ANALISIS TUMBUH DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA AKIBAT CARA PEMBERIAN DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN

Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung hibrida sehingga dapat menekan laju impor jagung yang semakin meningkat yaitu dengan penggunaan pupuk daun dengan cara pemberian yang tepat. Pemupukan melalui daun adalah salah satu cara yang sangat efisien untuk tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara pemberian dan konsentrasi pupuk daun Gandasil-D terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cot Cut, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Laboratorium Gulma dan Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman, Fakultas Pertanian, Unsyiah. Waktu pelaksanaan dimulai pada November 2017 hingga Februari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Adapun faktor yang diteliti yaitu faktor cara aplikasi dan konsentrasi pupuk daun dengan menggunakan varietas jagung hibrida Bima-15. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) level 5%. Parameter yang diteliti yaitu indeks luas daun pada umur 30-45, 45-60 dan 60-75 HST, laju tumbuh tanaman pada umur 30-45, 45-60 HST dan 60-75 HST , laju asimilasi bersih pada umur 30-45, 45-60 dan 60-75 HST, tinggi tanaman umur 30, 45, 60 dan 75 HST, diameter batang, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah baris, berat biji per plot, berat 100 biji dan jumlah biji pertongkol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara pemupukan terbaik dijumpai pada cara pemupukan melalui tanah pada fase vegetatif dan pemupukan melalui daun pada fase generatif. konsentrasi pupuk daun terbaik dijumpai pada konsentrasi 4 g/liter air. kombinasi perlakuan terbaik dijumpai pada pemberian pupuk daun melalui daun dengan konsentrasi 4g/liter air.Kata Kunci : jagung hibrida, pupuk daun, cara pemupukan, konsentrasi pupuk

STUDI PELAKSANAAN PROGRAM PRIMATANI PARA PETANI PADI SAWAH DI DESA ANEUK GLEE KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR

Cut Hilda Rahmi dengan judul skripsi Studi Pelaksanaan Program Prima Tani Para Petani Padi Sawah di Desa Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar . di bawah bimbingan Ir. Mulizar. S.H, M.Si sebagai pembimbing utama dan Ir. M. Nassir Hawy, M.S.sebagai pembimbing kedua.Permasalahan dalam penelitian ini bagaimanakah proses pelaksanaan program Prima Tani yang dilaksanakan oleh BPTP terhadap para petani padi sawah di Desa Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif (fenomenologis).Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan proses perkembangan pelaksanaan program Prima Tani yang telah dijalankan oleh BPTP. terhadap para petani padi sawah di Desa Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.Adapun proses pelaksanaan program sesuai dengan harapan yang direncanakan oleh pihak BPTP dan masyarakat di daerah penelitian, walaupun terdapat beberapa hambatan di antaranya persepsi petani terhadap Prima Tani sebesar 60% dan persentase kepahaman petani terhadap fungsi pemanfaatan kelembagaan pertanian sebesar 40%. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman para petani terhadap program Prima Tani itu sendiri dan juga para petani yang masih belum mampu atau belum mandiri dalam menjalankan manajemen usaha taninya secara prosedur sehingga masih diperlukan pendampingan secara kontinue dalam bentuk pengawasan oleh pihak BPTP. Dengan demikian target akhir untuk menjadikan masyarakat dan petani di Desa Aneuk Glee dalam beragribisnis yang berbasis pengetahuan dan inovasi teknologi secara mandiri belum mencapai hasil maksimal. Kondisi ini dinilai wajar mengingat umnur program yang baru berjalan sekitar 2 (dua) tahun dari target rancangan program selama 5 (lima) tahun, tentunya masih memerlukan berbagai perubahan yang lebih positif. Dalam proses Program Prima Tani ini, BPTP melaksanakan nya dengan mengikat dan melalui beberapa tahapan penting secara berstruktur yang kemudian disebut dengan PRA (Participatory Rural Appraisal) suatu tahap awal yang harus dilakukan di setiap lokasi Prima Tani untuk melaksanakan teknik pengumpulan informasi yang bertujuan untuk perancangan jenis inovasi yang akan di kembangkan.Pelaksanaan program Prima Tani di Kabupaten Aceh Besar secara umumnya, agar lebih diprioritaskan pada pembangunan pertanian, sehingga mampu meningkatkan pendapatan usaha tani mereka, di mana pada akhirnya akan berpengaruh nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.Pelaksanaan program Prima Tani di Kabupaten Aceh Besar saat ini hanya sebagian masyarakat yang bisa merasakan dan sisanya belum, sehingga perlu pemerataan, di mana nantinya akan ditanggapi positif dengan peningkatan pendapatan petani. Diharapkan juga kepada pihak pemerintah yang lebih berperan dalam mengambil kebijakan, khususnya di bidang pertanian, perindustrian, teknologi, ekonomi dan juga perbankan, agar lebih memiliki inisiatif untuk dapat bekerja sama serta menyatukan visi dan misi mereka untuk memperhatikan lebih intensif terhadap program Prima Tani

