60 research outputs found

    Design of Solar Thermal Collector Tool with Thermosifon System

    Full text link
    Limited availability of fossil energy requires us to find for alternative energy to meet our needs. Solar thermal collector with thermosifon system is one of environmentally friendly alternative energy. The thermosifon system is a natural pump which work based on density difference between cool water and hot water, so that no electric pump is needed. The purpose of this research was to create a mean of collecting solar thermal energy with thermosifon system. The research steps consist of designing, manufacturing, and testing. Thermal collector was made with dimension of 1,5 m long, 1,0 m wide and 1,0 m high, with storage tank capacity of 20 lt. Collector testing was conducted by putting the equipment at an open space from a clock 08:00 – 16:00. It was found that the highest efficiency of solar collector (11,2 %) occurred on July 11, 2012 with an average solar intensity of 756 W/m2, where as the lowest efficiency (8,8 %) occurred on July 7, 2012, with the average solar intensity 479 W/m2. The highest average temperature of the storage tank was 44,7 ºC on July 13, 2012 while the lowest average temperature was 35,3 ºC on July 12, 2012

    Penetapan Status Anak Akibat Perkawinan Dibawah Tangan: (Studi pada Perkara Nomor 77/pdt.p/2020/PA.Gtlo)

    Get PDF
    The purpose of this study is to find out the legal position of the status of children born due to marriage under the hands and to find out the legal considerations of the judges of the Gorontalo Religious Court in the determination of Number. 77 / pdt.p / 2020 / PA. Gtlo. The author in his research uses normative research methods conducted by researching directly in cases that occur during society. Research is focused on describing legal issues, analyzing legal products, then presenting them systematically. The results of this study show that: 1) The legal position of the status of children born due to marriage under the hands in case Number. 77/Pdt.p/2020/PA. Gtlo, the panel of judges argued that the marriage of the petitioners was following the terms and pillars of marriage according to Islamic law, it's just that the marriage did not meet the administrative requirements as desired by article 2 paragraph (2) of Law Number: 1 of 1974 jo Law No. 16 of 2019 on marriage, so that according to Islamic law the marriage is still considered valid. Thus causing legal consequences, such as the rights and obligations of the husband and wife, marital property, the relationship between both parents and children (nasab), obligations of child maintenance (hadhanah), and inheritance. (2) Legal considerations used by the judges of the Gorontalo Religious Court in determining the petitioners' application in this case number 77 / Pdt.P / 2020 / PA. Gtlo there are at least three references of judges, namely, the evidence submitted by the applicants, the testimony of witnesses, and the provisions of the law (law) relating to the silverware

    OPTIMALISASI BIAYA & WAKTU PEKERJAAN PADA SALURAN PELIMPAH (SPILLWAY) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS

    Get PDF
    Setiap proyek memiliki resiko keterlambatan dari waktu rencana, hal tersebut dapat dilihat dari masalah-masalah yang terjadi. Agar tidak terjadi kegagalan dalam suatu proyek maka diperlukan pengelolaan manajemen proyek yang sistematis sehingga dihasilkan waktu dan biaya proyek yang optimal. Untuk mengoptimalisasikan waktu dan biaya proyek dapat dilakukan dengan mempercepat waktu, antara lain dengan analisis crashing. Penelitian ini menggunakan data dari proyek Pembangunan Bendungan Tapin Kalimantan Selatan. Alternatif percepatan yang digunakan yaitu penambahan tenaga kerja dan penambahan jam kerja (lembur), dari 1 jam lembur hingga 3 jam lembur. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Microsoft Project 2019, dan diagram CPM. Kemudian dilakukan crashing untuk mendapatkan cost slope kegiatan yang berada pada lintasan kritis, selanjutnya dilakukan analisis untuk mendapatkan biaya dan waktu yang optimum. Dari hasil analisis diperoleh waktu dan biaya optimum pada penambahan jumlah tenaga kerja yaitu 922 hari dengan biaya total Rp. 123.787.319.959,04. Sehingga, persentase percepatan waktu penyelesaian proyek adalah 15,49% dan persentase pengurangan biaya adalah 0,78%

    ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI MUKA AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG TIMBUNAN DI ATAS TANAH LUNAK PADA BANDARA APT. PRANOTO, KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    PadapembangunanBandaraAPT. Pranotodi tahun 2015 terjadi kegagalan timbunan lereng yang menyebabkansetengah dari material di arearunwayhilang.Penelitian yang dilakukan (Zahera, 2019) menganalisis kestabilanlereng setelah terjadi longsoran pada tahap pembangunan. Hasil penelitian tersebut menyatakan perlu dilakukanpenguatan terhadap kondisi lereng timbunan sehingga digunakan alternatif pemasangan cerucuk pada lapisantimbunan. Padatahun 2019 ditemukan kasus adanya muka air di dalam lapisan tanah timbunan yangmengakibatkan operasional bandara berhenti untuk sementara waktu. Memperhatikan kondisi curah hujan diSamarinda yang cukup tinggi dibutuhkansimulasikondisimuka air disetiapkedalaman lapisan tanahuntukmendapatkan nilai faktor aman serta alternatif dari permasalahankestabilan lereng timbunanrunwayBandaraAPT. Pranoto.Penelitian ini dimulai dari STA 0+000 sampai dengan 0+025dengan menggunakan metodeBishop,Fellenius,Janbuyang disederhanakan serta programSlope/W2012untuk mendapatkan alternatif dari permasalahankondisi terkritis lereng timbunan akibat pengaruh muka air tanah. Pemodelan dilakukan padalimakondisi, yaitutanpa muka air tanah, muka air di0 meterlereng timbunan, muka air di kedalaman-1 meter,-2 meter dan-3meter.Dari hasil analisis diperoleh kondisi paling kritis terjadi pada saat muka air tanah berada di permukaan lerengtimbunan. dalam hal ini, semakin dekat jarak muka air tanah terhadap permukaan lereng semakin kecil nilaifaktor aman yang dihasilkan. Nilai faktor aman alternatif dinding penahan kantilever yang didapat denganmenggunakan program komputerSlope/W2012 adalah sebesar 2,84, dan pengurangan kemiringan lerengtimbunan sebesar 1,03. Dapat disimpulkan alternatif dinding penahan kantilever dapat digunakan karenamemenuhi persyaratan keamanan.Kata Kunci:Faktor aman,Muka Air Tanah,Dinding Penahan Kantilever,Slope/W2012

    EVALUASI PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT (CCPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Pengganti Dan Fasilitas di Yonif 661/AWL Kompi Senapan Samarinda)

    Get PDF
    Perencanaan dan penjadawalan merupakan salah bagian terpenting dalam sebuah manajemen konstruksi. Dimana dalam menyusun perencanaan dan jadwal terdapat berbagai macam metode. Salah satunya ialah metode Critical Chain Project Management. Dimana pada metode ini melakukan pendekatan yang berbeda pada pemodelan dan analisa manajemen proyek konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung perubahan waktu pelaksanaan proyek dengan menghilangkan waktu pengaman pada setiap pekerjaan dan menggantikannya dengan menyisipkan nilai buffer.Kemudian membuat penjadwalan ulang setelah dilakukan percepatan dengan metode buffer. Penjadwalan ulang dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan program Microsoft Project 2010 kemudian dianalisis menggunakan metode Critical Chain Project Management.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management terbukti dapat mengoptimalisasi penjadwalan proyek dari 219 hari kerja menjadi 206 hari kerja dengan menghilangkan waktu pengaman pada setiap pekerjaan dan menggantinya dengan penambahan waktu penyangga diakhir rantai jalur kritis. Kemudian menerapkan tidak diperbolehkannya Student’s Syndrome (melakukan pekerjaan diakhir waktu), tidak diperbolehkan Parkinson’s Law (pengerjaan dengan menghabiskan jadwal kerja), dan tidak diperbolehkan adanya multitasking pada pekerja

