9 research outputs found

    Perhitungan Kebutuhan Air Bersih dan Perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Perpipaan PDAM di Kel Sako, Sako Baru, Sialang dan Sukamaju Kec. Sako Kota Palembang

    Get PDF
    The service of clean water in urban areas is very important to be given special attention. PDAM Tirta Musi The Sako Kenten Service Unit serves 4 sub-districts in Sako sub-district, including Sako, Sako Baru, Sialang, and Sukamaju. As the area grows, the population also increases. It is estimated that in 2029 the total population in Sako sub-district will reach 106,273 people. Meanwhile, for now the population which only reaches 93,326 people, it is felt that there is a shortage of clean water supply from PDAM. Based on the results of surveys and interviews, information was obtained that the availability of clean water from PDAM in the Sako area is only 6,000 liters per month on average. This is not enough for the population. It becomes a big task for PDAM Tirta Musi to prepare it by building an adequate pipeline network. Another problem is the existing piping system does not support the flow with such a large discharge, so it requires a network using the latest material, namely using HDPE pipes. The use of this material was chosen because HDPE does not require much connection and the pipe is stronger than PVC pipe. After carrying out the survey and calculation of the RAB, it was found that the need for a new network system reached Rp. 53,756,600,000, - in order to meet service standards for 80% of the population in Sako District. Keywords : PDAM Tirta Musi, Projection of water demand, Pipeline Network Budget Pla

    Pengaruh Penambahan Zat Aditif Sika Viscocrete Terhadap Kuat Tekan Mutu Beton K-300 Umur 14 Hari

    Get PDF
    Research on concrete which is ongoing at this time aims to obtain good quality and high quality concrete, to get it it needs to be mixed with additives (Admixture) as an added material for concrete mixtures. Sika Viscocrete is an added material that can help concrete improve its performance at a faster time and has the dual function of reducing the amount of water mixing required to produce concrete with a certain consistency and speed up the bonding of the concrete. The purpose of this study was to determine the effect of adding the additive ViscoCrete sika to the compressive strength of the K-300 concrete. The sample used was 15cm x 15cm x 15cm cuboid at the age of 14 days. With variations, namely Normal Concrete and Normal Concrete + Sika Viscocrete 1%, 2%, 3% with 9 samples in each variation. The results showed that the value of the compressive strength of concrete with the addition of 2% Sika Viscocrete-3115N aged 14 days to normal concrete was 315, 07 Kg / Cm2. While the addition of 3% Sika Viscocrete-3115N obtained the optimum value at the age of 14 days of 358.13 Kg / Cm2. Kata Kunci : K-300 Concrete, Additives, Viscocrete Sika and Concrete Presur

    Aplikasi Program Plaxis 2D untuk Menghitung Safety Factor Perkuatan Tebing Sungai Sekanak Sepanjang 240m dengan Menggunakan Sheet Pile

    Get PDF
    Dinding penahan tanah adalah sebuah struktur yang didesain dan dibangun untuk menahan tekanan lateral tanah ketika terdapat perubahan dalam elevasi tanah yang melampaui sudut geser dalam tanah. Untuk mendapatkan solusi yang optimal dari masalah tersebut diperlukan analisis yang tepat dalam perkuatan lereng. Dalam penelitian ini digunakan perkuatan lereng alternatif dengan menggunakan perkuatan sheet pile atau perkuatan geogrid, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Safety Faktor (SF). Penelitian ini menggunakan pemodelan dengan program Plaxis 2D. Pemodelan dilakukan untuk mendapatkan nilai faktor keamanan pada lereng alami, Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perkuatan geogrid dan sheet pile dapat meningkatkan nilai faktor keamanan lereng. Pemodelan sheet pile memiliki nilai faktor keamanan terbesar untuk setiap lereng sebesar 1,831  untuk alternatif 1 dan 1,934. untuk untuk alternatif 2. Nilai yang di dapat pada alternatif 1 dan 2 memenuhi syarat perkuatan tebing.

