16 research outputs found

    PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 21 AMBON

    Get PDF
    This study is ex-post facto studythat is causal in nature in order to measure the direct and indirect effects of learning and independence of learning activities on learning outcomes. The study was conducted on 151 students of SMP Negeri 21 Ambon. Data was collected using observation, questionnaires, and tests. Data analysis used descriptive statistics and Structural Equation Model (SEM). From this study the results were obtained: (1) There was an effect of learning activities on student self-learning directly by , including the medium category; (2) There is an influence of learning activities on students' mathematics learning outcomes directly by , including the medium category; (3) There is an effect of learning independence on students' mathematics learning outcomes directly by , including the low category; (4) There is an influence of learning activities on student mathematics learning outcomes indirectly through learning independence by , including low categories; (5) Total effect of learning activities to students' mathematics learning outcomes either directly or indirectly through independent learning  including the big categorie

    ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI 1 MASOHI

    Get PDF
    This study aims to analyze the ability of mathematics teachers in planning and implementing learning as a form of the 2013 curriculum implementation. The study was conducted at SMA Negeri 1 Masohi, involving 3 mathematics teachers. The teachers are from of class X (M1), XI (M2), and XII (M3). Data was collected using assessment and review of the learning implementation plan prepared by each teacher, and conducting an assessment of the teaching and learning process managed by the three mathematics teachers. The instruments used consisted of two assessment formats, namely RPP assessment format, and learning assessment format, using a scale of 0 - 4. The results shows average quality the third RPP of teachers is 67.01 and included in the sufficient category (C) and the teacher has not been able to carry out learning as a form of implementation of the 2013 curriculum well. The average score of the ability to carry out learning is 66.33 and is included in the sufficient category (C), and teachers have not been able to carry out a structured, planned, and good assessment. They does not compile assessment instruments, both for the assessment of knowledge, as well as evaluating attitudes and skills. Assessment of student attitudes is carried out by teachers in general through observation of class activities and group activities without using assessment instrument

    ANALISIS PENGUASAAN OBJEK MATEMATIKA (Kajian pada Lulusan SMA Di Provinsi Maluku)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penguasaan objek langsung dan objek tidak langsung matematika pada lulusan SMA di provinsi Maluku, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sampel penelitian ini adalah 466 lulusan SMA yang menjadi mahasiswa baru jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura Ambon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan objek langsung matematika, yang terdiri atas penguasaan konsep, operasi, dan prinsip matematika masuk dalam kategori sangat rendah. Demikian pula penguasaan objek tak langsung matematika yang meliputi kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan penalaran masuk dalam kategori sangat rendah. Terdapat tiga faktor penyebab rendahnya penguasan objek matematika, yakni (1) kualifikasi dan kompetensi guru, (2) rendahnya kualitas pembelajaran dan (3) budaya belajar. Kata Kunci: Penguasaan Objek Matematika, Lulusan SM

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 27 MALUKU TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi sistem persamaan linier tiga variabel di kelas X MIA SMA Negeri 27 Maluku Tengah. Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan tujuh komponen utama (contructivisme, inquiry, questioning, learing community, modeling, dan authentic assesment) merupakan pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA1 SMA Negeri 27 Maluku Tengah yang berjumlah 27 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan tes akhir pada setiap siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatitif dan kuantitatif. Pada siklus I terdapat 13 orang yang mencapai nilai kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu  ≥70 atau dengan persentase ketuntasan 48,14%, Sedangkan pada siklus II, terdapat 23 orang (85,18%) yang mencapai KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIA SMA 27 Maluku pada materi sistem persamaan linier tiga variabe

    Komparasi hasil belajar geometri pada siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dilengkapi aplikasi swishmax, pembelajaran kooperatif tanpa swishmax, dan model pembelajaran konvensional

    Get PDF
    Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji penerapan pembelajaran kooperatif yang dilengkapi dengan aplikasi Swishmax. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Ambon, dengan menggunakan jenis penelitian quasi experimental. Kelas pertama dijadikan kelas eksperimen 1, menggunakan model pembelajaran kooperatif dilengkapi dengan aplikasi Swishmax. Kelas kedua dijadikan kelas eksperimen 2, menggunakan model pembelajaran kooperatif tanpa aplikasi Swishmax. Kelas ketiga dijadikan kelas kontrol, menggunakan pembelajaran konvensional. Data berupa hasil tes, dianalisis menggunakan uji Analisis Varians Satu Jalur yang dilanjutkan dengan uji Tukey’s HSD. Dari analisis tersebut diperoleh: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar Geometri yang signifikan antara kelas yang menggunakan aplikasi swishmax berbantuan model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tanpa aplikasi swishmax dan model pembelajaran konvensional; dan (2) Hasil belajar Geometri siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan aplikasi Swishmax lebih tinggi dari kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tanpa aplikasi Swishmax dan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

    ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA SMP KRISTEN KALAM KUDUS AMBON

    Get PDF
    This study aims to identify students numeracy literacy capability. The research was conducted towards 8th grade student’s of Kristen Kalam Kudus Junior High School Ambon. Ever since 66 students, 20 students were randomly selected as research samples. The data collection was carried out using a numeracy literacy test instrument. To obtain data on the learning process in school, the development of  numeracy literacy, was conducted using Learning Process Document wich was prepared by Mathematics Teacher. The data where analyzed using a five-scale conversion according to Ratumanan and Laurens (2015). The data review also where analyzed using qualitative descriptive analysis methods. According to this study, it was known, there are 2 students (10%) had a good numeracy literacy capability, 3 students (15%) had good numeracy literacy capability, 4 students (20%) had a sufficient literacy capability, 4 students (20%) have a deficient capability, meanwhile 7 students (seven) (35%) have a lower rate in literacy capability. The study from learning Process Document conducted by Mathematics Teacher, finding the result, which is : (1) The attention of the higher order thinking development has been accommodate. The result of this study can be seen in the formulation of objectives learning that accommodate the level of reasoning, the stages of learning accommodate the problem solving process, as well as practice questions and assessments that also accommodate the level of reasoning, (2) Implication of context in presenting the problem has been accommodated both in teaching materials and  practice questions and tests, (3) the forms of questions/problems in learning and assessment are limited to multiple choice questions and descriptions. This shows that the efforts to develop numeracy literacy have been paid attention by the teacher, in despite of teacher's performance which has not been decen

    KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA SWISHMAX DAN TANPA SWISHMAX PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 3 AMBON

    Get PDF
    This study aims to determine whether there are differences between student's learning outcomes who are taught using swishmax as learning media and without using swishmax in the fractional operation material of class VII in SMP Negeri 3 Ambon. The study used experimental research with the pretest-posttest control group as research design. The study was conducted on class VII students of SMP Negeri 3 Ambon. there are two classes in the study. The first is experimental class which is taught using swishmax learning media and the second is control class which is taught without using swhismax. Based on the t-test with the help of the SPSS program, it was obtained t_count = t_3,591325> t_2.0106 = t_tabel, so that H0 is rejected or Ha is accepted. This shows that there are significant differences between the learning outcomes of students who are using Swishmax learning media and those are without using Swishmax learning media. Furthermore, the average scores of the experimental class and control class were 71.90 and 59.46 respectively. Thus, the learning of fractional operations using swishmax provides significantly better results compared to without swishmax

    ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI PROGRAM LINEAR

    Get PDF
    Kemampuan representasi matematis adalah kemampuan menyajikan kembali notasi, simbol, tabel, gambar, grafik, diagram, persamaan atau ekspresi matematis lainnya ke dalam bentuk lain yang dimiliki oleh peserta didik dalam upaya mencari solusi dari suatu masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, hendaknya guru memberikan kesempatan yang cukup bagi peserta didik untuk dapat melatih dan mengembangkan kemampuan representasi matematis sebagai bagian yang penting dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Pada kenyataannya kemampuan representasi matematis pada peserta didik masih saja rendah. Peserta didik masih sukar dalam menyelesaikan masalah matematik yang berkaitan pada aspek indikator verbal, indikator gambar, dan indiator simbol, hal ini bisa ditemukan pada materi program linear. Selain itu, materi program linear pun seringkali dianggap sebagai materi yang sulit oleh peserta didik dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis peserta didik meliputi representasi simbol, representasi gambar, representasi verbal pada materi program linear di kelas XI SMA Negeri 3 Ambon. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kombinasi (mixed methods). Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Ambon dengan jumlah subjek penelitian 36 orang dari kelas XI MIPA 4 dan subjek yang dipilih untuk diwawancarai yaitu berdasarkan hasil tes kemampuan representasi matematis. Dari hasil tes kemampuan representasi matematis pada materi program linear, peserta didik dikelompokan berdasarkan kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Diambil subjek yang diwawancarai yaitu 1 peserta didik dengan kategori sangat tinggi, 1 peserta didik dengan kategori rendah, dan 1 peserta didik dengan kategori sangat rendah. Materi program linear diberikan untuk melihat kemampuan representasi matematis peserta didik. Persentase terbesar hasil tes peserta didik berada pada kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis peserta didik pada representasi simbol lebih tinggi dari representasi gambar dan representasi verbal. Sedangkan dari ketiga subjek yang diwawancarai ditemukan bahwa subjek cenderung memenuhi indikator kemampuan representasi simbol dibandingkan indikator kemampuan representasi gambar dan representasi verba
    corecore