    EVALUASI KINERJA OPERASIONAL DAN PELAYANAN PADA ANGKUTAN KOTA (ANGKOT) TRAYEK F KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    Aktivitas masyarakat yang semakin hari semakin bertambah akan membentuk suatu pola pergerakan yangberkaitan dengan mobilitas masyarakat, hal ini harus diimbangi oleh sarana dan prasarana yang memadai.Jumlah kendaraan pribadi terus meningkat setiap tahunnya, hal tersebut menyebabkan semakin penuhnyapengguna jalan dan dapat menyebabkan kemacetan. Angkutan umum adalah salah satu solusi transportasiyang dapat mengurangi kemacetan tersebut, dengan pengoptimalan penggunaan angkutan umum akanmengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat terhindar dari kemacetan. Berdasarkan dataangkutan umum perkotaan di Dinas Perhubungan Kota Samarinda terdapat 1439 kendaraan yang memilikiizin dengan jenis MPU, namun setelah dilakukan survey lapangan hanya ditemukan 272 kendaraan sajayang masih beroperasi hal ini terjadi karena kurang optimalnya kualitas dan pelayanan angkutan umumsehingga minat masyarakat sangat minim dalam menggunakan fasilitas angkutan umum. Kualitas angkutanumum ditinjau dari 2 kinerja nya yaitu kinerja operasional dan kinerja pelayanan, kinerja dilapangan harusditeliti lagi agar dapat mengetahui parameter mana yang masih kurang optimal. Maka dari itudibutuhkannya penelitian tentang kinerja angkutan kota agar dapat mengetahui dan dapat meningkatkanapa yang menjadi kekurangan angkutan kota di Kota Samarinda.Pengambilan data yang dilakukan menggunakan 3 metode yaitu survei statis, survei dinamis danmewawancarai penumpang angkutan kota untuk tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan angkutankota. Survei statis yaitu survei yang dilakukan dengan mencatat informasi dari setiap kendaraanyangmelintas seperti plat kendaraan dan waktu kendaraan melintas di titik pengamatan yang sudah ditetapkansedangkan survei dinamis yaitu survei yang dilaksanakan dengan mengikuti kendaraan terdiri dari surveipenumpang naik dan turun dari kendaraan dan survei waktu perjalanan. Data kemudian dianalisismenggunakan SK. 687/AJ.206/BRJD/2002. Mewawancarai penumpang dengan cara menyebar kuesioneryang sudah dibuat menggunakanlikert scalelalu dianalisis menggunakan Peraturan Menteri No. 98 Tahun2013.Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan untuk kinerja operasional diperoleh parameterload factordengan hasil 34% yang berarti tidak baik dimana idealnya adalah 70% dan ini berdampakkerugian bagi supir angkot,headway69 menit hasil tersebut jauh dari kata baik dimana idealnyaheadwayadalah 5 menit . Kinerja pelayanan mendapatkan nilai 3 kategori predikat baik yaitu parameter keamanan,kenyamanan, dan kesetaraan, sedangkan 2 parameter lainnya mendapatkan kategori predikat cukup yaituparameter keselamatan dan keteraturan. Kinerja pelayanan mendapatkan nilai TCR rata–rata 61% yangberarti kategori baik.Kata Kunci: angkutan kota, kinerja operasional, kinerja pelayana

    PERBANDINGAN PENGARUH PENAMBAHAN COCA-COLA DAN GULA PASIR TERHADAP SETTING TIME DAN KUAT TEKAN BETON

    Get PDF
    Pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas darikebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju, seperti pembangunan gedungbertingkat, bendungan dan fasilitas lainnya. Namun, karena Kalimantan cenderung mengalami iklim tropisyang dikenal dengan cuaca yang hangat dan lembab, terlebih di Kota Samarinda yang rawan mengalaibanjir, maka hal ini dapat berpengaruh pada pendsitribusian material bahan bangunan antar daerah. Salahsatu material paling dibuthkan dalam pembangunan infrastruktur adalah beton. Hampir semua elemenkonstruksi dari berbagai struktur dapat dibuat menggunakan beton. Beton memiliki kuat tekan yang tinggisehingga itu menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki beton.Penelitian ini menggunakan Coca-Cola sebagai substitusi sebagian air dengan variasi 2.5%, 5%, 10% dan15% dari berat semen, serta gula pasir sebagai bahan tambah dengan variasi 0.27%, 0.54%, 1.08%, dan1.62% dari berat semen. Benda uji terdiri dari 54 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.Pengujian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan kuat tekan pada umur beton 28 dan60 hari. Perencanaan adukan beton menggunakan metode SK SNI 2834-2000 dan mutu beton yangdirencanakan sebesar 20 Mpa.Hasil penelitian menunjukkan waktu pengikatan terlama diperoleh campuran dengan persentase Coca-Colasebanyak 15% dengan waktu ikat awal 1662 menit dan waktu ikat akhir 2511 menit. Kuat tekan betonnormal yang didapat sebesar 21,17 MPa, sedangkan hasil pengujian kuat tekan maksimum diperolehcampuran Coca-Cola 2.5% sebesar 22,56 MPa pada 28 hari dan 34,95 Mpa pada 60 hari. Berdasarkan hasilpengujian, penambahan Coca-Cola dan gula pasir terbukti dapat menunda waktu pengerasan beton dandapat meningkatkan kuat tekan beton sampai variasi tertentu (dalam penelitian ini Coca-Cola maksimal 5%dan gula pasir maksimal 0.54% dari berat semen), apabila melebihi variasi tersebut maka beton justrumenjadi rapuh dan tidak dapat digunakan

    PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK PET SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PALU PADA BETON