    Penggunaan Foam Agent Pada Beton Untuk Pembuatan Beton Ringan

    Get PDF
    Stabilitas dan level penurunan pada jalan yang menggunakan timbunan di atas tanah lunak akan bergantung pada berat timbunan. Tanah yang lunak akan sulit untuk menahan beban timbunan sehingga sering terjadi penurunan level tanah. Hal ini dapat merusak struktur bangunan di atas tanah timbunan tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menimbun menggunakan material ringan sehingga dapat mengurangi berat timbunan dan mengurangi  tengangan pada tanah timbunan. Hal ini akan berdampak pada penurunan tanah dan membuat tanah menjadi lebih stabil. Salah satu jenis material ringan yang sesuai persyaratan dan dapat menjadi solusi adalah dengan menggunakan beton yang telah ditambahkan foam agent.  Foam Agent sendiri merupakan zat kimia yang mengandung sufaktan yang berguna untuk membentuk gelembung udara pada permukaan sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan suatu zat. Dengan penambahan foam agent diharapkan mampu membuat suatu beton dengan kekuatan yang baik, dan ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai density dan kuat tekan pada beton penambahan 0%,15%,20%,dan25% dari jumlah air. Sampel pengujian yang digunakan adalah kubus berbentuk 15cmx15cmx15 cm sebanyak 9 benda uji pada setiap variasi. Untuk mengetahui nilai density dan kuat tekan beton dilakukan pengujian selama 28 hari. Pada beton normal memiliki nilai density 2,19 kg, beton campuran 15% bernilai 1,66 kg, beton campuran 20% bernilai 1,07 kg, beton campuran 25% memiliki bernilai 0,77 kg. Nilai kuat tekan beton memiliki nilai kuat tekan pada beton normal (0%) 351,3 kg/cm2. beton campuran (15%) 65,7 kg/cm2, beton campuran (20%) 28,0 kg/cm2, beton campuran (25%) 0 kg/cm2

    Pengujian dan Analisa Pilihan Jenis Pasir Terbaik dari Desa Payo, Desa kebur, dan Desa Gunung Agung Kabupaten Lahat Melalui Pengujian Kuat Tekan Beton Mutu K-250

    Get PDF
    One of the constituents of concrete is sand. Good sand for concrete material is one that has a certain size, sharpness and sharpness so that it can bind to each other. South Sumatra, where every city and district is traversed by major rivers, of course has an abundant and sufficient supply of sand material to fulfill development in the South Sumatra region. One of the largest sand-producing areas in the South Sumatra region is the one from Lahat Regency. Sand from Lahat Regency comes from the Lematang River. All locations in the Regency are traversed by the Lematang River, one of which is the West Merapi District. West Merapi District is one of the suppliers of sand for the surrounding districts, including the city of Palembang. Unlike the sand from Ogan Ilir, the sand from West Merapi is more famous for its quality. For this reason, the author is interested in raising local wealth in this West Merapi District. There are 3 largest sand-producing villages in the West Merapi area, namely Kebur Village, Payo Village and Gunung Kembang Village. The author took 3 samples of sand from the three villages in order to know which village was the best. Based on the results of testing in the laboratory, it was found that the concrete product with sand from Payo village is the best, because it has a compressive strength above 260 kg/cm2. Keywords : Local materials, K-250 Quality Concrete, sand, Desa Payo, Desa Kebur, Desa Gunung Kembang

    Analisis Perbandingan Perencanaan Fortal Frame Perletakan Jepit-jepit dan Sendi-sendi dengan Variasi Sudut Kemiringan Atap

    Get PDF
    Fortal Frame adalah struktur yang terdiri dari elemen-elemen linear, umumnya balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung). Pada umumnya bangunan Fortal Frame lebih sering menggunakan profil baja tunggal WF, karena untuk bangunan yang membutuhkan ruang volume yang besar seperti gudang, bangunan serbaguna, bangunan pasar tradisional, Aula, Pabrik, Hanggar Pesawat dan lain sebagainya maka type bangunan portal frame dengan baja WF sering digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti mencoba untuk mengetahui tingkat ekonomis dari sisi berat pemakaian konstruksi baja profil WF pada bangunan Fortal Frame. Penelitian ini membandingkan berat pemakaian konstruksi baja yang terdiri dari Gording, Balok dan Kolom pada  fortal frame perletakan jepit-jepit dan perletakan sendi-sendi dengan variasi kemiringan atap. Fortal frame direncanakan dengan bentang 18 M dan tinggi kolom 7 M dengan variasi kemiringan atap 20°; 25° dan 30°. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung beban dan momen yang terjadi pada fortal frame secara manual dengan bantuan exel. Rumus-rumus yang digunakan adalah rumus empiris yang mengacu pada SNI, buku Teknik Sipil dan Buku Mekanika Struktur. Hasil penelitian menunjukkan berat pemakaian kontruksi baja (gording, balok dan kolom) pada fortal frame perletakan jepit-jepit cenderung naik atau linear dengan semakin besarnya kemiringan atap yaitu dengan variasi kemiringan 20°; 25° dan 30° diperoleh berat konstruksi baja masing-masing : 18912,46 kg, 20857,73 kg dan  23289,51 kg. Sedangkan pada perletakan sendi-sendi diperoleh berat konstruksi baja masing-masing: 20550.46 kg , 19288.83 kg  dan 25901.01 kg. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada fortal frame  perletakan jepit-jepit berat minimal konstruksi terjadi pada kemiringan atap 20° yaitu sebesar 18912,46 kg dan pada perletakan sendi-sendi terdapat berat optimum pada kemiringan atap 25° yaitu sebesar 19288,83 kg. Kata Kunci :Fortal Frame, Profil WF, Perletakan Jepit-Jepit, Perletakan Sendi-Sendi, Berat Kontruks

