3 research outputs found

    INTERNALISASI NILAI PERFORMANCE CHARACTER DALAM MEMBINA KARAKTER ENTREPRENEUR MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PARADIGMA EFFECTIVE CITIZEN MODEL

    Get PDF
    Berdasarkan data yang diperoleh pada studi pendahuluan menunjukan bahwa karakter entrepreneur mahasiswa masih rendah karena pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi hanya difokuskan pada teori konsep kewirausahaan tanpa memperkuat nilai-nilai karakter entrepreneur secara mutlak, dan beberapa dosen hanya fokus pada pemahaman mindset dan nilai-nilai wirausaha. Untuk mengatasi masalah ini, dirancang sebuah model pembelajaran berupa model internalisasi nilai Performance Character dalam membina karakter entrepreneur berbasis paradigma Effective Citizen Model dalam pembelajaran kewirausahaan untuk menjadi pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan (Research dan Development) dengan tahapan (1) studi pendahuluan yang bersifat evaluatif dan eksploratif, terhadap model pendidikan Performance Character sebelumnya, (2) merancang model konseptual, (3) validasi model, (4) ujicoba model konseptual, (5) revisi hasil ujicoba untuk mendapatkan model akhir, dan (6) penyusunan laporan penelitian. Adapun tempat penalitian yaitu di IAI Tasikmalaya dan Universitas Perjuangan. Melalui serangkaian langkah tersebut, dihasilkan model ineternaliasi nilai Performance Character yang sudah dinilai praktis dan valid oleh praktisi dan ahli. Komponen isi dalam model ineternaliasi nilai Performance Character memuat komponen pendahuluan, ruang lingkup materi, langkah-langkah model ineternaliasi nilai Performance Character, dan evaluasi pembelajaran. Setelah finalisasi model ineternaliasi nilai Performance Character selesai kemudian di uji coba luas, berdasarkan hasil analisis data bahwa model ineternaliasi nilai Performance Character terbukti effektif meningkatkan karakter entrepreneur mahasiswa. Peningkatan nilai karakter entreupreneur yang ditunjukkan oleh hasil analisis data setelah menggunakan treatment berupa model internalisasi nilai Performance Character berbasis paradigma Effective Citizen Model, dari hasil tersebut disimpulkan bahwa model yang ditelah dikembangkan efektif untuk membina karakter entrepreneur mahasiswa. Adapun hasilnya terlihat dari data deskripsi hasil analisis data pada kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol yang mengalami perbedaan pada saat pretest. Kata Kunci: Ineternaliasi Nilai, Performance Character, Pendidikan Kewirausahaan The data in preliminary study shows that the students’ entrepreneur character stands in low category because entrepreneurship studying in the university level strongly focus on theories entrepreneur theory concept without strengthening entrepreneurship character values comprehensively, and some lecturers plays only on mindset and entrepreneur values. To overcome the problem, performance character value internalization in building entrepreneur character through effective citizen model-based entrepreneurship education paradigm designed and developed. It will become a handbook for the teachers in teaching entrepreneurship. The methodology using Research and Development with the following stages (1) Conducting Evaluative and explorative preliminary study for the concepts before, (2) designing a conceptual model, (3) validating the model, (4) trying out of the conceptual model, (5) revising trials results for fixing the final model, and (6) finalizing report. The places of conducting research are IAI Tasikmalaya and Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Those series steps produce the practice model of internalization performance characters values. The model contents in the performance character internalization value covers preface, materials/topics, steps of performance character internalization value, and evaluation. After the model completed, then it is examined in large scope. Based on the analysis data, it concluded that the model of internalization performance characters values strongly gives significant effectively in improving students’ entrepreneurship character. The significant positive improvement is presented by the analysis data after using treatment in the internalization of performance character value in building entrepreneur characters through effective citizen model -based entrepreneurship education paradigm. The result of the research concludes that the model developed is effective in guiding and teaching students’ entrepreneurship character. The result can be recognized in the analysis data description of experiment class and control that has different Score when doing pre test. Keywords : Value Internalization , Performance Character, Entrepreneurship Educatio

    Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Multiliterasi Digital bagi Calon Guru Praktik Pengalaman Lapangan di Kampus Islam Swasta Kota Tasikmalaya

