4 research outputs found

    Sistem Penentuan Supplier Kawat Las Dengan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

    Get PDF
    Pemilihan supplier merupakan kegiatan strategis terutama bila supplier tersebut memasok material yang akan digunakan dalam jangka panjang. Dalam dunia kontruksi,salah satu bagian supply chain yang memiliki kontribusi yang cukup berarti bagi peningkatan efektifitas Perusahaan adalah efisiensi dalam pengadaan material (bahan baku) dari supplier. Dalam penelitian ditemukan permasalahan 50 TON kawat las penelitian ini bertujuan memberikan ranking kriteria-kriteria yang diinginkan Perusahaan dalam menentukan supplier kawat las dan memberikan ranking supplier sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan supplier. Penelitian menggunakan metode Analythical Hierarcy Process (AHP) untuk pemilihan kriterianya dan Tehnique For Order Performance By Similiar To Ideal Solution untuk pemeringkatan atau mengevaluasi alternative supplier. Berdasarkan hasil perhitungan AHP didapat bobot masing-masing kriteria sebagai berikut, untuk kualitas sebesar 0.0644, harga 0.056, waktu pengiriman 0.158, kuantitas 0.053, respon terhadap klaim sebesar 0.093, dan dari kriteria tersebut di jadikan acuan untuk perhitungan pemilihan vendor dengan menggunakan TOPSIS. Hasil yang didapat supplier S2 yaitu PT.Esabindo Pratama menempati peringkat pertama sebagai supplier prioritas dengan nilai Preferensi yaitu 0.322. Keunggulan yang di miliki oleh supplier S2 (PT.Esabindo Pratama) pada kriteria kualitas, harga, kuantitas

    Analisis Total Productive Maintenance Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Dan Fuzzy Failure Mode and Effects Analysis

    Get PDF
    Ash Handling System merupakan suatu bagian dari pembangkit listrik tenaga uap dengan bahan bakar batu bara yang berfungsi untuk menyalurkan limbah pembuangan sisa hasil proses pembakaran batu bara pada boiler. Sisa pembakaran terbagi menjadi fly ash dan bottom ash. Untuk sisa pembakaran fly ash akan disalurkan menuju ke Electrostatic Precipitator untuk ditangkap dengan metode corona dan ditransfer menuju penampungan fly ash dengan cara dimampatkan bersama udara dari kompresor yang melalui pipa-pipa dan tabung transporter. Sedangkan untuk sisa pembakaran bottom ash akan disalurkan dengan alat yang disebut SSC (Submerged Scraper Conveyor). Gangguan pada SSC dapat terjadi mulai dari belt putus, masalah pada penggerak, hingga masalah pada kelistrikan dan instrumennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai OEE, mengetahui dampak gangguan belt sobek, mengetahui penyebab terjadinya belt conveyor sobek dan melakukan estimasi hasil perbaikan dari sisi biaya. Penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Fuzzy Failure Mode and Effects Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai OEE pada tahun 2015 sekitar 52,05%, masih di bawah standar nilai OEE sebesar 85%. Penyebab utamanya adalah adanya gangguan belt sobek karena gesekan belt dengan support return ketika belt conveyor mengalami jogging yang berdampak pada terganggunya penyaluran abu. Modifikasi dapat menghindari kerugian Perusahaan sebesar Rp. 582.548.800,00

    Knowledge Sharing Mahasiswa KKM melalui Pemanfaatan Limbah Kertas Menjadi Kerajinan Tangan

    Full text link
    Kuliah kerja masyarakat (KKM) years 2019 raised the subject of community empowerment through the development of creative economy. Most of student do not have enough knowledge in the determination of the work program to be applied in the community activities in the kuliah kerja masyarakat (KKM), no shortage of waste paper, the local currency must be entrepreneurs on college students in utilization of waste as yet there is no. Objectives of the activities devotion through knowledge sharing to students through the utilization of waste paper to become how to make handicrafts including providing knowledge and skills and to improve entrepreneurial interest through the use of waste paper to students. The importance of activites is knowledge sharing. Participants activities of are KKM students in kecamatan Cikeusal and kecamatan Ciomas. Activities started by observation this field to find the problems that arise implementation are the next stage of the preparation of materials and practice making handicrafts. The results are knowledge sharing that took place to students able to provide understanding as provisions in empowering community. Through the knowledge sharing, KKM students increase skill development have especially in any by elementary substance waste paper to handicrafts. The outer covering this activity is the product handicrafts with basic made waste paper that is tissue bo

    Usulan Peningkatan Kualitas Batu Merah dengan Metode Six Sigma dan Taguchi

    Full text link
    Industri bata tanah liat Desa Pancur memproduksi batu bata merah dengan campuran bahan baku utama yaitu tanah liat, pasir dan air dengan proses produksi secara konvesional (terkecuali penggilingan). Permasalahan pada proses produksi batu bata merah adalah masih terdapat produk cacat setiap proses produksinya yang dapat merugikan pengrajin bata merah serta kurangnya pengetahuan mengenai kuat tekan batu bata. Oleh karena itu, untuk megidentifikasi dan upaya meningkatkan kualitas bata merah pada proses produksi bata merah maka diterapkannya metode six sigma Fase Define, Measure, Analyze, dan Improve dengan menggunakan pendekatan metode Taguchi. Berdasarkan hasil analisis DMAI didapatkan 4 Critical To Quality yaitu bata retak, pecah, gopel, dan gosong, serta didapatkab nilai DPMO dan level sigma menghasilkan 9687,5 (3,83 sigma) untuk retak, 8862,5 (3,87 sigma) untuk pecah, 2950 (4,25 sigma) untuk gopel, dan 2500 (4,30 sigma) untuk gosong. Berdasarkan hasil eksperimen Taguchi yang dilakukan maka didapatkan hasil setting level optimal yaitu rasio komposisi bahan baku tanah liat:pasir:air (70%:15%:15%), jumlah penggilingan 3 kali, lama penjemuran 7 hari, dan posisi pembakaran berada didepan. Hasil komposisi eksperimen diperoleh peningkatan nilai kuat tekan dengan hasil nilai rata-rata 89,1 dibandingkan kondisi aktual dengan rata-rata 63,5
    corecore