18 research outputs found
PEMBELAJARAN SENI TEATER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR TEATER MENGGUNAKAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN YAYASAN UJUNG PANDANG
ABSTARKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang lengkap tentang : 1). Bagaimana proses
pembelajaran teater menggunakan metode Resitasi sebagai upaya peningkatan minat belajar teater siswa di
kelas VIII di SMP Taman Yayasan Ujung Pandang. 2). Bagaimana hasil peningkatan minat belajar teater
kelas VIII di SMP Taman Yayasan Ujung Pandang.Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes dan
angket , dokumentasi. Data-data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Proses pembelajaran teater menggunakan metode
Resitasi sebagai upaya peningkatan minat belajar teater siswa di kelas VIII di SMP Taman Yayasan Ujung
Pandang memiliki 2 tahapan siklus. Pada siklus pertama pembelajaran dimulai dengan materi, lalu olah
tubuh dan pemberian dialog sebagai bahan untuk melatih siswa menjadi aktor. Pada siklus II pembelajaran
yang diberikan oleh peneliti lebih kepada praktek. Siswa dibagi dalam 3 kelompok yang beranggotakan 5-6
orang. Siswa dibagikan naskah dan diarahkan untuk mengatur aktor secara mandiri. Matode resitasi sangat
berperan pada siklus II ini dimana siswa dibebaskan untuk memlih dimana mereka ingin melakukan
latihannya bisa di sekolah, di rumah, di perpustakan dan di tempat mana saja yang meraka anggap
menyenangkan.2). Hasil penelitian pada upaya peningkatan minat yang didapatkan oleh peneliti yaitu pada
siklus I hasil yang didapatkan berdasarkan pada lembar observasi yaitu terjadi peningkatan dari 6 orang
yang mampu mencapai standar kelulusan menjadi 10 siswa 62,5% dan 6 orang 37,5% yang belum mampu
mencapai nilai standar kelulusan. dikarekan masih ada siswa yang belum mampu maka siklus dilanjut ke
tahap siklus II. Pada siklus II peningkatan yang terjadi sangat memuaskan dimana 15 siswa 93,75% telah
mampu meningkatkan minat dan mampu memiliki nilai yang memenuhi standar kelulusan dan 1 siswa
6,25% yang tidak mampu memenuhi nilai standar kelulusan. Hal ini terjadi karena 1 orang siswa tersebut
sering bermain saat belajar dan selalu malas pergi ke sekola
Influence of symbolism toward American society as seen Garfield's comics
This research is entitled The Influence of Symbolism on American Society as Seen in the Garfield’s Comics. This research discussed the symbols contained in the Garfield comic storyline which have an influence on American society. In this research analyze various symbols created from the Garfield Comic storyline, such as words, images, body movements and facial expressions which are reflected as symbols that have meaning and can influence the recipient of the symbol. This research is included in qualitative research used observation research methods and techniques for recording interesting things in data collection. This research used two theoretical approaches, namely George Herbert Mead's sociological theory and Mats Alvesson's Cultural theory. To analyze the data, this research used three main theories, first is Herbert Blumer's Symbolism Interactionism theory, second is Rolland Barthes' semiotic theory, third is Herbert C. Kelman's Social Influence theory.
The results of this research show that word symbols, gestures, body movements and facial expressions always have meaning. The meaning that has been understood from a symbol will provide a response as well as have an influence on the recipient of the symbol. This influence can take the form of changing a person's thought patterns, changes in behavior, imitating the characteristics of the symbol actor, and creating a new atmosphere in the social environment
Pemanfaatan agens hayati (Trichoderma asperellum) sebagai biopestisida pada Kelompok Tani Pita Aksi di Desa Pitusunggu, Kabupaten Pangkep
Patogen tular tanah merupakan patogen yang dapat menimbulkan penyakit pada berbagai jenis tanaman kacang-kacangan, padi, ubi jalar, pisang, jeruk, gandum, keladi, kentang serta menimbulkan berbagai gejala antara lain rebah kecambah, layu, busuk batang bahkan kematian pada tanaman. Kelompok Tani Pita Aksi merupakan kelompok tani wanita yang mengusung sayuran organik, tetapi .masih minim memiliki pengetahuan mengenai pengendalian hayati. Pengendalian yang selama ini dilakukan hanya secara mekanis dengan membuang bagian tanaman yang bergejala. Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi mengenai alternatif pengendalian yang murah dan ramah lingkungan yang salah satunya adalah pemanfaatan agens hayati (Trichoderma asperellum) sebagai biopestisida. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam membuat biopestisida, sehingga masyarakat tidak tergantung pada pestisida sintetik.. Mitra Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah Kelompok Tani Pita Aksi di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Metode dan tahapan pelaksanaan adalah melalui sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan dengan penyuluhan, pelatihan tentang pembuatan biopestisida dan pendampingan. Hasil dari pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah terjadinya peningkatan pemahaman dan keterampilan petani dalam pembuatan biopestisida dengan memanfaatkan Trichoderma asperellum sebagai agens hayati. Selain itu, demplot yang telah dibuat untuk mempraktekkan pembuatan biopestisida oleh petani Pita Aksi juga mendapat respon yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan dari minat dan pertanyaan yang diajukan petani saat penyuluhan dan pelatihan berlangsung. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, maka petani bertambah wawasannya terkait pentingnya penggunaan biopestisida sebagai pengendali hayati pada patogen penyebab penyakit pada tanaman. Produk biopestisida ini dapat digunakan sebagai pengganti pestisida sintetik
