22 research outputs found

    Pentingnya Penilaian Prestasi Kerja Dalam Organisasi

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul pentingnya penilaian prestasi kerja dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana karyawan/anggota tersebut telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, dimana umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, pimpinan, dan organisasi dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasikerja anggota/karyawan, untuk mencapai tujuan ini sistem-sistem penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, praktis, mempunyai standar-standar, dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat diandalkan

    PENTINGNYA PENILAIAN PRESTASI KERJA DALAM ORGANISASI

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul pentingnya penilaian prestasi kerja dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana karyawan/anggota tersebut telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, dimana umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, pimpinan, dan organisasi dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaikiprestasi kerja. Penilaian prestasi kerja memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasi kerja anggota/karyawan, untuk mencapai tujuan ini sistem-sistem penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, praktis, mempunyai standar-standar, dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat diandalkan.Kata kunci: penilaian prestasi kerja, motivasi, dan organisas

    Teori Agenda Setting dalam Ilmu Komunikasi

    Get PDF
    Komunikasi massa merupakan sumber kajian potensial yang memiliki bidang bahasan yang cukup luas dan mendalam, dan juga didukung oleh teori yang lumayan banyak jumlahnya. Hal ini bisa dipahami sebab ilmu komunikasi yang kita kenal sekarang ini, merupakan proses evaluasi panjang dari ilmu komunikasi massa, yang awalnya hanya dikenal sebagai ilmu media massa atau ilmu pers yang juga merupakan hasil elaborasi dari ilmu publisistik (ilmu persurat-kabaran) yang berpusat di Jerman dan ilmu Jurnalistik yang berbasis di AS. Baru dinamakan ilmu komunikasi pasca Perang Dunia II oleh para ilmuan Barat, tujuan utamanya adalah untuk mencover semua bidang kajian dalam komunikasi yang semakin luas dan berkembang. Komunikasi massa sendiri kerap didefinisikan sebagai komunikasi melalui media massa (modern) pada awalnya hanya mencakup media cetak (surat kabar, majalah atau tabloid) dan media elektronik (TV dan radio), baru belakangan termasuk kajian multimedia yang juga sering disebut media dot com (internet). Pada era ini, kajian komunikasi massa berkembang menjadi semakin luas, selain mencakup tiga jenis media (media cetak, media elektronik, dan multimedia), peran dan proses komunikasi massa,  juga efek media bagi masyarakat dan budaya, sehingga semakin banyak dijadikan sebagai objek studi.  Dalam tinjauan komunikasi massa, paling tidak teori-teori yang muncul dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang, yaitu teori-teori awal komunikasi massa, pengaruh komunikasi massa terhadap individu, pengaruh komunikasi massa terhadap masyarakat dan  budaya, dan audiens pengaruhnya terhadap komunikasi massa. Teori Agenda Setting misalnya, masih saja sangat relevan hingga saat ini sekalipun dengan catatan-catatan tertentu harus dibubuhkan di sana, seperti pada masyarakat dan budaya seperti apa, atau pada kondisi kapan, dan seterusnya. Komunikasi massa merupakan sumber kajian potensial yang memiliki bidang bahasan yang cukup luas dan mendalam, dan juga didukung oleh teori yang lumayan banyak jumlahnya. Hal ini bisa dipahami sebab ilmu komunikasi yang kita kenal sekarang ini, merupakan proses evaluasi panjang dari ilmu komunikasi massa, yang awalnya hanya dikenal sebagai ilmu media massa atau ilmu pers yang juga merupakan hasil elaborasi dari ilmu publisistik (ilmu persurat-kabaran) yang berpusat di Jerman dan ilmu Jurnalistik yang berbasis di AS. Baru dinamakan ilmu komunikasi pasca Perang Dunia II oleh para ilmuan Barat, tujuan utamanya adalah untuk mencover semua bidang kajian dalam komunikasi yang semakin luas dan berkembang. Komunikasi massa sendiri kerap didefinisikan sebagai komunikasi melalui media massa (modern) pada awalnya hanya mencakup media cetak (surat kabar, majalah atau tabloid) dan media elektronik (TV dan radio), baru belakangan termasuk kajian multimedia yang juga sering disebut media dot com (internet). Pada era ini, kajian komunikasi massa berkembang menjadi semakin luas, selain mencakup tiga jenis media (media cetak, media elektronik, dan multimedia), peran dan proses komunikasi massa,  juga efek media bagi masyarakat dan budaya, sehingga semakin banyak dijadikan sebagai objek studi.  Dalam tinjauan komunikasi massa, paling tidak teori-teori yang muncul dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang, yaitu teori-teori awal komunikasi massa, pengaruh komunikasi massa terhadap individu, pengaruh komunikasi massa terhadap masyarakat dan  budaya, dan audiens pengaruhnya terhadap komunikasi massa. Teori Agenda Setting misalnya, masih saja sangat relevan hingga saat ini sekalipun dengan catatan-catatan tertentu harus dibubuhkan di sana, seperti pada masyarakat dan budaya seperti apa, atau pada kondisi kapan, dan seterusnya

