3 research outputs found
Peran Tokoh Adat Dalam Pemilihan Kepala Desa Huta Tinggi Kab. Mandailing Natal (Di Tinjau Dari Fiqh Siyasah )
Peran Tokoh Adat dalam pemilihan kepala desa Hutatinggi pada tahun
2018 merupakan pemilihan kepala desa yang keduabelas, yang merupakan wujud
dari demokrasi ditingkat desa, pada setiap pelaksanaan kegiatan politiknya selalu
melibatkan tokoh adat yang memiliki peran sangat penting dalam mensukseskan
pilkades. Tokoh adat di desa Hutatinggi diantaranya adalah Marzuki Pulungan,
Syafii Lubis, Rahmad Taufik Nasution, Fendi Nasution yang menjadi tokoh adat
di empat dusun/banjar yang ada di desa Hutatinggi. Penelitian ini menggunakan
peneltian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara sebagai metode utama,
metode pelengkapnya adalah dokumentasi dan observasi, analisis data
menggunakan analisis kualitatif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran tokoh
adat dalam pemilihan kepala desa Hutatinggi kecamatan Puncak Sorik Marapi
Kabupaten Mandailing Natal. Politik dinasti merupakan suatu proses regenerasi
kekuasaan bagi kepentingan golongan elit politik yang bertujuan untuk
mempertahankan kekuasaan dengan cara menempatkan keluarga atau kerabatnya
pada posisi tertentu dalam bidang pemerintahan. Salah satunya praktek politik
dinasti yang sedang berjalan saat ini dijumpai di Desa Hutatinggi, dimana telah
terjadi upaya mempertahankan kekuasaan oleh marga Nasution. Mulai dari kepala
desa sebelumnya pada tahun 2006 hingga yang sedang menjabat saat ini.
Hubungan yang dimiliki kepala desa dengan mantan kepala desa sebelumnya
masih ada kekerabatan yang dekat dan masih memiliki pengaruh di masyarakat
khususnya di marga Nasution. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1)
Bagaimana peran tokoh adat di desa Hutatinggi dalam pemilihan Kepala Desa
Hutatinggi dan terjadinya politik kekerabatan (2) Bagaimana peran Tokoh Adat
dalam Pemilihan Kepala Desa Hutatinggi jika di tinjau dari Fiqih Siyasah
Determinan Stunting pada Balita di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan : Determinants of Stunting in Toddlers in South Padangsidimpuan District, Padangsidimpuan City
Latar belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi dan kesehatan secara global baik di negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 24,2% dan Sumatera Utara 25,8% serta Kota Padangsidimpuan 32,1%.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan stunting pada balita di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan
Metode: Kecamatan Padangsidimpuan Selatan pada bulan November sampai dengan Desember 2022. Populasi pada penelitian ini seluruh balita yang ada di kecamatan Padangsidimpuan Selatan sebanyak 6.120 balita dan sampel adalah sebagian balita yang ada di kecamatan Padangsidimpuan Selatan yang ditentutakan dengan menggunakan rumus besar sampel Yamane sebanyak 375 balita dengan teknik pengambilan sampel secara Quota Sampling dan simple random sampling.
Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh bahwa Panjang badan lahir (p=0,001), berat badan lahir (p=0,020), status ekonomi (p=0,001) berhubungan kejadian stunting pada balita dan variabel yang paling berhubungan adalah panjang badan lahir dengan Exp (B) =7,371.
Kesimpulan: Ditemukan bahwa kejadian stunting pada balita disebabkan oleh faktor panjang badan lahir, berat badan lahir jarak kelahiran dan status ekonomi. Sehingga diperlukan upaya pencegahan stunting yang proaktif dengan menggerakkan keluarga balita untuk aktif memanfaatkan posyandu