    Get PDF
    Banyak bahan limbah yang dihasilkan dari proses manufaktur, industri jasa, dan limbah padat kota dimana salah satunya adalah sampah plastik. Jumlah pemakaiannya semakin tinggi tiap tahun sebab tingginya kepadatan penduduk yang mempengaruhi pemakaian plastik terutama di Indonesia. Penambahan jumlah sampah plastik yang sangat cepat tidak seimbang dengan proses penguraian plastik secara alami yang lambat karena memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, dilakukan tindakan untuk mengurangi jumlah sampah plastik salah satunya dengan menggunakan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi sebagai struktur pendukung yang tidak memerlukan mutu tinggi. Plastik yang mempunyai sifat tahan lama, isolator terhadap panas, dingin, udara, dan elastisitas diharap dapat menciptakan bahan yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan plastik jenis PET sebagai subtitusi agregat kasar dengan variasi 30%, 40%, 60%, dan 70% dari volume agregat kasar. Benda uji terdiri dari 30 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan kuat tekan pada umur beton 7 dan 28 hari. Perencanaan adukan beton menggunakan metode SK SNI 2384-2000 dan mutu beton yang direncanakan sebesar 15 MPa. Hasil penelitian beton dengan menggunakan sebagian agregat kasar plastik yang mencapai nilai kuat tekan yang direncanakan hanya pada variasi 30%. Nilai kuat tekan rata-rata yang didapat pada umur 7 dan 28 hari berturut-turut 13,29 Mpa dan 19,32 MPa, sedangkan berat isi rata-rata 2137,61 kg/m3 dan 2213,10 kg/m3. Dari 4 variasi, kuat tekan tertinggi tercatat untuk variasi 30% subtitusi agregat plastik PET yang mana memenuhi persyaratan beton normal, sedangkan 40%, 60%, dan 70% masuk ke dalam beton mutu rendah. Kuat tekan semakin menurun dengan bertambahnya variasi plastik sebab bentuk permukaan batu plastik yang licin tidak mampu mengikat semen. Ringannya plastik berpengaruh pada berat beton yang terus berkurang seiring banyaknya plastik di dalam dan berkurangnya agregat batu. Berdasarkan hasil, maka beton yang dihasilkan termasuk ke dalam beton ringan

    Customer Loyality Segmentation on Point of Sale System Using Recency-Frequency-Monetary (RFM) and K-Means

    Get PDF
    It is no doubt that the development of the business world has been progressive. Point of sale is one of the many system used as a means of payment in various existing businesses, especially in heterogeneous markets. The activity of transactions between Point of Sale Systems and Customers occur in the business world. Keep in mind also that one of the main factors of business success, is from customers. There is the need of an attractive strategy and certainly it will be to increase the income and assets of a business. To know that, this research will explore the behavior of customer which is based marketing, through RFM Method (Recency, Frequency and Monetary). The case of this study is in Goldfinger Store. It will do segmentation and also use data mining technique to do clustering by using K-Means with result of loyal and potential customer. The results of segmentation using RFM (Recency, Frequency, Monetary) and K-Means methods have produced multiple clusters by dividing them into groups

    ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus : REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH MAN 1 SAMARINDA)

    Get PDF
    Terkadang dalam pelaksanaannya di lapangan ada beberapa pekerjaan yang hasil dari penyelesaiannya tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan. Diperlukan upaya pengendalian efektif tentang manajemen pelaksanaan pada proyek. Pengendalian efektif yang dimaksud adalah tugas manajer proyek memanfaatkan kemajuan teknologi dan metode-metode tentang  analisis biaya dan waktu proyek tanpa mengurangi mutu proyek. proyek rehabilitasi gedung sekolah man 1 samarinda dipilih untuk studi kasus karena pada pengendalian proyek ini menggunakan kurva S yang hanya terfokus di dalam bobot dan durasi pekerjaan. Sehingga proyek tersebut dapat ditingkatkan dalam memantau dan mengendalikan proyek menggunakan metode optimalisasi biaya dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method (CPM), proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis melalui program Microsoft Project 2013, percepatan dilakukan untuk mendapatkan cost lope dan total cost, kemudian metode Least Cost Analysis digunakan untuk mendapatkan perubahan biaya dari penambahan tenaga kerja. Data yang diperlukan adalah RAB, daftar analisa harga satuan pekerjaan, jadwal waktu pelaksanaan, laporan mingguan dan gaji pegawai/ karyawan. Percepatan dilakukan dengan melakukan penambahan tenaga kerja 25 % dari tenaga kerja normal.  Berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan jumlah kegiatan kritis yang diperoleh adalah 37 kegiatan dari 110 kegiatan proyek dengan durasi normal proyek adalah 154 hari. Durasi yang diperoleh setelah dilakukan percepatan dengan metode Least Cost Analysis yaitu 134 hari dengan waktu percepatan sebesar 20 hari atau efisiensi waktu proyek sebesar 12,99 %. Biaya optimal yang diperoleh setelah melakukan percepatan dengan penambahan tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 5,747,730,881.04. dari biaya normal sebesar Rp. 5,805,066,666.67 maka diperoleh efisiensi biaya sebesar Rp. 57,335.785 atau 1%.  Kata Kunci : Cost Slope, Least Cost Analysis, Pengendalian Efektif, Critical Path Method (CPM ) Tenaga Kerja , Total Cos
    • …
    corecore