    Analisis Perbandingan Rencana Pemakaian Konstruksi Baja Profil WF Perletakan Jepit-Jepit dengan Sendi-Sendi pada Protal Frame dengan Variasi Bentang

    Get PDF
    AbstractPortal is a system that consists of parts - components that are interconnected which function to hold the load as a complete unit that stands alone with or without assistance by horizontal diagrams or floor systems. Basically the structure of the portal frame building system consists of 2 open portals and closed portals. Open portal is a portal where all the moments and styles acting on the construction are completely retained by the foundation, while the sloof only functions to hold the wall. In the open portal the strength and stiffness of the portal in resisting lateral loads and their stability depends on the strength of the structural elements. A closed portal is a portal where the moments and forces acting on the construction are held in advance by Sloof or beam, then it is said that only a small portion of the load is transferred to the foundation.The construction of the frame portal frame is usually seen in warehouses, barns, and open space places that are needed at low cost and the process does not take a long time. In this study compared the results of the use of Wf Profile steel construction placement of flops - clasps with joints in the frame portal building with variations ranging from 18 - 20 - 22 m, to choose which one will be used using a steel profile that is more efficient than the construction weight affect the costs to be incurred by not waiving the security of the construction.Keywords : Portal Construction, length variation, construction loading AbstrakPortal adalah suatu sistem yang terdiri dari bagian – bagian struktur yang saling berhubungan yang berfungsi menahan beban sebagai suatu kesatuan lengkap yang berdiri sendiri dengan atau tanpa dibantu oleh diafragram- diafragram horizontal atau sistem- sistem lantai. Pada dasarnya sistem struktur bangunan portal frame terdiri dari 2 yaitu portal terbuka dan portal tertutup. Portal terbuka adalah portal di mana seluruh momen – momen dan gaya yang bekerja pada konstruksi ditahan sepenuhnya oleh pondasi, sedangkan sloof hanya berfungsi untuk menahan dinding saja. Pada portal terbuka kekuatan dan kekakuan portal dalam menahan beban lateral dan kestabilannya tergantung pada kekuatan dari elemen – elemen strukturnya. Portal tertutup adalah portal dimana momen – momen dan gaya yang bekerja pada konstruksi ditahan terlebih dahulu oleh sloof atau beam, kemudian dikatakan baru sebagian kecil beban dilimpahkan ke pondasi. Konstruksi rangka portal frame ini biasanya terlihat pada gudang, lumbung, dan tempat-tempat ruangan terbuka yang diperlukan dengan biaya rendah dan proses pengerjaannya tidak memakan waktu yang lama. Dalam penelitian ini dibandingkan hasil pemakaian konstruksi baja Profil Wf perletakan jepit - jepit dengan sendi - sendi pada bangunan portal frame dengan variasi bentang 18 – 20 – 22 m, untuk memilih yang mana akan dipakai penggunaan profil baja yang lebih efisien dari berat konstruksi yang juga akan berpengaruh pada biaya yang akan dikeluarkan dengan tidak mengesampingkan kemanan konstruksi tersebut.Kata kunci : Konstruksi Portal, Variasi Bentang, dan Beban konstruks

    Analisa Pemetaan dan Swot untuk Rencana Pembangunan Kawasan Pasar Ikan Modern di Kecamatan Muara Beliti, Purwodadi dan Tugumulyo

