3 research outputs found

    Karakteristik Lingkungan Binaan Sekitar Halte Transit TransJogja

    Get PDF
    TransJogja merupakan transportasi umum yang diciptakan dengan tujuan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menggeser preferensi masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum sebagai moda utamanya dalam bermobilisasi. Transportasi ini telah dikembangkan sejak tahun 2008 dengan total jalur sebanyak 17 rute, 129 armada, dan 267 halte yang tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Penempatan simpul transit merupakan salah satu penentu peran halte di wilayah sekitarnya. Lingkungan Binaan yang compact di sekitar halte dapat menjadi atribut penting dalam peningkatan jumlah penumpang karena dapat menciptakan kawasan berbasis transit yang mampu mengurangi waktu perjalanan dan meningkatkan kemudahan pengguna. Penelitian ini membahas tentang karakteristik lingkungan binaan di sekitar Stasiun BRT dengan menggunakan metode kuantitatif berdasarkan 3 variabel yang diperoleh dari teori Transit Oriented Development (TOD). Kajian ini menunjukkan bahwa karakteristik halte transit TransJogja belum sepenuhnya menerapkan konsep dasar TOD yang dapat mengurangi kemacetan dan penggunaan kendaraan pribadi dalam bermobilisasi. Hal itu dapat terlihat dari karakteristik kepadatan penduduk, variasi guna lahan, dan kepadatan persimpangan yang ada

    Metode Steganografi Citra Digital

    Get PDF
    Steganografi merupakan teknik penyembunyian data dalam media. Dalam penyembunyiannya, pesan rahasia disisipkan pada media pembawa(carrier file) antara lain, teks, gambar, audio dan video. Salah satu carrier file dalam steganografi adalah gambar/citra digital, yang merupakan media yang paling sering digunakan dalam pertukaran data melalui internet. Dalam review literatur ini, akan dijelaskan tentang metode steganografi pada citra digital, seperti LSB, MSB, DCT, DWT, Spread Spectrum dan  BPCS. Termasuk penjelasan tentang perbandingan berupa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing metode. Dengan melihat dan mempelajari beberapa metode tersebut diharapkan pengembangan yang dilakukan akan lebih baik dan dapat menutupi kekurangan sebelumnya

    Penggunaan Least Significant Bit (LSB) Steganografi untuk Gambar Medis pada Layanan Kesehatan

    No full text
    RINGKASAN Dalam pelayanan kesehatan di tempat praktik maupun rumah sakit, dokter membuat catatan mengenai informasi pasien termasuk data medis atau data klinis dan data non-medis yang bersifat rahasia. Dengan demikian, kewajiban tenaga kesehatan untuk menjaga rahasia kedokteran, mencakup juga kewajiban untuk menjaga kerahasiaan isi data medis tersebut. Untuk itu, perlindungan terhadap data medis sangat penting karena terdapat informasi yang bersifat rahasia di dalamnya. Oleh sebab itu, kerahasiaan data dapat dijaga dengan memberikan perlindungan data seperti pengacakan data (kriptografi) atau penyembunyian data (steganografi) (Delp, dkk., 2005). Metode yang digunakan adalah metode Least Significant Bit (LSB) yang mana dalam metode tersebut dilakukan penyimpanan data dengan cara mengganti bit-bit tidak signifikan pada file penampung dalam hal ini adalah gambar medis dengan bit-bit file berupa teks medis yang akan disimpan. Rancang bangun aplikasi dikembangkan menggunakan bahasa java. Pengujian yang dilakukan meliputi proses penyisipan dan proses ekstraksi yang menghasilkan aspek kualitas dan kapasitas. Berdasarkan hasil penelitan, proses penyisipan dan ekstraksi pesan berupa teks berhasil dilakukan pada 43 file dari 49 file yang diujikan. Pada aspek kualitas, citra uji yang dihasilkan memiliki hasil citra yang persis dengan citra aslinya. Terjadi perubahan kapasitas antara citra asli dengan citra hasil, yang mana citra hasil memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan citra asli. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa citra dapat menampung pesan hingga mencapai dua kali lebih besar dari kapasitas (KB) citra yang diujikan
    corecore