    Get PDF
    Institut Agama Islam Tasikmalaya merupakan kampus Islam swasta berlokasi di Kota Tasikmalaya yang operasionalnya atas izin serta under supervise Kementerian Agama Republik Indonesia. Salah satu program progresif kampus dalam quality control pencapaian akademik lulusan adalah dengan dilaksanakannya praktik pengalaman lapangan bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan semester tujuh setiap tahun. Menurut data feed back dari sekolah yang sudah kerjasama, mahasiswa masih kebingungan dalam melaksanakan praktik pengalaman lapangan terutama dalam pemilihan media yang memang match dengan kebutuhan siswa millennial dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini menyebabkan pembelajaran kurang interaktif menurut siswa. Kulminasi negatif lainnya, siswa tidak mengikuti proses belajar mengajar apabila dilaksanakan oleh guru praktek pengalaman lapangan. Melihat fenomena tersebut, tim melakukan pelatihan pembuatan media pembelajaran multiliterasi digital bagi calon guru praktik pengalaman lapangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan serta membekali calon peserta praktik pengalaman lapangan dalam memanfaatkan dan membuat multilitreasi digital unutk media pembelajaran. Metode yang digunakan adalah pelatihan. Pelatihan di adakan di Institut Agama Islam Tasikmalaya. Hasil dari pelatihan menunjukan mahasiswa calon peserta praktik pengalaman lapangan bisa menambah wawasan serta berkreasi dalam membuat multiliterasi digital yang digunakan menjadi media pembelajaran di sekolah praktik. Pelatihan ke depan multiliterasi digital bisa lebih variatif tidak terbatas pada pembuatan video pembelajaran interaktif menggunakan power point, integrasi Clipchamp dan sosial media (tiktok-instagram), dan pemanfaatarn online text learning (chat gpt dan advanced search)

    ANALISIS PROGRAM ADIWIYATA PADA EKOLITERASI SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH 1 KABUPATEN KARANGANYAR

    No full text
      This research aims to: (1) Describe the implementation of the Adiwiyata program at MIN 1 Karanganyar. (2) Describe the ecoliteracy abilities of class IV MIN 1 Karanganyar students. This research method uses a qualitative method with a descriptive approach. The research subjects were 13 class IV students. Data collection techniques were taken through observation, interviews and documentation. The data analysis technique uses qualitative data analysis techniques. The data validity technique uses triangulation techniques. The results of the research can be concluded that the analysis of the Adiwiyata program on the ecoliteracy of class IV students at MIN 1 Karanganyar is: (1) There are several programs implemented as recipients of the Adiwiyata School award. Programs that are still routinely implemented include waste banks, ecobricks, green houses and environmentally friendly activities. But currently the green house program is no longer running smoothly due to lack of funds. (2) The ecoliteracy abilities of class IV students at MIN 1 Karanganyar show that they still need to be improved in the head and heart aspects. What is still a concern is that in the head aspect, students have not been able to show their ecoliteracy because in the sub-chapter on sorting waste, most students do not have the habit of sorting waste. Even though almost all students were able to name and differentiate between types of organic and inorganic waste, they seemed indifferent and did not pay attention to the waste sorting activity. As for the heart aspect, students have also not been able to demonstrate their ecoliteracy skills because there are still some students who claim to like picking flowers in the garden or school garden, this certainly does not reflect empathy for plants. Not only that, there are still some students who don't dare to reprimand their friends when they throw rubbish carelessly, such as in drawers. Meanwhile, in the hands aspect, students are able to demonstrate ecoliteracy through the correct use of cleaning tools, are able to demonstrate the habit of bringing supplies from home as a solution to reduce the impact of the problem of plastic waste accumulation, and students are able to demonstrate an attitude of saving electricity and water at school.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan program Adiwiyata di MIN 1 Karanganyar. (2) Mendeskripsikan kemampuan ekoliterasi siswa kelas IV MIN 1 Karanganyar. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV sebanyak 13 orang. Teknik pengumpulan data diambil melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa analisis program Adiwiyata terhadap ekoliterasi siswa kelas IV MIN 1 Karanganyar adalah: (1) Terdapat beberapa program yang dilaksanakan sebagai penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata. Program yang masih rutin dilaksanakan antara lain bank sampah, ecobrick, rumah kaca dan kegiatan ramah lingkungan. Namun saat ini program rumah kaca tidak lagi berjalan mulus karena keterbatasan dana. (2) Kemampuan ekoliterasi siswa kelas IV MIN 1 Karanganyar menunjukkan masih perlu ditingkatkan pada aspek kepala dan hati. Yang masih menjadi kekhawatiran pada aspek kepala siswa belum mampu menunjukkan ecoliteracy-nya karena pada subbab pemilahan sampah sebagian besar siswa belum memiliki kebiasaan memilah sampah. Meskipun hampir seluruh siswa mampu menyebutkan dan membedakan jenis sampah organik dan anorganik, namun mereka terkesan cuek dan tidak memperhatikan kegiatan pemilahan sampah. Sedangkan pada aspek hati, siswa juga belum mampu menunjukkan kemampuan ekoliterasinya karena masih ada sebagian siswa yang mengaku suka memetik bunga di pekarangan atau taman sekolah, hal ini tentu tidak mencerminkan empati terhadap tanaman. Tak hanya itu, masih ada sebagian siswa yang tidak berani menegur temannya jika membuang sampah sembarangan, misalnya di laci. Sedangkan pada aspek tangan, siswa mampu menunjukkan ecoliteracy melalui penggunaan alat kebersihan yang benar, mampu menunjukkan kebiasaan membawa perbekalan dari rumah sebagai solusi untuk mengurangi dampak permasalahan penumpukan sampah plastik, dan siswa mampu mampu menunjukkan sikap hemat listrik dan air di sekolah
    corecore