3,215 research outputs found

    Employment Effects of FTA Agreements: The Perspectives from Bangladesh

    Get PDF
    Bangladesh has entered into several regional FTA agreements and is in the process of signing bilateral FTA agreements with a number of countries. The study uses several models such as WITS/SMART global partial equilibrium model, SAM multiplier model, CGE model and an employment satellite matrix to explore the employment effects in Bangladesh out of three different FTA scenarios. In the WITS/SMART model, three FTA scenarios are run which assume full elimination of bilateral tariff between Bangladesh and India (under Bangladesh-India bilateral FTA), full elimination of bilateral tariff between Bangladesh and Malaysia (under Bangladesh-Malaysia bilateral FTA) and full elimination of tariff on trade among the BIMSTEC member countries (under BIMSTEC). The analysis of the macro impacts of the FTA scenarios suggest that such bilateral and regional FTAs would be beneficial for Bangladesh in terms of impact on consumer prices, exports, real wages and employment. At the sectoral level, a number of export oriented sectors would gain from such FTAs. However, the sectoral level impacts also suggest that a large number of sectors would experience fall in production because of large inflow of imports, which will result in loss in employment in these sectors. Therefore, these FTAs have important sectoral implications in terms of production, exports, import and employment. It however appears that at the aggregate level employment would rise which would mean that the loss in employment in some sectors will be more than compensated by rise in employment in other sectors. Therefore, the net effect on employment is likely to be positive

    The influences of holmium on the solidification, microstructure and mechanical properties of elektron 21 magnesium alloy

    Get PDF
    The solidification parameter of Elektron 21 magnesium alloys with various Ho concentrations were investigated using computer-aided cooling curve thermal analysis system, and the solidification microstructure and phase constitution of the investigated alloys were characterized by SEM, EDX, and XRD. The mechanical properties were also investigated comparatively. The Ho was selected due to the ability to develop new intermetallic phases together with Mg and have a positive potential to reflect the properties of Mg alloys. As the outcome from this study, the cooling parameter of Elektron 21 with lower addition Ho content, the nucleation and growth temperature of α-Mg in Elektron 21 magnesium alloy decreased, where the Ho changed the solution degree of Zn, which resulted in refinement of microstructure. The results of solidification parameters showed the addition of 0.083 and 0.16 wt. % Ho cause a decrease of the solidification temperature alloys, which lead to the grain size about 64.0 %, which being a most effective addition. The microstructure of the result indicated that the intermetallic phases in the Elektron 21 cast alloy consisted mainly of α-Mg matrix, Mg12Nd, Mg41Nd5, Mg3Gd and Mg3Nd phase. The lower addition of Ho consists of Mg-Zn-Ho phase appears in the cast alloys. However, after adding 0.5 to 3.0 wt. % Ho, the Mg-Zn-Ho phase was suppressed and the phase has earlier been mixed Mg2Ho and Mg3Ho phase. Moreover, the addition of 0.083 wt. % of Ho exhibited an excellent improvement of ultimate tensile strength, yield strength and hardness of 139.7 MPa, 105.62 MPa and 103.52 Hv, respectively. The solidification, microstructure and mechanical properties of Elektron 21 magnesium alloys influenced by the Ho concentration in the magnesium alloys; Elektron 21 with 0.083 wt.% Ho exhibited the refinement of microstructure and displayed the best properties compared to other alloys

    KONSEP PENGAWASAN TERHADAP DA’I

    Get PDF
    Penyusunan artikel ini  bertujuan untuk menawarkan salah satu alternatif  konsep pengawasan yang diharapkan dapat diaplikasikan di dalam kegiatan dakwah, khususnya pengawasan terhadap  da’i sebagai sumber daya manusia yang memegang peran penting dalam suatu kegiatan dakwah. Adapun uraian di dalam artikel ini berisi tentang jabaran mengenai pengawasan yang dapat diaplikasikan terhadap da’i, Artikel ini ditulis melalui penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan analisis kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah segala jenis referensi yang membahas tentang konsep pengawasan dan keda’ian. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dengan menelusuri berbagai referensi bacaan yang terkait dengan tema ini. Adapun referensi bacaan dapat bersumber dari buku-buku maupun sumber bacaan lainnya baik yang bersifat offline maupun online. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan mempergunakan metode content analisis. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengawasan terhadap da’i dapat dilakukan melalui dua cara yakni pengawasan terhadap dirinya sendiri (pengawasan internal da’i) serta pengawasan yang dilakukan oleh pihak lain terhadap dirinya (pengawasan eksternal da’i)

    Metode Kepemimpinan Keuchik Dalam Mencegah Penyebaran Covid 19

    Get PDF
    Artikel ini mengkaji tentang Metode Kepemimpinan Keuchik Dalam Mencegah Penyebaran Covid 19. Kajian ini untuk mengetahui metode kepemimpinan yang dijalankan oleh Keuchik dalam mencegah penyebaran Covid 19 di gampong yang dipimpinnya. Dengan menggunakan metode field research (penelitian lapangan) yang merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancarayang diwakili oleh enumerator yang berada di desa terkait. Informan dalam penelitian ini adalah keuchik beserta perangkat desa serta tokoh masyarakat pada gampong yang tersebar di Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam metode yang dijalankan oleh Keuchik dalam rangka mencegah penyebaran Covid 19 di gampongnya. Di antara keuchik tersebut ada yang  lebih menitikberatkan metode kepemimpinan memberi perintah, sementara Keuchik lain lebih mengutamakan metode kepemimpinan peka terhadap saran-saran dan yang lainnya.

