3 research outputs found

    Kemampuan Penalaran Proporsional ditinjau dari Gaya Belajar pada Siswa

    Get PDF
    Penalaran proporsional merupakan penalaran yang mencakup pemahaman tentang keserupaan struktur dua relasi dalam masalah proporsional. Kemampuan Penalaran proporsional merupakan salah satu kemampuan yang harus dipahami dan dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran proporsional pada materi perbandingan ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Narmada Tahun Ajaran 2023/2024. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian terdiri dari 6 orang. Teknik pengumpulan data meliputi kuesioner, tes, dan wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh; (1) Siswa dengan gaya belajar visual mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif) dan mampu menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat. Tetapi belum mampu dalam menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant dan juga belum mampu membangun struktur unit (pengelompokkan); (2) Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif), mampu menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat dan mampu menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant. Tetapi belum mampu membangun struktur unit (pengelompokkan); (3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik hanya mampu dalam membangun struktur unit (pengelompokkan). Tetapi belum mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif), menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat dan menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant

    EDUKASI GIZI DAN PENGOLAHAN PUDING 4 BINTANG SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA DIBAWAH 5 TAHUN DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING

    Get PDF
    Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak berusia dibawah 5 tahun yang disebabkan karena terjadinya malnutrisi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sembalun pada tahun 2022 sejumlah 90 anak di Desa Sajang mengalami stunting. Tingginya kejadian stunting tersebut disebabkan karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang stunting dan pentingnya kebutuhan gizi seimbang yang harus dipenuhi pada masa sebelum dan setelah melahirkan serta selama masa pertumbuhan anak. Pengabdian ini betujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dengan cara demonstrasi pengolahan makanan sehat yang mengandung gizi seimbang menjadi puding. Demonstrasi pengolahan makanan sehat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting dan pentingnya kebutuhan gizi seimbang pada masa pertumbuhan anak serta dapat meningkatkan minat anak dalam menkonsumsi makanan sehat. Pengolahan puding 4 bintang menggunakan 4 bahan utama yaitu ubi ungu sebagai sumber karbohidrat, labu sebagai sumber serat dan vitamin, kacang merah sebagai sumber protein nabati dan telur ayam sebagai sumber protein hewani

    EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN DAN PENGOBATAN SKABIES PADA SANTRI DAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN X KABUPATEN LOMBOK TIMUR

    Get PDF
    Skabies merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Prevalensi skabies biasanya meningkat 3,6 kali lebih tinggi pada tempat dengan jumlah penghuni padat seperti asrama, panti asuhan, pondok pesantren, dan penjara. Belum pernah ada penyuluhan dan penelitian mengenai skabies di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas NW Desa Sajang, Kecamatan Sembalun. Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah dan Pemilik Pondok angka kejadian skabies cukup tinggi dan hampir menjangkit seluruh santri. Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dalam bentuk penyuluhan edukasi kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan memberikan edukasi kepada santri dan santriwati mengenai pencegahan penularan dan pengobatan skabies. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2023. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi yang diikuti oleh 61 peserta dengan rangkaian kegiatan meliputi pre-test, pemutaran video edukasi, gambaran kasus skabies, dan penyampaian materi mengenai skabies. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pre-test dengan instrumen penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta penyuluhan. Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan santri termasuk kategori cukup baik sebanyak 21 orang (34,43%), kurang baik sebanyak 30 orang (49,18%), dan baik sebanyak 10 orang (16,39%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas santri termasuk dalam katagori kurang baik 49,18%.  Kata kunci: Skabies, Sajang, Pencegahan, Pengobatan, Pondok Pesantre
    corecore