1,369 research outputs found

    On the Achievable Rates of Pairwise Multiway Relay Channels

    Full text link
    In this paper, we study the effect of users' transmission ordering on the common rate and sum rate of pairwise multiway relay channels (MWRCs) with functional-decode-forward strategy. To this end, we first develop a graphical model for the data transmission in a pairwise MWRC. Using this model, we then find the optimal orderings that achieve the maximum common rate and sum rate of the system. The achieved maximum common and sum rate are also found. Moreover, we show that the performance gap between optimal orderings and a random ordering vanishes when SNR increases. Computer simulations are presented for better illustration of the results.Comment: Extended version of "On the Achievable Rates of Pairwise Multiway Relay Channels" accepted for ISIT 201

    IMPLEMENTASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK) SESUAI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN NO 10 TAHUN 2021 PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS JEMBATAN SUNGAI PANDAN WAJOK HULU, Kec. JONGKAT, Kab. MEMPAWAH)

    Get PDF
    Meningkatnya tingkat kecelakaan kerja pada sektor pekerjaan konstruksi maka diperlukan Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi (SMKK) yang baik disetiap proyek pekerjaan konstruksi. Peneliti akan meninjau tentang SMKK untuk proyek pekerjaan Jembatan Sungai Pandan. Penelitian dilakukan secara langsung dilapangan. Data diolah menggunakan observasi kondisi lapangan terhadap pengaplikasian SMKK. Setelah itu data hasil pengamatan tersebut dibandingkan dengan data hasil perencanaan yang diperoleh dari pihak pelaksana proyek Jembatan Sungai Pandan. Data yang telah dibandingkan kemudian dievaluasi dengan merujuk pada “Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021”. Berdasarkan hasil analisis dokumen dari PT. Bara Furot Nagata dan PT. Surya Murakabi Abadi terhadap Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 menyatakan pihak penyedia jasa (kontraktor) minimal membuat 4 dokumen yang terdiri dari “Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK), Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL), dan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)”

    Analisis Capital Recovery Proyek Perluasan Bandar Udara Supadio Pontianak

    Full text link
    Tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu investasi pembangunan atau perluasan suatu bandar udara, maka analisis tentang investasi tersebut harus dilakukan dengan baik dan matang dengan mempertimbangkan perhitungan pembalikan modal (capital recovery) dan berapa lama nilai investasi akan dikembalikan dengan dioperasikannya fasilitas yang telah dikembangkan melalui dana investasi tersebut. Mengingat status Bandar Udara Supadio Pontianak merupakan Bandar Udara Internasional, maka kondisi eksisting sampai dengan tahun 2012 dirasa sudah tidak memadai untuk pelayanan suatu bandara Internasional. Maka dari itu perlu adanya pengembangan kawasan secara menyeluruh. Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kelayakan secara ekonomis yang mampu ditunjukkan oleh aliran kas Angkasa Pura II Cabang Supadio terhadap investasi perluasan kawasan Bandar Udara Supadio. Dengan mengumpulkan laporan keuangan Bandar Udara Supadio Pontianak selama tujuh periode dan kemudian memperkirakan aliran kas dengan analisis rangkaian waktu linier serta mengasumsikan nilai rata-rata Rate of Investment selama lima tahun terakhir sebagai MARR, yaitu sebesar 16% dan nilai kelayakan bangunan selama 35 tahun. Dari analisis ekonomi teknik yang dijalankan, proyek perluasan kawasan Bandar Udara Supadio Pontianak ini masih menyisakan nilai NPV negatif yaitu Rp. 174,239,243,060 di tahun ke 35 (2045), dan nilai IRR yang mampu dihasilkan adalah 8.56% (IRR < MARR). Jadi, aliran kas Angkasa Pura II Cabang Supadio tidak mampu memcerminkan kelayakan dari sisi ekonomi. Kelayakan secara ekonomi hanya mampu ditunjukkan oleh aliran kas Angkasa Pura II secara menyeluruh, hal ini ditunjukkan oleh nilai Rate of Investment di tahun investasi (2011 dan 2012) adalah 17.82% dan 18.37%

    ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SIMPANG MANIS RAYA-SEKUJAM TIMBAI

    Get PDF
    Dalam pekerjaan teknik sipil tentunya dibutuhkan alat berat guna mempermudah, mempercepat dan meringankan pekerjaan. Begitu juga pada proyek pembangunan jalan, sumber daya alat berat menjadi faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek jalan. Alat yang digunakan pada suatu proyek dibuat sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu alat pemuat, alat penggali, alat pengangkut, alat penghampar, dan alat pemadat. Sebagai pengguna alat berat, alat harus kita digunakan secara seefisien mungkin.Untuk digunakan secara efisien perlu untuk mengetahui kemampuan alat, jenis-jenis alat, dan keterbatasan alat, serta biaya operasional alat. Produktivitas alat tergantung pada jenis alat, metode kerja, kondisi medan kerja dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk meninjau produktivitas, aspek diatas berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga untuk dapat menganalisis produktivitas alat berat harus sesuai dengan teori dan tahapan analisis yang tepat. Penulis tertarik untuk menganalisa produktivitas alat berat pada pekerjaan peningkatan Jalan.Kata kunci: alat berat, pekerjaan jalan, produktivitas