    Get PDF
    Abstract Musi Rawas Regency is the largest fish producer in South Sumatra Province. Based on the Musi Rawas regency RTRW, there are 3 sub-districts that can be developed into integrated fisheries areas, namely Muara Beliti, Tugumulyo, and Purwodadi. According to a mapping survey, SWOT analysis and technical analysis of the three sub-district locations were held found that Muara Beliti  the location was still quiet from the population and far from the fishery center. But technically, the location that has been prepared, and it is very suitable with the RTRW of Musi Rawas Regency. There are already general facilities, has a hard soil structure, and the area of land that can be used is around 5.7 Hectare. The location of Purwodadi is in the middle of the city and on the edge of a big road. However, at this location there is a public market, and most of the land plans that will be used for the development of the community-owned land. The land area is around 1.9 Ha, so it is feared that it will create new problems if it is to be developed in the future.Tthe location in Tugumulyo area is located on inter-provincial road which is located in the middle of the sub-district, near the community housing, the planned land area is around 3.2 Ha, and there are drainage network on the edge and around the area. So, The most suitable for the development of the minnbisnis area in Musi Rawas Regency is in Tugumulyo.Keywords : Minapolitan Area, Mapping Survey, SWOT Analysis Abstrak Kabupaten Musi Rawas adalah penghasil ikan terbesar di Provinsi Sumatera Selatan. Oleh karena itu kawasan minapolitan sangat bagus untuk dikembangkan di kabupaten ini. Berdasarkan RTRW Kabupaten Musi Rawas, ada 3 kecamatan yang bisa dikembangkan menjadi kawasan perikanan terpadu, yaitu Muara Beliti, Tugumulyo, dan Purwodadi. Menurut survei pemetaan, analisis SWOT dan analisis teknis dari tiga lokasi kecamatan yang telah dilaksanakan didapatkan bahwa kecamatan Muara Beliti lokasinya masih sepi dari penduduk dan jauh dari pusat perikanan. Namun secara teknis, lokasi di Kecamatan ini memang disiapkan untuk pengembangan, dan sangat sesuai dengan RTRW Kabupaten Musi Rawas. Sudah ada fasilitas umum, memiliki struktur tanah yang keras, dan luas lahan yang bisa digunakan adalah sekitar 5,7 Hektar. Untuk kecamatan Purwodadi, lokasinya di tengah kota dan di pinggir jalan besar. Namun, di lokasi ini ada pasar umum, dan sebagian besar rencana lahan yang akan digunakan untuk pengembangan lahan milik masyarakat. Luas lahan sekitar 1,9 Ha, sehingga dikhawatirkan akan menciptakan masalah baru jika ingin dikembangkan di masa depan. Sedangkan di Kecamatan Tugumulyo, lokasi untuk pengembangan daerah minabisnis terletak di sisi jalan besar (jalan antar provinsi) yang terletak di tengah kecamatan, tanahnya terletak di lokasi yang berlawanan dengan masyarakat. perumahan, luas lahan yang direncanakan adalah sekitar 3,2 Ha, dan ada jaringan drainase di tepi dan di sekitar area. Dapat disimpulkan bahwa lokasi yang paling cocok untuk pengembangan kawasan minabisnis di Kabupaten Musi Rawas berada di lokasi di Kecamatan Tugumulyo.Kata kunci : Area Minapolitan, Survey Pemetaan, Analisa SWO

    PENAMBAHAN FLY ASH BATU BARA PLTU SEBAGAI FILLER ASPAL AC WC

    No full text
    The increasing population growth, the more vehicle users. This makes the government also have toimprove transportation services. One way is to improve the quality of asphalt in order to meet its servicelife. But the problem that is happening at this time is the difficulty of getting rock ash filler where in therules it is stated that fine aggregate (fly ash) must pass sieve no. 200 under 10%. This research mixed flyash as much as 1%, 2%, and 3%. The results of the study are the addition of fly ash from burning coalash as a filler for combustion residue from the Tanjung Enim PLTU for Asphalt Concrete WearingCourse (AC WC) asphalt mixture, the best results were obtained on a 2% mixture with the followingvalues: Stability value of 1240, 253 kg, VIM (Void In Mix) Value of 4.233%, VMA (Void in MineralAggregate) Value of 16.139%, VFB (Void Filled Bitumen) Value of 73.782%, Flow (melting) Value of3.63 mm and Marshall Quotient obtained at 329.280 kg/mm
    corecore