3 research outputs found

    PROFIL PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) SUKSES DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT : Kasus di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) 1 Kecamatan Lembang

    Get PDF
    Penyuluh adalah seseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga penyuluhan berkewajiban untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran untuk menghadapi inovasi sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik, nilai-nilai (values) yang dimiliki penyuluh pertanian lapangan sukses di WKPP 1 Kecamatan Lembang dan melihat gambaran pelaksanaan keberhasilan program penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh sukses di WKPP 1 Kecamatan Lembang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi dan studi literatur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adalah: 1) Bahwa karakteristik yang dimiliki penyuluh mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan penyuluhan karena penyuluh memiliki karakteristik millenial, dilhat dari segi usia, pengalaman, pengetahuan dan juga pendidikan formal yang dimilikinya. 2) Penyuluh memiliki nilai kerja dan nilai intelektual yang diterima dan dibutuhkan oleh para petani untuk keberhasilan usaha tani yang mereka miliki. 3) Program penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan, dan terealisasi dengan maksimal oleh penyuluh pertanian. 4) Melihat keberhasilan dan suksesnya penyuluh dalam memberikan penyuluhan kepada petani dipengeruhi oleh karakteristik dan nilai yang dimiliki penyuluh.;--Extension agent is someone who on behalf of the government or extension agency is obliged to influence the decision making process carried out by the target to face innovation as a learning process for the main actors and business actors so that they are willing and able to help and organize themselves in accessing market information, technology, capital, and other resources, in an effort to increase productivity, business efficiency, income, and welfare, and increase awareness in the preservation of environmental functions. The purpose of this study was to look at the characteristics, values (values) owned by successful agricultural extension agents in WKPP 1 Lembang District and see an overview of the successful implementation of agricultural extension programs carried out by successful extension agents in WKPP 1 Lembang District. Data collected through observation, interviews, questionnaires, documentation studies and literature studies. The method used in this research is a case study with a qualitative approach. The results of this study indicate: 1) The characteristics of the instructor influence the success of the implementation of counseling because the extension agent has millennial characteristics, seen in terms of age, experience, knowledge and also his formal education. 2) Extension agents have the work value and intellectual value received and needed by farmers for the success of their farming business. 3) The extension program is carried out in accordance with the needs in the field, and is maximally realized by agricultural extension workers. 4) Seeing the success and success of extension workers in providing counseling to farmers is influenced by the characteristics and values of the instructor

    PENERAPAN MODEL EVALUASI KIRKPATRICK EMPAT LEVEL DALAM MENGEVALUASI PROGRAM DIKLAT DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG

    Get PDF
    Abstract: In Improving Human Resource Development (PSDM), the Lembang Center for Agricultural Training (BBPP) is the right place to carry out technical training and functional training in agriculture. It has been proven that BBPP Lembang has printed a lot of skilled workers in the field of agriculture, this can be used as an indicator of the success of this training institution, not only that, the welfare of the farmers has also increased. BBPP Lembang is one of the places that can be used as a job that helps reduce the number of people who do not get jobs. To improve the ongoing training and on target BBPP Lembang always conducts evaluation activities that aim to see the success of the programs that have been held and follow up on the weaknesses that were obtained when the evaluation process took place both at the beginning of the program and at the end of the program. The application of the Kirkpatrick Four Level Evaluation Model is used as a frame of reference for evaluating programs, where evaluations at levels 1 and 2 will produce information for the organization about conducting training both in the middle and the end. Whereas levels 3 and 4 produce information that focuses on the impact of training for organizations and trainees. Abstrak: Dalam Meningkatkan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menjadi tempat yang tepat sasaran untuk melaksanakan pelatihan teknis dan pelatihan fungsional di bidang pertanian. Sudah terbukti BBPP Lembang banyak sekali mencetak tenaga yang handal dibidang pertanian, hal ini bisa dijadikan sebagai indicator keberhasilan dari lembaga diklat ini, bukan hanya itu, kesejahteraan para petani pun sudah meningkat. BBPP Lembang menjadi salah satu wadah yang bisa dijadikan sebagai lapangan kerja yang membantu mengurangi jumlah warga yang tidak mendapatkan pekerjaan. Untuk meningkatkan pelatihan berkelanjutan dan tepat sasaran BBPP Lembang senantiasa melakukan kegiatan evaluasi yang bertujuan melihat keberhasilan program yang telah diselenggarakan dan menindaklajuti kelemahan-kelemahan yang didapat ketika proses evaluasi berlangsung baik di awal program dan maupun diakhir program. Penerapan Model Evaluasi Kirkpatrick Empat Level dugunakan sebagai kerangka acuan untuk mengevaluasi program, dimana evaluasi pada level 1 dan 2 akan mengasilkan informasi untuk organisasi tentang penyelenggaraan pelatihan baik diwal-tengan dan akhir. Sedangkan pada level 3 dan 4 menghasilkan informasi yang berfokus pada dampak pelatihan bagi organisasi dan peserta pelatiha

    DAMPAK KECAKAPAN LITERASI DIGITAL PADA ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN HAPALAN SURAH PENDEK ANAK USIA DINI (Studi pada Siswa Raudatul Athfal Hasbuna, Desa Pokenjior Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara detail gambaran kecepatan menghapal surah pendek pada anak usia dini melalui kecakapan literasi yang dimiliki orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan wawancara mendalam dan mengakaji dokumen yang ada terkait kecakapan literasi dan hapalan surah pendek pada anak.  Temuan penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan yang diperoleh anak khusunya dalam hapalan jika adanya sinergi  antara sekolah dan orang tua. Hapalan surah pendek  Siswa  RA Hasbuna lebih banyak dengan bantuan pengawasan orang tua serta  pemanfaatan  digital yang dilakukan orang tua seperti  pemberian video-video hapalan ayat di youtube
    corecore