3 research outputs found

    PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK DAN KEMASAN AMPLANG BAGI TIM PENGGERAK PKK DESA KERSIK KALIMANTAN TIMUR

    Get PDF
    Abstrak: Untuk menghasilkan produk yang bisa dijadikan sebagi buah tangan bagi para wisatawan maka diperlukan adanya pelatihan dalam membuat produk olahan. Pelatihan pembuatan produk dan kemasan amplang ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tim penggerak PKK Desa Kersik agar dapat membuat produk olahan yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Desa Kersik. Metode yang digunakan ialah metode workshop yang meliputi penyampaian materi dan sekaligus praktik pembuatan produk dan kemasan amplang yang dilaksanakan di Pantai Biru Kersik dengan diikuti oleh 40 peserta pelatihan. Pelatihan ini dilakukan oleh mahasiswa MBKM Bina Desa Kersik dan dosen Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman yang bekerja sama dengan salah satu pengusaha amplang. Berdasarkan hasil evaluasi yang didapatkan untuk tahap pemisahan daging ikan sebesar 25%, tahapan pembuatan adonan sebeesar 67,5%, tahapan penggorengan amplang sebesar 30%, tahapan penimbangan produk dalam kemasan sebesar 95%, dan terakhir tahap penggunaan alat hand sealer sebesar 75%. Sehingga, tim penggerak PKK sudah dapat dikatakan mampu dalam memproduksi amplang untuk kedepannya. Setelah semua rangkaian kegiatan pelatihan ini, maka selanjutnya hasil yang di dapat bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah desa dalam mempersiapkan tim penggerak PKK dalam menjalankan produksi amplangnya. Abstract: To produce products that can be used as souvenirs for tourists, training is needed in making processed products. This training on making corrugated products and packaging aims to improve the skills of the Kersik Village PKK team so they can make processed products that can be used as souvenirs typical of Kersik Village. The method used is the workshop method which includes the delivery of material and at the same time the practice of making products and packaging of amplang which is carried out at Pantai Biru Kersik, attended by 40 training participants. This training was conducted by MBKM Bina Desa Kersik students and lecturers of the Business Administration Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Mulawarman University in collaboration with one of the amplang entrepreneurs. Based on the evaluation results obtained for the fish meat separation stage was 25%, the dough-making stage was 67.5%, the amplang frying stage was 30%, the product weighing stage was 95%, and finally, the hand sealer tool usage stage was 75%. Thus, it can be said that the PKK driving team is capable of producing amplangs for the future. After all these series of training activities, then the results obtained can be used as material for consideration for the village government in preparing the PKK driving team to carry out their amplang production.

    PELATIHAN AKUNTANSI DASAR DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA BADAN USAHA MILIK DESA PELANGI KERSIK

    Get PDF
    Abstrak: Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) harus mencatat semua transaksi yang dilakukan dan menyusunnya ke dalam laporan keuangan. Untuk dapat menyusun laporan keuangan diperlukan pengetahuan mengenai dasar sistem akuntansi. Tujuan dari pelatihan ini untuk (1) memberikan pengetahuan dan pemahaman secara praktik di dalam menyusun laporan keuangan BUM Desa Pelangi sesuai dengan kaidah akuntansi yang baik dan benar; (2) menghasilkan model laporan keuangan BUM Desa yang berbasis komputerisasi; dan (3) untuk meningkatkan sumber daya manusia BUM Desa Pelangi Kersik. Mitra yang terlibat ialah masyarakat Desa Kersik dengan jumlah sebanyak 20 orang. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Berdasarkan hasil evaluasi, pengetahuan peserta mengenai akutansi sudah cukup baik dan meningkat, serta beberapa peserta juga tertarik untuk bergabung di struktur BUM Desa Pelangi Kersik.Abstract: The BUM Desa manager must record all transactions made and compile them into a financial report. To be able to compile financial statements, knowledge of the basic accounting system is required. The purpose of this training is 1) to provide practical knowledge and understanding in compiling the Rainbow Village BUM financial reports in accordance with good and correct accounting principles and to be able 2) to produce a computerized BUM Desa financial report model, 3) to improve the BUM Desa Pelangi Kersik human resources. The partners involved are the people of Kersik Village with a total of 20 people. The method used is training and mentoring. Based on observations, participants knowledge of accounting was quite good and improved and some participants were also interested in joining the BUM Desa structure of Pelangi Kersi

    Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Biru Kersik Dalam Meningkatkan Minat Kunjungan Wisatawan Menggunakan Analisis SWOT

    No full text
    Wilayah Indonesia dihiasi oleh tempat-tempat yang memiliki berbagai macam keindahan untuk dinikmati. Keindahan yang ada membuat Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar untuk dikembangkan. Pantai Biru Kersik menjadi salah satu potensi wisata untuk di daerah Desa Kersik, Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun penelitian ini yaitu ditujukan untuk mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada Pantai Biru Kersik serta menyusun strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan objek wisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan observasi, wawancara kepada para informan dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat menggunakan analisis SWOT, Pantai Biru Kersik memiliki kekuatan berupa pesona alam yang indah, harga tiket yang murah dan kualitas pelayanan yang baik. Di lain sisi, Pantai Biru Kersik juga memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya penjualan produk ciri khas desa pada UMKM setempat, kurangnya spot wahana bermain, dan kebersihan pantai yang kurang terjaga. Terdapat pula peluang yang dimiliki, meliputi dukungan pemerintah, kepopuleran penggunaan media sosial dan lokasi wisata yang strategis. Selanjutnya untuk ancaman yang dimiliki yaitu masalah aksesibilitas dari luar kota, terjadinya abrasi pantai dan persaingan objek wisata. Hasil identifikasi tersebut, kemudian diolah dalam matriks SWOT untuk menyusun strategi pengembangan objek wisata Pantai Biru Kersik
    corecore