    Kepemimpinan Islami Dalam Organisasi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan dalam Islam, Kepemimpinan dalam Alquran dan Kriteria Kepemimpinan Islami dalam Organisasi. penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau Library Research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan obyek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaah kritis dan mendalami terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kepemimpinan dalam Islam memiliki beberapa kriteria (a), jujur dan tidak menipu, (b), adil dan amanah, (c), tidak wajib taat pada pemimpin yang memerintahkan maksiat, (d), tidak ada batasan ras kebangsaan, (e), pemimpin wajib memilih bawahan yang jujur. Kepemimpinan dalam Alquran memiliki kriteria (a), memiliki loyalitas yang mutlak, (b), kuat dan amanah, (c), sehat dan berilmu, (d), merupakan ujian Allah SWT, (e), merupakan tanda ketaqwaan. Kriteria Kepemimpinan Islami dalam organisasi yaitu (a), tanggung jawab, bukan keistimewaan, (b), Pengorbanan, bukan fasilitas, (c) Kerja keras bukan santai, (d), kewenangan melayani, bukan sewenangwenang, (e), keteladanan dan kepeloporan, bukan pengeko

    Komunikasi Organisasi

    Get PDF

    PENTINGNYA PENILAIAN PRESTASI KERJA DALAM ORGANISASI

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul pentingnya penilaian prestasi kerja dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana karyawan/anggota tersebut telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, dimana umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, pimpinan, dan organisasi dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasikerja anggota/karyawan, untuk mencapai tujuan ini sistem-sistem penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, praktis, mempunyai standar-standar, dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat diandalkan.Kata kunci: penilaian prestasi kerja, motivasi, dan organisas

    Gaya Komunikasi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah di kalangan remaja muslim

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dalam pembinaan akhlakul karimah dikalangan remaja muslim, efektifitas gaya komunikasi di pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu dalam pembinaan akhlakul karimah dikalangan remaja dan tantangan yang dihadapi pemerintah kabupaten Labuhanbatu dalam penerapan gaya komunikasi dilingkungan pemerintahan kabupaten Labuhanbatu.Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menggunakan berbagai macam gaya komunikasi dalam pembinaan akhlakul karimah dikalangan remaja muslim, terdapat 5 program pembinaan akhlakul karimah remaja dimiliki pemerintah kabupaten Labuhanbatu dan semuanya memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda yakni Dinamic Style, Structuring style, withrawel style, aqualitarium style, Controling style. Dengan gaya komunikasi ini remaja muslim menjadi terbina akhlaknya. Dapat disimpulkan bahwa program-program pemerintah Kabupaten Labuhanbatu berhasil karena flexibel menggunakan gaya komunikasi tergantung dari program dan situasinya

    Pola Komunikasi Polrestabes Medan untuk Membangun Citra Positif di Kalangan Masyarakat

    Get PDF
    Kepolisian bertanggung jawab memelihara hukum dan ketertiban, serta melindungi warga negara. Hubungan antara polisi dan masyarakat sangat menentukan efektivitas polisi dalam melaksanakan tugasnya. Citra polisi yang positif dalam masyarakat membangun kepercayaan dan kerja sama, yang meningkatkan hubungan dan eamanan publik. Namun dalam beberapa tahun terakhir, terdapat kekhawatiran yang berkembang terhadap kelalaian polisi, seperti: penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) dan kurangnya akuntabilitas. Hal ini merusak hubungan antara polisi dan masyarakat, serta mempersulit polisi untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk memahami pola komunikasi polisi dan dampaknya dalam mempertahankan citra positif di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pola komunikasi yang digunakan polisi saat berkomunikasi dengan masyarakat, dan untuk mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi dalam melaksanakannya. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini yakni dari empat pola komunikasi, Polrestabes Medan lebih dominan dalam menggunakan pola komunikasi sekunder lewat pemanfaatan media sosia

    Pola Komunikasi Kepala Desa Dalam Pembinaan Generasi Muda Desa Lestari Dadi Kecaman Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

