Projeto de viabilidade econômico-financeira para abertura de uma rede de franquias de bares e hamburguerias

Orientador: Prof. José Guilherme Silva VieiraMonografia (graduação) - Universidade Federal do Paraná, Setor de Ciências Sociais Aplicadas, Curso de Ciências EconômicasInclui referênciasResumo : Esse trabalho é um estudo de viabilidade econômico-financeira do lançamento de uma rede de franquias a baseado no XYZ Bar, bar localizado na região central de Curitiba. Para essa análise, buscou-se explorar as características que fazem do franchising uma alternativa atrativa para se realizar a expansão da marca, como funciona a operação da franqueadora e quais os resultados esperados para uma franquia e para a rede de franquias através da elaboração das projeções e análises de investimento, receitas, custos, fluxos de caixa, demonstração de resultado do exercício e dos índices VPL, TIR e payback

Projeto de viabilidade econômico-financeira para abertura de uma rede de franquias de bares e hamburguerias

Orientador: Prof. José Guilherme Silva VieiraMonografia (graduação) - Universidade Federal do Paraná, Setor de Ciências Sociais Aplicadas, Curso de Ciências EconômicasInclui referênciasResumo : Esse trabalho é um estudo de viabilidade econômico-financeira do lançamento de uma rede de franquias a baseado no XYZ Bar, bar localizado na região central de Curitiba. Para essa análise, buscou-se explorar as características que fazem do franchising uma alternativa atrativa para se realizar a expansão da marca, como funciona a operação da franqueadora e quais os resultados esperados para uma franquia e para a rede de franquias através da elaboração das projeções e análises de investimento, receitas, custos, fluxos de caixa, demonstração de resultado do exercício e dos índices VPL, TIR e payback

STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT KH AHMAD DAHLAN DAN ABDUL MUNIR MULKHAN

MUSTHOFA ANGGA PRASETYO. Studi Komparasi Konsep Pendidikan Akhlak Menurut KH Ahmad Dahlan dan Abdul Munir Mulkhan. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Imlu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2017. Latar belakang penelitian ini adalah tingkah laku remaja yang menyimpang akhlak sering menimbulkan kegelisahan dan permasalahan masyarakat. Penyimpangan akhlak tersebut biasanya diwujudkan dalam bentuk kenakalan atau kejahatan seperti yang belakangan ini sering terjadi yaitu seks bebas, tawuran remaja atau kampung, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, mabuk-mabukan, membolos sekolah, membully teman dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan lingkungan pergaulan yang buruk bagi remaja atau peserta didik. Selain itu juga dikarenakan rendahnya atau kurang maksimalnya pendidikan agama khususnya pendidikan akhlak dikalangan remaja atau peserta didik, sehingga nilai-nilai akhlak tidak terinternalisasi secara sempurna. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi pelaksanaan pendidikan akhlak di sekolah. Pokok permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimana implikasi konsep pendidikan akhlak KH Ahmad Dahlan dan Abdul Munir Mulkhan daapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan konsep pendidikan akhlak menurut KH Ahmad Dahlan dan Abdul Munir Mulkhan serta bagaimana implikasinya terhadap pendidikan akhlak saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) karena keseluruhan proses penelitian memanfaatkan berbagai macam pustaka yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi dan wawancara. Studi dokumentasi dilakukan terhadap sumber primer dan skunder, berupa karya-karya tokoh tersebut dan juga tulisan terkait pemikiran tokoh yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yaitu analisis yang ditujukan untuk mendeskripsikaan atau menggambarkan pemikiran tokoh tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran KH Ahmad Dahlan bersifat religious sedangkan pemikiran Abdul Munir Mulkhan bersifat rasionalis. Konsep pendidikan akhlak KH Ahmad Dahlan dan Abdul Munir Mulkhan mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan tersebut meliputi 1) Pendidik 2) Metode Pendidikan Akhlak. Adapun perbedaan pemikiran keduanya terkait pendidikan akhlak meliputi 1) Pendidikan Akhlak 2) Peserta Didik 3) Materi Pendidikan Akhlak. KH Ahmad Dahlan yang membentuk perilaku keagamaan melalui ilmu dan amal, nilai-nilai akhlak diajarkan kepada peserta didik untuk kemudian dapat diamalkan dalam kehidupan sehaari-hari. Begitu juga Abdul Munir Mulkhan yang berpendapat bahwa pendidikan akhlak itu membentuk perilaku keagamaan peserta didik melalui metodologi keteladanan, pengenalan nilai, stimulai kognitif dan pengembangan empati (peran). Meskipun pendekatan yang dilakukan berbeda, akan tetapi tujuan pendidikan akhlak keduanya sama, yaitu untuk membentuk peserta didik yang berakhlakul karimah