PREDIKSI PASOKAN BAWANG MERAH MENDUKUNG DESAIN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DI PROVINSI ACEH

One of the focus of agricultural commodities development is shallot. It was contributed on national and regional inflation. Therefore, is not a national centra prodcution of shallot, Aceh Province has shallot centra productio, namely at Pidie, Aceh Tengah and Aceh Besar district. As we know that the main character agricultural product was seasonal, thus sholud be effectivally managed of its.  The objectives of this research were to obtain prodcution shallot pattern and to design a agroindustrial model which suitable with shallot characteristic production. The technique used Auto Regresive Moving Average (ARIMA), the data is used time-series (monthly) for 6 month, whereas option design model and product used Analitical Hierarcy Process (AHP). The result of study show that a model of ARIMA (p,d,q) was (0,0,1) with mean square 20,682,669. Meanwhile, the prediction of production t+1=6,662 qiuntal. The option of model design was micro-agroindustrial with a weight (0,59), small-agroindustrial (025). Whereas the main product was pasta (0,41), shallot (0,26) and shallot-cuted (0,19)   Key words: Agroindustrial, Shallot, ARIMA and AH

ANALISIS TUMBUH DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA AKIBAT CARA PEMBERIAN DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN

Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara pemberian dan konsentrasi pupuk daun Gandasil-D terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan.  Adapun faktor yang diteliti yaitu faktor cara aplikasi dan konsentrasi pupuk daun. Parameter yang diteliti yaitu tinggi tanaman pada fase vegetatif, diameter batang, panjang tongkol dan diameter tongkol pada fase generatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara aplikasi dan konsentrasi pupuk daun  berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45 dan 60 HST dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 75 HST, diameter batang , panjang tongkol dan diameter tongkol. Cara pemupukan terbaik dijumpai pada cara pemupukan melalui tanah pada fase vegetatif dan pemupukan melalui daun pada fase generatif. Adapun konsentrasi pupuk daun terbaik dijumpai pada konsentrasi 4 g/liter air. Adapun kombinasi perlakuan terbaik dijumpai pada pemberian pupuk daun melalui tanah dengan konsentrasi 4g/liter air. Growth Analysis and Hybrid Corn Productiondue to How to Give and Concentrate Foliar Fertilizer Abstract, This study aims to determine the effect of the way of giving and concentrating Gandasil-D leaf fertilizer on the growth and yield of hybrid corn plants. This study used a factorial randomized block design (RBD) with 3 replications. The factors studied were the factor of application method and leaf fertilizer concentration. The parameters studied were plant height in the vegetative phase, stem diameter, ear length and ear diameter in the generative phase. The results of this study indicate that the application and concentration of leaf fertilizers significantly affected plant height at age 30, 45 and 60 HST and did not significantly affect plant height at age 75, DST, stem diameter, ear length and ear diameter. The best method of fertilization is found in the way of fertilizing through the soil in the vegetative phase and fertilization through leaves in the generative phase. The best leaf fertilizer concentration was found at a concentration of 4 g / liter of water. The best treatment combination was found in the administration of leaf fertilizer through soil with a concentration of 4g / liter of water

