3 research outputs found
Work Family Conflict Sebagai Prediktor Terhadap Stres Kerja Pada Ibu Di Desa Tunjungharjo Yang Bekerja Di Industri Manufaktur
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sumbangan efektif work family conflict terhadap stres kerja pada ibu yang bekerja di industri manufaktur. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier. Skala yang digunakan adalah Skala Work Family Conflict dari Parasuraman & Simmers, dan Skala Stres Kerjadari Robbins & Judge. Populasi adalah ibu di Tunjungharjo yang bekerja di pabrik/manufaktur . Teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner dengan skala likert . Jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa work family conflict pada ibu yang berperan ganda, bukanlah prediktor terhadap stres kerja. Hal ini disebabkan oleh kuatnya budaya kekerabatan di pedesaan, sehingga ketika ibu bekerja, warga lainnya ikut memerhatikan keluarga di rumah, berbeda dengan work family conflict terhadap stres kerja ibu yang berperan ganda dan tinggal di perkotaan. Penelitian ini menyarankan pentingnya menjaga nilai budaya kekerabatan di pedesaan sekaligus pentingnya pendampingan pola asuh bagi ibu-ibu yang menitipkan anaknya pada keluarga lain yang berbeda.The study was conducted to test the effective constribution of work family conflict to work stress in mother who work in the manufacturing industry. Methods of data analysis using a quantitative approach with linear regression. The scale used is Work Family Conflict Scale Parasuraman & Simmers and Work Stress Scale Robbins & Judge . The population are mother in Tunjungharjo village who work in the manufacturing industry. The sampling technique used a questionnaire with a likert scale. The number of samples is 30 respondents. The results of this study indicate that work family conflict in mother who have multiple roles is not a predictor of work stress. This is due to the strong kinship culture in the countryside, so that when the mother works, other citizens also prohibit the family from staying at home, in contrast to the work family conflict with the work stress of mothers who have multiple roles and live in urban areas. This research suggest the importance of maintenaning the cultural values of kinship in rural areas, as well as the importance of parenting assistance for mothers who entrust their children to other different families
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMEN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYURAN ORGANIK (Studi Pada Pelanggan Super Indo Malang)
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen dan menganalisis faktor – faktor preferensi konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian sayuran organik di Super Indo Malang. Data yang digunakan adalah data primer dari hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan pada bulan April 2019 berlokasi Super Indo Malang dengan sampel, yaitu 70 konsumen responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi model logit. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik konsumen yang membeli sayuran organik di Super Indo sebagian besar perempuan 63%,, melihat dari latar belakang pendidikan konsumen berada dalam kategori berpendidikan tinggi yaitu sarjana 67% hingga pasca sarjana 26%. Konsumen Super Indo berstatus bekerja dan memliki pendapatan tinggi yaitu lebih dari Rp. 5.000.000 per-bulannya. Faktor preferensi konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu kualitas produk sayuran organik, keramahan dan kesopanan karyawan dalam melayani konsumen, kenyamanan dan perasaan aman saat berada di Super Indo, dan promosi dengan α ≤ 0,15. Perlu adanya peran pemerintah dalam memberikan sosialisasi terhadap masyarakat informasi terkait manfaat dalam menkonsumsi sayuran organik
Work Family Conflict Sebagai Prediktor Terhadap Stres Kerja Pada Ibu di Desa Tunjungharjo yang Bekerja di Pabrik atau Industri Manufaktur
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sumbangan efektif work family conflict terhadap stres kerja pada ibu yang bekerja di industri manufaktur. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier. Skala yang digunakan adalah Skala Work Family Conflict dari Parasuraman & Simmers, dan Skala Stres Kerjadari Robbins & Judge. Populasi adalah ibu di Tunjungharjo yang bekerja di pabrik/manufaktur . Teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner dengan skala likert . Jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa work family conflict pada ibu yang berperan ganda, bukanlah prediktor terhadap stres kerja. Hal ini disebabkan oleh kuatnya budaya kekerabatan di pedesaan, sehingga ketika ibu bekerja, warga lainnya ikut memerhatikan keluarga di rumah, berbeda dengan work family conflict terhadap stres kerja ibu yang berperan ganda dan tinggal di perkotaan. Penelitian ini menyarankan pentingnya menjaga nilai budaya kekerabatan di pedesaan sekaligus pentingnya pendampingan pola asuh bagi ibu-ibu yang menitipkan anaknya pada keluarga lain yang berbeda.
Kata Kunci: work family conflict, stres kerja, budaya pedesaa