use Northrop Grumman LITEF GmbH LCR-100, while for laser altimeter using RIEGL LD90-3100HS product Keywords: AHRS, Laser altimeter, LSA-02, Sensor.Hlm. 106-114:Il.; 29,7 Cm

    Government support, eco-regulation and eco-innovation adoption in SMEs: The mediating role of eco-environmental

    No full text
    Small and medium-sized enterprises (SMEs) play a vital role in economic development and sustainability. In Indonesia, SMEs account for a significant portion of the economy but face challenges in adapting to eco-innovation practices. To address this issue, this study examines the role of eco-regulation and government support in promoting eco-innovation adaptation among SMEs in Indonesia. We also explore the moderating effect of eco-environmental factors, including eco-customers, eco-managerial, eco-competition, and eco-process innovation. We collect data from 859 SMEs in Indonesia and use the Structural Equal Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) method to analyze the data. We measure eco-regulation and government support as independent variables and eco-environmental factors as moderating variables. We use eco-innovation adaptation as the dependent variable. Our results show that eco-regulation and government support have a positive effect on eco-environmental factors, except for eco-customers. We also find that eco-environmental factors have a positive impact on eco-innovation adaptation. Furthermore, we find that eco-regulation and government support indirectly influence eco-innovation adaptation through the mediation of eco-environmental factors. In conclusion, our study highlights the importance of eco-regulation and government support in promoting eco-innovation adaptation among SMEs in Indonesia. We find that eco-environmental factors mediate the relationship between eco-regulation and government support and eco-innovation adaptation. Our study provides valuable insights for policymakers and practitioners seeking to enhance SMEs' eco-innovation practices and promote sustainable development
    corecore