    ESTIMASI BIAYA RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG RUANG BERSALIN RSUD PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS

    Get PDF
    Pembangunan’Gedung Ruang’Bersalin RSUD Pemangkat, Lokasi yang terletak di jalan A. Kadir Kasim no.20. Lokasi yang terletak di jalan A. Kadir Kasim no.20. Gedung tersebut mempunyai 2 lantai dengan luas bangunan 320  dengan anggaran sebesar Rp. 4.493.080.800,00. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui komponen yang menjadi Perbedaan dan persamaan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), pekerjaan yang di tinjau adalah pekerjaan struktur bawah atau pondasi. Dalam penyusunan Rab metode yang digunakan yaitu analisa SNI. Dari hasil analisa dengan total Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebasar Rp. 4.493.080.800,00 diperoleh Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) sebesar Rp 283.362.007,41 dengan selisih biaya, yaitu sebesar Rp 207.777.202,13 atau dalam persentase sebesar 42,30%, yang berarti persentase biaya langsung sebesar 57,70%

    ANALISIS KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG LABORATORIUM TERPADU IAIN PONTIANAK

    Get PDF
    Meningkatnya pertambahan penduduk berdampak kepada semakin bertambahnya kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan di sektor pembangunan. Pembangunan sarana dan prasarana fisik merupakan salah satu penyebab dari kerusakan lingkungan serta pemanasan global. Salah satu upaya untuk mengurangi hal tersebut yaitu dengan menerapkan konsep green building. Secara umum, tidak ada satupun gedung di lingkungan IAIN Pontianak yang sepenuhnya berkonsep green building dan memiliki sertifikat green building dari lembaga GBCI. Oleh karena itu, Gedung Laboratorium Terpadu IAIN Pontianak dipilih mewakili gedung-gedung lain sebagai objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membandingkan kondisi eksisting gedung dengan perangkat penilaian Greenship untuk Bangunan Baru versi 1.2. Kemudian dilakukan analisis kesesuaian untuk masing-masing kriteria dengan metode observasi langsung, wawancara, dan menggunakan data sekunder. Hasil penilaian akhir menunjukkan bahwa Gedung Laboratorium Terpadu IAIN Pontianak belum bisa dikatakan sebagai bangunan yang berkonsep green building dikarenakan hanya memenuhi 4 kriteria syarat kelayakan bangunan, serta 2 kriteria prasyarat. Sedangkan untuk penilaian kriteria kredit dan bonus, gedung ini berhasil memperoleh 20 poin (19,80%), yang mana belum memenuhi nilai minimum untuk mendapatkan peringkat Perunggu. Oleh karena itu, penerapan rekomendasi perbaikan pada gedung perlu dilakukan sehingga dapat mencapai poin yang disyaratkan agar gedung ini dapat tersertifikasi Green Building.Kata Kunci: Bangunan Hijau, Gedung Laboratorium Terpadu IAIN Pontianak, Greenship untuk Bangunan Baru versi 1.

    RANCANGAN DATABASE UNTUK MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus : Pembangunan Perumahan Taman Insan Kapuas II)

    Get PDF
    ABSTRAKMaterial menjadi sumber daya terpenting karena mempunyai nilai persentase biaya yang cukup besar dari total biaya proyek pada sebuah proyek konstruksi. Pekerjaan proyek konstruksi semakin rumit seiring perkembangan zaman, oleh karena itu diperlukan fungsi manajemen yang baik dan benar pada proyek konstruksi khususnya pada manajemen material. Penelitian ini bertujuan ntuk membuat sistem  informasi manajemen material yang berfungsi mengatasi masalah pada proyek pembangunan Perumahan Taman Insan Kapuas II secara optimal terkait proses manajemen material dan persediaan material di Gudang menggunakan bantuan software Microsoft Excel. Pengumpulan data primer berupa jenis-jenis form yang diperlukan selama aktivitas pengelolaan material pada proyek serta data sekunder berupa volume pekerjaan, gambar ABD dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Pengolahan data dilakukan dengan cara memasukkan data primer yang dilengkapi data sekunder ke dalam rancangan sistem yang telah dibuat menggunakan Microsoft Excel sebagai database. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan kesimpulan berupa sebuah konsep rancangan berbasis database yang mendukung kemudahan dalam pencarian, pengolahan, penyimpanan data-data pelaksanaan manajemen material secara rinci sehingga pengendalian material dapat lebih efektif dan efisien.Kata Kunci : manajemen material, material, sistem databas
    • …
    corecore