Analysis of the utilization of groundcherry (Physalis angulata L.) by the community around the Cibodas Resort Gunung Gede Pangrango National Park

Groundcherry (Physalis angulata) is a medicinal plant originating from the Cibodas Resort forest, Gunung Gede Pangrango National Park. This study aimed to identify the actual potential of cecal plants and analyzeperceptions, motivations, and perceptions of the impact of their utilization by the community around Cibodas Resort MGPNP. Research was carried out from September to November 2021, in Cibodas Resort MGPNP and Cimacan Village. The total number of groundcherrys found at an altitude of 1,000–1,600 masl is 148. Results of the Hawaii Pacific Weed Risk Assessment (HPWRA) for groundcherry are 20, which means they are high risk of becoming invasive in the area. The dominant characteristic of the Cimacan Village community is married to the last high school education level who works as an entrepreneur. The highest intensity utilization of thegroundcherry is as an ingredient for food or drink consumption. Motivation of the community using groundcherry plants is same for religion, education, ecology, culture, recreation and society. Perceptions of impact of using groundcherry plants are uncertain to economic, social and cultural impacts. Perceptions of the ecological impact are considered disagreed by the surrounding community. Utilization by a community using a cultivation approach can be a solution to the high risk of invasiveness of groundcherry plants.Cecendet (Physalis angulata) merupakan tumbuhan obat yang berasal dari hutan Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana potensi aktual tumbuhan cecendet dan menganalisis intentsitas, motivasi serta persepsi terhadap dampak pemanfaatan oleh masyarakat sekitar Resort Cibodas TNGGP. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2021, berlokasi di Resort Cibodas TNGGP dan Desa Cimacan. Jumlah cecendet yang ditemukan pada ketinggian 1000 - 1600 mdpl adalah 148 jenis. Hasil penilaian dari Hawaii Pacific Weed Risk Assessment (HPWRA) tumbuhan cecendet adalah 20 yang berarti beresiko tinggi menjadi invasif di dalam kawasan. Karakteristik masyarakat Desa Cimacan dominan sudah menikah dengan tingkat pendidikan terakhir SMA yang berprofesi sebagai pedagang. Intensitas masyarakat dalam pemanfaatan cecendet paling tinggi adalah sebagai bahan konsumsi makanan ataupun minuman.  Motivasi masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan cecendet sama rata untuk religi, pendidikan, ekologi, budaya, rekreasi dan sosial. Persepsi terhadap dampak pemanfaatan tumbuhan cecendet adalah ragu-ragu untuk dampak ekonomi, sosial dan budaya. Persepsi terhadap dampak ekologi dinilai tidak setuju oleh masyarakat sekitar. Pemanfaatan oleh masyarakat dengan pendekatan budidaya dapat menjadi solusi tingginya resiko invasif dari tumbuhan cecendet