Studi pelaksanaan program primatani para petani padi sawah di desa Aneuk Glee kecamatan Indrapuri kecamatan Aceh Besar

XI+74hlm.;29c

Impact of Covid-19 pandemic on Gayo coffee agroindustry

The objective of this paper is to assess the impact Covid19 pandemic on the agro-industry of Gayo coffee. The research was undertaken by a survey on activities business of Gayo coffee which involves market system after the harvest season, as a comparison is used business condition before Covid19 pandemic. The study was conducted on several agro-industry based on small and medium industries using structured-questioner in Bener Meriah and Aceh Tengah district, Gayo highland. An overview before pandemic describes that the price of Gayo cherry about IDR. 10.000-14.000/kg and the price of green bean export quality IDR. 60.000-80.000/kg. On the other hand, both prices during pandemic IDR.6.000-8.000/kg and IDR. 35.000-45.000/kg.Until July 2021, the Covid19 pandemic is not yet finished, whereasmainly the activities in the agro-industry at Gayo were stopped (temporary) due to lockdown policy by the national and local governments. This condition has influenced on economic growth of the Gayo highland and actors who is included in Gayo coffee agroindustry

Strategic of land resources management supporting agribusiness development in Aceh Province

The objectives of this study were to obtain a strategy of the land resources management to support the development of agribusiness and to arrange a reliable policy to be implemented. The system approach was used, 4 experts were involved with background researchers, academicians and practitioners. Synthesized of the data using are Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) and Analytical Hierarchy Process (AHP) techniques. The result of the study shows that based on the alternatives of the internal factors strategy is discusses increasing the sustainable land management, empowerment of community program through the development of eco-tourism village, implementing the Information Technology 4.0 and increasing the millennial-farmers capacity. An external factor involves determining the land agriculture-sustainable and improving the water management. Based on policy options by the strength: design a development village by primary commodity with weight 0.246, weakness: increasing the urbanization (0.226), opportunity: increasing the food demand (0.434) and from threats: agriculture productive land conversion trend (0.256). The implications managerial offered to agricultural stakeholder in Aceh Province for decreasing the urbanization through improvement the farmer’s capacity, especially on millennial farmers to response the increasing of food demand with efforts of decrease the agriculture-land conversion by optimization land-use and improvement crop-index

The improvement of planting index paddy through empowerment of water management institution: case study in Leumbah Seulawah District, Aceh Besar

This paper described the institutional empowerment of water management to increasing cropping index (IP) in Aceh Province. The problem in the empowerment of farmer institutions is the low performance of farmers groups due to the low role of administrators, unclear group members, incomplete and malfunction organizational structure, low farming productivity, and lack of guidance from extension agents. The research was conducted in Lamkubu and Teladan village, Lembah Seulawah sub district, Aceh Besar in August 2019. The respondents who became the research sample were 33 respondents. The variables observed included farmer institutions that support IP increases in Lembah Seulawah District, Aceh Besar. The data collected was tabulated and analyzed descriptively. The result are: has four institutions that are used as an assessment for a farmer group in increasing IP, 1) general institutional performance, the process on farming on the organization is carried out based on of mutual agreement, 2) internal institutional motivation and participation, management has high motivation in running the organization and actively participates (>50%) in the procurement of meetings, 3) institutional rules, there is no enforcement of sanctions because the rules are determined by deliberation and enforced with discipline, 4) interaction with stakeholder, carried out intensely 1-7 times in one growing season, the assistance provided is appropriate but only some have not been able to use it