7 research outputs found

    Aplikasi Teknologi Tepat Guna Thereser Multiguna Untuk Petani Padi Daerah Perbatasan Dharmasraya

    Get PDF
    Kendala atau permasalahan yang ada pada petani saat ini adalah masalah pasca panen. Permasalahan terletak pada mesin perontok gabah. Mesin perontok gabah yang dimiliki bertipe Dragon dan mesin ini masih kurang efektif karena banyak gabah yang terbuang. Tenaga yang dibutuhkan juga cukup banyak dalam mengumpulkan gabah yang telah di rontokkan. Sehingga komplikasi permasalahan ini selain jumlah mesin belum mencukupi kebutuhan, mesin yang ada pun kurang efektif dan efisien dalam membantu proses panen para petani. Sehingga berdampak pada turunnya kualitas dan kuantitas padi yang akan di dapatkan petani. Dari fenomena ini TIM pengabdian menawarkan solusi membuat mesin theresher multiguna. Haparan mesin thereser ini mampu bekerja lebih efektif dari mesin yang sebelumnya. Metode penerapan ipteks yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan memberikan teori pengantar, demonstrasi, dan praktek. Teori pengantar bersifat aplikatif yakni pengenalan alat, bagaimana cara penggunaannya, fungsinya serta aplikasi pemakaian di lapangan. Hasi dari pengabdian ini berupa mesin thereser multiguna menggunakan motor penggerak 9 HP untuk mencapai kinerja maksimal dan mesin thereser multiguna dilengkapi dengan lorong penghembus guna memisahkan padi berisi dan padi koson

    Pemindaian Jamur Kontaminan Ampas Tebu untuk Produksi Enzim Selulase

    Full text link
    Pada penelitian ini telah dilakukan proses pemindaian dari jamur kontaminan ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jamur penghasil enzim selulase dan mengetahui pengaruh pH terhadap produktivitas enzim selulase dari jamur hasil pemindaian kontaminan ampas tebu yang didapatkan. Hasil pemindaian diperoleh 2 jamur yang dapat menghasilkan enzim selulase. Aktivitas enzim selulase dapat diketahui dengan mengukur gula pereduksi dari hasil hidrolisis substrat selulosa (CMC) dengan menggunakan metode DNS. Produksi enzim selulase Jamur Galur 1 optimum pada hari ke-8 dan Jamur Galur 2 optimum pada hari ke-7 dengan nilai rasio perbandingan konsentrasi glukosa dan biomassa sebesar 8096,65 dan 9672,49 untuk masing-masing Jamur. Derajat keasaman (pH) berpengaruh terhadap produksi enzim selulase dimana untuk kedua jamur optimum pada pH 6.0 dengan nilai rasio perbandingan konsentrasi glukosa dengan biomassa sebesar 6147,73 dan 8725,10

    Optimasi Amobilisasi Bromelin Menggunakan Matriks Pendukung Kitosan

    Full text link
    Optimasi amobilisasi bromelin dengan matriks pendukung kitosan telah diteliti. Enzim bromelin yang diisolasi dari buah nanas mentah maupun matang diperoleh aktivitas tertinggi pada pengendapan 40% dengan ammonium sulfat jenuh. Kondisi optimum amobilisasi enzim bromelin didapatkan pada konsentrasi kitosan 240,4 mg dan bromelin 10 mg dengan jumlah enzim teramobil 9,5417 mg dan aktivitas dalam 10 mg enzim amobil yang diuji adalah 86,2067 Unit. Uji aktivitas enzim amobil terhadap pengaruh substrat kasein didapatkan aktivitas tertinggi pada kasein 3000 ppm. Uji Perulangan enzim amobil dapat digunakan hingga enam kali dengan efisiensi 57,69%

    Penentuan Kandungan Likopen dalam Ragi Rhodotorula Mucilaginosa NBRC 0001

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kandungan likopen yang terdapat dalam Rhodotorula mucilaginosa NBRC 0001, dengan cara ekstraksi lipid total dan kemudian dicuci dengan metanol. Lipid total didapatkan dengan proses ekstraksi menggunakan campuran perlarut kloroform : metanol (2:1). Hasil lipid total ini diidentifikasi dengan kromatografi cair spektroskopi massa. Hasil senyawa setelah pencucian dengan metanol diidentifikasi dengan spektrofotometer UV-Vis dan FT-IR. Kadar lipid total ragi R. mucilaginosa yang didapatkan sebesar 0,165 g/g sel kering (16,5%). Kadar likopen dari R. mucilaginosa terhadap lipid total sebesar 0,01g/g (1%) dan terhadap biomassa kering sebesar 0,0016 g/g (0,16%)

    Pengaruh Sabut Kelapa sebagai Media Pertumbuhan Alternatif Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) terhadap Aktivitas Antimikroba

    Full text link
    Pengaruh variasi komposisi sabut kelapa sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotusostreatus) terhadap aktivitas antimikroba telah diteliti. Varias ikomposisi serbuk kayu sengon dan sabut kelapa yang digunakan adalah 0:100 (SK-1), 25:75 (SK-2), 50:50 (SK-3), 75:25 (SK-4) dan 100:0 (SK-5). Jamur tiram putih diliofilisasi dan diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metano lP. Ostreatus diujiaktivitas antimikroba menggunakan metode dilusi cair. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi antara variasi komposisi sabut kelapa sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih mempengaruhi aktivitas antimikroba. Hasil uji antimikroba menggunakan metode dilusi cair menunjukkan % penghambatan tertinggi pada SK-3 sebesar 72,380 % terhadap B. subtilis, sedangkan P. aeruginosas ebesar 133,696%. Komposisi variasi SK-3 menunjukkan aktivitas antimikroba terbaik terhadap bakteri B. subtilis dan P. aeruginos

    Pengaruh Tongkol Jagung sebagai Media Pertumbuhan Alternatif Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) terhadap Aktivitas Antimikroba

    Full text link
    Jamur tiram putih mampu tumbuh pada substrat yang mengandung lignoselulosa. Pengurangan jumlah kayu sengon sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih terjadi akibat semakin meningkatnya permintaan masyarakat terhadap jamur tiram putih, sehingga diperlukan media pertumbuhan alternatif yang memiliki kandungan lignoselulosa. Tongkol jagung dipilih sebagai media pertumbuhan alternatif jamur tiram putih karena mengandung lignoselulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tongkol jagung sebagai media pertumbuhan alternatif jamur tiram putih terhadap aktivitas antimikroba pada bakteri Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa. Variasi perbandingan tongkol jagung dan kayu sengon yang digunakan sebagai media tanam pertumbuhan jamur dalam penelitian ini adalah 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0 (b/b). Jamur tiram putih diekstrak menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol jamur tiram putih dianalisa aktivitas antimikroba menggunakan metode dilusi broth. Hasil menunjukkan bahwa variasi komposisi tongkol jagung mempengaruhi aktivitas antimikroba pada ekstrak metanol jamur tiram. Jamur tiram putih pada semua variasi komposisi media tanam tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri P. aeruginosa. Jamur tiram putih dengan variasi komposisi media tanam 50% tongkol jagung memberikan hasil aktivitas antimikroba tertinggi terhadap bakteri B. subtilis dengan persentase penghambatan sebesar 11,02%
    corecore