Analisis Konsumsi dan Fluktuasi Arus dan Daya pada Mikrokontroler Menggunakan Sensor INA219

Konsumsi arus dan daya pada mikrokontroler menjadi salah satu pertimbangan apabila mikrokontroler digunakan sebagai instrument pada data logger. Salah satu sensor yang dapat digunakan untuk mengukur arus dan daya pada mikrokontroler adalah INA219. Pada penelitian ini, pengukuran konsumsi arus dan daya pada mikrokontroler berhasil dilakukan dengan tiga mode berbeda, yaitu run, blank dan deep sleep. Berdasarkan hasil pengukuran, mode deep sleep membutuhkan arus dan daya lebih kecil dibandingkan mode lainnya. Kemudian pada setiap mode, Arduino nano membutuhkan arus dan daya terkecil dibandingkan Arduino Uno, Arduino Mega 2560, Mega Robotdyn, Wemos D1 Mini, dan ESP 32 Dev Kit. Persentase penghematan daya mikrokontroler dari mode run ke mode deep sleep secara berurutan dari terbesar ke terkecil yaitu ESP 32 Dev Kit, Wemos D1 Mini, Robotdyn 2560, Arduino Nano, Arduino Mega2560, Node MCU ESP 12E, dan Arduino Uno. Fluktuasi nilai arus dan daya selama 1 menit diperoleh bahwa Arduino Mega2560 memiliki nilai fluktuasi paling besar dibandingkan mikrokontroler jenis lainnya dengan nilai standar deviasi paling besar pada mode run sebesar 7,55 dan 34,04.Current and power consumption on the microcontroller is one of the considerations when the microcontroller is used as an instrument in the data logger. One of the sensors that can be used to measure current and power on a microcontroller is the INA219. In this study, the measurement of current and power consumption on the microcontroller was successfully carried out with three different modes, namely run, blank and deep sleep. Based on the measurement results, the deep sleep mode requires less current and power than other modes. Then in each mode, Arduino nano requires the lowest current and power compared to Arduino Uno, Arduino Mega 2560, Mega Robotdyn, Wemos D1 Mini, and ESP 32 Dev Kit. The percentage of microcontroller power savings from run mode to deep sleep mode sequentially from highest to lowest, namely ESP 32 Dev Kit, Wemos D1 Mini, Robotdyn 2560, Arduino Nano, Arduino Mega2560, Node MCU ESP 12E, and Arduino Uno. The fluctuation of current and power values for 1 minute shows that Arduino Mega2560 has the highest fluctuation value compared to other types of microcontrollers with the highest standard deviation values in the run mode of 7.55 and 34.04

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA GAYA GESEK BERBASIS MICROSWITCH DALAM PERKULIAHAN FISIKA DASAR I

Septia Refly (2016) Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek Berbasis Microswitch dalam Perkuliahan Fisika dasar I. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi perlunya pengembangan alat peraga gaya gesek berbasis microswitch dalam perkuliahan Fisika Dasar I, (2) menghasilkan alat peraga gaya gesek berbasis microswitch, (3) menguji pengaruh penggunaan alat peraga gaya gesek berbasis microswitch terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi gaya gesek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang terdiri dari 9 tahap. Uji pemakaian alat peraga dilakukan pada mahasiswa semester II Prodi Pendidikan Fisika Tahun Akademik 2016/2017. Uji pengaruh alat peraga gaya gesek berbasis microswitch menggunakan Pre-experimental design, one group pretest posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) alat peraga gaya gesek berbasis microswitch perlu dikembangkan, (2) alat peraga gaya gesek yang dihasilkan dapat menghitung nilai koefisien gesek statis dan kinetis dua permukaan benda yang berbeda tingkat kekasarannya sebanyak enam belas percobaan, dua belas percobaan mendekati hasil yang terdapat di literatur. Desain alat peraga berada pada kategori sangat layak dari ketiga panelis dengan skor rata-rata 4,6 sampai dengan 5,0, persentase agreement dari ketiga panelis berada pada kategori hampir sempurna (89 %). Alat peraga yang dikembangkan sesuai dengan aspek pengembangan menurut Kemendikbud. Tanggapan mahasiswa terhadap alat peraga gaya gsek berbasis microswitch dan penuntun praktikum berada pada kategori baik, (3) Terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga gaya gesek berbasis microswitch. Nilai rata-rata postest mahasiswa lebih besar dibandingkan nilai rata-rata pretest (69,19 > 35,5). Pengaruh penggunaan alat peraga gaya gesek terhadap hasil belajar mahasiswa diketahui dari nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 (13,47 > 1,708). Kata kunci: Pengembangan alat peraga gaya gesek, microswitch, hasil belajar

Experimental Study of Pedelec E-Bike Using Modified Mid Drive Motor

In small island areas, people still use fossil fuel vehicles as their mode of transportation. This will cause environmental damage. One solution to this problem is developing the electric bike. This study uses a power-assisted bicycle type electric bicycle, consisting of a battery, a dc motor, a motor controller, and a throttle motor. From the test results, the motor can be used to support the rider. The problem is that the rated power is still more oversized than the engine can receive, where the temperature rises sharply from 30. 6 ° to 56.8°C in 21 minutes. The consequence was motor burnout because the motor forced to turn the front wheel over time. For right now, this e-bike suitable tourism bike in a short area so we can make sure the motor temperature did not exceed 50°C