    Get PDF
    Secara umum penelitian ini bertujan untuk menemukan komunikasi antarpersonal/ komunikasi secara bertatap muka pada kepala desa dalam memberikan pembinaan terhadap generasi muda di Desa Lestari Dadi. Secara khusus untuk menemukan dan menganalisis pola komunikasi kepala desa dalam pembinaan generasi muda dalam mengatasi konflik dan pencitraan terhadap pembinaan generasi muda desa Lestari Dadi, cara mengatasi konflik menggunakan komunikasi bermusyawarah ialah komunikasi yang dilakukan secara keterbukaan antara generasi muda dengan kepala desa ataupun dengan masyarakat setempat. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan perilaku-perilaku, objek-objek yang diteliti berdasarkan rencana yang ditetapkan dan secara mendalam. Data diperoleh melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Wawancara secara Purposive terhadap Kepala Desa, Generasi Muda dan Cendikiawan Masyarakat di desa Lestari Dadi. Observasi nonpartisipan untuk mendapatkan data dari aktivitas di dalam dan luar kantor sejauh yang teramati. Sedangkan studi dokumen digunakan untuk menemukan sejarah, visi misi, struktur kepengurusan dan program kerja kepala desa dan generasi muda. Analisis data penelitian ini menggunakan versi data model Miles dan Huberman dengan beberapa data analisis seperti reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan,(1) Pola komunikasi yang digunakan kepala desa dalam pembinaan generasi muda ialah pola komunikasi antarpersonal dan interpersonal yaitu pola komunikasi secara keterbukaan dan tatap muka. (2) Kendala kepala desa dalam pembinaan generasi muda Desa Lestari Dadi adalah hambatan perbedaan kerangka berpikir yang berbeda. (3) Cara menyelesaikan kendala dalam pembinaan generasi muda yang dilakukan oleh kepala Desa Lestari Dadi adalah menggunakan pola komunikasi secara keterbukaan dan menyelesaikan segala permasalahan dengan cara bermusyawarah, mencari jalan tengah yang baik sebagai keputusan dan memanggil saksi-saksi untuk memberikan pembuktian dalam permasalahan yang akan diselesaikan

    Pola Komunikasi Kepala Desa dalam Pembinaan Generasi Muda Desa Lestari Dadi Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

    Get PDF
    cara umum penelitian ini bertujan untuk menemukan komunikasi antarpersonal/ komunikasi secara bertatap muka pada kepala desa dalam memberikan pembinaan terhadap generasi muda di Desa Lestari Dadi. Secara khusus untuk menemukan dan menganalisis pola komunikasi kepala desa dalam pembinaan generasi muda dalam mengatasi konflik dan pencitraan terhadap pembinaan generasi muda desa Lestari Dadi, cara mengatasi konflik menggunakan komunikasi bermusyawarah ialah komunikasi yang dilakukan secara keterbukaan antara generasi muda dengan kepala desa ataupun dengan masyarakat setempat. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian pendekatan deskriptif kualitatif  untuk mendeskripsikan perilaku-perilaku, objek-objek yang diteliti berdasarkan rencana yang ditetapkan dan secara mendalam. Data diperoleh melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Wawancara secara Purposive terhadap Kepala Desa, Generasi Muda dan Cendikiawan Masyarakat di desa Lestari Dadi. Observasi nonpartisipan untuk mendapatkan data dari aktivitas di dalam dan luar kantor sejauh yang teramati. Sedangkan studi dokumen digunakan untuk menemukan sejarah, visi misi, struktur kepengurusan dan program kerja kepala desa dan generasi muda. Analisis data penelitian ini menggunakan versi data model Miles dan Huberman dengan beberapa data analisis seperti reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan,(1) Pola komunikasi yang digunakan kepala desa dalam pembinaan generasi muda ialah pola komunikasi antarpersonal dan interpersonal yaitu pola komunikasi secara keterbukaan dan tatap muka. (2) Kendala kepala desa dalam pembinaan generasi muda Desa Lestari Dadi adalah hambatan perbedaan kerangka berpikir yang berbeda. (3) Cara menyelesaikan kendala dalam pembinaan generasi muda yang dilakukan oleh kepala Desa Lestari Dadi adalah menggunakan pola komunikasi secara keterbukaan dan menyelesaikan segala permasalahan dengan cara bermusyawarah, mencari jalan tengah yang baik sebagai keputusan dan memanggil saksi-saksi untuk memberikan pembuktian dalam permasalahan yang akan diselesaikan
    corecore