16 research outputs found

    Analisis Regresi Logistik Ordinal terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Predikat Kelulusan Mahasiswa S1 di ITS Surabaya

    Full text link
    —Setiap perguruan tinggi memilikikewajiban dalam mengontrol prestasi mahasiswanya untuk menghasilkan lulusanyang berkualitas. Ukuran prestasi mahasiswa diantaranya adalah indeks prestasidan lama studi yang menghasilkan predikat kelulusan. Predikat kelulusandipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Dalam penelitian ini, variabelrespon adalah predikat kelulusan yang terdiri dari dengan pujian, sangatmemuaskan, dan memuaskan. Analisis regresi logistik ordinal merupakan salahsatu metode yang tepat karena variabel respon mempunyai skala ordinal(bertingkat). Terdapat beberapa variabel prediktor yang diduga berpengaruh padapredikat kelulusan antara lain fakultas, jenis kelamin, asal daerah, jalurmasuk ITS, status SMA, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, dan pendapatan orang tua.Data merupakan data sekunder dari Badan Akademik ITS. Mayoritas lulusanmahasiswa mempunyai predikat sangat memuaskan. Predikat kelulusan denganpujian telah menunjukkan angka sebesar 23%, hal ini berarti jumlah lulusan mahasiswadengan mudah mencapai predikat tersebut. Secara pengujian serentak, faktor yang berpengaruh adalahfakultas, jenis kelamin, jalur penerimaan, pekerjaan ayah, peker­jaan ibu danpendapatan

    Finishing the euchromatic sequence of the human genome

    Get PDF
    The sequence of the human genome encodes the genetic instructions for human physiology, as well as rich information about human evolution. In 2001, the International Human Genome Sequencing Consortium reported a draft sequence of the euchromatic portion of the human genome. Since then, the international collaboration has worked to convert this draft into a genome sequence with high accuracy and nearly complete coverage. Here, we report the result of this finishing process. The current genome sequence (Build 35) contains 2.85 billion nucleotides interrupted by only 341 gaps. It covers ∼99% of the euchromatic genome and is accurate to an error rate of ∼1 event per 100,000 bases. Many of the remaining euchromatic gaps are associated with segmental duplications and will require focused work with new methods. The near-complete sequence, the first for a vertebrate, greatly improves the precision of biological analyses of the human genome including studies of gene number, birth and death. Notably, the human enome seems to encode only 20,000-25,000 protein-coding genes. The genome sequence reported here should serve as a firm foundation for biomedical research in the decades ahead

    Pemodelan ASFR (Age Specific Fertility Rate) di Indonesia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated

    Full text link
    Secara nasional angka kelahiran pada remaja perempuan usia 15-19 tahun adalah 33 per 1000 kelahiran pada tahun 2017. Nilai ASFR tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan oleh BKKBN menurut SDKI 2017 yaitu 36 per 1000 wanita. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada beberapa daerah di Indonesia. Terdapat beberapa provinsi dengan nilai ASFR 15-19 tahun yang cukup tinggi dan sangat jauh dari target. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian guna mendukung penurunan ASFR 15-19 tahun di Indonesia tahun 2017 sesuai dengan tujuan RPJMN 2015-2019 yaitu pembangunan penduduk usia remaja. Data diperoleh dari BKKBN dan BPS, sementara itu pola dari data tidak membentuk pola tertentu, sehingga untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ASFR 15-19 tahun maka dilakukan analisis menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated dengan metode pemilihan titik knot optimumnya adalah GCV (Generalized Cross Validation). Hasil analisis menunjukkan model regresi Spline terbaik menggunakan kombinasi knot 3,3,3,1,3 dengan variabel yang berpengaruh adalah persentase UKP (Usia Kawin Pertama) wanita < 20 tahun, persentase wanita tamat SMA, persentase penduduk miskin, persentase penduduk wanita umur 15 tahun ke atas yang bekerja, dan gini ratio dengan nilai R2 yang diperoleh yaitu sebesar 89,07

    Analisis Kepuasan Pasien dan Pelaksana terhadap Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik) di Kabupaten Blitar Menggunakan Regresi Logistik Biner

    Full text link
    Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar berusaha meningkatkan kualitas kesehatan. Salah satunya dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik). Simpustronik mempermudah perekapan data pasien dan integrasi rekam medik pasien dengan pelayanan kesehatan lainnya. Sistem berjalan dengan baik ketika pengguna merasa puas terhadap sistem tersebut, oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis kepuasan pasien dan pelaksana terhadap Simpustronik. Mulai dari kesenjangan antara harapan dan Kenyataan yang terjadi, posisi kuadran dari setiap dimensi yang perlu diperbaiki, indeks kepuasan, dan model regresi logistik biner untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien dan pelaksana terhadap Simpustronik. Data analisis diperoleh dengan survey dengan jumlah sampel 120 pelaksana dan 140 pasien menggunakan simple random sampling. Hasil akhir diperoleh 15 indikator dengan 5 dimensi pembentuk kepuasan pasien dan 13 indikator dengan 6 dimensi pembentuk kepuasan pelaksana dapat disimpulkan valid dan reliabel. Pasien dan Pelaksana ternyata masih merasakan Gap atau kesenjangan antara harapan dan Kenyataan terhadap Simpustronik. Namun jika secara indeks kepuasan persentase kepuasan pasien sebesar 0,7336 dan kepuasan pelaksana 0,659. Jika dilihat dari Importance Performance Analysis (IPA) bagi pasien, pengelola sistem perlu melakukan perbaikan faktor responsif dari Simpustronik, sedangkan untuk pelaksana tidak perlu dilakukan perbaikan. Hasil regresi logistik biner untuk pasien dari 11 variabel karakteristik diperoleh 5 variabel karakteristik ber-pengaruh signifikan dengan ketepatan klasifikasi model sebesar 67,1% dan untuk pelaksana dari 12 variabel karakteristik diperoleh 6 variabel karakteristik ber-pengaruh signifikan dengan sebesar 61,7%
    corecore