Sistem Klasifikasi Jenis Sampah Berdasarkan Kombinasi Fitur Warnac Tekstur Menggunakan Artifical Neural Network Berbasis Pengolahan Citra Digital
Pengelolaan sampah merupakan isu multisektor yang memiliki dampak dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam pengelolaan sampah yang efektif bukan hanya tentang membersihkan lingkungan, tetapi juga tentang melindungi kesehatan masyarakat dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Sampah harus dikelola dengan cermat untuk mengurangi dampak negatifnya dan memaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat. Namun, di berbagai lokasi pembuangan sampah, kecenderungan campuran antara sampah organik dan anorganik masih menjadi tantangan yang signifikan. Hal ini tidak hanya menghambat efisiensi proses pengelolaan sampah, tetapi juga meningkatkan risiko pencemaran lingkungan yang berpotensi merugikan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penggunaan teknologi pengolahan citra digital dengan metode Artificial Neural Network (ANN) menjadi krusial. Metode ini tidak hanya dapat memilah sampah dengan lebih efisien, tetapi juga memberikan kemungkinan untuk meminimalkan kesalahan dalam pengelompokan sampah. Adapun metode yang disarankan terdiri dari enam tahap yaitu, tahap akuisisi citra, preprocessing, segmentasi, morfologi, ekstraksi fitur, dan klasifikasi berdasarkan model jaringan syaraf tiruan yang telah dilatih. Pada penelitian ini juga, dilakukan beberapa skenario pengujian untuk menentukan kombinasi fitur yang memiliki tingkat akurasi terbaik. Hasil pengujian menunjukkan 2 kombinasi fitur terbaik yaitu fitur warna HSV, LAB dan fitur tekstur. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 210 citra uji, diperoleh rata-rata precision 84,11%, recall 84.16%, F1-Score 84,08% dan akurasi keseluruhan mencapai 84%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengelompokan jenis sampah telah dilakukan dengan cukup akurat.
Â
Abstract
Waste management is a multisector issue that has an impact on various aspects of human life. Effective waste management is not only about cleaning the environment, but also about protecting public health and promoting sustainable development. Waste must be managed carefully to reduce its negative impacts and maximize its benefits for society. However, in various waste disposal locations, the tendency for mixing organic and inorganic waste is still a significant challenge. This not only hampers the efficiency of the waste management process, but also increases the risk of potentially detrimental environmental pollution. Therefore, in this research, the use of digital image processing technology using the Artificial Neural Network (ANN) method is crucial. This method can not only sort waste more efficiently, but also provides the possibility to minimize errors in waste grouping. The proposed method consists of six stages, namely, image acquisition, preprocessing, segmentation, morphology, feature extraction and classification based on a drilled artificial neural network model. In this research, several test scenarios were also carried out to determine the combination of features that had the best level of accuracy. The test results show the 2 best feature combinations, namely HSV color features, LAB and texture features. Based on test results on 210 test images, an average precision of 84.11%, recall of 84.16%, F1-Score of 84.08% and overall accuracy of 84% were obtained. These results indicate that the classification of waste types has been carried out quite accurately.Pengelolaan sampah merupakan isu multisektor yang memiliki dampak dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sampah sangat penting untuk dikelola dengan baik untuk meminimalisir dampak negated dan memaksimalkan dampak positifnya pada masyarakat. Dalam pengelolaan sampah, sampah dibagi ke dalam dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Agar dapat dikelola dengan mudah dan efektif, sampah harus dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Namun, diberbagai tempat pembuangan sampah, dua jenis sampah tersebut masih tercampur antara satu sama lain. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan implementasi teknologi pengolahan citra digital untuk pemilahan sampah menggunakan metode Artifical Neural Network. Adapun metode yang diusulkan terdiri atas enam tahap yaitu, tahap akuisisi citra, preprocessing, segmentasi, morfologi, ekstraksi fitur, dan klasifikasi berdasarkan model jaringan syaraf tiruan yang telah dilatih. Pada penelitian ini juga, dilakukan beberapa skenario pengujian untuk menentukan kombinasi fitur yang memiliki tingkat akurasi terbaik. Hasil pengujian menunjukkan 2 kombinasi fitur terbaik yaitu fitur warna HSV, LAB dan fitur tekstur. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 210 citra uji, diperoleh rata-rata precision 84,11%, recall 84.16%, F1-Score 84,08% dan akurasi keseluruhan mencapai 84%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengelompokan jenis sampah telah dilakukan dengan cukup akurat
RESENSI BUKU PETUNJUK PRAKTIS BIOMARKER SEDERHANA
Biomarker dapat didefinisikan sebagai suatu respon biologis dari suatu organisme terhadap bahan pencemar atau tekanan lingkungan sehingga biomarker ini dapat diukur atau dianalisis mulai dari tingkat molekuler hingga pada tingkah laku. Biomarker yang dijabarkan dalam buku ini yaitu biomarker morfologi; indeks kondisi (Condition Index), dan fisiologi; Stress on Stress dan Growth Index, Buku ini juga menjelaskan salah satu disiplin ilmu ekotoksikologi yaitu biomarker. Biomarker dapat didefinisikan sebagai respons biologis suatu organisme terhadap polutan atau tekanan lingkungan. Biomarker yang dibahas dalam buku ini adalah biomarker morfologi; indeks Kondisi dan fisiologi; Stres on stres dan Growth Inde