2 research outputs found

    GAYA KEPEMIMPINAN DALAM DILEMA ETIS

    Get PDF
    Having an important role in an organization, leadership style is one of the determining things in the success of the organization. However, being part of a country based on laws and customs makes leadership often tied to existing ethics, so the term ethical leadership emerges. The purpose of this article is to explore and examine more deeply the basic differences between ethical and unethical leadership styles in an organization. By using a literature review approach and a review of social exchange theory and social identity theory, the observations show that ethical leadership is associated with two dimensions, namely moral person and manager morale with additional characteristic components such as fairness, integrity, ethical guidance, people-orientation, power-sharing, clarification. roles, and concern for sustainability. Then the unethical leadership is shown in two leadership categories, namely the hypocritical leader characterized by hypocrisy, and the ethically neutral leader characterized by self-oriented nature.Memiliki peran penting di sebuah organisasi, gaya kepemimpinan menjadi salah satu hal yang menentukan dalam keberhasilan organisasi. Namun, menjadi bagian dari negara yang berdasarkan hukum dan adat istiadat membuat kepemimpinan sering kali dieratkan dengan etika yang ada, sehingga munculah istilah kepemimpinan yang etis. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menelusuri dan mengkaji lebih dalam terkait perbedaan mendasar dari gaya kepemimpinan etis dan tidak etis di dalam sebuah organisasi. Dengan menggunakan pendekatan tinjauan literatur dan tinjauan teori pertukaran sosial dan teori identitas sosial, hasil pengamatan menunjukan bahwa kepemimpinan etis dikaitkan dalam dua dimensi yaitu moral person dan moral manager dengan komponen karakteristik tambahan seperti keadilan, integritas, bimbingan etis, orang orientasi, pembagian kekuasaan, klarifikasi peran, dan kepedulian terhadap keberlanjutan. Kemudian kepemimpinan tidak etis tunjukan dalam dua kategori kepemimpinan yaitu the hypocritical leader  yang ditandai dengan sifat munafik dan the ethically neutral leader yang ditandai dengan sifat yang self oriented

    ETIKA KOMUNIKASI BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

    No full text
    Komunikasi adalah kegiatan pertukaran pesan antara dua pihak atau lebih. Sedangkan komunikasi bisnis adalah pertukaran pesan yang memiliki tujuan dan dalam lingkup kegiatan bisnis. Komunikasi bisnis Islami berarti kegiatan pertukaran pesan antara dua pihak atau lebih dalam lingkup bisnis berdasarkan aturan Islam. Jadi, segala bentuk pesan yang keluar dari komunikator harus memperhatikan berbagai etika dan prinsip Islam. Ini mencakup semua bentuk kegiatan bisnis, baik itu terkait produk, layanan perusahaan, atau komunikasi dengan berbagai pihak untuk memperlancar berbagai kepentingan bisnis. Penelitian ini menjelaskan mengenai etika-etika komunikasi dan bisnis dalam perspektif islam yang lebih komprehensif berdasarkan hasil dari tinjauan literatur. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan tinjuan literatur yang dilakukan dengan mengkaji beberapa literatur yang terkait dengan fokus penelitian melalui artikel-artikel jurnal dan buku-buku serta data penunjang lainnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam praktek penerapan prinsip-prinsip Islam meliputi kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan perbuatan baik. Prinsip-prinsip bisnis Islami juga harus dibarengi dengan pelaksanaan komunikasi Islam yang baik seperti yang tertuang dalam Al-Qur'an tentang qaulan ma'ruf, qaulan tsabit, qaulan sadid, qaulan bhaliqh, qaulan karim, qaulan maysur dan qaulan layyin. Jika kedua aspek ini diterapkan dalam komunikasi bisnis maka semuanya akan berjalan dengan baik karena semua yang kita lakukan telah diberkati oleh Allah SWT
    corecore