    TEKNIK KEPEMIMPINAN ORANG TUA DALAM MENGARAHKAN ANAK MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU

    Get PDF
    Penyusunan artikel ini bertujuan untuk menawarkan alternatif teknik kepemimpinan orang tua yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam mengarahkan anak agar melaksanakan shalat fardhu sehingga pelaksanaan shalat fatdhu menjadi budaya yang sangat penting’ yang mesti selalu dijaga oleh seluruh anak muslim dalam rangka terbentuknya generasi penerus yang bertaqwa serta bertanggung jawab di dunia dan di akhirat.. Adapun uraian di dalam artikel ini berisi tentang jabaran mengenai berbagai teknik kepemimpinan yang dapat diaplikasikan oleh orang tua terhadap anaknya, khususnya dalam rangka mengarahkan shalat fardhu bagi sang anak. Artikel ini ditulis melalui penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan analisis kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah segala jenis referensi yang membahas tentang konsep teknik kepemimpinan serta berbagai dalil yang berkaitan dengan kewajiban mengajarkan shalat fardhu bagi anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dengan menelusuri berbagai referensi bacaan yang terkait dengan tema ini. Adapun referensi bacaan dapat bersumber dari terjemah Al-Qur’an, terjemah hadits, tafsir Al-Qur’an, buku-buku maupun sumber bacaan lainnya baik yang bersifat offline maupun bersifat online yang mendukung penulisan artikel ini. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan mempergunakan metode content analisis. Hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat berbagai teknik kepemimpinan yang dapat diaplikasikan oleh orang tua dalam mengarahkan anak agar melaksanakan shalat fardhu, yakni melalui teknik kepemimpinan menyiapkan anak agar menjadi generasi penerus yang bertaqwa; teknik kepemimpinan menjadi teladan; teknik kepemimpinan persuasi/nasehat (mengajak dari hati ke hati); teknik kepemimpinan memberi perintah; teknik kepemimpinan memberi reward dan teknik kepemimpinan memberi hukuman (punishment).

    Ongoing Negotiations on the GATS FSA: Bangladesh’s Concerns and Position

    Get PDF
    The paper is based on the Financial Services Agreement under the GATS which was made as a result of global negotiations on financial services, including areas such as insurance, merchant and consumer banking. The study is aimed to understand Bangladesh’s position (in terms of financial liberalisation and internationalisation measures) for fulfilling the GATS and FSA requirements. The paper also gives an overview of current level of commitments by countires under the FSA, Doha agenda and ongoing negotiations, GATS commitment on financial services and policy concerns, Bangladesh’s commitment for financial services under GATS.GATS FSA, Bangladesh

    KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DALAM AL-QURAN

    Get PDF
    Di dalam Al-Quran ditemukan banyak ayat yang membahas tentang karakteristik kepemimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk dipenuhi oleh pemimpin. Artikel ini bertujuan untuk menemukan ayat-ayat yang membahas tentang karakteristik kepemimpinan dalam Al-Quran dan mengetahui karakteristi kepemimpinan apa saja yan ada dalam Al-Quran. Tulisan ini tergolong pada penelitian kepustakaan dengan pendekatan analisis kualitatif. Sumber data primer penelitian ini adalah kitab suci Al Quran, khususnya ayat-ayat yang berkenaan dengan karakteristik kepemimpinan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dengan menelusuri berbagai kitab tafsir yang memuat tentang tema ini.  Sedang teknik analisis data dilakukan dengan metode content analisis. Berdasarkan kajian yang dilakukan ditemukan bahwa ayat-ayat yang membahas tentang karakteristik kepemimpinan dalam Al-Quran yaitu pada Surah Ali Imran ayat 110, Surah At- Taubah ayat 71, Surah Al Anbiya ayat 73, Surah Asy Syura ayat 36-38, Surah As-Sajadah ayat 24, Surah An-Nisa ayat 58, Surah Al Maidah ayat 51 dan Surah Al-Baqarah ayat 247. Sedangkan karakteristik kepemimpinan yang di sebutkan dalam ayat-ayat tersebut adalah: beriman kepada Allah, bertawakkal kepada Allah, hanya menyembah kepada Allah, taat kepada Allah dan rasulNya, meyakini ayat-ayat Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, mengerjakan kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, memberi petunjuk dengan perintah Allah, menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, memberi maaf ketika marah, bermusyawarah, berinfak, bersabar, menyampaikan amanat, menetapkan hukum dengan adil, bukan dari golongan non muslim, memiliki ilmu yang luas dan memiliki tubuh yang perkasa

    Co-phonology vs. Indexed constraint theory: a case study of Perak dialect partial reduplication

    Get PDF
    This paper presents co-phonologies and indexed constraint theory developed within Optimality theory (Prince and Smolensky, 1993) to account for partial reduplication in Perak dialect of Malay. It is found that the dialect has two patterns of reduplicative morphemes, i.e. light and heavy reduplication. In the co-phonology developed by Orgun (1996), Antilla (2002), Inkelas and Zoll (2005, 2007) and many others, each morphological construction is associated with a different phonological grammar, and the idea of ‘Markedness Reversal’, where a markedness constraint can be re-ranked in different morphological constructions in the same language, is used to account for morphologically conditioned phonology. In indexed constraint theory on the other hand, one constraint ranking is used to define the grammar of the entire language (cf. Alderrete,1999, 2001; Itô and Mester, 1999, 2003). Unlike co-phonology, this theory handles morphologically-conditioned phonology cases by splitting the phonology constraints into a particular morphological context, which results in different indexed versions, such as MAX-CROOT, MAX-CAFFIX and so forth (Ibid.). In the analysis, I will demonstrate how the ideas proposed in both theories can handle light and heavy reduplication. The results of the analysis favour co-phonology rather than indexed constraint theory, as the former offers a better account of morphologically conditioned phonology.Australian National Universit
    • …
    corecore